Definisi Operasional Bentuk Penelitian

2. Kualitas pelayanan publik, yaitu kesesuaian antara harapan dan keinginan dengan kenyataan dalam pelayanan publik.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung penganalisaan dari variabel-variabel tersebut Singarimbun,1989:46. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Peran Lembaga Ombudsman Republik Indonesia dengan indikator sebagai berikut: a. Fungsi Lembaga Ombudsman Republik Indonesia dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. b. Tugas pokok Lembaga Ombudsman Republik Indonesia dalam menangani kasus maladministrasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. c. Wewenang Lembaga Ombudsman dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya. 2. Kualitas pelayanan publik. Menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman dalam Budiono,2003:114 ada lima dimensi untuk mengukur kualitas suatu pelayanan publik, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Bukti Langsung Tangable, yaitu meliputi fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan dan sarana komunikasi; b. Daya tanggap responsiveness, yaitu suatu karakeristik kecocokan dalam pelayanan manusia yaitu keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggapan; c. Keadilan reliability, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang menjanjikan dengan segera dan memuaskan; d. Jaminan assurance, yaitu mancakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan; e. Empati emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Universitas Sumatera Utara BAB II METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian dengan metode eksploratif. Bentuk penelitian penjajagan atau eksploratif adalah bentuk penelitian yang bersifat terbuka, dimana pengetahuan peneliti tentag masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan study deskriptif, oleh karena itu penulis masih mencari-cari berbagai informasi yang dibutuhkan Singarimbun, 1995:4.

B. Lokasi Penelitian