Initial Matriks Untuk Program Linier Simplex Iterasi Pada Program Linier Simplex

4.2.2.3 Initial Matriks Untuk Program Linier Simplex

Proses pengujian model dilakukan dengan perhitungan manual oleh penulis yang dijabarkan sebagai berikut. Semua pertidaksamaan di atas 4.11 – 4.16 diubah menjadi persamaan dengan semua variabel di sebelah kiri dan nilai hasil pertidaksamaan di sebelah kanan, seperti berikut ini. Z - 49496.843X1 - 76508.787X2 - 66832.323X3 = 0 4.18 30000X1 + 100000X2 + 90000X3 =2200000 4.19 30X1 + 50X2 + 40X3 = 1500 4.20 X1 = 30 4.21 X2 = 10 4.22 X3 = 20 4.23 Selanjutnya adalah penambahan slack variabel S1, S2, S3, S4 dan S5 untuk operasi program linier selanjutnya, seperti berikut ini. Tabel 4.8 Penambahan Slack Variabel Pada Initial Matriks Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 -49496.843 -76508.787 -66832.323 2200000 30000 100000 90000 1 1500 30 50 40 1 30 1 1 10 1 1 20 1 1

4.2.2.4 Iterasi Pada Program Linier Simplex

Proses pengoptimalan program linier simplex melalui beberapa proses iterasiperulangan terhadap matriks pada tabel 4.8 dengan melakukan operasi pivot pada matriks tersebut. Proses ini dilakukan sampai ditemukan nilai yang optimal yaitu pada saat nilai dari baris pertama pada matriks semua bernilai Universitas Sumatera Utara positif. Berikut ini diberikan proses perulanganiterasi program linier simplex sampai ditemukannya nilai optimal dari fungsi tujuan yang dilakukan oleh penulis secara manual. Iterasi pertama dengan pivot baris ke-5 dan kolom ke-3 menghasilkan matriks seperti pada tabel berikut. Tabel 4.9 Program Linier Simplex Iterasi Pertama Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 765087.890 -49496.843 0 -66832.323 76508.789 0 1200000 30000 90000 1 -100000 1000 30 40 1 -50 30 1 1 10 1 1 20 1 1 Iterasi kedua dengan pivot baris ke-2 kolom ke-4 menghasilkan matriks seperti pada tabel berikut. Tabel 4.10 Program Linier Simplex Iterasi Kedua Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 1656185.494 -27219.403 0.742 2250.655 0 13.333 0.333 1 1.111x10 -5 -1.111 466.666 16.666 -4.444x10 -4 1 -5.555 30 1 1 10 1 1 6.666 -0.333 -1,111x10 -5 1.111 1 Universitas Sumatera Utara Iterasi ketiga dengan pivot baris ke-3 kolom ke-2 menghasilkan matriks seperti pada tabel berikut. Tabel 4.11 Program Linier Simplex Iterasi Ketiga Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 2418328.796 0 0.0167 1633.164 0 -6822.479 0 4.00000002 1 1.999x10 -5 0.0199 -1 27.999 1 -2.666x10 -4 0.06 -0.333 2.00000036 2.666x10 5 -0.06 1 0.333 10 1 1 15.999 -1,999x10 -5 0.0199 1 1 Iterasi keempat dengan pivot baris ke-4 kolom ke-8 menghasilkan matriks seperti pada tabel berikut. Tabel 4.12 Program Linier Simplex Iterasi Keempat Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 2459263.671 0 0.562 405.117 20467.437 0 10.00000001 0 1 9.999x10 -5 -0.199 2.999 30 1 1 6.000000009 0 7.999x10 5 -0.179 2.999 1 3.999 1 -7.999x10 -5 0.179 -2.999 9.999 -9,999x10 -5 0.199 -2.999 1 Pada iterasi keempat semua pada nilai baris pertama pada matriks pada tabel 4.12 sudah memiliki nilai positif, maka nilai pada matriks inilah yang memiliki nilai optimal berdasarkan fungsi tujuan dan batasan yang telah diberikan sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah penentuan nilai optimal untuk masing- masing variabel dan nilai akhir fungsi tujuan yang optimal. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.5 Penentuan Nilai Akhir Masing-Masing Variabel dan Fungsi Tujuan