20
Yuliani Nurani Sujiono 2011: 216 bahwa Beyond Center and Circle Time adalah suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan antara teori dan dalam praktik. Tujuan dari BCCT adalah untuk merangsang seluiruh aspek
kecerdasan anak kecerdasan jamak melalui bermain terarah, menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk aktif, kreatif dan terus
berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri, dan berpusat pada sentra- sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama pendidik.
Pendekatan sentra dan lingkaran atau Beyond Center and Circle Time BCCT adalah pendekatan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan
4 jenis pijakan scaffolding untuk mendukung perkembangan anak. Pijakan yaitu dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan
yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT adalah suatu metode pembelajaran dengan strategi belajar sambil bermain yang berfokus
pada anak dalam proses pembelajaran berpusat di sentra main dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan.
b. Prinsip Pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT
Prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Menurut Yuliani Nurani Sujiono 2011: 90, yaitu: 1 anak sebagai pembelajar aktif, 2 anak
21
belajar melalui sensori dan panca indera, 3 anak membangun pengetahuan sendiri, 4 anak berpikir melalui benda konkret, dan 5 anak belajar dari
lingkungan. Pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT memiliki prinsip-prinsip khusus.
Suyadi 2010: 245, prinsip-prinsip sentra dalam Beyond Center and Circle Time BCCT, meliputi: 1 keseluruhan proses pembelajaran
berdasarkan pada teori dan empiris, 2 setiap jenis permainan harus ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak atau multiple
intelligences, 3 lingkungan bermain, termasuk sentra dan pijakan harus mampu menstimulasi gerak aktif anak dan pemikiran kreatif peserta didik, 4
menggunakan standar operasional yang baku dalam proses bermain atau pembelajaran, 5 pendidik hendaknya sesering mungkin mengikuti berbagai
pelatihan dan seminar yang berkaitan dengan pembuatan alat permainan edukatif dan inovasi di bidang permainan, terutama ketika mempraktikkan
pendekatan Beyond Center and Circle Time BCCT. Prinsip-prinsip pembelajaran, meliputi: 1 memperhatikan tingkat
perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik anak, 2 mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan, 3 pembelajaran
dilaksanakan melalui bermain, 4 Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap,
berkesinambungan, dan
bersifat pembiasaan,
5 proses
pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan menyenangkan, f proses pembelajaran berpusat pada anak Dinas pendidikan pemprov DKI
Jakarta, 2009.
22
Anita Yus 2011: 67 bahwa pelaksanaan pembelajaran untuk anak usia dini dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip, sebagai berikut: 1
berorientasi pada kebutuhan anak, 2 belajar melalui bermain, 3 kegiatan belajar mengembangkan dimensi kecerdasan secara terpadu, 4 menggunakan
pendekatan klasikal, kelompok, dan individual, 5 lingkungan kondusif, 6 menggunakan
berbagai model
pembelajaran, 7
mengembangkan keterampilan hidup dan hidup beragama, 8 menggunakan media dan sumber
belajar, 9 pembelajaran berorientasi kepada prinsip perkembangan dan belajar anak.
Prinsip pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT merupakan kegiatan pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak,
kegiatan belajar dilakukan melalui bermain, proses pembelajaran ditujukan untuk merangsang kecerdasan jamak multiple intelligences, dan
menggunakan media dan sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar.
c. Proses Pembelajaran Beyond Center and Circle Time BCCT