program KB namun dalam kenyataannya malah melemahkan program KB. Menurut peneliti sendiri hal ini terjadi karena pemahaman masyarakat mengenai
tujuan dikeluarkannya jampersal ini tidak dipahami jelas dan bahkan tidak tahu sehingga mengakibatkan program KB tidak terlaksana dengan baik. Masyarakat
hanya mengetahui bahwa program jampersal ini untuk membantu biaya persalinan gratis dan tidak mengetahui bahwa program ini juga untuk mendukung program
KB sebagai upaya menekan jumlah pertumbuhan penduduk. Dan hal ini terjadi karena sosialisasi yang tidak maksimal dijalankan oleh Puskesmas Tanah Tinggi.
Hal inilah yang mengakibatkan program KB tidak berjalan dengan baik.
V.6 Kurangnya Data atau Informasi Mengenai Petunjuk Teknis Juknis
Jampersal
Dalam menjalankan sebuah program maka seorang implementor diberikan atau dibekali dengan buku pedoman atau petunjuk untuk menjalankan program
yang telah dibuat. Agar program yang dijalankan oleh implementor dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pembuat kebijakan dan program dapat
berjalan dengan baik. Dalam hal ini yang menjadi buku pedoman dalam menjalankan program jaminan persalinan ini adalah petunjuk teknis juknis
jaminan persalinan. Dari juknis jampersal inilah implementor berpedoman untuk mengimplementasikan atau melaksanakan program jaminan persalinan tersebut.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa ternyata puskesmas tidak memiliki buku juknis atau buku petunjuk teknis jaminan
persalinan yang seharusnya menjadi pedoman bagi mereka dalam melaksanakan program jaminan persalinan ini. Pihak puskesmas mengatakan bahwa buku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
petunjuk teknis jaminan persalinan tidak ada di puskesmas melainkan ada di dinas kesehatan. Mereka melaksanakan program jaminan persalinan ini berdasarkan
perintah dari dinas yang mensosialisasikannya kepada puskesmas melalui sosialisasi secara langsung kepada para pegawai di puskesmas dengan
memberitahukan sudah dapat dilaksanakannya program jaminan persalinan di puskesmas tanah tinggi. Kemudian memberitahukan syarat-syarat dan pelayanan
apa saja yang diperoleh dari jaminan persalinan ini. Menurut pihak puskesmas sendiri sosialisasi yang dilakukan dinas sudah cukup menjadi pedoman bagi
mereka melaksanakan program jaminan persalinan ini. Berikut pernyataan dari kepala puskesmas
“Untuk juknis jampersal tidak ada di puskesmas. kami melaksanakan program jaminan persalinan ini mengikuti peraturan yang telah
disosialisasikan oleh dinas ke puskesmas mengenai syarat-syarat dan pelayanan yang diperoleh dari jampersal ini”
Wawancara dengan Ibu Arlina, 01 maret 2013 Kemudian pernyataan ini juga dipertegas oleh salah seorang bidan KIA
“Juknis jampersal tidak ada di puskesmas. adanya di dinas kesehatan” Wawancara dengan Ibu Suci, 02 maret 2013
Dari pernyatan-pernyataan diatas maka peneliti berpendapat bahwa hal inilah yang membuat terjadinya kendala dalam pelaksanaan program jaminan
persalinan untuk pelayanan KB. Puskesmas Tanah Tinggi tidak memiliki juknis jaminan persalinan sehingga pegawai tidak mengetahui adanya pedoman yang
mengatakan bahwa penerima jaminan persalinan didorong mengikuti program KB dengan membuat surat pernyataan. Pegawai puskesmas hanya berandalkan
pedoman yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai ketika dinas melakukan sosialisasi langsung ke puskesmas. Sehingga ketika peneliti
menanyakan tentang apakah adanya surat pernyataan dari penerima jaminan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
persalinan untuk mengikuti program KB, pegawai mengatakan tidak ada. Dan bahkan pegawai puskesmas juga tidak mengetahui bagaimana format surat
pernyataan tersebut. Berikut ini hasil wawancara dengan Bidan Puskesmas Tanah Tinggi:
“Penerima jaminan persalinan tidak ada membuat surat pernyataan ketika mengikuti program KB. Saya juga tidak tahu bagaimana bentuk surat
pernyataan tersebut.” Wawancara dengan Ibu Suci, 01 Maret 2013
Hal yang sama juga dikatakan oleh bidan KB Puskesmas Tanah Tinggi “Tidak ada surat pernyataan yang dibuat oleh penerima jampersal
sewaktu mengikuti program KB” Wawancara dengan Ibu Nita, 02 Maret 2013
Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai format atau isi surat pernyataan seperti yang disebutkan pada juknis jampersal, peneliti tidak
menemukan bagaimana format surat tersebut di dalam juknis jampersal. Dalam juknis jampersal tidak memuat atau memaparkan bagaimana surat pernyataan
yang dimaksud. Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa data mengenai juknis
jampersal di Puskesmas Tanah Tinggi tidak ada atau tersedia. Begitu pula dengan data informasi mengenai format atau bentuk surat pernyataan yang disebutkan
dalam juknis jampersal tersebut juga tidak tersedia.
V.7 Persepsi Masyarakat terhadap Program Jaminan Persalinan