Analisis Tata Letak Halaman Depan Media Tangsel Pos Pada Pemberitaan Pemilukada Tangsel Edisi November Dan Desember 2015

(1)

2015 SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakulktas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Gardika Kay Rizka

109051100031

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016 M


(2)

(3)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhipersyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dihari kemudian terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya

ataumerupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 27 Juni 2016


(4)

(5)

i Abstrak Gardika Kay Rizka (109051100031)

Perwajahan dan tataletak sebuah koran menentukan identitas sebuah koran dan segmentasi pasar . Hal tersebut tercermin dari pemilihan foto atau gambar, tipografi atau huruf, headline, warna, serta gaya bahasa. Hal itu tidak sertamerta menghilangkan fungsinya sebagai informasi, opini dan hiburan. Halaman depan sangat memengaruhi sebuah media khususnya koran, karena halaman depan adalah gambaran dari isi keseluruhan koran tersebut dan menjadi dayatarik serta menimbulkan efekter sendiri bagi khalayak pembaca.

Bagaimana desain tataletak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana tataletak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana penggunaan elemen-elemen tataletak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana implementasi penerapan prinsip tataletak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos?

Harian Umum Tangsel Pos terbit tujuh kali dalam seminggu, dan berjumlah 32 halaman. Panjang kertasnya adalah 540 mm dan lebar 300 mm. Margin atasnya Margin atas, kiri, kanan dan bawah dibuat 150 mm. Bodytext menggunakan jenis huruf Utopia Reguler berukuran 9 point

Drop caps pada bodytext berukuran 6 mm dan indent 3 mm. Perwajahan dan tata letak halaman depan (front page) menggunakan 12 elemen, yaitu header dan footer, headline, foto, tipografi (huruf), infografis, garis, warna, jumpline, indent dan drop caps, gutter, white space, dan iklan. Jenis tata letak yang digunakan adalah Symitrikal Layout atau biasa disebut dengan foundry/vertical layout, yaitu memiliki letak berita yang seimbang.

Elemen yang harus ada pada tataletaka dalima, yaitu tipografi, garis, foto, white space dan warna. Ada lima prinsip yang harus dipenuhi dalam membuat tataletak, lima prinsip tersebut adalah proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhythm) dankesatuan(unity).

Penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studikasus. Metodologi yang digunakan peneliti adalah kualitatif yang berlandaskan pada paradigma positivistik. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara.

Elemen yang terdapat di halaman depan (front page) Harian Umum Media Indonesia adalah header, indeks, headline, iklan, foto, tipografi (huruf), infografis, garis, warna, indent, drop caps, gutter, white space dan footer. Prinsip tata letak adalah proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhythm) dan kesatuan(unity).

Seluruh prinsip-prinsip tataletak tersebut telah di implementasikan pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos. Dari empat edisi yang diteliti oleh peneliti, secara keseluruhan hampir serupa. Perbedaan hanya terjadi pada edisi Minggu dan tertentu, yang tidak memuat editorial dan menggantinya dengan berita ringan yang berkaitan dengan berita utama.Kata kunci: Tata letak, halaman depan (front page), Harian Umum Tangsel pos, cover/kaver.


(6)

ii

Alhamdulillaahirabbil‘alamin, segala puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta memberi kekuatan dan kemampuan bagi penulis. Berkat limpahan rahmat dan hidayahNya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Tata Letak Halaman Depan Harian Tangsel Pos Pada Pemberitaan Pemilu Kada Tangsel Edisi Oktober 2015”. Shalawat bertangkaikan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dankeluarganya.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang disusun guna melengkapi salahsatu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studiStrata Satu (S1) Konsenterasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan terealisasi tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu dan menyemangati penulis. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan jutaan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal, M.A. selaku Pembantu Dekan bidang Kepegawaian, Drs. Studi Rizal, LK. M.A. selaku Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan.

2. Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsenterasi Jurnalistik dan Ade Rina Farida, M.Si. selaku Sekretaris KonsenterasiJurnalistik.

3. Rulli Nasrullah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah sudi meluangkan waktunya untuk membimbing dan tak kenal lelah dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsiini.


(7)

iii

khususnya Konsentrasi Jurnalistik.

6. Kedua orang tua penulis, Ayah Subari dan Ibu Hilmiyah yang telah memberikan dukungan dan kasih sayangnya selama ini. Skripsi ini adalah pembuktian bahwa ananda mampu mewujudkan impian Ayah danIbu. 7. Kakakku tersayang Irmansyah dan adikku tercinta Sabrina Apriani, terima

kasih atas segala motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Karena merekalah penulis dapat bertahan dan mewujudkan impian menjadi sarjana.

8. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik 2008, Cyntia, Hida, Dian, Dyas, Laili, Ratna, Rida, Annisaa, Elly, Misyka, Fadlundansemua yang tidakdapatdisebutkansatupersatu.

9. Julius dan segenap wartawan, serta staf Tabloid BnR yang telah memberikan dukungan penuh kepada peneliti.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsiini.

Jakarta, 27 Juli 2016


(8)

iii

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi dan Paradigma Penelitian ... 6

E. Metodologi Penelitian ... 6

F. Teknik Pengumpulan Data ... 7

G. Tinjauan Kepustakaan ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perwajahan dan Tata Letak Pada Media Cetak ... 9

B. Koran Sebagai Media Massa ... 10

C. Pengertian Tata Letak ... 12

D. Elemen Tata Letak ... 15

1. Tipografi ... 15


(9)

iv

5. White Space ... 23

6. Warna ... 23

7. Iklan ... 26

E. Jenis dan Prinsi Tata Letak ... 27

1. Jenis-jenis Tata Letak ... 27

2. Prinsip Tata Letak ... 30

BAB III PROFIL KORAN TANGSEL POS A. Sejarah serta Perkembangan Koran Tangsel Pos ... 34

B. Visi dan Misi ... 36

C. Penyebaran dan Profil Pembaca ... 37

1. Penyebaran Koran ... 37

2. Profil Pembaca ... 37

D. Redaksi ... 40

E. Rubrikasi ... 41

F. Event Organizer ... 42

G. Penghargaan ... 43

H. Latar Belakang Redaktur ... 44

BAB IV ANALISIS TATA LETAK HALAMAN DEPAN TANGSEL POS A. Perwajahan Tata Letak Tangsel Pos ... 47


(10)

v

4. Tipografi (Huruf) ... 49

5. Infografis ... 51

6. Garis ... 52

7. Warna ... 53

8. Jumpline (Sambungan Halaman) ... 54

9. Indent dan Dropcop ... 54

10.Gutter ... 54

11.White Space ... 55

12.Iklan ... 55

B. Implementasi Jenis dan Prinsip Tata Letak Halaman Depan (Front Page) Harian Umum Tangsel Pos pada Pemberitaan Pemilukada ... 56

1. Jenis Tata Letak ... 56

2. Prinsip Tata Letak ... 57

C. Analisis Perbedaan Tata Letak ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

vi

TABEL 3.1 : ... 41 TABEL 4.1 : ... 61


(12)

vii

GAMBAR 2.1 ... 16

GAMBAR 2.2 ... 18

GAMBAR 2.3 ... 19

GAMBAR 2.4 ... 20

GAMBAR 3.1 ... 37

GAMBAR 3.2 ... 37

GAMBAR 3.3 ... 38

GAMBAR 3.4 ... 38

GAMBAR 3.5 ... 39


(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan penerbitannya, perwajahan koran bersifat aktual yang menjawab aspirasi media, dari segi falsafah dan konsepsi, serta karakter pembacanya. Media massa mengemban fungsi sebagai informasi, opini dan hiburan. Meskipun demikian, media sangat beragam tergantung penitik beratan arahnya. Positioning menjadi identitas yang menentukan ciri media tersebut dan sasaran pembaca. Hal demikianlah yang kemudian menentukan gaya visual suatu media, sehingga tercermin dari pemilihan foto atau gambar, headline, gaya bahasa, dan perwajahan.

Setiap media memiliki ciri yang tetap dalam perwajahan, sehingga meskipun terlihat selintas dapat dikenali identitasnya. Dalam ciri tetap inilah memungkinkan suatu media mencapai variasi untuk mengungkap aktualisasi isinya, sehingga selalu tampak baru.

Seperti halnya harian umum TANGSEL POS yang memiliki tagline ”KORAN NOMOR 1 DI TANGERANG SELATAN” Yang tertulis di halaman depan. Sejumlah kalangan menganggap Tangsel Pos Koran daerah yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Media yang lahir pada 1 Desember 2008 tidak lama setelah lahirnya kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008, didirakan oleh Margiono, salah satu pelaku bisnis yang membesarkan surat kabar Rakyat Merdeka sebagai


(14)

surat kabar nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia dibawah naungan Jawa Pos Group1.

Kelahiran Tangsel Pos didasari oleh semangat untuk memajukan „kota baru‟ yang berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Melalui Tangsel Pos, diharapkan kota Tangsel dengan motto “Cerdas, Modern, dan Religius” itu berkembang menjadi kota teladan bagi kota kota lain, sesuai dengan cita cita awal masyarakat saat membentuk kota ini.

Harian umum Tangsel Pos memiliki logo berwarna hitam dan biru, warna biru yang ada di halaman depan media Tangsel Pos menjadi ciri yang mencolok yang bisa menjadikan khas untuk mata para pembaca. Terlebih dengan foto utama yang besar pada halaman depannya menjadi daya tarik tersendiri bagi mata yang melihatnya.

Selain berita utama dihalaman depan harian umum Tangsel Pos juga terdapat infografis yang dibuat dengan karikatur atau ilustrasi, sehingga menjadikannya tidak kaku.

