temperatur terhadap perbandingan jumlah atom pada keadaan eksitasi dan jumlah atom pada keadaan ground state dinyatakan dengan persamaan Boltzman 8:
ΚΤ Ε
− Ρ
Ρ =
Ν Ν
j o
j o
j
exp
8
N
j
dan N
o
masing- masing adalah jumlah atom pada keadaan eksitasi dan atom pada keadaan ground state. K adalah tetapan Boltzman 1,38 x 10
-16
ergK. T adalah temperatur absolut Kelvin. E
j
adalah perbedaan energi tingkat eksitasi dan tingkat ground state
. P
j
dan P
o
adalah faktor statistic yang ditentukan oleh banyaknya tingkat yang mempunyai energi setara pada masing- masing tingkat kuantum. Keberhasilan
analisis pada SSA tergantung pada proses atomisasi dan serapan oleh atom-atom bebas yang netral Khopkar, 1990.
2. Instrumentasi spektroskopi serapan atom
Alat SSA terdiri dari 3 komponen yaitu : unit atomisasi, sumber radiasi dan sistem pengukur fotometrik gambar 6 Khopkar, 1990.
Gambar 6. Instrumen spektroskopi serapan atom Anonim, 2006a.
Atomisasi adalah proses yang mengubah unsur yang akan dianalisis menjadi uap atom Price, 1972. Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala maupun dengan
tungku. Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
energi panas. Temperatur pada nyala harus benar-benar sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk melepas atom dari ikatannya sehingga diperoleh atom-atom bebas
pada keadaan ground state Price, 1972.
Gambar 7. Prinsip metode spektroskopi serapan atom dan instrumentasinya Anonim, 2006b
Atomisasi dilakukan dengan bantuan gas pembakar. Gas pembakar terdiri dari propana, asetilena dan hidrogen. Oksidan adalah zat yang digunakan untuk
mengoksidasi bahan bakar dalam nyala Price, 1972. Brokeart 2002 menyebutkan bahwa oksidan terdiri dari N
2
O atau udara. Campuran udara dan asetilen menghasilkan temperatur sebesar 2026,85°C. Temperatur yang dihasilkan cukup
tinggi untuk membuat atomisasi yang baik Price, 1972.
Gambar 8 . Skema proses atomisasi sampel. M : logam metal; M: atom yang tereksitasi. Pada SSA yang diukur adalah M’ yaitu atom dalam keadaan
ground state Bassett, Denney, Jeffery dan Mendham, 1994
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Zona nyala pada SSA yaitu primary combustion zone, interzonal region dan secondary combustion zone
gambar 9. Penyerapan paling baik terjadi pada interzonal region.
Pada zona ini, atom dalam keadaan gas segera menyerap energi radiasi yang diemisikan oleh lampu katoda berongga Skoog, West, Holler., 1994.
Gambar 9. Pembagian zona nyala pada pembakar pada spektroskopi serapan atom Skoog, West, Holler, 1994
Sumber radiasi yang digunakan pada SSA adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp yang memiliki 2 elektroda. Salah satunya berbentuk silinder
dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu,
logam mulai memijar dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang
gelombang tertentu. Suatu garis yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator Khopkar, 1990.
Gambar 10. Lampu katoda berongga hollow cathode lamp
pada SSA dan bagian-bagiannya Levinson, 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Interferensi dalam metode spektroskopi serapan atom meliputi interferensi kimia dan fisika. Interferensi kimia meliputi pembentukan komponen yang stabil dari
unsur-unsur yang akan dianalisis. Gangguan ini mengakibatkan penurunan nilai serapan. Interferensi fisika meliputi volatilisasi yang tidak sempurna dari sampel yang
juga menyebabkan penurunan nilai serapan karena jumlah atom pada keadaan ground state
sedikit Price, 1972.
3. Kelebihan dan kekurangan metode spektroskopi serapan atom