Volume 1, Nomor 2, September 2012
197
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
JURNAL VISIONER STRATEGIS
Volume 1, Nomor 2, September 2012 ISSN: 2338-2864
p. 197-211
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat
dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
j u f r i z e n
Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammaddiyah,
Sumatra Utara
Proitability ratio that indicates a company’s ability to generate proits is one way to know the state of the company. This study was conducted to
determine whether there is inluence proitability ratio of the stock price. Objects in this study is a listed company in LQ45 in Indonesia Stock
Exchange BEI, by period of the 2006 inancial statements. In addition, data on monthly closing stock prices the 2006 period. Rsio used proitability is
Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, and net proit margin NPM. Data were analyzed using multiple regression with SPSS lnear.
From the results of this study indicate that i Return on Assets ROA have a signiicant effect on stock prices, ii Return On Equity ROE has no effect
on stock prices, iii Net Proit Margin NPM has no effect on stock prices and iv simultaneously signiicant effect on stock prices.
Keywords: Proitability ratios, stock price
198
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
LAtAr BeLAkAng
Sebelum melakukan investasi saham ke sejumlah portofolio saham, investor harus
memastikan bahwa investasi yang dilakukan adalah tepat. Investor harus melakukan penilaian
terhadap kinerja perusahaan untuk melakukan investasi. Karena pada umumnya hampir
semua investasi khususnya saham mengandung ketidakpastian.
Artinya investor harus menilai dari berbagai alternatif yang akan mendatangkan pengembalian
return positif di masa yang akan datang. Baik pada deviden yaitu pola investasi jangka panjang
maupun penerimaan perubahan harga saham itu sendiri atau yang sering terjadi pada investasi
jangka pendek. Investor melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan emiten di masa mendatang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian
yang timbul seminimal mungkin dari adanya luktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten
yang bersangkutan.
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor
apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan. Rasio keuangan
berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan
perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai
kinerja masa lalu dan masa mendatang.
Dari beberapa alternatif penilaian investasi salah satunya adalah analisis secara fundamental.
Artinya seorang calon investor mencoba untuk meramal masa depan portofolio yang dipilihnya
berdasarkan performa perusahaan yang digambarkan dari data sekunder perusahaan,
yaitu berupa neraca, laporan laba rugi, perubahan modal, arus modal dan laporan pendukung
lainnya yang wajib diketahui oleh investor atau calon investor.
Analisis fundamental mencoba meperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan
memperkirakan nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan
datang dan menerapkan hubungan variabel sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis
secara fundamental tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi
return
, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas
investasi di pasar modal. Analisis fundamental sering disebut dengan analisis perusahaan karena
menggunakan data keuangan perusahaan dalam menghitung nilai instrinsik saham.
Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Halim 2003:12: “Fluktuasi harga saham ditentukan
oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Apabila laba yang diperoleh perusahaan
relatif tinggi, maka kemungkinan besar bahwa deviden yang dibayarkan juga relatif tinggi.
Apabila deviden yang dibayarkan relatif tinggi, maka berpengaruh positif terhadap harga saham
di bursa, dan investor akan tertarik untuk membelinya. Akibatnya permintaan akan saham
tersebut menjadi meningkat, sehingga akhirnya harganya juga meningkat.”
Proitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian return yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan
dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa yang akan datang maka
banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut dan
hal tersebut tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Hasil penelitian terdahulu mengenai informasi keuangan dan hubungannya dengan
return saham maupun harga saham antara lain: Anastasia et al.2003 menganalisis faktor
fundamental diwakili oleh ROA, ROE, BV, DER, r dan risiko sistematik diwakili oleh beta
terhadap harga saham. Dan hasil penelitiannya menunjukkan hanya faktor fundamental Book
Value BV
yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan faktor fundamental
lainnya tidak berpengaruh. Sunarto dari STIE Stikubang Semarang,
melakukan penelitian tentang pengaruh rasio proitabilitas dan leverage terhadap return
saham perusahaan manufaktur di BEJ. Dengan kategori perusahaan yang sahamnya selalu
Volume 1, Nomor 2, September 2012
199
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
aktif diperdagangkan di BEJ selama periode pengamatan 31 Desember 1998 sampai dengan
2000, diperoleh 92 saham perusahaan. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa rasio
proitabilitas ROA dan ROE dan leverage DTA signiikan mempengaruhi return saham
di BEJ untuk periode 19981999 dan 19992000. Dan hasil pengujian ditemukan bahwa ROA
secara konsisten dominan mempengaruhi return saham perusahaan sektor manufaktur.