Koran berbeda dengan media massa lain, karena berita yang disajikan lebih mendalam. Koran metropolitan seperti Washington Post biasanya memuat 300 item lebih banyak pada hari minggu, lebih banyak ketimbang acara televisi dan radio, serta lebih luas cakupannya.2 Ada beragam berita, saran, opini, data, dan teka-teki silang yang disajikan dalam satu Koran. Semuanya untuk dibaca kapan pun sekehendak hati, bahkan dapat dibaca lebih dari sekali. Seseorang dapat langsung membaca berita ekonomi, politik atau olahraga. Berbeda dengan radio dan televisi, seseorang harus menunggu untuk melihat berita yang

1

Company Profile Koran Tangsel Pos. 2

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h.134


(15)

diinginkan dan beritanya hanya dapat dilihat sekali. Sekali. namun, seiring perkembangan teknologi, siaran ulang acara di televisi dapat diakses dan dilihat kembali melalui internet.

Pada pertengahan tahun 80-an, kualitas media cetak di Indonesia makin membaik, baik dari sudut kertas, perwajahan, maupun kualitas isinya. Sejak reformasi dan demokrasi, media cetak menjadi keniscayaan di Indonesia. Setidaknya terdapat 1.500 media cetak di Indonesia baik itu surat kabar seperti koran, majalah ataupun tabloid. Sekitar 70% dari media cetak di Indonesia dari Sabang hingga Marauke. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya kualitas SDM pengelolanya, serta banyak juga yang dikelola dengan manajemen profesional dan permodalan kuat dari para konglomerat.3

Sebagai media informasi dan komunikasi, koran harus mempunyai tata letak yang memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari cara penyusunannya dalam kolom-kolom, cara pemakaian tipografi (huruf), warna, penempatan berita, foto, ilustrasi, grafis dan iklan dalam suatu halaman. Ciri-ciri itulah yang membedakan segmentasi pasar suatu industri media cetak untuk menengah keatas atau menengah kebawah, menjadi daya tarik serta menimbulkan efek tersendiri bagi khalayak pembaca.

“Komunkasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu”.4

Tata letak halaman depan pada sebuah media cetak harus memiliki daya tarik tinggi. Tataletak/layout halaman depan dibuat semenarik mungkin. Supaya

3 Aceng Abdullah, “

Press Relation (Kiat Berhubungan dengan Media Massa)”,

(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004),h. 10. 4

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik), (Bandung PT: Remaja Rosdakarya, 2007), h.10.


(16)

para pembaca tertarik dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi untuk membacanya. Biasanya setiap perusahaan media memiliki karakteristik dan ciri tersendiri dalam membuat tata letak, khususnya pada halaman depan. Karena halaman depan atau headline member efek paling besar dari pada halaman lain.

Peneliti akan melihat bagaimana harian umum TANGSEL POS dalam menentukan posisi pemberitaan pemilukada di cover halaman depan, karena posisi dapat membentuk opini pembaca, di mana prinsip Tata letak adalah positioning,artinya intensitas pembaca yang melihat tata letak/layout sebuah design dapat mekonstruksi pikiran seorang manusia. Maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana Tata letak dan perwajahan halaman depan harian umum Tangsel Pos terhadap pemberitaan pemilukada Tangsel 2015.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis di atas, penulis membatasi penelitian pada harian umum Tangsel Pos edisi Oktoberr 2015. Agar lebih terarah dan tidak meluas, maka pembahasan penelitian ini diberi pembatasan terhadap tata letak atau layout halaman depan Harian Umum Tangsel pos pada edisi, yaitu 26 November, 9, 10, 14 Desember 2015

Permasalahan yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah bagaimana desain tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos. Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana penempatan tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos terhadap pemberitaanPemilukada Tangsel 2015 edisi 26 November, 9, 10, 14 Desember 2015


(17)

2. Bagaimana penggunaan elemen-elemen tata letak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos.

3. Bagaimana implementasi/penerapan prinsip tata letak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana tata letak dan perwajahan halaman depan harian Umum Tangsel Pos.

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan elemen-elemen tata letak pada halaman depan Harian Umum Tangsel pos.

3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi/penerapan prinsip prinsip tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos

terhadap pemberitaan Pemilukada.

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitiaan ini diharapkan dapat menambah referensi hasil riset, terutama dalam bidang komunikasi massa dengan focus pada analisis tata letak halaman depan.


(18)

Kajian ini diharapkan memberi kontribusi positif dalam penelitian berita. Selain itu, penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan.

D. Metodologi dan Paradigma Penelitian

Metodologi yang digunakan peneliti adalah kualitatif yang berlandaskan pada paradigma positivistic. Kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.5 Penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif memiliki relasi dengan analisi data visual dan data verbal yang merefleksikan pengalaman sehari-hari.6

Paradigm positivistic menganggap bahwa realitas sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Tujuan penelitian ini menggunakan paradigm positivistic adalah untuk melakukan eksplanasi (menjelaskan) dan deskripsi (penggambaran).

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, perilaku persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic dan dengan

5

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 58.

6

M. Antonius Boroowo, Metode Penelitian Komunikasi;Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004),h. 1.


(19)

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.7

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode ilmiah observasi adalah suatu cara penulisan untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki.8 Observasi teks dalam hal ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan sekunder.

a. Data primer, yaitu halaman depan serta elemen pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos.

b. Data sekunder, yaitu berupa buku-buku, jurnal dan tulisan yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek penelitian ini.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dalam penelitian ini adalah skripsi terdahulu yang berhubungan dengan judul ini. dan tata letak “Analisis Tata Letak

Halaman Depan Harian Umum Media Indonesia Edisi Mei 2012” 3.

3.Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.9 Wawancara dilakukan dengan Pemimpi Redaksi dan Koordinator layouter Harian Umum Tangsel Pos terkait dengan elemen-elemen yang terkandung dalam harian

7

Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.6.

8

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.92. 9


(20)

umum Tangsel Pos. data-data yang diperoleh adalah dengan cara tanya jawab secara lisan atau melalui surat elektronik.

G. Tinjauan Kepustakaan

Dalam menentukan judul skripsi ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Penulis Tertarik pada judul skripsi yang ditulis oleh Lia Subarinah dengan judul “Analisis Tata Letak Halaman Depan Harian Umum Media Indonesia Edisi Mei 2012” selain itu, peneliti juga tertarik pada judul skripsi Danang Rianto dengan judul “Analisis Wacana Pemberitaan pemerintahan Daerah

Tangerang Selatan pada harian Lokal Tangsel Pos edisi 3,4 dan 5

Oktober 2011”.

Meskipun peneliti melakukan rujukan terhadap kedua skripsi di atas, penelitian yang dilakukan tetaplah berbeda. Dalam hal ini peneliti membahas mengenai bagaimana redaktur menentukan elemen-elemen pada halaman depan media Tangsel Pos.

Karena pada kedua rujukan skripsi diatas dapat dikolaborasi menjadi satu sehingga peneliti lebigh mudah untuk mengambil data dan acuan.


(21)

9

A. Perwajahan dan Tata Letak Pada Media Cetak

Perwajahan sebuah media massa, khususnya koran berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pembaca. Desainer dan layouter sebuah koran harus pandai dalam mendesain tata letak, khususnya pada halaman depan (front page). Hal tersebut agar sesuai dengan sasaran (target share) yang dituju atau segmentasi Koran itu sendiri.

Perwajahan tata letak halaman depan (front page) juga difungsikan perusahaan media yang biasanya ada dibelakang layar sebuah media, sebagai kompetisi bisnis. Biasanya dalam mendesain halaman depan terdapat maksud tertentu dalam pencapaian misi perusahaan media itu sendiri dan supaya tetap eksis di antara banyaknya persaingan media dewasa ini. Perwajahan tata letak halaman depan setiap koran berbeda dan selalu berdasarkan dengan idealism media itu sendiri. Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan, yakni agar menjadi ciri khas yang berbeda dengan koran atau surat kabar lainnya.

Kehadiran perwajahan dan tata letak dalam koran atau surat kabar bukan sekedar tindakan kreatif yang menggabungkan kecendikiawan dan ketrampilan artistik saja, melainkan menyesuaikan bagaimana memasukan berita, foto, menentukan jenis huruf dan ukuran serta menempatkan segala elemen elemen yang ada di halaman depan. Fungsinya adalah sebagai penambah daya serap penerima pesan dan sebagai daya tarik tersendiri bagi khalayak.


(22)

B. Koran Sebagai Media Massa

Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahk1920-an jenis media y1920-ang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

L. John Martin berpendapat, bahwa media adalah cermin masyarakat dan merupakan alat perubah suatu masyarakat. Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa media massa merujuk kepada alat yang mewujudkan interaksi sosial, politik dan ekonomi dalam ukuran yang lebih modern.1

Teori media massa sangat dipengaruhi oleh cara sudut pandang atau perspektif seseorang atau kelompok. Dalam merumuskan teori mengenai media, yang paling sering memberikan pengaruh adalah perbedaan pendekatan antara masyarakat yang memiliki orientasi politik dan progesif (kelompok kiri) dan masyarakat konservatif (kelompok kanan) 2.

Selain itu, ada pula pendekatan kritis (critical approach) dan pendekatan terapan (applied approach). Dua hal ini sebagai orientasi administrative dan orientasi kritis. Teori kritis (critical theory) meneliti masalah-masalah dan yang terkait dengan tindakan media dan menghubungkannya dengan isu-isu sosial yang berkembang, namun teori ini dibimbing dengan nilai-nilai tertentu. Teori terapan (applied theory) bertujuan untuk menggunakan sesuatu.

1

Vir Bala Aggarwal Media and Society: Challenges and Oppurtinities, (New Delhi: Concept Publishing Company, 2002), h.21.

