mereka. Mereka juga harus menganalisis cara kelompok lain berkontribusi terhadap kemajuan dari kelompok secara keseluruhan. Evaluasi
rekonstruktif harus dapat membantu siswa membangun sebuah perspektif yang luas dan kritis dari prosedur-prosedur dan pencapaian dari studi
mereka sendiri, meningkatkan kemampuan mereka dalam merencanakan proyek investigasi selanjutnya.
B. Kerangka Pemikiran
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode yang digunakan guru dalam mengajar sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep pokok bahasan tertentu. Metode mengajar
yang baik merupakan metode yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan., kondisi siswa, sarana yang tersedia, serta tujuan pembelajarannya
sehingga bisa dilihat apakah metode yang diterapkan efektif. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas
dan wawancara dengan guru mata diklat IPS ekonomi di SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 20082009 menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS ekonomi masih rendah. Asumsi dasar yang menyebabkan hasil belajar kurang optimal adalah pemilihan metode pembelajaran. Metode
mengajar guru masih secara konvensional, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Adapun penyampaian metode ceramah guru menerangkan atau
menguraikan materi pelajaran secara lisan, sedangkan siswa mendengarkan dan mencatat uraian dari guru. Metode mengajar guru yang seperti ini menyebabkan
berkurangnya perhatian siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang kurang perhatian dalam kegiatan belajar mengajar menunjukkan minat belajarnya
masih rendah. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, akibatnya siswa cenderung memperoleh hasil belajar yang rendah.
Sesuai dengan hal tersebut, maka dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh. Salah satu
metode yang perlu diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif Group
Investigation GI. Model pembelajaran kooperatif Group Investigation GI melibatkan peran serta siswa secara aktif sehingga akan menarik perhatian siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation GI akan
berhasil apabila terdapat kerja sama antara guru dengan siswa. Siswa dituntut untuk selalu aktif sedangkan guru sebagai fasilitator yang senantiasa memberikan
kemudahan dalam belajar. Guru menggunakan strategi belajar yang dapat mendorong agar siswa ikut andil dalam proses belajar mengajar, melaksanakan
penilaian secara menyeluruh dan berkesinambungan didukung dengan sarana dan prasarana belajar yang lengkap yang dibutuhkan siswa untuk membantu
mempermudah dalam memahami materi yang dipelajarinya. Proses pembelajaran Group Investigation GI menyebabkan siswa akan
lebih mudah memahami materi yang sulit untuk mereka diskusikan dengan siswa yang lain, siswa lebih termotivasi untuk belajar, dan akan menambah perhatian
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang menaruh perhatian dalam kegiatan belajar mengajar akan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
menunjukkan adanya minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat belajar akan cenderung lebih aktif dalam mencari informasi
baik dari guru maupun sumber belajar yang lain sehingga cenderung memiliki pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi. Oleh karena itu, proses pembelajaran
Group Investigation GI diduga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar 1: Skema kerangka pemikiran pelaksanaan pembelajaran GI Pembelajaran konvensional
Pencapaian hasil belajar siswa rendah yang ditandai dengan nilai rata-rata siswa berada di bawah nilai batas
tuntas keberhasilan belajar yaitu 5,5 padahal nilai batas tuntas keberhasilan belajar siswa adalah 6,5.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation GI dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok- kelompok penelitian.
Merencanakan investigasi di dalam kelompok. Melaksanakan investigasi.
Menyiapkan laporan akhir. Mempresentasikan laporan akhir.
Evaluasi pencapaian.
Peningkatan hasil belajar siswa pada tes formatif yang ditandai dengan tercapainya nilai batas tuntas
keberhasilan belajar siswa yaitu: 6,5.
C. HIPOTESIS TINDAKAN