Edi Subiyantoro dari Fakultas Ekonomi - Universitas Merdeka Malang dan Fransisca
Andreani dari Univesitas Kristen Petra 2003 melakukan penelitian terhadap pengaruh
beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan jasa perhotelan yang terdaftar di pasar
modal Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga saham dipengaruhi oleh book value
equity per share
dan return on equity ROE. Dan penelitian lain yang dilakukan oleh
Haryanto et.al. 2003 dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Riset yang dilakukan
pada perusahaan industri minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta periode 2000 – 2001.
hasil dari penelitiannya konsisten dengan Edi Subiyantoro 2003 bahwa pengembalian ekuitas
return on equity ROE berpengaruh positif terhadap harga saham.
Hamdan Junaldi 2007 meneliti tentang analisis pengaruh faktor fundamental dan
kurs valuta asing terhadap harga saham sektor telekomunikasi di Bursa Efek Jakarta tahun
2003-2005. Faktor fundamental yang dianalisis dibatasi pada empat rasio yaitu debt to equity
ratio
DER, return on equity ROE, return on assets
ROA dan price earning ratio PER dan earning per share
EPS. Berdasarkan identiikasi diatas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh Rasio Proitabilitas ter-
hadap harga saham secara parsial pada peru- sahaan yang tercatat dalam LQ45?
2. Apakah ada pengaruh Rasio Proitabilitas se- cara simultan terhadap harga saham pada pe-
rusahaan yang tercatat dalam LQ45?
tinjAuAn teoritiS Laporan keuangan
adalah suatu laporan yang menggambarkan dan menginformasikan
posisi keuangan pada suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan merupakan
sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat
laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis
lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan.
Menurut Zaki Baridwan 1992:17 laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, transaksi-transaksi selama tahun buku yang bersangkutan dan penyusunannya
dilakukan secara periodik.
Weston 2000:24 mengungkapkan, laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu
perusahaan dan memberikan dasar bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk
membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Laporan tahunan merupakan dokumen
yang memberikan informasi kepada pemegang saham untuk masa depan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 2002:2 menyebutkan bahwa: laporan
keuangan disusun dan disajikan sekurang- kurangnya setahun sekali untuk memenuhi
kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi , laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya
sebagai laporan arus kas, atau laoran arus dana catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modalekuitas, laporan arus kas dan laporan pendukung lainnya yang wajib diketahui oleh
pihak-pihak luar perusahaan seperti investor atau calon investor maupun kreditor. Dimana neraca
menginformasikan tentang harta, kewajiban dan
200
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
modal, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya selama
periode tertentu.
Laporan perubahan modalekuitas menunjuk- kan sebab-sebab perubahan atas modal perusahaan,
laporan arus kas menyajikan informasi relevan tentang sumber dan penggunaan kas selama
suatu periode, sedangkan laporan pendukung lainnya menginformasikan tetang pengungkapan
atas laporan keuangan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002:4, tujuan dari laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan seluruh informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan diketahui kinerja keuangan perusahaan dengan cara
melakukan analisis laporan keuangan melalui perhitungan rasio-rasio keuangan. Penilaian
kinerja merupakan penilaian formal dan sistematis mengenai hasil dari kegiatan dan potensinya
untuk pengembangan dimasa yang akan datang.
tujuan analisis laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi dan gambaran atas
kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Informasi atau gambaran ini pada akhirnya akan
menjadi suatu alat analisis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Analisis laporan keuangan perlu
dilakukan karena laporan keuangan yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan
bukan hanya untuk melakukan interprestasi dan analisis.
Analisis laporan keuangan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mempelajari
hubungan-hubungan variabel ataupun unsur dari laporan keuangan yang menunjukkan posisi
laporan keuangan pada tahun tertentu, sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kinerja
perusahaan. Bagi penanam modal investor, analisis atas ikhtisar keuangan juga merupakan
suatu alat yang sangat membantu dalam proses penilaian dan memproyeksikan keadaan keuangan
dan hasil usaha suatu proyek perusahaan.
Analisis laporan keuangan merupakan alat untuk membuat atau mengambil keputusan untuk
mencapai tujuan tertentu. Melalui analisis laporan keuangan akan dapat diketahui kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, mengukur struktur modal, distribusi aktiva,
proitabilitas, serta nilai buku per lembar saham.
Pasar modal
capital market terbetuk karena adanya hubungan keuangan beberapa
institusi dan peraturan yang memungkinkan terjadinya transaksi dana jangka panjang. Pasar
modal dibentuk oleh berbagai bursa efek yang membentuk tempat transaksi baik hutang maupun
modal sendiri.
Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu
bank dan lembaga pembiayaan, dimana pasar modal memberikan jasanya sebagai jembatan
penghubung antara pemilik modal dengan emiten Anoraga,2000:5; dalam Haryanto,2003.
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat
dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek
merupakan arti dari pasar modal secara isik Tandelilin,2001:130 dalam Junaldi,2007
Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Surat
berharga yang baru dikeluarkan diperdagangkan di pasar primer primary market. Selanjutnya surat
berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder secondary market.
