14 d.
Membaca,  apabila  anak-anak  bebas  memilih  buku  untuk  dibaca atau dibacakan, anak memilih yang membahas topik yang menarik
minatnya.  Dalam  hal  ini  berkaitan  dengan  membaca  meteri pelajaran.  Siswa  yang  memiliki  minat  belajar  yang  tinggi  pada
suatu  pelajaran  maka  akan  lebih  memilih  untuk  membaca  buku yang sesuai dengan materi pada pelajaran tersebut.
e. Keinginan, apabila siswa ditanya oleh guru mengenai apa pelajaran
yang  paling  disukai,  maka  siswa  dengan  jujur  akan  menyebutkan pelajaran yang paling diminati atau disukai.
Berbagai cara tersebut dapat dilakukan untuk mengetahui minat belajar  siswa.  Cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  pendidik  antara  lain
pengamatan  perilaku  siswa  selama  proses  pembelajaran,  pernyataan langsung  oleh  siswa,  bahan  bacaan  yang  sering  dicari  dan  cara  yang
lainnya. Siswa akan menunjukan suatu sikap dan perilaku yang sesuai dengan minat belajar yang telah mereka miliki. Perilaku tersebut dapat
diamati oleh pendidik sebagai alat untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pengamatan
perilaku  siswa  untuk  mengetahui  minat  belajar  siswa  dalam  proses pembelajaran.
4. Aspek-Aspek Minat Belajar
Aspek-aspek  minat  belajar  merupakan  hal  yang  penting  untuk diketahui  oleh  pendidik.  Melalui  aspek-aspek  minat  belajar,  pendidik
dapat  mengembangkan  minat  belajar  yang  dimiliki  oleh  siswa.  Djaali
15 2013:  122  berpendapat  bahwa  minat  memiliki  unsur  afeksi,
kesadaran  sampai  pilihan  nilai,  pengerahan  perasaan,  seleksi,  dan kecenderungan  hati.  Unsur  tersebut  akan  diimplementasikan  dalam
bentuk  aktivitas  dalam  mengikuti  pembelajaran.  Siswa  yang  senang selama  pembelajaran  akan  lebih  semangat  dalam  belajar.  Dengan
demikian  siswa  akan  dapat  menentukan  pilihan  dan  menyeleksi pelajaran  yang  membangkitkan  minat  belajarnya.  Dengan  demikian,
pendidik  harus  perhatian  terhadap  kecenderungan  hati  siswa  yang diekspresikan dalam perbuatan selama proses pembelajaran.
Pendapat  Yudrik  Jahja  2013:  63  menyatakan  bahwa  minat berhubungan  dengan  aspek  kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik  dan
merupakan  sumber  motivasi  untuk  melakukan  apa  yang  diinginkan. Adanya  minat  belajar  dalam  diri  siswa  melibatkan  aspek  kognitif,
afektif  dan  psikomotorik  siswa.  Aspek  kognitif  berdasarkan  atas konsep  yang  dikembangkan  siswa  dan  berkaitan  dengan  minat
belajarnya.  Pengalaman  pribadi  dan  apa  yang  telah  dipelajari  di lingkungan sekitarnya menjadi faktor yang membangun aspek kognitif
siswa.  Siswa  akan  belajar  dari  sumber  di  lingkungan  sekitar  mereka terkait hal yang menarik dan memuaskan dirinya. Siswa akan memiliki
minat  belajar  yang  besar  apabila  memperoleh  kepuasan  dan  rasa senang.
Aspek  afektif  ini  berkaitan  dengan  sikap  siswa  terhadap pembelajaran  yang  mereka  ikuti.  Aspek  afektif  berkembang  dari
16 pengalaman  pribadi,  dari  sikap  orang  yang  penting  seperti  orang  tua,
guru  dan  teman  terhadap  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  minatnya. Aspek afektif yang ada dalam minat belajar dapat dicontohkan melalui
hubungan baik antara pendidik dan siswa. Pada umumnya, siswa akan memiliki  sikap  positif  dan  memiliki  minat  belajar  yang  baik  pula
apabila  hubungan  dengan  pendidik  berjalan  harmonis.  Hal  tersebut berlaku  sebaliknya,  apabila  siswa  yang  memiliki  pengalaman  yang
tidak menyenangkan dengan pendidik atau warga sekolah maka  siswa akan memiliki sikap tidak positif sehingga memperlemah minat belajar
siswa dalam pembelajaran. Penjelasan  di  atas  dapat  ditegaskan  kembali  bahwa  minat
belajar  memiliki  aspek  kognitif  dan  aspek  afektif.  Aspek  kognitif tentang  sumber  belajar  siswa  dan  pengetahuan.  Sumber  belajar  dan
pengetahuan  siswa  akan  membuat  anak  merasa  puas  atau  tidak terhadap  pencapaiannya.  Aspek  afektif  berkenaan  dengan  sikap  yang
berkembang  dari  pengalaman  pribadi  dan  sikap  orang  di  sekitarnya. Kedua  aspek  tersebut  memiliki  peran  yang  penting  dalam
pembentukan  minat  belajar  siswa.  Dengan  demikian,  perlu  adanya keseimbangan  antara  kedua  aspek  tersebut  agar  minat  belajar  selalu
baik dan tahan lama. Aspek kognitif dan afektif memiliki peran yang penting dalam
minat  belajar  siswa  dalam  pembelajaran.  Pembelajaran  yang dilaksanakan  di  sekolah  dasar  hendaknya  mampu  mengembangkan
17 kedua  aspek  tersebut.  Pembelajaran  yang  santai,  menyenangkan  dan
menarik diharapkan dapat menimbulkan minat belajar siswa. Minat belajar yang ada pada diri siswa berkaitan dengan sikap
yang  mereka  tunjukan  dalam  aktivitas  mereka.  Semakin  sering  minat diekspresikan  dalam  kegiatan  akan  semakin  kuat  minat  tersebut,
sebaliknya  minat  akan  menjadi  pupus  kalau  tidak  ada  kesempatan untuk mengekspresikannya Yurdik Jahja, 2013: 63.
Aspek  minat  belajar  siswa  memiliki  kesesuaian  dengan  aspek dalam  proses  pembelajaran  yang  meliputi  aspek  kognitif,  afektif  dan
psikomotor. Hal tersebut karena adanya minat belajar akan berdampak pada  proses  pembelajaran.  Siswa  yang  memiliki  minat  belajar  besar
akan menunjukan aktivitas  yang berbeda dengan  siswa yang memiliki minat belajar rendah.
5. Indikator Minat Belajar Siswa