Analisis Shift Share SS

55 tingkat regionalkota RASS. Hasil perhitungan ini dapat menunjukkan maju atau lambatnya perubahan perekonomian di tingkat kabupaten Subang. § menghitung besarnya pergeseran secara sektoral, tanpa memperhatikan lokasi proporsional shift share, yaitu rasio tenaga kerja per sub sektor dari sektor industri pengolahan nenas tahun akhir dan tahun awal minus rasio tenaga kerja kota tahun akhir dan tahun awal PSS. Hasil perhitungan ini akan diketahui sektor-sektor yang relatif maju atau lamban di setiap kabupaten Subang. § menghitung komponen pertumbuhan pangsa lokal differential shift share, yaitu rasio tenaga kerja setiap sub sektor dari sektor pengolahan nenas di setiap kecamatan tahun akhir dan tahun awal DSS. Dari hasil perhitungan ini akan diketahui sub sektor-sub sektor yang relatif maju atau lambat di setiap kecamatan ataupun kecamatan-kecamatan yan relatif maju atau lambat dalam setiap sektor. Secara matematis ketiga komponen tersebut dapat ditulis sebagai berikut : RASS = .. .. x x - 1 PSS j = j j X X . . - .. .. X X DSS ij = j j X X . . - j j X X . . ………… 4.4.4 dimana : i = indek kecamatan , i = 1,2,3,…,n n = banyaknya kecamatan, j = indek sub sektor sektor industri; j = 1,2,3,…,s 56 s = banyaknya sub sektor sektor industri, X ij ’ = jumlah tenaga kerja kecamatan ke– i dan sub sektor ke- j tahun akhir analisis, X ij = jumlah tenaga kerja kecamatan ke- i dan sub sektor ke- j tahun awal analisis, X. j ’ = jumlah tenaga kerja sub sektor ke- j tahun akhir analisis, X.j = jumlah tenaga kerja sub sektor ke- j tahun awal analisis. X ‘ = jumlah tenaga kerja Kabupaten Subang tahun akhir analisis, X.. = jumlah tenaga kerja kabupaten Subang tahun awal analisis.

4.3.5 Analisis Entropy

Analisis ini selain dipakai untuk melihat penyebaran suatu aktivitas atau sektor pada suatu wilayah juga untuk melihat struktur perkembangan wilayah berdasarkan jumlah tenaga kerja. Persamaan dari entropy adalah : H = - ∑ m i i i p p log atau H I = - . log . i ij i ij X X X X m j ∑       dimana p ij = . i ij X X Keterangan : pi = proporsi tenaga kerja m = jumlah kecamatan yang ada 57 H = entropy. Ada beberapa cara perhitungan untuk mencari nilai entropy : § sebaran industri di tiap kecamatan. H i = - ∑ n j pij pij log H i = - p 1 log p 11 + p 12 log p 12 + ….. + p 14 log 1 4 . Keterangan : n = jumlah jenis industri j = jenis industri i = kecamatan H i = entropy industri di tiap kecamatan. p ij = proporsi tenaga kerja tiap kecamatan berasarkan jenis industrinya. Untuk pengkategoriannya semakin besar nilai H maka aktivitas semakin menyebar di seluruh wilayah dan semakin kecil nilai H maka aktivitas tersebut semakin memusat atau terkonsentrasi. § Sebaran setiap jenis industri : H j = - ∑ m i pij pij log H j = - p 11 log p 1 1 + p 21 log p 21 + ….. + p 81 log 81 . Keterangan : m = jumlah kecamatan yang ada i = kecamatan