Pasar modal tipe lain adalah pasar ketiga third market
merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Dan pasar
keempat fourth market merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas
besar untuk menhindari komisi untuk broker.
Adapun para pemain utama yang terlibat di pasar modal Kasmir,1999:185; dalam Junaldi,
2007 adalah sebagai berikut:
Volume 1, Nomor 2, September 2012
201
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
1. Emiten adalah perusahaan yang akan melaku- kan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa. 2. Investor adalah pemodal yang akan membeli
atau menanamkan modalnya di perusahaan yang akan melakukan emisi.
3. Lembaga Penunjang adalah mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mem-
permudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan di pasar
modal. Lembaga penunjang tersebut seperti enjamin Emisi, Pialang Dealer, Penanggung
guarantor,Wali amanat trustee, Perusa- haan Surat Berharga, Perusahaan Pengelola
Dana dan Kantor Administrasi Efek.
Saham
dapat dideinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu prusahaan. Wujud dari saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT bagi perusahaan
yang bersangkutan. Bentuk saham surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
yaitu: a. Obligasi adalah instrument hutang jangka
panjang yang digunakan oleh perusahaan dan pemerintah untuk mengumpulkan sejumlah
besar uang ,umumnya dari berbagai kelom- pok peminjam.
b. Saham biasa merupakan unit kepemilikan atau modal sendiri diperusahaan. Pemegang
saham mengharapkan mendapat keuntungan yang diterima sebagai dividen yaitu pemba-
gian hasil untuk pemilik saham diperusahaan dalam suatu periode.
c. Saham preferen merupakan bentuk khusus kepemilikan perusahaan dimana deviden di-
peroleh secara tetap serta pembayarannya ha- rus didahulukan dari deviden saham biasa.
Diantara surat–surat
berharga yang
diperdagangkan di pasar modal, saham biasa adalah yang paling dikenal di masyarakat. Di
antara emiten perusahaan yang menerbitkan surat berharga, saham biasa juga merupakan
yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat.
Sebagai investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu,
investor harus mempunyai ketajaman pikiran masa depan perusahaan yang sahamnya akan
dibeli atau dijual.
Harga saham
adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk diperjualbelikan di bursa
efek yang diukur dengan mata uang harga dimana harga tersebut akan ditentukan antara
kekuatan permintaan dan penawaran.
Harga saham merupakan jumlah nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas yang akan
diterima oleh pemodal selama periode pemegang saham holding period berdasarkan tingkat
keuntungan rate of return yang dianggap layak di masa yang akan datang.
Dalam pasar modal, bahwa harga saham secara menyeluruh mencerminkan semua
informasi publik yang relevan dan tersedia di pasar. Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi
dan tidak terlepas dari kondisi kinerja perusahaan penerbitnya. Para penganut analisis fundamental
beranggapan bahwa harga saham merupakan releksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan.
Pada dasarnya harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, namun untuk
melakukan penilaian atas harga saham dengan baik diperlukan data operasional perusahaan
seperti laporan keuangan yang telah diaudit, performance
perusahaan di masa yang akan datang dan kondisi ekonomi.
Naik turunnya harga saham yang diperdagang- kan dilantai bursa ditentukan oleh kekuatan pasar.
Jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit saham dalam kondisi baik, maka biasanya harga
saham perusahaan yang bersangkutan akan naik; begitupun sebaliknya, jika perusahaan dinilai
rendah oleh pasar, maka harga saham perusahaan juga akan ikut turun bahkan bisa lebih rendah dari
harga pasar sekunder antara investor yang lain sangat menentukan harga saham perusahaan.
Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam perusahaan
202
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
itu sendiri ataupun dari luar perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor memiliki harapan
atas sejumlah pengembalian return atas nilai investasinya saat ini.
Pengembalian return itu tentunya tergambar jelas pada perfoma perusahaan, jika dari tahun
ke tahun perusahaan mengalami keuntungan yang signiikan tentu pula investor cenderung
memiliki harapan yang cukup optimis akan pengembalian yang pasti didapatnya, sementara
itu jika perusahaan pada tahun-tahun terakhir mengalami kerugian maka secara otomatis
terbayang di dalam benak investor sejumlah kerugian yang dihitungnya.
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai
intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan
penerbit saham emiten. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar yang ditunjukan oleh harga
saham tersebut di pasar modal. Sedangkan nilai intrinsik atau yang dikenal dengan nilai teoritis
adalah nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi.
Saham biasa memiliki nilai bagi para investor karenanya adanya keuntungan yang diharapkan,
yaitu dalam bentuk deviden dan capital gain. Secara umum ada dua pendekatan dalam menilai
saham yaitu: the fundamental approach dan the technical approach.