2

Denis McQuail, Mass Communication Theory, 4th edition, (London: Sage Publication), h.129


(23)

Pengertian dari proses komunikasi untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan penggunaan komunikasi massa secara lebih efektif.3

Ada dua pendekatan media massa, yaitu media sentrik dan sosio sentrik. Pendekatan media sentrik lebih banyak menekankan pada aspek otonomi dan pengaruh media dalam komunikasi serta lebih konsentrasi kepada aktivitas media dalam lingkungannya. Pendekatan sosio sentrik memandang media sebagai refleksi dari kekuatan ekonomi dan politik. Dengan demikian, teori mengenai media menjadi lebih luas dari pada sekedar penerapan khusus dari teori sosial yang lebih luas. Teori media sentrik melihat media massa sebagai penggerak utama dalam perubahan sosial yang didorong atau disebabkan oleh perkembangan teknologi komunikasi. Terlepas dari benar atau tidaknya bahwa masyarakat digerakan oleh media, namun satu hal yang pasti bahwa teori komunikasi media massa sendiri sangat dinamis karena cenderung menjawab setiap perubahan utama dalam perkembangan teknologi dan struktur.

Teori media massa dan komunikasi dapat dibedakan menjadi empat kategori sebagai berikut:

1. Pendekatan teori “media-kultural‟ memberikan perhatian utama terhadap isi media dan penerimaan subjektif pesan media yang dipengaruhi oleh lingkungan pihak tertentu.

2. Pendekatan teori „media-material‟ menekankan pada aspek-aspek teknologi dan struktur media.

3


(24)

3. Pendekatan teori „sosio-kultural‟ menekankan pada pengaruh faktor-faktor sosial terhadap produksi media dan penerimaan pesan media serta fungsi media dalam kehidupan sosial.

4. Pendekatan teori „sosio-material‟ menekankan pada media dan isi media sebagai refleksi dari kondisi-kondisi politik ekonomi dan material yang terdapat di masyarakat, misalnya perbedaan kelas.

Koran adalah media yang banyak memuat iklan dibanding media massa lain. Koran harian secara konsisten merupakan bisnis yang sangat menguntungkan (profitable) di sepanjang abad 20. Jarang sekali ada tingkat pengembalian investasi kurang dari dua digit. Sebagai media massa, koran tidak bisa diremehkan4. Tak heran jika industri media cetak, khususnya koran masih tetap bertahan hingga saat ini.

Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Merupakan media yang terdiri dari lembaran-lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau topografi dalam suatu tata warna serta halaman putih. Fungsi media cetak sendiri adalah sebagai wahana atau media penyampaian pesan dan sekaligus sebagai media penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pembacanya.

C. Pengertian Tata Letak

Pembaca sangat membutuhkan petunjuk untuk memahami informasi yang disajikan dalam sebuah koran. Penyajiannya Koran haruslah dibuat dengan baik dan menarik. Terlebih pada halaman depan, agar pembaca tertarik untuk membacanya. Dalam hal tersebut yang bertanggung jawab adalah desainer tata letak (layouter),

4


(25)

tugasnya adalah memastikan agar pembaca tetap membaca meski ada gangguan atau waktunya terbatas. Desainer tata letak adalah mitra yang tak terpisahkan dengan penulis, editor dan fotografer. Desainer tata letak dapat menggunakan prinsip desain yang bagus untuk membuat halaman yang menarik dan efektif dan biasanya setiap media massa memiliki prinsip standarisasi atau pakem yang digunakan dalam mendesain tata letaknya.

Koran dan majalah merupakan pekerjaan meracik semua unsur yang mendukung isi suatu halaman dalam media menjadi satu kesatuan yang sesuai dengan isi atau sesuai atau konsepsi media tersebut. Perwajahan akan menentukan besar kecilnya gambar, komposisi foto atau gambar dengan teks dan headline. Selain dengan redaksi, perwajahan perlu bekerjasama dengan fotografer dan bagian iklan. Disinilah bagian perwajahan harus berkiat menyerasikan seluruh kebutuhan yang akan ditampilkan dalam media5.

Koran dan majalah merupakan media cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu agar pesan yang disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam mendesain tata letak halaman adalah teks, termasuk didalamnya headline, caption, dan isi berita6. Unsur-unsur tersebutlah yang akan mendominasi sebuah halaman.

5

Artikel Priyanto Sunarto(Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design-faculty of Art

and Design “ Institut Teknologi Bandung”), ditulis tahun 2001 di Bandung. 6

Tom E. Rolincki et. al,. Pengantar Dasar jurnalisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008),h .253.


(26)

Boove mengemukakan, media massa cetak yang baik adalah harus memiliki daya tarik sebagai berikut:7

1. Daya tarik pesan, meliputi isi pesan, tata bahasa, sistem penulisan dan aktualitas berita.

2. Daya tarik fisik, meliputi gambar (kualitas gambar atau foto dan kualitas kertas), tata letak, tata warna ( teknik pewarnaan dan kualitas warna).

3. Daya tarik kuantitas, meliputi frekuensi terbitnya media massa cetak tersebut dan jumlah halaman tersedia.

4. Daya tarik dengan teknik propanganda, untuk menciptakan daya tarik media massa cetak, maka digunakan public figure dan slogan.

Halaman depan adalah salah satu ciri khas dari sebuah koran. Informasi yang panjang di sampul harus menarik bagi para pembaca. Fokus berita ini harus dilaporkan dan disajikan dengan amat cermat dan ditulis, serta disunting dengan baik, juga harus memuat narasumber orisinil yang layak berita8

D. Elemen Tata Letak 1. Tipografi

Tipografi (Typography) berasal dari kata yunani Typos yaitu bentuk dan Graphein yang artinya menulis, dan merupakan seni, serta teknik dan mengatur huruf menggunakan gabungan bentuk huruf cetak, ukuran, huruf,

7

Alo Liliweri, Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Peladjar), h. 75.

8

Tom E. Rolincki et, al., Pengatar Dasar Jurnalisme, (jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h.302.


(27)

ketebalan garis, spasi antar huruf, garis pandu jarak antar baris. Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebaran pada ruang ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.9 Dikenal pula dengan seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utamanya.

Ada beberapa istilah dalam tipografi yang harus dipahami oleh layouter agar bisa memilih dan memahami tipe huruf dengan baik.10

a. Typeface atau font (tipe huruf), yaitu serangkaian jenis atau tipe dari semua huruf dalam satu ukuran dan bentuk.

b. Type family, yaitu serentetan bentuk tebal tipisnya teks (light, bold, heavy, extra bold) dan postur huruf (italic, bold italic) untuk satu tipe huruf tertentu. Type family atau font family, digunakan untuk menyamankan karakteristik font sehingga menjadi satu kesatuan rumpun keluarga, penggunaannya dalam layout majalah koran, koran atau buku adalah menyinggung readability dan legibility dalam sinkronisasi kesamaan visual.

9

Danton Sihombing, Tipografi dalam Desain Grafis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001).

10

Tom E. Rolincki et, al., Pengatar Dasar Jurnalisme, (jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h.235


(28)

Gambar 2.1

(Contoh Font Type Family)

Ditinjau dari berat huruf, anggota dari keluarga huruf type family dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: light, regular dan bold. Secara lengkap dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: light, reguler, semibold, bold dan black. Setiap anggota keluarga huruf memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilannya beratnya yang berbeda, dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Seperti bold, karena ketebalannya memilika potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya kelompok huruf bold ini banyak digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya. Tipe huruf type family memiliki banyak variasi antara 10 hingga 11 struktur dalam satu jenis tipe keluarga huruf yang sama.

c. Leading, adalah jarak antara deret huruf. Sebuah teks biasanya menggunakan dua point leading (ukuran besar hruf plus dua poin leading yaitu huruf 9 point 11 point leading), dan akan menyebabkan huruf yang di atas dan di bawah menyatu jika dihubungkan dalam teks.

d. Body text, umumnya berukuran antara 9 hingga 12 pica,ukuran tradisional untuk teks.

e. Bullets, adalah alat tipografis atau menandai masuk ke paragraph atau bagian teks, bullet dapat berupa titik, kotak kecil, tanda ceklis atau simbol lain yang diberi warna untuk menciptakan repetisi.


(29)

f. Display type, ialah huruf yang berukuran 14 point atau lebih dan dipakai untuk menampilkan informasi seperti headline, headline sekunder dan informasi grafis lainnya.

g. Drop caps, yaitu huruf yang besar sekali yang biasa ditempatkan di awal teks atau di seluruh teks. Fungsinya adalah untuk menarikperhatian pembaca ke awal berita. Huruf ini biasanya memanjang hingga ke beberapa baris teks. Huruf ini juga bisa dinaikan ke atas baris teks, dapat diletakan di sebelah teks atau dicetak dibawah teks dengan warna yang berbeda atau diberi bayangan. h. Agate type, merupakan ukuran huruf terkecil yang dipakai publikasi. Tipe

agate biasanya digunakan untuk tulisan skor olahraga dan iklan baris di Koran. Ukurannya adalah antara 5 dan 6 point.

i. Aligment, adalah metode yang digunakan untuk memulai dan mengakhiri baris huruf. Rata kiri berarti awal baris teks di margin kiri selalu rata namun margin kanannya tidak. Sedangkan rata kanan adalah sebaliknya. Mode tengah(center) adalah posisi baris teks selalu berada di tengah. Tipe baris kiri (justified) berarti margin kiri dan kanan berbentuk rata. Rata kiri kanan yang margin kiri dan kanan berbentuk rata. Rata kiri kanan yang dipaksakan (forced justified) adalah peralatan yang dilakukan komputer dengan menambah spasi antarhuruf atau kata, sehingga menyebabkan teks bisa rata kiri kanan. Pola ini akan menciptakan “sungai spasi putih” yang akan menganggu pembaca.

j. Points atau poin adalah unit ukuran huruf. Ada 12 poin dalam 1 pica. Tipe huruf yang tingginya q inci adalah sama dengan tinggi 72 point.


(30)

Gambar 2.2

(Contoh unit ukuran font (Point))

Point digunakan untuk mengukur ukuran font. Satu titik sama dengan 1/72 inci. Karakter ini disebut 12pt, tinggi penuh dari blok teks (seperti blok tipe bergerak) dan bukan hanya menjelaskan karakter itu sendiri. Karena itu, dua tipografi pada ukursn yang berbeda, berdasarkan posisi dari karakter di blok tersebut dan berapa banyak blok karakter mengisi.

k. Pica, unit ukuran huruf. Umumnya, pica digunakan untuk mengukur baris teks. Satu pica sama dengan 12 point dan 6 pica sama dengan satu inci.

l. Baseliner, adalah baris tempat huruf berada.

