BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komparatif antara kedua format acara dakwah yang disiarkan di radio Bens dan OZ, membuat geliat tersendiri bagi para penikmat dakwah
khususnya pendengar radio. Acara dakwah yang memang tak banyak dijumpai pada stasiun radio swasta kebanyakan di Jakarta, yang
menjadikan acara Nasi Ulam dan Percikan Iman menjadi sebuah pilihan tersendiri bagi para pendengar untuk mendapatkan informasi dan spirit
agama setiap hari. Hal tersebut juga menjadikan perbedaan serta persamaan yang ditemui dalam penelitian ini menjadi sebuah
pembelajaran tersendiri bagi para praktisi dakwah maupun radio, bahwa ternyata persamaan dari kedua program dakwah yang terdapat di Bens
Radio 106.2 FM dan Oz Radio 90.8 FM antara lain meliputi jenis acara penyajian acara yang berupa talkshow, sehingga mampu menyuguhkan
secara ringan suatu pembahasan kepada masing-masing pendengarnya, durasi atau lamanya waktu yang digunakan untuk menyiarkan acara, serta
sama-sama merupakan hasil produksi sendiri. Sedangkan perbedaan yang ditemukan dari kedua format acara
dakwah di Bens Radio 106,2 FM dengan Oz Radio 90,8 FM antara lain meliputi penempatan waktujam siaran acara, kuadran yang digunakan
dalam pembagian sesi acara, jumlah narasumber keseluruhan dalam acara,
jumlah hari yang dipilih oleh masing-masing stasiun radio untuk menyiarkan acara dakwahnya, dan beberapa hal teknis lainnya.
Acara dakwah Nasihat Ulama dan Percikan Iman sama-sama memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Namun terlepas dari
hal tersebut, kedua acara dakwah tersebut memberikan semangat tersendiri bagi pendengarnya. Sehingga, acara yang hadir dengan balutan agama
yang ringan dan santai tersebut menjadikan sebuah acara dakwah terdengar lebih menarik untuk disimak oleh penikmat dakwah. Terbukti
dari siaran Nasi Ulam yang tetap hadir sejak tahun 2000, serta Percikan Iman yang meski belum genap 1 tahun tersiar di Jakarta, namun sempat
sukses hadir di Oz Lampung selama beberapa tahun. Mengingat mayoritas masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta
beragama Islam, maka acara-acara dakwah seperti Nasi Ulam Nasihat Ulama di Bens Radio 106,2 FM dan Percikan Iman di Oz Radio 90,8 FM
perlu dikembangkan, agar dapat memicu stasiun-stasiun radio lain untuk ikut perduli kepada kebutuhan spiritual pendengar, dengan turut serta
menghadirkan acara-acara dakwah pada program-program siarannya.
B. SARAN