The fundamental approach pendekatan fundamental menitik beratkan pada nilai
intrinsiknya yaitu kemampuan masa yang akan datang perusahaan yang dilihat dari keadaan
aktiva, produksi, pemasaran, pendapatan yang kesemuannya itu menggambarkan prospek
perusahaan.
Sedangkan the
technical approach
pendekatan teknikal memusatkan pada bagan harga sekuritas, pendekatan ini menekankan
penilaian saham biasa yang berdasarkan pada keadaan pasar modal seperti trend harga pasar,
permintaan dan penawaran di pasar modal serta volume transaksi surat berharga Ang, 1997:201;
dalam Junaldi,2007.
Analisis fundamental
atau Pendekatan fundamental berkaitan dengan penilaian
kinerja perusahaan, tentang efektiitas dan eisiensi perusahaan mencapai sasarannya.
Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam
empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan proitabilitas.
Analisis fundamental mencoba memperkira- kan harga saham di masa yang akan datang
dengan memperkirakan nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang
akan datang dan menerapkan hubungan variabel sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis
secara fundamental tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi
return
, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan
aktivitas investasi di pasar modal. Analisis fundamental sering disebut dengan
analisis perusahaan karena menggunakan data keuangan perusahaan dalam menghitung nilai
instrinsik saham. Dengan analisis tersebut, harga saham di masa yang akan datang dapat
diperkirakan dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut
sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Ide dasar analisis ini adalah, bahwa harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
dan kinerja perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan perekonomian secara
makro Abdul Halim 2003;21.
Faktor-faktor fundamental yang umum digunakan adalah nilai intrinsik, nilai pasar,
ROAROI, ROE, Book Value BV,dept Equity Ratio
DER, Deviden Earning, Price Earning Ratio
PER, Devidend Payout Ratio DPR, Deviden Yield,
dan likuiditas saham.
Rasio Proitabilitas memperlihatkan besar
kecilnya laba perusahaan, dan informasi ini para investor jangka panjang sangat berkepentingan.
Proitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian
return
yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Rasio ini mengukur tingkat
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan proitabilitas pada tingkat
Volume 1, Nomor 2, September 2012
203
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
penjualan, asset dan modal saham. Rasio proitabilitas juga dikelompokkan
menjadi beberapa rasio seperti: gross proit margin
GPM, operating proit margin OPM, net proit margin NPM, return on asset ROA
atau sering disebut return on investment ROI, dan return on equity ROE.
a. Gross Proit Margin GPM
Margin laba kotor gross proit marjin merupakan ukuran penting yang mempengaruhi
kebijakkan-kebujakkan biaya yang lebih rinci dan menjelaskan berapa banyak yang dapat
dikeluarkan untuk beban umum dan administrasi, iklan dan pemasaran, riset dan pengembangan,
dengan tetap mencapai proitabilitas akhir yang
memuaskan Weston,
2000;250. Perhitungannya:
Penjualan – Harga pokok penjualan Penjualan
b. Operating Proit Margin OPM Margin laba operasi operating proit margin
menunjukkan keefektifan manajemen dalam mengelola laporan keuanganperusahaan yang
diukur dengan membandingkan laba usaha operasi terhadap penjualan Keown 2004;77.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Laba operasi Penjualan
c. Net Proit Margin NPM Rasio ini menghitung sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
bisa diinterprestasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran
efesiensi di perusahaan pada periode tertentu. Rasio ini bisa dihitung sebagai berikut:
Laba bersih Penjualan
Proit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Proit margin yang rendah menandakan penjualan yang
terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau biaya terlalu tinggi untuk penjualan tertentu, atau
kombinasi keduanya Abdul Halim,2000;82.
d. Return on Asset ROA
Return on Asset ROA sering disebut juga
dengan ROI Return on Investment digunakan untuk mengukur efektiitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan
rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas proitabilitas yang lainnya. Semakin besar ROA
atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar
Robbert Ang 1997 dalam Sunarto. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:
Laba bersih Total Aktiva
e. Return on Equity ROE
Return on Equity ROE digunakan untuk
mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas shareholders’ equity yang dimiliki oleh
perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin eisien perusahaan menggunakan modal
sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih. Rasio ini merupakan ukuran proitabilitas
dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:
Laba bersih Modal Saham
kerangka konseptual
dalam penelitian ini adalah: Rasio proitabilits sebagai variabel
bebas independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Return on Assets ROA,
Return on Equity
ROE, dan Net Proit Margin NPM, sebagai variabel bebas independen.
Sedangkan harga saham adalah sebagai variabel terikat dependen. Rangkaian hubungan antara
variabel-variabel tersebut, dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:
GPM =
OPM =
NPM = ROA =
ROE =
204
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
Keterangan: X
1
= ROA sebagai variabel bebas independen X
2
= ROE sebagai variabel bebas independen X
3
= NPM sebagai variabel bebas independen Y = Harga Saham sebagai variabel terikat de-
penden
Hipotesis
merupakan suatu dugaan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Untuk
itu berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
H
1
: ROA berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
H
2
: ROE berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
H
3
: NPM berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
H
4
: ROA, ROE, dan NPM berpengaruh signii- kan terhadap harga saham.
