PENERIMAAN UMUM UJI ORGANOLEPTIK

65 kemasan berpengaruh nyata terhadap kesegaran seledri. Faktor yang mempengaruhi kesegaran adalah kondisi atmosfer, jenis plastik dan suhu. Semakin banyak lubang di dalam kemasan, maka kesegaran menurun. Jenis plastik PP ternyata dapat lebih baik mempertahankan kesegaran daripada jenis plastik PE. Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat seledri rusak sehingga laju penurunan kesegaran semakin tinggi. Tabel 11 menunjukkan penilaian panelis terhadap kesegaran seledri terkemas pada suhu 0 – 5 °C di hari ke-24. Seledri yang diujikan adalah seledri yang dikemas dalam kemasan tanpa lubang. Seledri yang dikemas dengan desain lainnya tidak dapat diujikan karena telah mengalami kerusakan. Kesegaran seledri pada hari ke-24 tidak dapat diterima oleh panelis karena berada di nilai 1. Sebanyak 46,67 panelis menyatakan sangat tidak suka pada kesegaran seledri dan sebanyak 53,33 panelis menyatakan tidak suka pada kesegaran seledri. Pada hari ke-24, kesegaran seledri yang dikemas dalam plastik tanpa lubang memiliki ciri-ciri mendekati kerusakan sehingga jauh dari penampakan segar. Pada Lampiran 8, hasil analisa Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai asymptot significant sebesar 0,608. Nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga pada hari ke-24 desain kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap kesegaran seledri.