Gambar 2.3


(31)

Baseline adalah garis tak kasat mata yang berkarakter duduk. Baseline berbeda dengan jenis huruf, baseline konsisten pada tipografi. Huruf bulat seperti “e” akan diperpanjang sedikir di bawah baseline.11

m. Descender, ialah huruf yang berada di bawah baseline dan mencakup huruf b, d, f, h, l, dan t.

n. C/lc, merujuk pada penggunaan huruf besar dan huruf kecil yang digunakan dalam desain.

o. Down style, adalah praktek membesarkan huruf, dan hanya huruf pertama dari headline. Gaya ini mudah dibaca karena mirip dengan gaya kalimat.

p. Small caps, yaitu merujuk pada penggunaan huruf kapital yang berukuran kecil.

q. X-height, merujuk pada tingginya huruf kecil dibanding huruf besar, jenis huruf dengan x-height besar adalah lebih mencolok di halam cetak, terutama yang berukuran kecil.12

2. Kategori atau Kelompok Tipe Huruf

a. Serif

Font serif mudah dikenali dengan garis kecil di ujunh stroke dari karakternya, seperti contoh di atas. Serif sering digunakan untuk blok besar teks, seperti dalam sebuah buku. Times New Roman adalah contoh dari serif umum.

11

Tom E. Rolincki et, al., Pengatar Dasar Jurnalisme, (jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 236.

12

Tom E.Rolincki et, al., Pengantar Dasar Jurnalisme, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 236.


(32)

b. Sans serif

Serif adalah garis kecil di ujung stroke karakter. Sans serif mengacu kepada tipografi tanpa tanpa garis. San serif adalah font yang sering digunakan ketika sebuah jenis huruf besar sangat diperlukan, contohnya pada judul sebuah majalah. Helvetica adalah sans serif yang paling popular. Umumnya sans serif digunakan untuk situs web, karena dapat lebih mudah di baca di layar. Arial adalah jenis huruf san serif yang dirancang khusus untuk penggunaan layar. 13

Gambar 2.4

(Contoh Font Serif & Sans Serif)

3. Garis

Garis adalah elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain. Di dalam suatu layout, garis mempunyai sifat yang fungsional, antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat dan sebagai elemen pengikat system desain agar terjaga kesatuannya.14

13

Gavin Ambrose, Paul Harris, The Fundamentals of Typography , (New York: AVA PublishingSA, 2006), h. 120.

14

Surianto Rustam, Layout Dasar dan Penerapannya. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 60.


(33)

Garis merupakan suatu unsur visual yang banyak memberikan pengaruh terhadap sebuah objek. Oleh karenanya garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang warna. Ciri khas garis adalah terdapat arah dan dimensi yang memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag dan lain-lain. Kualitas garis dapat ditentukan dari tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan, serta bidang dasar tempat garis digoreskan.15

4. Foto

Suatu pesan yang dibentuk oleh sumber emisi, saluran transmisi dan titik resepsi, itulah definisi foto. Struktur sebuah foto bukanlah sebuah struktur yang terisolasi karena selalu berada dalam komunikasi dengan struktur lain, yaitu teks tertulis, judul, keterangan, artikel, yang senantiasa mengiringi foto.16

Salah satu elemen dari desain grafis adalah karya fotografi. Fungsinya sama seperti gambar, lukisan, maupun ornament dekoratif, yaitu memberikan hiasan atau ilustrasi. Sebagai elemen, foto dapat menjadi fokus utama dari sebuah desain grafis. Namun demikian, foto yang dapat berdiri dalam menyampaikan pesan sangatlah terbatas. Secara minimum, ia didampingi

15

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi visual, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007), h. 30.

16


(34)

dengan unsur teks guna memperkuat pesan yang disampaikan, atau dalam media massa biasa disebut caption.17

Selain berfungsi sebagai informasi, foto digunakan juga sebagai pemberi nafas atau kelegaan pada bidang. Cara membacanya yang menelusuri ruang gambar, sangatlah berbeda dengan membaca tulisan yang linear dan ketat. Foto juga memberikan fakta, informasi yang dapat dirasakan sebagai kenyataan. Sedangkan gambar dicerna melalui penelusuran unsur grafis dimana pembaca menduga dan menangkap imajinasi yang muncul. Gambar berbentuk diagram memberi kesan intelek, ilustrasi dan vignet mengesankan seni suasana ringan dan riang.18

5. White Space

White Space adalah alat yang efektif untuk menggerakan pembaca dari satu elemen ke elemen lainnya.19 Melingkupi suatu besar dengan white space yang agak besar akan bisa menarik perhatian pembaca ke berita, sekaligus

17

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007),

h. 119. 18

Artikel Dr. Priyanto Sunarto (Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design Faculty

of Art and Design “institute Teknologi Bandung” ), diakses pada 15 Juli 2014 dari http://andreyuris.wordpress.com/2009/01/03/perwajahan-dalam-perspektif-komunikasi/H.

19

Tom E. Rolicki et, al., Pengantar Dasar Jurnalisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 274.


(35)

berfungsi sebagai unsur yang memisahkan berita tersebut dengan elemen lain pada halaman tersebut.

White space mencakup kurang lebih 50 persen dari semua halaman, serta menciptakan ruang yang terang di halaman. Area terang itu mencakup spasi yang tidak dipakai oleh desainer untuk menciptakan spasi dan sela antar teks, serta ruang kosong di sebelah kiri teks di antara headline dan antar berbagai elemen desain.

6. Warna

Warna memiliki peranan penting dalam mendesain apapun. Termasuk koran, poster, buku dan lain-lain. Selain layout dan tipografi, warna juga sangat mempengaruhi sebuah desain. Jika tidak berhati-hati daalam memberikan sentuhan warna, maka tampilan sebuah desain akan tidak enak dipandang oleh mata.

Seperti halnya dalam memberikan warna pada headline di Koran. Jika pemberian warna tidak tepat, maka akan mempengaruhi persepsi pembaca terhadap isi dan nilai berita itu sendiri. Contohnya warna merah, mungkin sebagian orang menyukai merah. Namun belum tentu pelanggan atau client menyukai warna itu, sehingga desainer layout harus menyesuaikan keinginan dari client itu sendiri. Atau disesuaikan dengan segmentasi pembaca media itu sendiri.

Beberapa warna mungkin tidak tepat digunakan. Warna seperti kuning adalah sulit dibaca dan akan menciptakan isi samar dan sulit dibaca, sedangkan warna yang kuat dan hangat, baik digunakan untuk penulisan


(36)

headline dan judul. Kombinasi warna pada teks yang baik adalah hitam di atas putih. Tipe sebaliknya, putih di atas hitam akan memperlambat pembaca menciptakan area tulisan yang padat di Koran.20

Menurut tingkatannya, warna dibagi menjadi warna primer (merah, biru, kuning) dan warna sekunder (hijau, ungu, orange), serta warna tersier (semua warna, selain priemer dan sekuder ).21

6.1 Biru

Warna ini melambangkan ketenangan dan kepercayaan. Karena dalam kehidupan warna biru banyak banyak dijumpai di langit dan lautan. Pemakaian warna biru yang berlebih dapat menimbulkan kesan dingin dan kaku. Contoh penggunaan warna biru dalam desain ialah warna-warna dalam identitas bank, karena dapat melambangkan kepercayaan dan profesionalitas (contoh: BCA), produk minuman dan aroma therapy.

6.2 Kuning

Warna kuning melambagkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya adalah toleran, investigative dan menonjol. Warna kuning yang terang dapat menjadi penarik perhatian, oleh karena rambu-rambu lalu lintas banyak memakai warna kuning. Warna kuning tidak dapat menggambarkan stabilitas dan kepercayaan. Contoh penggunaan warna kuning adalah

20

Tom E. Rolicki et, al., Pengantar Dasar Jurnalisme . h. 274. 21

Artikel Kristoforus Marvino, (Arti-Arti warna Dalam Desain), ditulis tahun 2011. Diakses pada 9 September dari http://www.ssicommunity.com/desain/2291-arti-warna-dalam-desain.htmlH.


(37)

dalam desain produk mainan anak-anak, produk-produk fast food dan rambu rambu lalu lintas.

6.3 Hijau

Warna hijau merupakan warna kedua yang menenangkan setelah biru. Warna hijau memiliki kesan harmonis, ketabahan, pembaharuan dan kepercayaan diri. Contoh penggunaannya warna ini dalam desain adalah produk-produk yang berhubungan dengan alam dan relaksasi, seperti teh dan aroma therapy, serta dalam sistem identitas rumah sakit.

6.4 Orange

Orange adalah kerabat dekat merah, memancarkan kehangatan dan energy. Secara mental dan fisik, warna orange dapat merangsang nafsu makan, mendorong sosialisasi dan merangsang kegiatan. Contoh penggunaan dalam desain adalah produk-produk makanan, seperti A & W dan lain-lain. Warna oren juga banyak digunakan sebagai pelengkap warna-warna lain.

6.5 Ungu

Ungu sering dihubungkan dengan loyalitas dan kemewahan. selain itu, ungu juga banyak dihubungkan dengan sihir, materi, kebijaksanaan dan kreatifitas. Tetapi sedikit sekali produk yang cocok dengan warna ini. Contoh desain produk yang menggunakan warna ini adalah produk


(38)

erotisme, produk sulap dan sesuatu yang berhubungan dengan dunia mistis.

Semua arti dalam warna-warna di atas adalah makna dasar dan dapat berubah jika dipadukan dengan dunia mistis.

7. Iklan

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa Koran adalah media yang banyak memuat iklan dibanding media massa lain. Karena media massa yang konsisten terbit setiap hari, menjadikannya sebagai lahan bisnis yang sangat menguntungkan (profitable) di sepanjang abad 20.