MetoDe PeneLitiAn Variabel penelitian merupakan subjek
penelitian yang akan dianalisis. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari:
Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio proitabilitas yakni:
a. Return on Assets ROA ROA adalah rasio untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aktiva. ROA dirumuskan sebagai
berikut:
Laba bersih Total Asset
Return on Assets ROA X
1
Return on Assets ROA X
1
Harga Saham Y
Harga Saham Y
Return on Equity ROE X
2
Return on Equity ROE X
2
Net Proit Margin NPM X
3
Net Proit Margin NPM X
3
b. Return on Equity ROE Rasio ini menunjukkan bagian keuntungan
yang berasal dari Shareholders’ Equity modal sendiri. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
Laba bersih Stockholders Equity
c. Net Proit Margin NPM NPM merupakan perbandingan antara
keuntungan laba bersih setelah pajak proit after taxes dengan penjualan bersih revenue.
Laba bersih Revenue
Variabel dependen penelitian ini adalah
harga saham Y. Harga saham adalah saham yang diperjualbelikan di bursa efek yang diukur
dengan mata uang dalam hal ini harga perlembar saham perusahaan yang tercatat dalam LQ45.
Populasi
dari penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam LQ45 di BEI. LQ45
merupakan 45 perusahaan yang terpilih karena memiliki saham-saham dengan likuiditas tinggi.
Dan sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang menjadi anggota populasi
tersebut.
teknik pengumpulan
dilakukan dengan data membrowsing situs resmi BEI, Indonesia Stock
Exchange IDX Online di http:www.idx.co.id dan jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan terutama rasio keuangan perusahaan periode
2006. Selain itu juga digunakan data penutupan harga saham bulanan periode tahun 2006.
NPM =
ROA = ROE =
Volume 1, Nomor 2, September 2012
205
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Tabel 1 Perusahaan Yang Tercatat Dalam LQ45 di BEI sebagai Sampel
No Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1 AALI
Astra Agro Lestari Tbk 2
ADHI Adhi Karya Persero Tbk
3 ADMG
Polychem Indonesia Tbk 4
ANTM Aneka Tambang Persero Tbk
5 APOL
Arpeni Pratam Ocean Line Tbk 6
ASII Astra International Tbk
7 BBCA
Bank Central Asia Tbk 8
BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
9 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk 10
BLTA Berlian Maju Tanker Tbk
11 BMRI
Bank Mandiri Persero Tbk 12
BNBR Bank Niaga Tbk
13 BNGA
Bakrie Brothers Tbk 14
BNII Bank International Indonesia Tbk
15 BRPT
Barito Paciic Timber Tbk 16
BTEL Bakrie Telecom Tbk
17 BUMI
Bumi Resources Tbk 18
CMPN Citra Marga Nusaphala Persada tbk
19 CTRS
Ciputra Surya Tbk 20
ENRG Energi Mega Persada Tbk
21 GGRM
Gudang Garam Tbk 22
GJTL Gajah Tunggal Tbk
23 INCO
International Nickel Ind. Tbk 24
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
25 INKP
Indah Kiat Pulp Paper Tbk 26
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
27 ISAT
Indosat Tbk 28
KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
29 KLBF
Kalbe Farma Tbk 30
LPKR Lippo Karawaci Tbk
31 LSIP
PP London Sumatera Tbk 32
MEDC Medco Energi International Tbk
33 MPPA
Matahari Putra Prima Tbk 34
PGAS Perusahaan Gas Negara Persero Tbk
35 PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk 36
PNLF Panin Life Tbk
37 PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 38
RALS Ramayana Lestar Sentosa Tbk
39 SMCB
Holcim Indonesia Tbk 40
SMRA Summarencon Agung Tbk
41 TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 42
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
43 UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk 44
UNTR United Tractors Tbk
45 UNVR
Unilever Indonesia Tbk
206
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
Juga dengan mengumpulkan jurnal-jurnal dan karya ilmiah yang berkaitan dengan judul
penelitian ini, bahan-bahan bacaan khususnya yang memuat tentang teori portofolio dan
investasi, manajemen investasi dan keuangan.
Analisis statistik
dilakukan dengan regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil
biasa method of ordinary least squares yang mempunyai asumsi: tidak ada autokolerasi,
tidak ada heteroskedastisitas, dan tidak ada multikilinearitas Imam Ghozali,2005; 82.
