Materi pembelajaran Kelompok Bermain KB PAUD Surya
67 dalam penyampaian materi adalah cerita, dongeng, boneka jari, ceramah
dan praktek. Cerita merupakan rangkaian suatu peristiwa yang disampaikan kepada peserta didik, baik berasal dari kejadian nyata non
fiksi maupun tidak nyata fiksi. Dongeng merupakan cerita rekaantidak nyatafiksi. Ceramah digunakan untuk penyampaian materi yang sifatnya
adalah teori. Teknik cerita, dongeng dan ceramah digunakan dalam proses pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT, karena ketiga
teknik ini bertujuan untuk membangun kedekatan emosional antara pendidik dan peserta didik, media menyampaikan pesannilai moral dan
agama yang efektif, menyalurkan dan mengembangkan imajinasi fantasi anak, membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam
ceritadongeng, memperkaya pengalaman peserta didik, sedangkan ceramah bertujuan untuk memberikan informasi dan penjelasan pada
peserta didik yang sifatnya teori yang berhubungan dengan tema. Hal ini dapat dilihat pada catatan wawancara.
“Pijakan awal sebelum main biasanya berdoa, membaca surat pendek, absen, penawaran kebutuhan anak, cuci tangan,
cuci kaki, makan snack, bercerita tentang tema mbak, selain itu juga ada praktek langsung, pembelajaran kadang-kadang
diluar kelas sesuai dengan kegiatan mainya ” CW-04.
“Kegiatan pembelajaran circle time dengan berdoa, membaca surat pendek surat Al-Fatikhah, surat Al-Ikhlas, surat An-
Nas, surat Al-Lahab, pendidik mengabsen peserta didik, kemudian pendidik melakukan penawaran kebutuhan anak
cuci tangan atau BABBAK + minum, kemudian pendidik wali menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan
tema pahlawan nasional dengan sub tema pangeran diponegoro dan dikaitkan dengan kegiatan main
” CL-02.
68 Metode yang diterapkan di PAUD Surya Ceria Aisyiyah SCA
selain Beyond Center and Circle Time BCCT juga menggunakan metode yang lain, yaitu : a out class activity, merupakan kegiatan pengenalan
lingkungan sekitar secara lanbgsung sesuai dengan tema yang di angkat, misalnya anak di ajak mengunjungi tempat praktek dokter, kantor pos,
kantor polisi, stasiun radio, bengkel, pabrik, sawah., b field trip wisata pendidikan, metode ini bertujuan untuk menambah wawasan anak,
menumbuhkan kemandirian dan kerjasama anak serta ke-eratan hubungan antara pendidik, orang tua dan anak. Metode ini dilakukan setiap akhir
semester I, c religius tripwisata dakwah, metode ini diharapkan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan anak kepada Allah SWT dengan di
ajak puasa Ramadhan, pemberian zakat fitrah ke panti asuhan Aisyiyah dan menyembelih hewan qurban untuk diberikan kepada fakir miskin di
sekitar lingkungan PAUD Surya Ceria Aisyiyah SCA dan tukang becak Karanganyar. Hal ini dapat dilihat pada catatan wawancara dan catatan
dokumentasi CD-12. “Metode yang diterapkan di PAUD SCA selain BCCT juga
menggunakan metode lain, seperti out class activity, kegiatanya itu pengenalan lingkungan sekitar secara
langsung sesuai dengan tema, field trip wisata pendidikan, untuk menambah wawasan anak dan kerjasama anak serta
ke-eratan hubungan antara pendidik, orang tua dan anak. Metode ini biasanya dilakukan setiap akhir semester I,
religius tripwisata dakwah, metode ini dapat menambah keimanan dan ketaqwaan anak kepada Allah SWT...
” CW- 03.
“Metode yang diterapkan di PAUD SCA selain BCCT juga menggunakan metode lain, seperti out class activity,
kegiatanya itu pengenalan lingkungan sekitar secara
69 langsung sesuai dengan tema seperti anak di ajak ke sawah,
kantor pos, dealer, kantor polisi, dll, field trip wisata pendidikan, ini digunakan agar anak dapat mandiri, wawasan
anak bertambah dan menjalin kerjasama anak antara pendidik, orang tua dan anak. Metode ini biasanya dilakukan
setiap akhir semester I, dan religius tripwisata dakwah...
” CW-05.
Strategi Pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu adanya
strategi pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang di inginkan. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
strategi pembelajaran yang berpusat pada anak. Karena metode dengan metode Beyond Center and Circle Time BCCT ini dapat menjadikan
anak sebagai “subjek pembelajaran”, sedangkan pendidik sebagai motivator dan fasilitator. Melalui bermain dan menganalisa sendiri, anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Perencanaan kegiatan pembelajaran dilakukan oleh pendidik. Hal ini dapat dilihat pada catatan
wawancara. “Sebelum melakukan proses pembelajaran, pendidik
membuat RKH dan RKM, sebelum peserta didik masuk kelas, pendidik menyiapkan pijakan lingkungan main,
pendidik
menyiapkan pijakan
lingkungan main,
penyambutan peserta didik oleh pendidik yang piket, main pembukaan dengan kegiatan fisik seperti berlari, kemudian
pijakan pengalaman sebelum main, pijakan main anak, pijakan setelah main, dan penilaian pembelajaran
” CW-02. Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa strategi
pembelajaran yang dilakukan pendidik PAUD Surya Ceria Aisyiyah SCA adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada anak, pendidik
sebagai perencana, motivator, fasilitator, dan evaluator. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui perencanaan dengan membuat RKH dan
70 RKM sesuai dengan tema, kemudian pendidik menyiapkan pijakan
lingkungan main, pijakan pengalaman sebelum main, pijakan main anak, pijakan setelah main.