BAB V KESEMPATAN KERJA MASYARAKAT PADA PENDUDUK
DI DESA DALAM PERKEBUNAN
Salah satu tujuan ekspansi lahan atau pun perubahan komoditas tanaman menjadi perkebunan sawit adalah meningkatkan lapangan pekerjaan masyarakat.
masyarakat dalam dan masyarakat luar perkebunan merupakan pihak-pihak yang paling merasakan perubahan kesempatan kerja perkebunan terutama masyarakat
dalam perkebunan. Perubahan kebijakan ataupun komoditas perkebunan sangat mempengaruhi kesempatan kerja yang bisa mereka dapatkan di kampung mereka.
Kesempatan kerja pada setiap daerah tersebut menunjukkan keragaman dan besarnya peluang kerja masyarakat yang tersedia di kampungnya ataupun dari
wilayah lain yang mampu menciptakan pekerjaan bagi masyarakat. Secara jelas perbandingan kesempatan kerja masyarakat Kampung Cimulang Ujung, K.
Ciheleut, Kampung Gunung Leutik dan Kampung Hulurawa dapat diamati berdasarkan jenis kelamin dan perubahan antar waktu sebelum dan sesudah
komoditas sawit sebagai berikut.
5.1 Kondisi Keluarga Penduduk Desa Perkebunan dan Responden
Jumlah Kepala Keluarga KK lebih banyak dibandingkan jumlah rumah tangga, hal tersebut karena dalam satu rumah dihuni lebih dari satu KK.
Kampung Dalam perkebunan lebih banyak menunjukkan kondisi tersebut. Rata- rata jumlah KK di setiap rumah adalah 2 KK, bahkan di beberapa rumah tangga
Kampung Dalam terdapat 6 KK sekaligus dengan kondisi rumah yang tidak memadai. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Kampung Dalam perkebunan
otomatis juga lebih besar dibandingkan penduduk luar perkebunan.
Tabel 11. Responden menurut Kondisi Umum di Kampung Dalam dan Kampung Luar, Tahun 2011dalam Persen.
Kondisi Umum Kampung Dalam
Kampung Luar C. ujung
G. Leutik Ciheleut Hulurawa
Jumlah Rumah tangga 30
30 30
30
Jumlah Kepala
Keluarga KK
63 76
38 36
Rata-rata Angota
Rumah Tangga
6 6
5 4
Usia Laki-lakiperempuan 0-4 tahun
1,62,1 19,77,9
74,5 26,8
5-14 tahun 7,56,4
9,67,3 3,86,4
4,92 15-29
11,212,8 11,210,1
14,112,2 19,413,6
30-44 12,313,4
15,213 21,815,4
16,511,7 45-59
13,410,7 4,57,9
8,35,8 14,67,8
≥60 2,75,9
02,8 00,6
10
Jumlah 100
100 100
100 Jumlah balita dan anak-anak di Kampung Dalam lebih banyak
dibandingkan di Kampung Luar, karena tingginya tingkat pernikahan dini di Kampung Dalam. Perempuan Kampung Dalam rata-rata menikah setelah lulus
SMP atau sekitar usia 14 tahun. Hal tersebut diperkuat oleh beberapa masyarakat yang menyatakan :
“Di kampung jarang perempuan yang keluar kampung biasanya tidak diijinkan oleh orang tua selain itu pendidikan cuman sampai
SD atau SMP paling-paling juga kerja di pasar. Dari pada jadi tanggungan keluarga yang kondisinya juga sulit lebih baik
dinikahkan cepat ”Ibu Isah, Ibu Rumah tangga Cimulang Ujung “Gak punya modal untuk sekolah jadi Pendidikan rendah
dikampung juga gak ada yang bisa dikerjain. Perempuan paling juga bantu-bantu istri dirumah,kalau ibu-ibu sibuk membuat sapu
lidi Menikahkan anak perempuan lebih cepat menjadi pilihan dengan harapan kondisi keluarga lebih meningkat dengan
tambahan laki-laki yang memberi masukan uang dalam keluarga” Bapak Endang, Tokoh kampung Gunung Leutik
“Bingung mau ngpaian lagi teh, cari kerja susah buat tamatan SD gini. Kalau ada cuman ke pasar. Itu juga gaji ma ongkos tipis
banget jadi gak diijinan orang tua. Jadi nikah aja biar gak jadi beban orang tua terus. Lagian kalau nikah bisa minta ma
suami”Neng ima, pemuda kampung Cimulang Ujung
Jumlah angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja penduduk Kampung Dalam lebih besar dibandingkan Kampung Luar. Besarnya pendidikan bukan
angkatan kerja menunjukkan jumlah pencari kerja Kampung Dalam yang lebih besar. Pada tabel 12 menunjukkan penyebaran persentase angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja di Cimulang ujung, Ciheleut dan Hulu rawa memiliki pola yang relative sama sedangkan untuk Kampung Gunung Leutik sedikit berbeda.
Persentase bukan angkatan kerja Gunung Leutik lebih tinggi dibandingkan yang lain di sebabkan jumlah anak sekolah dan lain-lain lebih besar dibandingkan
kampung lain. Tabel 12. Responden menurut Kegiatan di Kampung Dalam dan Kampung
Luar, Tahun 2011.
Jenis Kegiatan Kampung Dalam
Kampung Luar C. ujung
G. Leutik Ciheleut Hulurawa
1. Angkatan Kerja usia 15
+
tahun
75 40,1
62 34,8
70 44,9
50 48,5
2. Bukan
angkatan Kerja
112 59,9
116 65,2
86 55,1
53 51,5
a. Sekolah