Asumsi yang lain adalah mengenai normalitas data. Untuk memperoleh data yang normal,
beberapa cara transformasi data dapat dilakukan atau dengan membuang data outlier. Model
regresi linear berganda:
Y = a + b1X
1
+ b2X
2
+ b3X
3
+ ε
Dimana : Y = Harga saham
X
1
= Return on Assets ROA X
2
= Return on Equity ROE X
3
= Net Proit Margin NPM a = Konstanta
b1…3 = Koeisien regresi masing-masing X ε = Stochastic Error Term atau kesalahan peng-
ganggu
Pengujian hipotesis
pada penelitian ini yaitu rasio keuangan dari Rasio Proitabilitas yang
terdiri dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Proit Margin NPM
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap harga saham. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan pengujian statistik yang terdiri dari: a. Uji t statistik
Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
pada masing-masing koeisien regresi secara parsial digunakan uji t. Pengujian melalui uji t
adalah membangdingkan thitung dengan ttabel pada derajat kepercayaan sebesar 5 dan bila
jumlah df adalah 20 atau lebih. Hipotesis yang hendak diuji adalah:
H0 : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh dari ma-
sing-masing variabel independen secara par- sial terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0, artinya ada pengaruh dari masing- masing variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Ho diterima apabila : t
hitung
t
tabel
Ho ditolak apabila : t
hitung
ttabel b. Uji F statistik
Untuk menguji pengaruh secara bersamaan atau simultan antara variabel independent dan
variabel dependen digunakan uji F. Pengujian ini menbandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada
derajat kepercayaan 5.
Ho : b1 = b2 = ……….= bk = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signiikan antara semua varia-
bel independen terhadap variabel dependen. Ho : b1 ≠ b2 ≠ …………≠ bk ≠ 0, artinya semua
variabel independen secara simultan berpen- garuhsigniikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Ho ditolak jika : F
hitung
F
tabel
Ho diterima jika : F
hitung
F
tabel
Untuk mempermudah pelaksanaan perhitung- an dalam penelitian ini, seluruh analisis statistik
dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa program komputer SPSS Statistical Package
for Social Science. Pengolahan data dengan program tersebut akan lebih cepat dan memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi bila dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan dengan cara
manual.
HASiL PeneLitiAn Hasil Koeisien Regresi
Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial uji t, yaitu untuk menguji apakah terdapat
pengaruh rasio proitabilitas yang signiikan terhadap harga saham. Pengujian melalui uji t
adalah membangdingkan thitung dengan ttabel pada derajat kepercayaan sebesar 5. Hipotesis
yang hendak diuji: Ho : bi = 0 , artinya apakah suatu variabel in-
Volume 1, Nomor 2, September 2012
207
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
dependen bukan merupakan penjelasan yang signiikan terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0, artinya apakah suatu variabel inde- penden merupakan penjelasan yang signii-
kan terhadap variabel dependen.
Dengan kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Ho diterima apabila : t
hitung
t
tabel
probabilitas 0,05
Ho ditolak apabila : t
hitung
t
tabel
probabilitas 0,05
Uji parsial uji t digunakan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian
hipotesis yang dilakukan secara parsial adalah sebagai berikut:
a. H
1
: Return On Asset ROA berpengaruh ter- hadap harga saham.
Dengan tingkat signiikansi dalam penelitian ini ditentukan sebesar 5 α=0,05. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena probabilitas ROA lebih kecil dari
0,05 atau 0,034 0,05. Jadi terdapat pengaruh yang signiikan antara ROA terhadap harga
saham. b. H
2
: Return On Equity ROE berpengaruh terhadap harga saham.
Dengan tingkat signiikansi dalam penelitian ini ditentukan sebesar 5 α=0,05. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak karena probabilitas lebih besar dari 0,05
atau 0,613 0,05. Jadi tidak terdapat pengaruh yang signiikan antara ROE terhadap harga
saham. c. H
3
: Net Proit Marjin NPM berpengaruh terhadap harga saham.
Dengan tingkat signiikasi dalam penelitian ini ditentukan sebesar 5 α=0.05, sehingga
dapat dinyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05
atau 0,263 0,05. Jadi tidak terdapat pengaruh yang signiikan antara NPM terhadap harga
saham.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh ROA, dan dengan
melihat nilai koeisien regresi dari masing-masing variabel independen sebagai berikut:
Konstanta sebesar 965,65 menunjukkan bahwa jika ROA, ROE dan NPM dianggap
konstan, maka harga saham akan memiliki nilai 965,65.
Koeisien regresi ROA sebesar 193,163 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1
terhadap ROA maka akan meningkatkan harga saham sebesar 193,163 dengan anggapan ROE
dan NPM adalah tetap.
Koeisien regresi ROE sebesar –23,272 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1
terhadap ROE maka akan meningkatkan harga saham sebesar 23,272.
Koeisien regresi NPM sebesar 66,366 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1
terhadap NPM maka akan meningkatkan harga saham sebesar 66,366.