Para pengiklan membayar media agar mendapatkan akses ke konsumen yang potensial. Dengan cara para pengiklan tersebut membeli ruang media massa atau membeli waktu di media siaran seperti televisi. Semakin potensial konsumen yang dapat diberikan media kepada pengiklan, semakin beesar biayanya untuk ruang dan waktu.22 Terlebih jika iklan ditempatkan di halaman depan pada media cetak, tentu harganya akan berbeda dengan yang ada di halaman tengah atau akhir.

Koran adalah media massa cetak yang umum digunakan untuk beriklan. Keungulan dalam beriklan di Koran adalah pembacanya. Cenderung mempertimbangkan informasi dalam iklan secara serius. Studi menunjukan

22

John Vivian, Teori Komunikasi massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008),. H.20


(39)

bagaimana orang ketika siap membeli, lebih mencari iklan di Koran dari pada media lain.23

Koran mudah didapatkan dan pembaca dapat melihat iklan berkali-kali dan ini tidak bisa dilakukan melalui televisi dan radio. Kelemahan dari Koran adalah kurang menjangkau pembaca muda. Selain itu, dari segi pencetakan yang menggunakan kertas murah yang mudah menyerap tinta. Akibatnya, tampilan iklan tak sebagus di majalah. Sisipan lepas bisa menutup kelemahan ini, namun banyak pembaca membuang sisipan itu begitu mereka membuka halaman Koran.

E. Jenis dan Prinsip Tata Letak

1. Jenis-jenis Tata Letak

Sebagai media informasi dan komunikasi, Koran harus mempunyai tata letak atau layout yang memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari format, cara penyusunannya dalam kolom-kolom, cara pemakaian tipografi (huruf), warna, serta penempatan berita, foto/ilustrasi, grafis, dan iklan dalam suatu halaman. Berdasarkan ciri-ciri itulah yang membedakan segmentasi pasar suatu media cetak. Seperti diungkapkan Lasswell, “Komunikasi adalah proses

23

Alo Liliweri, Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Peladjar),. H. 75.


(40)

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu”.24

Tata letak sebuah koran dibuat dengan menyesuaikan gerak mata para pembaca. Dalam penyusunan tata letak sebuah Koran, selain diperlukan adanya pengetahuan tentang jenis dan warna huruf, juga harus memiliki jiwa seni sebab dari ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna foto atau tulisan sangat berpengaruh terhadap mata pembaca.

Tata letak koran sedikit berbeda dengan layout majalah atau tabloid, karena koran lebih cenderung menampilkan informasi secara padat. Pengertian padat di sini ialah jumlah berita bisa panjang, namun luasan cetak sangat terbatas. Sehingga konsekuensinya adalah teks cenderung lebih kecil, jarak antar baris juga sempit. Tetapi dengan penampilan Koran dalam bentuk kolom, memudahkan pembacanya untuk mengikuti alur membacanya. Berdasarkan jelasnya, tata letak/ layout koran dibedakan menjadi:

a. Symitrikal Layout

Symitrikal Layout atau biasa disebut foundry/vertical layout, karena seperti jemuran letak beritanya seimbang. Layout seperti ini digunakan oleh The New York Times. 25

b. Informal Balance Layout

24

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),. h. 10.

25

Artikel fadli maulana. Desain Layout Kabar, ditulis tahun 2009, diakses pada 8 agustus dari http://fadlymolana.wordpress.com/2009/10/05/desain-lay-out-surat-kabar/H.


(41)

Informal Balance Layout banyak digunakan oleh koran, karena mengarah kepada kesempurnaan suatu keseimbangan. Foto yang hitam akan lebih baik jika diletakkan di kanan atas halaman dan akan terlihat buruk jika diletakkan di bagian bawah halaman.

c. Quadrant Layout

Quadrant Layout atau tata rias segi empat, sangat baik untuk koran yang akan dijual di pinggir jalan secara eceran, karena koran akan berlipat empat dan pada seperempat bagian yang tampak itu akan diperlihatkan berita-berita penting dan menarik.

d. Brace Layout

Brace Layout menonjolkan suatu berita besar. Layout seperti ini sering menggunakan “Banner Headline” atau judul panjang. Berita penting ditempatkan di sebelah kanan koran. Sehingga mengikat pandangan pembaca ke arah sana, kemudian judul lain di sebelah kiri dan kanan. e. Circus Layout

Circus Layout disebut tata rias karnaval, karena ramainya halaman depan. Semua judul berita dipamerkan di halaman depan dan isinya di halaman lain. Contohnya adalah seperti Pos Kota (Jakarta) atau koran-koran mingguan.


(42)

f. Horizontal Layout

Horizontal Layout atau tata rias yang mendatar, yaitu judul berita dibuat mendatar dengan berita tidak terlalu panjang.

g. Function layout

Function Layout yaitu tata rias yang berubah setiap harinya. Bergantung pada perkembangan isi berita hari itu. Bila terjadi hal-hal luar biasa sering dipakai skyline heads. Ada gejala pemindahan nama tempat dan nama koran itu sendiri. Layout seperti ini sering dipakai oleh koran-koran mingguan terbitan Jakarta.26

2. Prinsip Tata Letak

Tom Lincy dalam bukunya “Design Principle for Desktop Publishing” menyebutkan ada lima prinsip utama dalam desain, yaitu: proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhytm), dan kesatuan (unity). Namun, menurut Robin Williams dalam bukunya “The Non Designer’s design Book”, prinsip tersebut disingkat menjadi empat, yaitu: kontras (contrast), perulangan (repetition), peletakan (aligment), dan kesatuan atau fokus (proymity).27

26

Surianto Rustan, “Layout Dasar Penerapannya”, data diakses pada 15 juli dari http://andreyuris.wordpress.com/2009/01/03/perwajahan-dalam-perspektif-komunkasiH.

27

Robin Williams, The Non Designer’s Design Book, (California: Peachpit press, 2008), h. 82.


(43)

a. Proporsi (proportion)

Dalam tata letak atau perwajahan, proporsi adalah kesesuaian antara ukuran halaman isinya, dikenal dengan ukuran kertas atau bidang kerjanya.

b. Keseimbangan (balancing)

Keseimbangan adalah pengaturan penempatan elemen-elemen yang ada didalam sebuah halaman. Ada dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal (tidak simetris).

Keseimbangan formal biasanya digunakan untuk menata letak grafis agar terkesan rapi dan formal. Keseimbangan juga sering digunakan dalam karya publikasi untuk memberi kesan aman. Sedangkan keseimbangan tidak formal sering digunakan oleh kalangan muda untuk menggambarkan dinamika, energi dan pesan yang bersifat tidak formal. Penerapan prinsip itu berhubungan dengan prinsip lainnya, yaitu kesatuan dan harmoni. Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi lebih mengacu kepada tampilan yang berbobot dan nilai artistikinya sama.

c. Kontras (Contrast)

Untuk menampilkan sebuah titik perhatian perlu dibuat sebuah kontras terhadap elemen yang menarik perhatian dalam tata letak sebuah rancangan halaman. Jika semua elemen memiliki nilai yang sama menonjol pada tata letak halaman, maka semua elemen di halaman


(44)

tersebut akan terlihat saling berebut untuk menarik perhatian dan akhirnya tampilan halaman akan menjadi monoton.

d. Irama (rhytm)

Irama sebenarnya bermakna sama dengan repetition atau pola perulangan yang menimbulkan irama untuk diikuti. Dalam merancang tata letak sebuah koran, perlu diawali dengan membuat beberapa pola dasar yang disebut master pages. Dari master pages inilah dibuat sebuah irama yang akan menjadi ciri khas dari rancangan halaman yang dibuat.

e. Kesatuan (Unity)

Kesatuan dimaksud untuk membuat kontras yang mudah ditangkap oleh pembaca terhadap elemen-elemenyang ditata seperti yang ditulis oleh Gerald A. Silver, dalam bukunya Graphic Layout and Design. Penerapan prinsip kesatuan dalam desain grafis harus memperhatikan karakteristik dan fungsi setiap elemen.

Hubungan antara elemen-elemen desain yang sebelumnya berdiri sendiri serta memiliki ciri sendiri disatukan dalam satu komposisi yang baru, sehingga memiliki fungsi baru yang utuh. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapat beberapa keatuan, misalnya dengan mendekatkan elemen-elemen yang dipakai sehingga


(45)

berdampingan (side by side) atau bersinggungan (in contact each other).28

28

Indyana Putra, Tata Letak, ditulis tahun 2010. Artikel diakses pada 5 juli 2014 dari http://tombaksada.webs.com/tentangtataletak.htmH.


(46)

34

PROFIL KORAN TANGSEL POS

A. Sejarah serta Perkembangan Koran Tangsel Pos

Tangsel Pos lahir 1 Desember 2008, tidak lama setelah lahirnya kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008 dari kabupaten Tangerang. Surat kabar harian ini didirikan oleh H. Margiono, pelaku bisnis media massa yang berhasil membesarkan Rakyat Merdeka sebagai koran politik nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia di bawah naungan Jawa Post. Kelahiran tangsel Pos didasari oleh semangat untuk memajukan kota baru berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Melalui Tangsel Pos diharapkan kota dengan motto Cerdas, Modern, Religius itu terus berkembang menjadi kota teladan di berbagai bidang bagi kota-kota lain sesuai dengan cita-cita awal masyarakat Tangsel saat membentuk kota ini. Tangsel Pos hadir dalam upaya memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan memberikan warna berbeda kepada masyarakat Tangsel.

Kota Tangsel memiliki potensi besar menyumbangkan pendapatan daerah. Sebagai kawasan pemukiman modern, bisnis perdagangan dan jasa, perekonomian kota Tangsel terus terdongkrak dengan baik. Investor-investor dalam dan luar negeri sudah mempersiapkan diri masuk ke wilayah kota Tangsel. Perkantoran modern yang asri nan hijau menjadi daya tarik bagi pemilik modal untuk menginvestasikan budgetnya di


(47)

kota Tangsel. Adalah BSD City, Alam Sutera, Summarecon Serpong dan Bintaro Jaya, yang kini menjadi basis kota modern di kota Tangsel. Di dalamnya semua fasilitas tersedia lengkap, mulai dari sekolah bertaraf internasional, rumah sakit bertaraf internasional, trade center, mall, hotel berbintang, restoran dan jasa lainnya.

