Sterilisasi Alat Pembuatan Yoghurt

30 termometer ruang, botol kaca, gelas arloji, sendok makan, batang pengaduk, dan saringan. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah daun katuk, susu UHT, plain yoghurt biokul, plastik wrap, alumunium foil, kertas payung, karet, kertas label, alat tulis, tisu, sabun cuci sunlight, dan alkohol.

F. Cara Kerja

1. Sterilisasi Alat

Sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat pembuatan yoghurt. Berikut adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan: a. Alat-alat seperti blender, gelas beker, panci, sendok pengaduk, termometer air, botol kaca, gelas arloji, sendok makan, batang pengaduk dan saringan dicuci bersih menggunakan sabun. b. Botol selai direbus dengan air secukupnya dan sabun sunlight sedikit ±5 tetes hingga mendidih, sedangkan untuk alat seperti blender, gelas beker, panci, sendok pengaduk, termometer air, gelas arloji, sendok makan,batang pengaduk dan saringan didiamkan hingga kering. c. Setelah mendidih, botol selai diangkat dan didiamkan hingga kering. d. Setelah kering, semprot bagian luar botol dengan alkohol, diamkan hingga kering. e. Botol selai dibungkus dengan kertas payung dan dikareti, kemudian masukkan ke dalam plastik 2 kg, dan masukkan ke dalam autoklaf. Sterilisasi dilakukan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 f. Setelah itu, botol selai dikeluarkan dan simpan dalam inkubator atau tempat tertutup. g. Alat-alat seperti gelas beaker, termometer air dan batang pengaduk, cukup disterilisasi menggunakan alkohol 96 yang disemprotkan sesaat sebelum dipakai.

2. Pembuatan Yoghurt

a. Yoghurt Kontrol tanpa daun katuk 1 Susu UHT PT Ultrajaya disiapkan sebanyak 100 ml. 2 Susu dipanaskan hingga mencapai suhu 80 o C, sambil diaduk pasteurisasi. 3 Kemudian susu yang sudah dipasteurisasi, didiamkan sampai suhu turun hingga 43 o C. 4 Susu dituang ke dalam wadah fermentasi. 5 Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 5 gram. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 6 Botol selai ditutup menggunakan plastik wrap, kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan dikareti. 7 Botol selai diberi label. 8 Kemudian, botol selai diletakkan sesuai tata letak yang sudah ditentukan. 9 Inkubasi dilakukan selama 24 jam. 10 Setelah itu, dilakukan pasteurisasi untuk menghentikan aktivitas bakteri. 11 Setelah pasteurisasi dilakukan uji organoleptik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 b. Yoghurt dengan Penambahan Daun Katuk 1 gram 1 Daun katuk ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dicuci bersih. 2 Susu UHT PT Ultrajaya disiapkan sebanyak 100 ml. 3 Daun katuk diblender bersama susu secukupnya, selama 1 menit. 4 Kemudian, daun katuk + susu hasil blender disaring sebanyak 4 kali. 5 Daun katuk +susu dipanaskan hingga mencapai suhu 80 o C sambil diaduk pasteurisasi. 6 Kemudian, daun katuk + susu didiamkan hingga suhu turun mencapai 43 o C. 7 Daun katuk + susu dituang ke dalam wadah sebanyak 100 ml. 8 Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 5 gram. Kemudian dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk. 9 Botol selai ditutup menggunakan plastik wrap, kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan dikareti. 10 Botol selai diberi label. 11 Kemudian, botol selai diletakkan sesuai tata letak yang sudah ditentukan. 12 Inkubasi dilakukan hingga 24 jam. 13 Setelah itu, dilakukan pasteurisasi untuk menghentikan aktivitas bakteri. 14 Setelah pasteurisasi, dilakukan uji organoleptik. 15 Lakukan langkah kerja yang sama untuk yoghurt dengan penambahan daun katuk sebanyak 2 gram dan 3 gram. 33

3. Uji Organoleptik