Maka persamaan matematis dari regresi tersebut adalah:
Tabel 2 regresi i regresi Linear Berganda
roA, roe dan nPM terhadap Harga Saham
Coeficientsa
Model Unstandardized
Coeficients Standardized
Coeficients t
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part
1 Constant
965.650 895.442
1.078 .287
ROA 193.163
87.985 .535
2.195 .034
.520 .324
.288 ROE
-23.272 45.719
-.123 -.509
.613 .410
-.079 -.067
NPM 66.366
58.506 .174
1.134 .263
.384 .174
.149 a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Hasil Olah Data.
208
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
Y = 965,65+ 193,163 ROA – 23,272 ROE + 66,366 NPM + ε
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai correlations partial pada tabel di atas, adalah
sebagai berikut: a. Nilai correlations partial yang dimiliki Return
On Asset ROA sebesar 10,5 menunjuk- kan bahwa hubungan ROA terhadap harga
saham sebesar 10,5 .
b. Nilai correlations partial yang dimiliki Return On Equity ROE sebesar 0,62 menunjuk-
kan bahwa hubungan ROE terhadap harga sa- ham sebesar 0,62.
c. Nilai correlations partial yang dimiliki Net Proit Marjin NPM sebesar 3,03 menun-
jukkan bahwa hubungan NPM terhadap harga saham sebesar 3,03.
uji F statistik
Berikut ini adalah hasil analisis regresi secara simultan untuk melihat pengaruh variabel-
variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen.
Dengan langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
Kriteria pengujian hipotesis Uji F: Ho = Return On Asset ROA, Return On Equity
ROE dan Net Proit Marjin NPM secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga
saham.
H4 = Return On Asset ROA, Return On Equity ROE dan Net Proit Marjin NPM secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham.
Penentuan tingkat signiikansi sebesar 0,05 5.
Menentukan penerimaan dan penolakan Ho, yakni dengan melihat nilai signiikansinya.
Dari hasil regresi diketahui bahwa tingkat signiikansi uji F adalah 0,002. dimana nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan menerima Ha H4 atau semua
variabel independen dalam model regresi ini secara simultan bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signiikan terhadap harga saham.
Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan adjusted R² sebagai koeisien
determinasi. Pada tabel di atas, besarnya adjusted R² adalah 0,243. Menunjukkan bahwa hubungan
antara ketiga variabel independen dengan variabel dependen adalah positif. Semakin tinggi R² yang
disesuaikan adjusted R² akan semakin baik suatu model regresi, karena variabel independen
Tabel 3 uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
221056393.042 3
73685464.347 5.707
.002a Residual
529336569.241 41
12910648.030 Total
750392962.284 44
a Predictors: Constant, NPM, ROE, ROA b Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Hasil Olah Data
Tabel 4 Adjusted r²
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .543a
.295 .243
3593.13902 a Predictors: Constant, NPM, ROE, ROA
b Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber: Hasil Olah Data
Volume 1, Nomor 2, September 2012
209
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
bisa menjelaskan variabel dependen lebih besar. Dari tabel tersebut ditunjukkan bahwa 24,3
harga saham dapat dijelaskan oleh ROA, ROE dan NPM. Sedangkan sisanya, sebesar 75,7
100 – 24,3, dijelaskan oleh faktor–faktor atau variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
sebagai variabel bebas dalam penelitian ini.
PeMBAHASAn
1. Return On Asset ROA berpengaruh terha- dap harga saham.
ROA merupakan salah satu rasio yang positif mempengaruhi harga saham, sesuai dengan teori
yang menyatakan semakin besar nilai ROA maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
pada tingkat asset yang dimiliki oleh perusahaan meningkat, sehingga harga saham pun juga
semakin meningkat. Dengan tingkat probabilitas yang dimiliki oleh ROA sebesar 0,034 dan lebih
kecil dari tingkat signiikan yang ditentukan sebesar 0,05 atau 0,034 0,05. Maka Ho ditolak
dan menerima Hipotesis yang menyatakan ROA berpengaruh positif dan signiikan terhadap
harga saham H1. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian I.G.K.A. Ulupui 2005 dan
Sunarto 2001 yang menjelaskan bahwa ROA berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
2. Return On Equity ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham.
ROE merupakan salah satu rasio yang dapat mempengaruhi harga saham, sesuai
dengan teori yang menyatakan semakin besar nilai ROE maka kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu yang dimiliki oleh perusahaan
meningkat, sehingga harga saham juga semakin meningkat. Namun dalam penelitian ini hasil
yang diperoleh adalah menentang pada teori tersebut. Tidak berpengaruhnya ROE terhadap
harga saham disebabkan nilai dari total equitas dari perusahaan-perusahaan yang tercatat dalam
LQ45 tidak terlalu besar. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Haryanto et al.2003 dan Edi Subiyantoro 2003 namun konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hamdam Junaldi 2007.