Kota Tangsel teridiri dari tujuh kecamatan, yakni Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang dan Setu. Seluruh kawasan di tujuh kecamatan itu terus berkembang pesat menjadi kawasan pemukiman modern serta jasa dan perdagangan. Ciputat dan Pamulang merupakan dua kawasan yang perekonomiannya makin mengeliat. Properti baru di berbagai kelas terus dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian warga, baik dari Tangsel, wilayah Tangerang maupun Jakarta dan sekitarnya.

Adapun data dari Tangsel Pos adalah sebagai berikut:

Penerbit : PT. Serpong Media Utama

Bahasa : Indonesia

Terbit : Setiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional

Jumlah halaman : 16 halaman ( dua couple )

Ukuran : 6 kolom X 540 mm


(48)

Alamat : Griya pena, Ruko Golden Road Blok C32/12 ITC BSD City, Jl raya Serpong Kota Tangerang Selatan

Telepon : 021-5315 1050/ 531550542

Fax : 021-538 3852

Percetakan : PT Temperina Media Grafik

Rekening : BCA 4970485398 AN PT Serpong Media Tama

B. Visi dan Misi

Visi:

Menjadi koran nomor satu dan terbesar di kota Tangerang Selatan. Misi:

1. Koran referensi terdepn masyrakat kota Tangerang Selatan 2. Memupuk rasa tanggung jawab dan memiliki Tangsel Pos

dihati warga Tangsel

3. Menjadi wadah komunitas warga sekaligus koran panduan mereka 4. Sarana promosi yang baik dan tepat bagi semua produsen


(49)

C. Penyebaran Koran dan Profil Pembaca 1. Penyebaran Koran

Gambar 3.1

Grafik Penyebaran Koran Perwilayah

2. Profil Pembaca

Gambar 3.2

Grafik pembaca sesuai jenis kelamin

55% 25%

20% 5%

Grafik penyebaran koran perwilayah

Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Kabupaten Tangerang Banten

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan


(50)

Gambar 3.3

Grafik pembaca sesuai usia

Gambar 3.4

Grafik pembaca sesuai pendidikan

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Usia 16-20 Usia 20-29 Usia 30-39 Usia 40-49 Lansia

Usia Pembaca

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00% SMP

SMA Diploma Universitas

Pendidikan

Universitas Diploma SMA SMP


(51)

Gambar 3.5

Grafik pembaca sesuai pengasilan pembaca per bulan

Gambar 3.6

Grafik pembaca sesuai pekerjaan

15%

20%

35%

30%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%

Penghasilan Pembaca /bulan

< Rp

1.000.000,-Rp 1.000.000- 2.000.000,-Rp 2.000.000- Rp.3.000.000,-Rp 3.000.000 keatas

27%

35% 15%

23%

Pekerjaan

PNS, BUMN

Pegawai Swasta/ Wiraswasta Ibu rumah tangga


(52)

D. Redaksi

Sudah tiga tahun Tangsel Pos hadir di tengah pembaca. Kurun waktu ini tidaklah sebentar dengan sekelumit perjuangan panjang agar tetap survive dan acceptable. Tangsel Pos sejak pertama kali terbit hingga saat ini telah mengalami perubahan baik content dan perwajahan serta formasi gugus tugas dalam newsroom yang ada. Tangsel Pos memantapkan diri sebagai koran yang terkonsenterasi di wilayah basisnya yakni kota Tangsel dan wilayah penyangganya Tangerang Raya (Kabupaten dan Kota).

Dengan mengusung tagline “Koran Nomor 1 di Tangerang

Selatan”, media massa ini tumbuh berkembang seiring kemajuan kota

Tangsel dan menjadi refrensi terdepan bagi masyarakat modern. Redaksi berkomitmen sebagai pembuat produk untuk memastikan koran berkualitas tinggi serta fokus dalam peningkatan keterbacaan. Tangsel Pos sebagai bacaan keluarga metropolis berbasis koran secara umum serta berorientasi public interest.

Tangsel Pos memiliki benchmark lebih jelas dengan mencakup content untuk semua kalangan pembaca dan dikemas secara elegan dan dinamis sesuai perwajahan design modern. Tangsel Pos sebagai variant newspaper lokal dari Jawa Pos group akan mempertahakan acuan karakteristik yang disesuaikan dalam lokalitas dan proximity pembaca di kota Tangsel Pos sebagai basis utama dan Tangerang Raya sebagai trriger in the struggle.


(53)

E. Rubrikasi

Tangsel Pos terdiri dari 16 halaman yang terdiri dari 16 rubrik, berikut penjelasan dari masing-masing rubrik:

Tabel 3.1

Rubrik koran Tangsel Pos

Nama Rubrik Content Posisi Halaman

Tangsel Pos

Halaman pertama meliputi berita terbaik lokal dan nasional

1

Probis dan Activity

Informasi seputar bisnis dari berbagai segmen. Dan setengah halaman aktivitas warga maupun lembaga dengan

memperbanyak parade foto

2

Serpong-Setu-Pamulang Informasi umum dari wilayah kecamatan

3

Ciputat-Doktren-Bintaro Informasi umum dari wilayah kecamatan

4

Inside Zona iklan Otomotif 5

Inspirona

Membahas sukses karir wanita tangguh ditambah informasi seputar

kesehatan wanita

6

Sambungan... Sambungan berita

halaman 1

7


(54)

New Bie (korannya pelajar) yang meliputi kegiatan pelajar, guru, dll.

8

Tangerang Pos

Halaman utama dari dari wilayah kota Tangerang dan kabupaten tangerang dengan berita berita terbaik

9

Kota Tangerang Informasi apa saja dari wilayah kota Tangerang

10

Kabupaten Tangerang Informasi apa saja dari wilayah kabupaten Tangerang

11

Otomotif-Kesehatan-Properti-Gadget (Tematis mingguan)

Informasi seputar otomotif, kesehatan, properti, teknologi

12

Nasional Berita- berita terbaik isu

nasional

13

Sambungan... Sambungan berita

halaman 9

14

Banten News Network Berita- berita terbaik dari wilayah Banten

15

Hot Sport Informasi olahraga lokal,

nasional dan internasional

16

F. Event Organizer

Untuk memberikan program tepat sasaran bagi perusahaan, tangsel Pos membuat divisi event organizer dengan nama Tangsel Pos Creative


(55)

EventOrganizer yang dikelola secara profesional. Tujuan utama dari event ini yaitu mempertemukan antara produsen dan konsumen secara efektif melalui peran media di dalamnya. Sudah banyak event yang digelar Tangsel Pos, baik event yang kita buat sendiri maupun event yang diminta oleh klien. Tentu saja ada beberapa kelebihan bekerjasama dengan tim event Tangsel Pos:

 Pendekatan ke masyarakat lebih mudah  Jaringan dan jangkauan lebih murah

All in one partnership (event, berita dan iklan) Event yang pernah diselenggarakan:

1. JF Sulfur Goes to School 2010 2. Yamaha safety riding 2010 3. Indosat pelatihan Jurnalistik 2010 4. The first Tangsel Auto Expo 2011

5. Senam dan jalan sehat 2011 (10.000 peserta se Tangerang) 6. Tangsel Pos Award 2011 untuk gubernur provinsi Banten,

Bupati tangerang dan tokoh masyarkat kota Tangsel H.Zarkasih Nur (Mantan Menteri Koperasi dan UKM).

G. Penghargaan

Tangsel Pos mendapatkan penghargaan LKC Award 2011 dari LKC Dompet Dhuafa pada November 2011 .Tangsel Pos dinilai sebagai media yang salah satu kontennya dengan berita-berita sosial dan


(56)

kemasyarakatan. Media lain yang mendapatkan LKC Award 2011 adalah harian Republika, TV One, Trans TV dan Radio Mercy FM. Penghargaan dilaksanakan di Pondok Indah Jakarta.

H. Latar Belakang Redaktur 1. H. Margiono (Pembina)

Karirnya dimulai dari seorang reporter di Jawa Pos Surabaya.Tokoh Pers ini namanya terus meroket dan sukses memimpin lebih dari 150 penerbitan Jawa Pos Group. Pria yang kini menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini juga sukses mengembangkan Koran Rakyat Merdeka sebagai Koran politik pertama dan terbesar di Indonesia (the political news leader). Di bawah Rakyat Merdeka kemudian berkembang media cetak, percetakan, dan online, yaitu Lampu Hijau, Non Stop, Banten Pos, Tangsel Pos, Satelit News (Radar Tangerang), Tabloid Loker, Majalah Syariah, RM Book, dan RM online.

2. Budi Rahman Hakim (Komisaris)

Kehidupan wartawan sudah digelutinya sejak masih dibangku kuliah. Lulus ia langsung menjadi wartawan di Rakyat Merdeka hingga Redaktur Utama Rakyat Merdeka. Sukses mengembangkan redaksi, kini ia lebih intens berkecimpung di ranah bisnisnya serta terlibat dalam mengembangkan media dan unit usaha lain dibawah naungan Rakyat Merdeka Group.


(57)

3. Hari Prastowo (Direktur)

Namanya identik dengan keberhasilan pemasaran bisnis media.Ia memiliki kaya pengalaman memimpin berbagai penerbitan pers mulai dari surat kabar sampai majalah. Dalam decade terakhir ia sukses mengembangkan Koran local di wilayah Tangerang Banten.

4. Atho Al Rahman (General Manajer)

Hobi menulis sudah ditekuninya sejak masih di bangku kuliah. Yakin dengan kebiasaanya itu lalu masuk menjadi wartawan di Rakyat Merdeka. Selama lima tahun lebiah ia ikut mengembangkan harian Indo Pos (Jawa Pos Group), kemudian dipercaya mengembangkan Koran Tangsel Pos menjadi Koran Nomor 1 di Tangerang Pos.

