68
Bab II : Sistem Hukum Peradilan di Indonesia Sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 Bab III : Ancaman Internal dan Ekternal
dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika Bab IV : Tantangan Persatuan dan Kesatuan
Bangsa dalam Negara Kesatuan Repubrik Indonesia
D.Penilaian Pembelajaran 1.
Penilaian dalam Pembelajaran
Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta
didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta
perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses pembelajaran meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu kepada
tujuan kurikulum. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu 1 kompetensi sikap spiritual, 2
sikap sosial, 3 pengetahuan, dan 4 keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai
melalui proses
pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan
nonkurikulerekstrakurikuler Kompetensi sikap spiritual yaitu “Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya ”.
Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati
69 dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia” merupakan
kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik sebagai nurturant effect dari pembelajaran pengetahuan dan
keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak dikaitkan dengan KD mata pelajaran terkecuali untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn.
Penilaian sikap sesungguhnya dimaksudkan untuk penumbuhan,
pengembangan, dan
pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih
lanjut. Oleh sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi pada posisi sikap anak,
melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana
yang ditetapkan dalam kurikulum. Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan
KI-2 tidak dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Agama dan Budi Pekerta dan PPKn. Oleh
karena itu, guru mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap