Botani dan Morfologi Tanaman Kemukus Pipper cubeba Linn.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. KEMUKUS

1. Botani dan Morfologi Tanaman Kemukus Pipper cubeba Linn.

Kemukus Pipper cubeba Linn. merupakan tanaman merambat dan termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman ini pertama kali ditemukan berasal dari negara Malaysia. Di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah, misalnya di daerah Jawa Tengah disebut kemukus atau temukus, di daerah Sunda dikenal dengan nama rinu atau sahang gunung, di Madura dikenal dengan nama kemokos, dan di Makassar dikenal dengan nama pamukusu Guenther, 1952. Buah kemukus mirip dengan buah lada, perbedaannya adalah pada bagian ujung buah kemukus terdapat bagian yang menyerupai ekor sehingga biasanya disebut dengan tailed pepper Guenther, 1952. Buah kemukus berbentuk bulat dengan diameter 3-6 mm, tetapi ada pula yang berbentuk agak lancip dengan ukuran panjang 7 mm. Buah kemukus akan berwarna jingga ketika masak, dengan ketebalan kulit buah ± 0.3 mm dan memiliki perikarp dinding buah berbentuk jala. Jika tanaman kemukus akan berbuah, pada ujung batang akan terdapat tiga buah stigma kepala putik dengan salah satu stigma akan memanjang dan berbentuk lancip. Kemudian, pada stigma tersebut akan terbentuk batang– batang kecil dengan panjang ± 4 mm, sebagai tempat menopang buah kemukus Anonim, 1980. Tanaman kemukus asli merupakan tanaman merambat dengan ketinggian ± 15 m Heyne, 1987. Kemukus mulai dapat dipanen setelah berumur 1.5-2 tahun. Dalam satu tahun hanya mengalami satu kali masa panen yang berlangsung selama 2-3 bulan, yaitu sekitar bulan April, Mei, dan Juni Ketaren, 1985. Selain buah kemukus asli Piper cubeba Linn., dikenal juga buah kemukus semu false cubeb yang digunakan sebagai bahan pencampurpemalsu pada perdagangan kemukus asli. Menurut Heyne 1987, buah kemukus semu dapat dibedakan dengan buah kemukus asli dengan cara meneteskan larutan H 2 SO 4 pada hancuran buah kemukus, jika menghasilkan warna merah crimson merah padam, maka buah kemukus tersebut adalah buah kemukus asli dan jika berwarna kuning, maka buah kemukus tersebut adalah buah kemukus semu. Dari setiap pohon yang sudah cukup tua dapat dihasilkan ± 10 kg buah kemukus segar dan bila dikeringkan akan menjadi ± 4 kg buah kemukus kering per tahun Guenther, 1952. Kadar minyak atsiri dari buah kemukus menurut Heyne 1987 adalah 10-18, sedangkan menurut Guenther 1952, kadar minyak atsiri buah kemukus sebesar 12.5-20.

2. Minyak Kemukus