BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gaya hidup masyarakat dan pergeseran pola konsumsi pada masyarakat, ini menjadikan peningkatan mobilitas fisik yang disebabkan oleh peningkatan
aktivitas yang dilakukan di luar rumah termasuk kebiasaan makan diluar rumah.Kondisi seperti ini yang membuat adanya peningkatan pada permintaan
masyarakat terhadap makanan jadi. Untuk jenis usaha yang berkaitan dengan penyediaan makanan adalah salah satunya melalui bisnis rumah makan.
Peningkatan permintaan akan makanan ini yang menjadikan peluang dalam bisnis rumah makan.
Medan sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia yang memiliki tempat wisata yang cukup menarik. Selain memiliki tempat wisata yang
menarik Medan juga dikenal memiliki berbagai makanan yang favorit. Dimana soto dan aop merupakan salah satu makanan favorit di kota Medan. Dan rumah
makan soto dan sop Nanda adalah jenis usaha yang berkaitan dengan usaha bisnis penyediaan makanan terutama pada menu makanan soto dan sop. Usaha rumah
makan soto dan sop Nanda ini berdiri pada tanggal 18 juli 2000 dan beralamat di jalan Sei Blutu pasar IX no.12 Medan. Rumah makan soto dan sop Nanda ini buka
pada setiap harisenin sampai sabtu, dimulai dari jam 07.00 pagi sampai dengan jam 20.00 malam.Rumahmakan ini selalu ramai dikunjungioleh konsumen yang
Universitas Sumatera Utara
ingin memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya yaitu makan, pada jam-jam 11.00 siang sampai jam 16.00 sore.Rumah makan soto dan sop Nanda ini tentunya harus
mempunyai sistem pemasaran dalam mendukung keberhasilan usaha rumah makan tersebut,untukselalu berorientasi kepada kepentingan konsumen dan untuk
meraih pangsa pasar yang lebih besar.Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam dunia usaha, mengingat orientasinya terhadap konsumen,
serta untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan
konsumen. Pemasaranproses mempelajari kebutuhan, keinginan konsumen dan memuaskan konsumen dengan produk
serta pada harga yang kompetitif.Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewatpenciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
Kotlerdan Amstrong, 2001. Pemasaran salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas
perusahaan, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini, pemasaran tidak hanya menciptakan transaksi untuk keberhasilan pemasaran, tetapi perusahaan juga
harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Setiapperusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi pemasaran.
Dan harga merupakan salah satu dari unsurstrategi pemasarandalam bauran pemasaran marketing mix yang terdiri dari produk, harga, distribusidan promosi,
dimana pengaruh penetapan harga yang ditetapkan oleh perusahaan pada produk yang dipasarkan kepada konsumen akan menentukan terhadap keputusan
Universitas Sumatera Utara
pembelian konsumen. Strategi ini berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi pendukung lain berupa
penetapan harga untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Harga sudah menjadi bagian paling sensitif dalam persaingan bisnisagar mampu
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.Tuntutanmasyarakat akan harga yang lebih murah menjadi lebih dominan dibandingkan dengan konsep
pelayanan dan kenyamanan. Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk
yang diinginkan. Dalam pengertian yang lebih luas, harga adalah merupakan sejumlah pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk
Suharno dan Sutarso, 2010: 178. Sedangkan menurut Sunarto 2004: 206, harga dapat didefenisikan sebagai jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga.
Kesalahan dalam menetapkan harga juga akan mempengaruhi terhadap penjualan. Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi maka akan terjadi
kemungkinan penurunan pendapatan karena konsumen akan mecari produk yang lebih murah harganya, ataupun jika harga terlalu rendah, maka kemungkinan
biaya produksi tidak akan tertutupi karena yang dijual banyak tetapi pendapatan yang diterima sedikit. Penetapan harga yang terlalu rendah dan tidak sesuai
dengan nilai produk tersebut akan menimbulkan kerugian terhadap
Universitas Sumatera Utara
perusahaan.Harga memiliki peranan utama dalam konsumen melakukan keputusan pembelian. Faktor harga yang kompetitif membuat konsumen tidak
beralih untuk membeli produk pesaing.
Tabel: 1.1 Menu Makanan dan Minuman serta Harga
NO MENU
HARGA MAKANAN
1 NASI SOTO AYAM
Rp. 13.000 2
NASI SOTO DAGING Rp. 13.000
3 NASI SOTO PARUBABAT
Rp. 13.000 4
NASI SOTO HATIAMPELA Rp. 13.000
5 NASI SOP AYAM
Rp. 13.000 6
NASI SOP DAGING Rp. 13.000
7 NASI SOP PARUBABAT
Rp. 13.000 8
NASI SOP HATIAMPELA Rp. 13.000
MINUMAN HARGA
1 NUTRISARI
Rp. 3.000 2
AQUA Rp. 3.000
3 LUWAK COFFEE
Rp. 4.000 4
MILO Rp. 4.000
5 MANIS DINGIN
Rp. 4.000 6
PAHIT DINGIN Rp. 3.000
7 MANIS HANGAT
Rp. 3.000 8
PAHIT HANGAT Rp. 2.000
9 CAPUCINO
Rp. 5.000 10
COFFIE MIX Rp. 5.000
11 LEMON TEA
Rp. 5.000 12
ANEKA JUICE Rp. 7.000
13 TEH BOTOL
Rp. 4.000 Sumber: Rumah Makan Soto dan Sop Nanda
Menurut Engel et al dalam Hurriyati, 2005: 67, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sedangkan menurutKotler dan Keller 2009: 166 perilaku
konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
Universitas Sumatera Utara
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sementara itu,
Women et al dalam Hurriyati, 2005: 68 mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian buying units dan proses
pertukaran exchange process yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Keputusan konsumen merupakan intervensi antara strategi pasar. Ini artinya outcomes dari strategi pemasaran perusahaan ditentukan oleh
interaksinya dengan proses keputusan konsumen Supranto dan Nandan Limakrisna, 2007:13.Keputusanpembelian, menurut Kotler Amstrong 2001
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen sebagai
pemecahan masalah yang berfokus pada tujuan konsumen yang mereka cari untuk dicapai atau untuk dipuaskan.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penetapan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi Pada Rumah Makan Soto dan Sop
Nanda Jln.Sei Blutu Psr.IX No.12Medan”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah