Kerugian hak danatau kewenangan konstitusional Pemohon yang

28 sengaja telah menghilangkanpenerimaan negara dengan menyembunyikan hartanya, yang justru oleh negara diberi reward dengan cukup membayar uang tebusan. Sehingga jelas dalam hal ini Pemohon selaku pembayar pajak yang taat, dengan keberlakukan ketentuan Pasal 1 angka 7 UU Pengampunan Pajak tersebut telah nyata-nyata dirugikan dan hal ini jelas bertentangan dengan amanat Pasal 28D ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hokum. Sehingga dalam hal ini jelas hak danatau kewenangan konstitusional Pemohon telah dirugikan dengan keberlakuan UU Pengampunan Pajak dalam hal ini misalnya Pasal 1 angka 7 UU Pengampunan Pajak karena terdapat perlakuan yang tidak samatidak setara antara Pemohon yang mewakili serikat buruh yang merupakan wajib pajak yang taat membayar pajak dan para pihak yang mempunyai keuangan besar selaku wajib pajak yang tidak taat dalam melakukan pembayaran pajak dan sengaja telah menghilangkan penerimaan negara dengan menyembunyikan hartanya. Ketidaksetaraan ini juga bertentangan dengan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang mendalilkan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, karena justru ketidakpatuhan atas hukum yakni dalam hal ini kewajiban membayar pajak justru oleh negara diberi reward dengan cukup membayar uang tebusan. Hal yang sama juga seperti termaktub dalam Pasal 20 UU Pengampunan Pajak ini yang menyatakan bahwa Data dan informasi yang bersumber dari Surat Pernyataan dan lampirannya yang diadministrasikan oleh Kementerian Keuangan atau pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar penyelidikan, penyidikan, danatau penuntutan pidana terhadap Wajib Pajak, lebih lanjut dalam penjelasan pasal a quo disebutkan pula bahwa Tindak pidana yang diatur dalam pasal ini meliputi Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dan tindak pidana lain. Pidana lain disini berarti UU Pengampunan Pajak ini jelasjelas telah menjadi legalisasi kejahatan dan dalam hal ini pidana lain sangat mungkin berpotensi didalamnya kejahatan luar biasa extraordinary crime misalnya pidana korupsi. Hal ini adalah kekeliruan besar yang menjadikan bahwa korupsi dimaafkan hanya demi melaksanakan visi misi begitu juga program pemerintahan dimana yang diuntungkan dan naik daun karenanya adalah rezim pada saat ini padahal dengan cara-cara yang keliru, padahal di negara-negara Tian tax amnesty justru ada untuk membangun ekonomi.

3. Kerugian hak danatau kewenangan konstitusional Pemohon yang

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id 29 dimaksud bersifat spesifik khusus dan aktual atau setidaknya bersifat potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan terjadi Bahwa terdapat kerugian konstitusional yang jelas-jelas spesifik dirasakan telah merugikan Pemohon. Keberlakukan UU Pengampunan Pajak ini nyata-nyata telah memberikan perlakuan khusus bagi pihak-pihak yang justru tidak taat membayar pajak sepertihalnya Pemohon. Pihak-pihak tersebut justru tidak dikenakan sanksi pajak dalam UU Pengampunan Pajak yakni sejak peserta pengampunan pajak mendapat Tanda Terima Pernyataan dan Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang diterbitkan oleh Menteri. Ketentuan Pasal 11 UU Pengampunan Pajak menurut Pemohon bertentangan dengan prinsip persamaan warga negara di hadapan hukum dan pemerintahan. Bahwa menurut Para Pemohon, pemberian hak khusus yang bersifat eksklusif melalui frase tidak dilakukan dalam Pasal 11 ayat 2, frase ditangguhkan dalam Pasal 11 ayat 3 dan frase pengampunan pajak dalam Pasal 11 ayat 5 telah bertentangan dengan prinsip persamaan warga negara dihadapan hukum dan pemerintahan, sehingga bertentangan dengan Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Perlakuan khusus yang justru malah terlihat seakan-akan berupa reward kepada pihak-pihak yang justru tidak taat membayar pajak itu pula diakui dalam konsiderans UU Pengampunan Pajak ini, dimana dalam konsideran huruf c yang juga merupakan landasan sosiologis Undang-Undang a quo dinyatakan bahwa kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya masih perlu ditingkatkan karena terdapat Harta, balk di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. Seharusnya ada sanksi yang justru diberlakukan bagi pihak-pihak yang nyata-nyata melakukan tindakan koruptif seperti ini namun di luar dugaan, justru negara dalam hal ini melegalkannya dan memberikan reward yakni pengampunan kepadanya.

4. Adanya hubungan sebab akibat causal verband antara kerugian dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

7 78 16

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN PERKAWINAN AKIBAT ADANYA HUBUNGAN NASAB (Studi Putusan No. 1136/Pdt.G/2006/PA.Lmj) STUDY JURIDICAL TO MARRIAGE ANNUALMENT CONSEQUENCE OF EXISTENCE LINEAGE (Study of Decision No. 1136/Pdt.G/2006/PA.Lmj)

1 45 18

KEABSAHAN PERMOHONAN POLIGAMI KARENA ISTRI TIDAK MAU BERTEMPAT TINGGAL BERSAMA DENGAN SUAMI (Studi Putusan Nomor :36 / Pdt.G / 2010 / PA. Bdg)

1 29 17

PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER PENGADAAN BARANG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HUKUM PERSAINGAN USAHA (Studi pada Putusan KPPU No. 15/KPPU-L/2008 dan No. 01/KPPU-L/2008)

2 62 11

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KASUS TINDAK PIDANA GRATIFIKASI OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL TULANG BAWANG (Studi Putusan Nomor:02/Pid./TPK/2012/PT.TK.)

0 40 59

KARAKTERISTIK SENGKETA PEMILUKADA Studi Putusan Mahkamah Konstitusi 2008-2013

0 35 59

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEGAWAI PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN SOLAR (Studi Putusan Nomor: 21/PID/TPK/2012.PN.TK)

4 34 65

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22