5. Khomsurizal (Pemimpin Redaksi)

Pengalaman keredaksian sudah dilakoninya sejak lama. Karirnya dimulai dari reporter, lalu editor dan hingga kini menjadi pemimpin redaksi. Tangsel Pos selalu inovatif dan edukatif untuk memenuhi selera pembaca.

I. Sampel Data

Sebagai media lokal, harian Tangsel Pos mempunyai tugas untuk memberikan informasi seputar pemberitaan politik daerah kepada masyarakat khususnya yang berdomisili di kota Tangerang Selatan. Harian lokal Tangsel Pos mempunyai kewajiban memberikan berita yang berkaitan dengan masalah pemerintah politik di Tangsel sebagai kota baru dengan pemerintahan yang baru, contohnya adalah pemberitaan mengenai


(58)

Pemilukada Banten 2014.

Media lokal Tangsel Pos memberikan pelayanan informasinya kepada khalayak umum, khususnya masyarakat wilayah Tangerang Selatan tanpa harus menghilangkan fungsi-fungsinya sebagai media. Di Koran Tangsel Pos informasi berita dibagi dalam dua bagian yaitu, Tangerang Pos dan Tangsel Pos, fokusnya tetap di Tangsel namun tetap mengakomodir wilayah-wilayah luar yang berdekatan dengan Tangsel sebagai koran kedua atau untuk memperkuat pemberitaan dan jaringan luar. Oleh karenanya Tangsel Pos membentuk koran ke dua Tangerang pos yang meliputi wilayah Tangerang, kabupaten dan kota. Berita–berita disini juga tidak terlalu lebar tapi masuk ke wilayah yang paling kecil, hal ini merupakan strategi koran Tangsel Pos.

Pemberitaann Pemilukada Tangsel 2015 termasuk berita politik yang ada di Tangsel Pos, kebijakan redaksi yang menjadikan berita ini sebagai headline tidak lain karena berita pemilukada menjadi perhatian setiap wilayah seperti Tangsel, kota Tangerang, kab. Tangerang, Pandeglang, Cilegon, Serang dan kota terkait lainnya yang menjadi wilayah Banten.S


(59)

47

ANALISIS TATA LETAK HALAMAN DEPAN TANGSEL POS

A. Perwajahan Tata Letak Tangsel Pos

Harian Tangsel Pos terbit enam kali dalam seminggu, dan berjumlah 16 halaman. Ukuran panjang kertasnya adalah 540 mm dan lebar 300 mm. Margin atas, kiri, kanan dan bawah dibuat 150 mm. Bodytext menggunakan jenis huruf Utopia Reguler berukuran 9 point dengan leading 11 point. Drop caps pada bodytext berukuran 5 mm dan indent 3 mm.

Tata letak halaman depan Harian Tangsel Pos secara keseluruhan menggunakan software Adobe Indesign. Program Adobe Photoshop juga digunakan untuk gambar atau foto, sedangkan untuk membuat ilustrasi pada infografis dan rubrik menggunakan Adobe Illustrator. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Adrian koordinator bidang layouter “iya disini kita menggunakan software Adobe Idesign, Adobe Illustrator dan Corel Draw, tuturnya”.

Harian Tangsel Pos melakuakan perwajahan dan tata letak terhadap halaman depan (front page) dengan karakteristik tertentu. Harian umum Tangsel Pos melakukan praktik jurnalistik perwajahan dan tata letak dengan 12 elemen, yaitu header dan footer, headline, foto, tipografi (huruf), infografis, garis, warna, jumpline, indent dan drop caps, gutter, white space, dan iklan. Ada pun berdasarkan teori perwajahan dan tata


(60)

letak hanya lima elemen yang harus terdapat dalam perwajahan dan tata letak, khususnya pada halaman depan (front page) di sebuah koran. Rincian dan analisis perwajahan dan tata letak pada halaman depan (frontpage) harian Tangsel Pos yaitu :

1. Header dan Footer

Pada bagian Header-nya, Harian umum Tangsel Pos menempatkan logo, nameplate/nama surat kabar, informasi akun twitter dan facebook Harian umum Tangsel, jumlah halaman, info iklan dan customer service, serta informasi keterangan terbit, seperti tanggal nomor dan tahun edisi, juga tagline Harian umum Tangsel Pos.

Nama harian umum “Tangsel Pos diletakkan di tengah agar berimbang kana kiri berukuran lebar 7,3 cm dan tinggi 7,5 cm. Tipe fontnya adalah Ferule Display yang sudah diolah dan dikembangkan oleh bagian layouter.

Header dengan ukuran 11,5 cm x 4 cm. Kemudian pemilihan tipologi yang digunakan dalam penulisan nameplate/nama surat kabar adalah tipe huruf yang tegap dan tebal, yaitu droid sans serif. Tujuannya untuk menimbulkan image kokoh dan kredibel di mata pembaca. Bagian footer Harian umum Tangsel Pos tidak meletakkan apapun di dalamnya. Ruang kosong pada footer difungsikan sebagai whitespace atau ruang putih kosong. Ukuran footernya adalah 1,5 cm. Selain itu sebagai pembatas antara footer dan bodytext adalah kolom banner atau iklan yang berfungsi sebagai kontrol cetak.


(61)

2. Headline

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, judul berita utama (headline) pada halaman depan Harian umum Tangsel Pos ditampilkan dengan jenis tipologi huruf Utopia Bold ukuran font lebih besar, yaitu 55-70 mm point dibanding body text hanya berukuran 9 mm point dengan konsep desain yang menarik. Yaitu dengan menggunakan warna tebal hitam dan biru. Hal tersebut agar lebih mencolok, menarik dan terlihat terlebih dahulu atau biasa disebut eyecatching.

3. Foto

Menurut pengamatan peneliti, foto utama halaman depan Harian umum TangselPos pada edisi 26 November 2015 berbentuk landscape, 9 Desember 2015 portrait, 10 Desember cropping potrait, 14 Desember 2015 landscape.

Fungsi foto adalah sebagai informasi yang melengkapi dan menguatkan isi berita.Selain itu foto juga digunakan juga sebagai pemberi nafas atau kelegaan pada bidang. Cara membacanya adalah menelusuri ruang gambar, berbeda dengan membaca tulisan yang linear dan ketat. Foto juga memberikan fakta, informasi yang dapat dirasakan sebagai kenyataan.

4. Tipografi (Huruf)

Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengatakan bahwa beberapa jenis huruf yang digunakan di halaman depan Harian umum Tangsel Pos antara lain adalah Utopia Bold, Utopia Reguler, Museo Slab, Myriad Pro, Ferule Display, Script Mt


(62)

Bold dan Times New Roman. Berikut penggunaannya dalam halaman depan Harian umum Tangsel Pos:

a. Utopia Bold digunakan untuk judul besar dengan ukuran 55-70 point, tetapi judul kecil selain headline menggunakan Times New Roman berukuran 30 point, dan caption pada foto 9 point.

b. Ferule Display digunakan untuk name plate (nama surat kabar) dan tagline Harian umum TangselPos menggunakan Script Mt Bold.

c. Times New Roman digunakan untuk penulisan akun facebook dan twitter TangselPos yang tertulis pada eyecatching berita utama. d. Penulisan jumlah halaman pada halaman depan Harian Umum

Tangsel Pos menggunakan jenis font Muse o Slab.

Standar yang digunakan dalam pemilihan jenis dan ukuran font pada halaman depan adalah elegan, dapat dibaca dan menarik. Namun, tidak dapat terlepas dengan Jawa Pos Group yang sudah menjadi pakem Tangsel. Hal demikian disampaikan oleh Adrian, koordinator bidang layout harian umum Tangsel Pos.

“Ideologi Tangsel Pos sendiri berkiblat pada Jawa pos, dari tujuh tahun lahir lebih menerapkan berita metropolis pada cover halaman depan lalu berita pemerintahan ada pada halaman 4-5. Saya rasa cukup mewakili, karena kalau orang cari Jawa Pos di Tangsel ya Tangsel Pos.


(63)

5. Infografis

Menurut hasil pengamatan peneliti, infografis pada edisi 26 November 2015 berkaitan dengan berita utama/headline, yaitu gambar dan ilustrasi. Pada10 Desember 2015 terdapat cropping tokoh politik dan infografis yang menampilkan data statistik hasil perhitungan suara dan beberapa ilustrasi.

Berita utama terdiri dari gambar dan table, sedangkan lainnya terdiri dari gambar tabel yang berkaitan dengan berita kedua/second news yaitu berupa grafik data.

Infografis yang terdapat pada edisi 26 November 2015, berupa gambar tangan yang menunjukan moment pencoblosan. Sedangkan pada Edisi 9 Desember 2015 terdapat karikatur yang berkaitan dengan berita dan foto dihalaman utama. Tak jauh berbeda dengan edisi sebelumnya, infografis pada edisi 14 Desember 2015 berupa gambar agenda pemilukada yang juga berkaitan dengan berita dan foto dihalaman utama.

Infografis adalah elemen yang harus ada dalam halaman depan Harian umum Tangsel Pos. Infografis memuat data yang berkaitan dengan berita utama dihalaman depan. Yang bertugas mencari infografis adalah bagian penelitian dan pengembangan (litbang) dan dikembangkan oleh illustrator.

Infografis adalah elemen yang harus ada dalam halaman depan Harian umum Tangsel Pos. Infografis memuat data yang berkaitan dengan berita utama dihalaman depan. Yang bertugas mencari infografis


(64)

adalah bagian penelitian dan pengembangan (litbang) dan dikembangkan oleh illustrator.