5. PENERIMAAN UMUM

Dalam pengemasan penyimpanan bahan pangan, khususnya seledri, penerimaan umum menjadi salah satu indikator yang penting. Hasil uji organoleptik terhadap penerimaan umum pada seledri dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 menunjukkan penilaian panelis terhadap penerimaan umum seledri terkemas pada suhu 0 – 5 °C dan 10 – 15 °C. Pada uji organoleptik terhadap penerimaan umum, seledri pada suhu ruang tidak dapat diujikan karena telah mengalami kerusakan pada hari ke-4 dan hari ke-5. Tanda-tanda kerusakan pada seledri dapat dilihat pada Lampiran 4. 66 Tabel 12. Hasil uji organoleptik terhadap parameter kesegaran selama penyimpanan Hari ke-6 Hari ke-12 Hari ke-18 Hari ke-24 Kondisi atmosfer Jenis Plastik Suhu °C Median Modus Median Modus Median Modus Median Modus 5 3 4 3 3 2 2 PE 15 2 2 5 4 4 3 3 2 2 Vakum PP 15 2 2 5 3 4 3 3 2 2 2 2 PE 15 2 2 5 3 4 3 3 2 2 2 2 Tanpa Lubang PP 15 2 2 5 4 4 3 3 2 2 PE 15 2 2 5 4 4 3 3 2 2 2 lubang PP 15 2 2 5 4 4 3 3 2 2 PE 15 2 2 5 4 4 3 3 2 2 4 lubang PP 15 2 2 5 4 4 3 3 PE 15 2 2 5 4 4 3 3 8 lubang PP 15 2 2 Penerimaan umum seledri pada suhu 0 – 5 °C dapat diterima karena berada pada nilai 4, yaitu suka. Sementara itu, penerimaan umum seledri pada suhu 10 – 15 °C tidak dapat diterima karena berada di bawah batas penerimaan panelis, yaitu 3. Sebanyak 6,83 panelis menyatakan sangat suka dan 22,67 menyatakan suka. Keseluruhan nilai sangat suka dan suka ini merupakan pilihan panelis terhadap penerimaan umum seledri yang dikemas dan disimpan pada suhu 0 – 5 °C. Sementara itu, nilai tidak suka sebesar 31,50 dan sangat tidak suka sebesar 12,67 . Nilai tidak suka dan sangat tidak suka merupakan pilihan panelis terhadap penerimaan umum seledri yang dikemas dan disimpan pada suhu 10 – 15 °C. Hal ini dikarenakan kualitas dan penampakan fisik seledri sudah menurun pada suhu 10 – 15 °C jauh dan sudah hampir mendekati kerusakan. Penurunan mutu seledri berbanding lurus dengan lamanya penyimpanan. Hasil analisa Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai asymptot significant kurang dari 0,05, maka perlakuan kemasan berpengaruh nyata terhadap penerimaan umum seledri pada hari ke-6. Penerimaan umum seledri meliputi penampakan visual. Faktor yang mempengaruhi penampakan visual seledri 67 adalah kondisi atmosfer, jenis plastik dan suhu. Semakin banyak lubang di dalam kemasan, maka mutu seledri menurun. Seledri yang dikemas dengan jenis plastik PP lebih banyak disukai panelis daripada seledri yang dikemas dengan jenis plastik PE. Semakin tinggi suhu, maka laju penurunan mutu seledri juga semakin cepat sehingga penampakan visual seledri pada suhu yang tinggi pada umumnya tidak disukai panelis. Tabel 12 menunjukkan penilaian panelis terhadap penerimaan umum seledri yang terkemas pada suhu 0 – 5 °C di hari ke-12. Seledri yang disimpan pada suhu 10 – 15 °C dan suhu ruang tidak dapat diuji karena telah mengalami kerusakan. Tanda-tanda kerusakan dapat dilihat pada Lampiran 4. Kesegaran seledri pada hari ke-12 secara umum masih dapat diterima oleh panelis karena berada pada nilai batas penerimaan, yaitu 3. Sebanyak 59,00 panelis menyatakan netral terhadap kesegaran seledri yang terkemas di dalam suhu 5 °C pada hari ke-12. Pada Lampiran 9, hasil analisa Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai asymptot significant sebesar 0,934 dan nilai ini lebih dari 0,05, maka perlakuan kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan umum seledri pada hari ke-12. Tabel 12 menunjukkan penilaian panelis terhadap penerimaan umum seledri terkemas pada suhu 0 – 5 °C di hari ke-18. Seledri yang disimpan pada suhu 10 – 15 °C dan suhu ruang tidak dapat diuji dikarenakan telah mengalami kerusakan. Pada suhu 0 – 5 °C desain kemasan PE dan PP 8 lubang tidak dapat diuji karena telah mengalami kerusakan. Tanda-tanda kerusakan seledri dapat dilihat pada Lampiran 4. Kesegaran seledri tidak dapat diterima panelis karena berada pada nilai 2. Sebanyak 34,58 panelis menyatakan netral terhadap penerimaan umum seledri yang telah disimpan 18 hari. Sebanyak 54,17 panelis menyatakan tidak suka terhadap penerimaan umum seledri pada hari ke-18. Hasil analisa Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai asymptot significant sebesar 0,953 atau lebih dari 0,05, sehingga desain kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan umum. Tabel 12 menunjukkan penilaian panelis terhadap penerimaan umum seledri terkemas pada suhu 0 – 5 °C di hari ke-24. Seledri yang diujikan adalah seledri yang dikemas dalam kemasan tanpa lubang. Seledri yang dikemas 68 dengan desain lainnya tidak dapat diujikan karena telah mengalami kerusakan. Penerimaan umum seledri pada hari ke-24 tidak dapat diterima oleh panelis karena berada di nilai 1. Sebanyak 46,67 panelis menyatakan sangat tidak suka pada penerimaan umum seledri dan sebanyak 53,33 panelis menyatakan tidak suka pada penerimaan umum seledri. Pada hari ke-24, penerimaan umum seledri yang dikemas dalam plastik tanpa lubang memiliki ciri-ciri mendekati kerusakan sehingga jauh dari penampakan segar atau seledri sudah tidak sesuai dengan harapan panelis. Hasil analisa Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa nilai asymptot significant sebesar 0,608. Nilai ini lebih besar dari 0,05, sehingga pada hari ke-24 desain kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan umum seledri.

H. PEMBAHASAN UMUM