1.2. Perumusan Masalah
MSG monosodium glutamate merupakan salah satu produk hasil olahan pertanian yang menghasilkan devisa lebih dari 60 juta dolar US per tahun. Selain
itu, Indonesia merupakan produsen MSG terbesar di dunia setelah RRC. Seiring dengan berkembangnya bisnis MSG Indonesia dalam memasuki persaingan pasar
luar negeri, namun konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk bahan tambahan pangan ini mengalami penurunan serta mengalami stok yang berlebih.
Hal ini menimbulkan berbagai upaya bagi produsen MSG untuk dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap MSG dengan melakukan
strategi pemasaran dengan cara meningkatkan penjualan produknya. Keberhasilan produsen dalam menjual produknya dipengaruhi oleh keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian dimana minat beli konsumen ditentukan oleh seberapa besar preferensi atau tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu merek produk
karena merek merupakan petunjuk dalam membuat keputusan pembelian Susanto et al., 2004.
Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu kegunaan utama dari
merek adalah membangun citra yang positif terhadap produk Susanto et al., 2004. Analisis brand image merupakan solusi bagi pemasar untuk mengetahui
seberapa besar produk dapat diterima konsumen, tentunya peran atribut produk dibutuhkan untuk membandingkan citra beberapa merek produk sejenis yang
bersaing. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian mengenai brand image
perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen MSG dalam
menilai suatu merek MSG yang dibeli? Seberapa besar peran atribut masing- masing merek dapat mempengaruhi konsumen MSG dalam melakukan
pembelian? Bagaimana karakteristik dan perilaku konsumen MSG? Penelitian
seputar brand image produk MSG dilakukan untuk mengetahui bagaimana
persepsi dan penilaian konsumen dalam menilai suatu merek MSG dimana citra yang terbentuk dari setiap atribut pada masing- masing merek hasil penilaian
konsumen sangat menentukan apakah merek-merek tersebut memiliki atribut dengan citra yang baik dan positif dimata konsumen atau sebaliknya.
Sesuai dengan metode yang akan digunakan, maka dari berbagai merek MSG yang ada dipasaran seperti Sasa, Miwon, Ajinomoto, Biomiwon, dan
Indorasa, peneliti hanya menggunakan merek- merek yang bersaing untuk mengukur citra setiap merek MSG tersebut. Merek Biomiwon dan Indorasa
diklasifikasikan dalam merek lain- lain dalam perhitungan. Merek Sasa, Miwon, dan Ajinomoto digunakan untuk mengetahui lebih jauh mana dari ketiga merek
tersebut yang memiliki brand image yang positif hasil penilaian konsumen. Pemilihan ketiga merek tersebut didasari karena ketiga merek tersebut paling
banyak dijual dan paling banyak beredar dipasaran, sedangkan untuk mengukur citra ketiga merek produk MSG tersebut, sejauh ini ada tiga pendekatan
terstruktur yang dipakai dalam mengukur citra merek, yaitu diagram ular, teknik KS dan diagram jaring laba- laba Simamora, 2002.
Peneliti hanya menggunakan salah satu alat ukur yang sesuai dengan ketentuan dari masing- masing metode yang dianggap paling tepat. Metode yang
dipilih yaitu metode diagram ular, karena selain dapat menganalisis citra atas sekelompok orang agregat, metode ini juga dapat menggambarkan setiap
dimensi terhadap objek secara keseluruhan berdasarkan persepsi responden. Teknik KS hanya menggunakan satu dimensi hasil reduksi dari beberapa dimensi
yang ada, sehingga sangat sulit bagi responden dalam mempertimbangkan semua dimensi terkait dari suatu objek dalam mengambil kesimpulan.
Pada metode diagram jaring laba-laba menetapkan hanya delapan atribut yang dapat digunakan pada gambar untuk mengukur citra suatu objek. Hal ini juga
dapat menimbulkan pertanyaan. Bagaimana jika jumlah atribut kurang dari delapan? Terpaksa metode ini tidak bisa dipakai. Hal ini merupakan kelemahan
pada metode tersebut Simamora, 2002. 1.3.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis brand image MSG hasil penilaian konsumen berdasarkan atribut
produk. 2. Mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen MSG.
1.4. Kegunaan dan Manfaat Penelitian