mempunyai hubungan yang baik dengan warga sekitarnya hal ini terlihat ketika hari raya Natal maupun Idul Fitri saling tukar menukar makanan dengan warga
sekitarnya. Tetapi subjek jarang bergaul dengan warga lingkungan tempat subjek tinggal karena subjek lebih senang bergaul dengan komunitas sepak bolanya dan
teman sekolah yang rumahnya jauh dari tempat tinggal subjek karena menurut subjek di lingkungan rumah subjek pemuda-pemudi yang sebaya dengan subjek
sangat sedikit kebanyakan pemuda-pemudinya sudah bekerja sehingga ia merasa tidak nyaman. Keluarga subjek sendiri termasuk keluarga yang dihormati karena
ayahnya adalah salah satu tokoh masyarakat di daerahnya. Beliau menjabat sebagai ketua RW dan ketua lingkungan di wilayah gereja.
4. Lingkungan Fisik , Sosial ekonomi dan Sosio Kultural
Lingkungan tempat tinggal subjek tidak terlalu dekat dengan jalan raya. Rumahnya agak sedikit masuk ke gang kurang lebih 50 meter dari jalan raya.
Orang tuanya mempunyai 2 rumah yang bersebelahan. Halaman depan dan halaman belakang rumah cukup luas 18meter X 9meter. Rumahnya berdinding
tembok dan besar. Di sekeliling rumahnya banyak pepohonan jati, mahoni warisan dari nenek moyangnya. Lingkungan tempat tinggal subjek sangat bersih
dan sejuk karena pepohonan yang ada disekitarnya. Masyarakat di sekitarnya termasuk orang-orang yang ramah dan mudah untuk bekerjasama. Keadaan
ekonomi keluarga ini menengah ke bawah. Dari penghasilan ayahnya penjaga sebagai keamanan dan ibunya menjadi penjual sate yaitu sekitar 1 juta sampai 2
juta setiap bulan. Ibunya pun mempunyai pekerjaan sampingan di rumah yaitu pembuat wingko dengan tambahan penghasilan per bulan 500 ribu sampai 800
ribu rupiah. Keadaan sosio kultural di lingkungan tempat tinggal Rio di Sambeng, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo. Budaya lingkungan diatas adalah Jawa. Mereka
sangat mempercayai adat Jawa seperti upacara atau acara yang masih dilakukan oleh keturunan orang Jawa seperti genduri, sambatangotong royong, membuat
sajen ketika upacara pernikahan, sunatan,dll.
5. Pertumbuhan Jasmani
Selama hidupnya subjek tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang serius. Demikian pula orang tua dan saudara-saudaranya.
6. Perkembangan Kognitif
subjek menghabiskan sebagian besar pendidikannya di kecamatan Kokap. Dimulai dari SD 2002-2008, jenjang SMP pada tahun 2008-2011. Tamat SMP,
subjek melanjutkan ke SMA pada tahun 2011 sampai sekarang. Selama mengenyam pendidikan dari SD sampai dengan SMA, subjek tidak pernah
mempunyai prestasi yang menonjol dalam bidang akademik ataupun bidang lainnya di sekolah. subjek berpendapat kemampuannya hanya dirata-rata dengan
nilai 60-70, akan tetapi subjek tidak pernah tinggal kelas. Subjek mempunyai hobi olah raga sepak bola itupun dilakukan di luar sekolah.
7. Perkembangan Sosial