Infografis merupakan rangkaian yang terdiri dari ilustrasi, foto, gambar, dan sebagainya yang menyangkut elemen pendukung headline. Infografis dalam perkembangannya merekonstruksi sebuah kejadian atau peristiwa, di samping peran infografis yang mengejar kaidah estetika perwajahan media massa, perannya pun sejajar dengan berita yang sifatnya verbal. Tulisan tersebut lebih terfokus pada peran infografis dalam media massa cetak, seperti surat kabar dan majalah. Halaman depan harian umum Tangsel Pos menampilkan infografis dengan komposisi yang baik dari segi warna, ukuran, serta gambar yang sesuai dengan headline. Umumnya infografis diletakkan di bawah foto utama dan berdekatan dengan berita utama.

Salah satu elemen visual terpenting di dunia jurnalistik adalah infografis, baik di media massa cetak maupun elektronik. Infografis merupakan usaha untuk mempermudah pembaca memahami narasi sebuah berita dan memahami proses sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan.

6. Garis

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh peneliti, pada halaman depan harian umum Tangsel Pos terdapat dua garis tebal dan tipis, yang berwarna biru dan hitam dengan ukuran 4 point dan 2 point sebagai pembatas header dengan indeks berita dan pembatas footer dengan berita. Garis pembatas berita dengan footer tidak ada garis


(65)

bantu untuk pembatas antara berita dan garis batas kertas. Garis bantu footer sebenarnya berfungsi sebagai kontrol cetak dan ini yang tidak ditemukan pada halaman depan harian umum Tangsel Pos.

7. Warna

Menurut hasil pengamatan peneliti terhadap empat edisi halaman depan Harian umum Tangsel Pos, warna yang sering digunakan adalah biru dan hitam, sedangkan warna lainnya disesuaikan dengan konsep dan desain. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan Koordinator layouter dan pemimpin redaksi. Koor0dinator layouter Harian umum Tangsel Pos menjelaskan bahwa warna hitam melambangkan kekuatan, elegan dan formal. Sedangkan warna biru dapat menjadi warna aksen yang lembut dan ramah. Efeknya pun bisa menjadi luar biasa karena wana biru muda melambangkan kejernihan pikiran dan komunikasi. Ini mengilhami ekspresi diri, mendorong orang untuk menyetel ke kebutuhan mereka sendiri. Secara psikologis warna biru muda menenangkan emosi dan mengisi kembali semangat, menyegarkan tingkat energi yang habis dan pikiran positif inspirasi.

“Warna-warna yang kita gunakan di Tangsel Pos memiliki lambang-lambang seperti hitam melambang-lambangkan kekuatan, sedagkan biru itu sebagai kejernihan pikiran. Sebagai ciri khas bahwa Tangsel Pos adalah sebagai bagian dari Jawa Pos, yaitu memberikan nuansa enerjik dan yang lebih gelap memberikan nuansa kuat dan elegan. Dalam bisnis, dua warna ini dapat memberikan rasa antusias pada brand, oleh


(66)

karena itulah Tangsel Pos menggunakan warna hitam sebagai warna logonya,” tukas Andrian.

Koran biasanya menggunakan warna untuk mengonsep desain headline, baik dari segi jenis huruf judul, ilustrasi, atau latarnya. Warna pada halaman depan sebuah koran dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembaca.

8. Jumpline (Sambungan Halaman)

Setiap berita yang terdapat di halaman depan Harian umum Tangsel Pos menggunakan sambungan halaman. Menurut hasil pengamatan dari empat edisi tersebut, semua berita yang ditulis di halaman depan bersambung. Hal tersebut dilakukan karena kurangnya ruang sehingga pembaca tidak leluasa dan merasa nyaman membaca hingga selesai tidak pada satu halaman tersebut, karena harus membolak-baliklembar demi lembar koran.

9. Indent dan Drop Cops

Hasil pengamatan dan wawancara menyatakan bahwa pada naskah berita yang terdapat di halaman depan harian umum Tangsel Pos selalu menggunakan indent 3 mm dan terkadang menggunakan drop caps 6 mm. Namun semua itu disesuaikan dengan konsep desainnya. Indent adalah baris pertama yang menjorok kedalam.

10.Gutter (Jarak Antar Kolom)

Ukuran gutter pada halaman depan Harian umum Tangsel Pos adalah 5 mm. Gutter adalah ruang putih kosong yang memisahkan kolom.1

1


(1)

PANDUAN WAWANCARA MENDALAM DENGAN REDAKTUR TANGSEL POS

Identitas Informan Nama : Jabatan : Hari/Tanggal :

PERTANYAAN 1. Apakah ideologi Tangsel Pos itu sendiri?

2. Apakah warna dalam logo Tangsel Pos mewakili ideologinya?

3. Benarkah perwajahan dan tataletak menentukan indentitas sebuah media? 4. Apakah front page pada Tangsel Pos menggunakan elemen perwajahan dan tata

letak?

5. Menggunakan software apakah dalam melakukan editing layout front page? 6. Apakah ada ciri khusus dalam pemilihan tipologi dalam setiap jenis huruf pada

front page (header, footer) dan berapa ukurannya? 7. Adakah ciri tersendiri untuk desain pada front page?

8. Menggunakan kesimbangan apa pada front page dan jenis tata letaknya (foundry/vertical layout)?

9. Apakah setiap edisi menggunakan desain yang sama dalam setiap pekan? Atau ada edisi khusus? Dalam pemberitaan pemilukada?

10.Moment apakah yang dapat merubah desain desain tertentu?(mengurangi atau menambah)

11.Jika pemerintah daerah mengintervensi pemberitaan dan mempengaruhi terhadap desain apakah akan tetap dilakukan atau berdiri pada independensi media?


(2)

(3)

(4)

PANDUAN WAWANCARA MENDALAM DENGAN REDAKTUR TANGSEL POS

Identitas Informan Nama : Arie

Jabatan : Pemimpin Redaksi Hari/Tanggal : 12 juli 2015

Identitas Informan Nama : Andrian

Jabatan : Koordinator Layout Hari/Tanggal : 25 juni 2016

NO PERTANYAN JAWABAN

1. Apakah ideologi Tangsel Pos itu sendiri?

Ideologi tangsel pos sendirinya menganut dengan Jawa pos, dari tujuh tahun lahir lebih menerapkan berita metropolis pada cover halaman depan lalu berita pemerintahan ada pada halaman 4-5 2. Apakah warna dalam logo Tangsel

Pos mewakili ideologinya?

Dalam ideologi Tangsel Pos yang berkiblat pada Jawa Pos saya rasa cukup mewakili, karena kalau orang cari Jawa Pos di Tangsel ya Tangsel Pos 3 Benarkah perwajahan dan tataletak

menentukan indentitas sebuah media?

Iya karena cirri khas sebuah media bias dilihat dari tampilan halama depan

4 Apakah front page pada Tangsel Pos menggunakan elemen perwajahan dan tata letak?

Iya pada dasarnya tata letak yang ada di Tangsel menggunakan prinsip tata letak dan berkibla pada Jawa Pos

5 Menggunakan software apakah dalam melakukan editing layout front page?

Adobe Indesign, Adobe Illustrator dan Corel Draw

6 Apakah ada ciri khusus dalam pemilihan tipologi dalam setiap jenis huruf pada front page (header,

kalau Ciri tipologin dan infografis perbedaan tiap edisi tergantung materi yang dimuat kalau berita sedikit yang ditampilin designnya berita banyak


(5)

footer) dan berapa ukurannya? designnya hanya npemanis saja

Header dengan ukuran 11,5 cm x 4 cm. Pemilihan tipologi yang digunakan dalam penulisan nameplate/nama surat kabar adalah tipe huruf yang tegap dan tebal, yaitu droid sans serif. Tujuannya untuk menimbulkan image kokoh dan kredibel di mata pembaca.

Bagian footer Harian Umum Tangsel Pos tidak meletakkan apapun di dalamnya. Ruang kosong pada footer difungsikan sebagai whitespace atau ruang putih kosong. Ukuran footernya adalah 1,5 cm. Sebagai pembatas antara footer dan bodytext adalah kolom banner atau iklan yang berfungsi sebagai kontrol cetak.

7 Adakah ciri tersendiri untuk desain pada front page?

Paling bisa dilihat dari warna dan tagline

8 Menggunakan kesimbangan apa pada front page dan jenis tata letaknya (foundry/vertical layout)?

Jenis tata letak yang digunakan oleh Harian Umum Tangsel Pos adalah Symitrikal Layout atau biasa disebut dengan foundry/vertical layout. Yaitu memiliki letak berita yang seimbang dan seperti jemuran. Tujuannya adalah ketika Koran dilipat menjadi dua bagian, judul headline tidak melipat sehingga dapat terlihat jelas.

9 Apakah setiap edisi menggunakan desain yang sama dalam setiap pekan? Atau ada edisi khusus? Dalam pemberitaan pemilukada?

Iya paling ada perbedaan dalam edisi akhir pekan itupun dalam konten, Tidak ada edisi yang beruntun dalam pemberitaan halaman depan. Paling hanya ada beberapa dalam pra saat dan sesudah.

10

Moment apakah yang dapat merubah desain desain tertentu? (mengurangi atau menambah)

Paling moment keagaaman, nasional dan kondisional

11 Jika pemerintah daerah mengintervensi pemberitaan dan mempengaruhi terhadap desain apakah akan tetap dilakukan atau berdiri pada independensi media?

Tidak ada kerjasama khusus dalam pemberitaan paling hanya peliputan kegiatan pemerintah, iya karena jurnalistik harus independen,


(6)

12 Selain layouter apakah ada posisi peran lain yang menentukan desain?

Pimpinan redaksi, karena membuat suatu produk yang bagus harus ada koordinasi dan kerjasama team, ya paling kita sharing sama redaktur layouter dan pimpinan perusahaan.

13 Bagaimana mekanisme proses layout Tangsel Pos.

Reporter-redaktur-layouter-pimred 14 Apakah perbedaan design weekend

dan weekday

Kalau weekday konten lebih ringan. 15 Berapa skala foto untuk headline

sendiri

16 Selama 8 tahun berdiri adakah perubahan tataletak? Apa perlu untuk menarik minat poembaca

Ya paling kita lebih condong pada pemberitaan metropolis kota Tangsel dan sekitarnya. Ya paling lebih berani bermain design warna