3. Net Proit Margin NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham.
NPM merupakan salah satu rasio yang dapat mempengaruhi harga saham, sesuai dengan teori
yang menyatakan semakin besar nilai NPM maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
berdasarkan pada penjualan tertentu meningkat, sehingga harga saham juga meningkat. Namun
dalam penelitian ini diperoleh bahwa NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal
tersebut disebabkan oleh tingkat penjualan yang rendah diperoleh dari sebagian besar perusahaan
kelompok LQ45. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryanto
et al.2003 yang menunjukkan bahwa NPM atau marjin keuntungan bersih MKB tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
4. Return On Asset ROA, Return On Equity ROE dan Net Proit Margin NPM secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham. Dari hasil regresi diketahui bahwa tingkat
signiikan uji F adalah sebesar 0,002 dimana lebih kecil dari pada 0,05; yang artinya Ho
ditolak dan menerima HaH4 ang menyatakan bahwa semua variabel independen dalam model
regresi ini secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh yang signiikan terhadap
harga saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryanto
et al.2003 yang menyatakan bahwa secara simultan PA, PE dan MKB tidak terdapat
pengaruh yang signiikan terhadap harga saham
210
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
keSiMPuLAn
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Return On Assets ROA berpengaruh sig-
niikan terhadap harga saham dengan tigkat probabilitas Sig. sebesar 0,034 α= 34,
dimana tingkat probabilitas ini lebih kecil dari 0.05.
2. Return On Equity ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan tingkat proit-
abilitas sebesar 0,613. 3. Net Proit Marjin NPM tidak berpengaruh
terhadap harga saham dengan tingkat proit- abilitas sebesar 0,263.
4. Terdapat pengaruh yang signiikan antara Ra- sio Proitabilitas yang terdiri dari rasio return
on assets ROA, return on equity ROE dan net proit marjin NPM terhadap harga sa-
ham secara simultan, karena dari hasil regresi didapat bahwa probabilitas Sig. uji F adalah
sebesar 0,002 dimana nilai probabilitas Sig. lebih kecil dari pada 0,05.
SArAn
Peneliti berikutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan:
1. Menambahkan atau memasukkan kriteria pe- rusahaan yang aktif dan listing di Bursa Efek
Indonesia dalam pengambilan sampel, agar hasil yang diperoleh lebih valid.
2. Menambahkan tahun pengamatan agar dapat membandingkan hasil peneliti dengan peneli-
tian terdahulu. 3. Menggunakan atau menambahkan variabel
lain seperti rasio keuangan maupun ukuran kinerja perusahaan yang lainnya.
Volume 1, Nomor 2, September 2012
211
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercatat dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia
reFerenSi
Abdul Halim, Analisis Investasi, Edisi 2. Salemba Empat 2003. Abdul Halim dan Mamduh M. Hanai, Analisis laporan Keuangan. UPP AMP YKPN 2000.
Hamdan Junaldi, Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Kurs Valuta Asing Terhadap Return Saham Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2007. Haryanto dan Toto Sugiharto, Pengaruh Rasio Proitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Industri Minuman Di BEJ. FE Universitas Gunadarma. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 3 Jilid 8, Tahun 2003.
Hengky, Pengaruh Pergerakan Rasio Proitabilitas Emiten Terhadap Perubahan Harga Saham. FE Universitas Gunadarma. Majalah Ekonomi dan Komputer No. 3 Tahun XII-2004.
I G K A. ULUPUI, Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Proitabilitas Terhadap Return Saham Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang
Konsumsi Di BEJ. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana 2005. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Imam Ghozali 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Indonesia Stock Exchange IDX Online di http:www.idx.co.id . Jogiyanto 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 3. Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Keown, Martin, Petty, Scott Jr, Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip dan Aplikasi, Edisi Kesembilan
Jilid 1. Indeks 2004. Njo Anastasia, Yanny Widiastuty Gunawan dan Imelda Wijiyanti, Analisis Faktor Fundamental dan
Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ. FE Universitas Kristen Petra. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5. No. 2 Nop 2003
Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar Di Pasar Modal Indonesia. Universitas Merdeka
Malang dan Universitas Kristen Petra 2003. Sunarto, Pengaruh Rasio Proitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur
Di BEJ. STIE Stikubank Semarang 2001. Weston, J. Fred Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi 9. Penerbit Binarupa Aksara
2000. Zaki Baridwan 1997, Intermadiate Accounting, Edisi 7. Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
212
Jurnal Visioner Strategis J u f r i z e n
Volume 1, Nomor 2, September 2012
213
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi
JURNAL VISIONER STRATEGIS
Volume 1, Nomor 2, September 2012 ISSN: 2338-2864
p. 213-220