penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan spasial perempuan juga sebenarnya dapat ditingkatkan bila mereka juga memiliki banyak
pengalaman yang dapat merangsang kemampuan spasial mereka, yakni melalui latihan. Thorndike dalam Elliot, dkk., 1999, melalui teori hukum latihan yang
dicetuskannya juga menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi lebih mahir dalam melakukan sesuatu apabila prilaku tersebut sering dilakukan secara
berulang-ulang. Performansi kemampuan kognitif seseorang dapat menjadi lebih cepat dan akurat dengan dilakukannya latihan Sternberg, dkk., 2008.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti memberikan kepada kaum perempuan sejumlah pengalaman spasial dalam bentuk latihan, khususnya
pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan elemen rotasi mental, dengan harapan kemampuan rotasi mental mereka dapat meningkat atau menjadi lebih
baik setelahnya. Lebih jauh, apabila kemampuan rotasi mental perempuan bisa ditingkatkan melalui latihan yang dirancang oleh peneliti, diharapkan pula mereka
bisa menjadi pengendara sepeda motor maupun mobil yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Penyebab kemampuan spasial laki-laki lebih baik daripada kemampuan spasial perempuan adalah karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman yang
dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Peneliti berkesimpulan, apabila perempuan juga terlibat lebih banyak dengan pengalaman-pengalaman yang
mempersyaratkan kemampuan spasial, maka kemampuan spasial mereka juga dapat meningkat atau menjadi lebih baik. Dari lima jenis kemampuan spasial yang
Universitas Sumatera Utara
diidentifikasikan oleh Maier 1996, perbedaan tingkat kemampuan yang paling signifikan antara pria dan wanita adalah dalam kemampuan rotasi mental.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah kemampuan rotasi mental perempuan dapat ditingkatkan dengan
memberikan lebih banyak latihan rotasi mental?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kemampuan rotasi mental perempuan dapat ditingkatkan dengan memberikan lebih banyak latihan
rotasi mental.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari segi teoritis maupun segi praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi kognitif.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi siapapun yang
mau meningkatkan kemampuan rotasi mentalnya, khususnya bagi perempuan yang sedang atau akan menjadi pengemudi kendaraan
bermotor.
Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya
yang akan meneliti lebih lanjut mengenai kemampuan spasial, khususnya kemampuan rotasi mental.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah: BAB I :
PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. BAB II :
LANDASAN TEORITIS Bab ini menguraikan teori yang berhubungan dengan variabel-variabel dalam
penelitian dan dinamika antara variabel yang ingin diteliti serta hipotesis penelitian. Teori-teori yang dimuat adalah teori mengenai kemampuan spasial.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, metode
pengambilan sampel, metode dan alat pengumpulan data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini terdiri dari uraian mengenai gambaran subjek penelitian berdasarkan penggolongan usia, angkatan, dan suku, hasil penelitian utama, hasil tambahan
serta pembahasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang mencakup hasil analisa dan intepretasi data penelitian dan saran berupa saran metodologis untuk penelitian selanjutnya dan
saran praktis bagi siapapun, terutama wanita, yang ingin meningkatkan kemampuan spasial mereka.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Rotasi Mental 1. Definisi Kemampuan Rotasi Mental
Gardner 1983, dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind, menjelaskan kecerdasan spasial spatial intelligence adalah kapasitas individu
untuk menunjukkan kemampuan spasial spatial ability: mempersepsikan dunia visual secara akurat, dan melakukan transformasi dan modifikasi terhadap
persepsi visual tersebut. Sederhananya, kemampuan spasial adalah kemampuan untuk memproduksi gambar bentuk-bentuk di dalam pikiran, dan melakukan
manipulasi secara mental bentuk-bentuk yang sudah disediakan. Kemampuan rotasi mental merupakan salah satu dari lima elemen
kemampuan spasial. Kemampuan ini adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan rotasi secara cepat dan akurat terhadap figur dua dimensi
maupun tiga dimensi di dalam pikiran Maier, 1996. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat mengemudikan mobil,
menyusun benda-benda secara efektif ke dalam ruang yang terbatas, dan aktivitas olahraga Rizzo, dkk., 1998.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Rotasi Mental
Mohler 2008 membuat sebuah review yang cukup lengkap mengenai sejumlah penelitian kemampuan spasial yang pernah dilakukan selama ini, dalam
Universitas Sumatera Utara