Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk : a rawat jalan; b pelayanan gawat darurat; c pelayanan satu hari one day
care; d home care; dan e rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
2.1.3 Pelayanan Puskesmas
Pelayanan puskesmas dibagi menjadi dua, yaitu puskesmas rawat jalan dan puskesmas rawat inap.
a. Pelayanan rawat jalan Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di puskesmas yang melayani
pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada waktu yang akan datang, rawat jalan
merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di Puskesmas. b. Pelayanan rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif
terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang lebih 10 tempat tidur. Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan antara yang
melayani pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu, atau dipulangkan kembali ke rumah. Kemudian mendapat asuhan perawatan tindak
lanjut oleh petugas perawat kesehatan masyarakat dari puskesmas yang bersangkutan di rumah pasien.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Panduan Praktis Pelayanan BPJS Kesehatan
Gambar 2.1
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Konsep Gatekeeper
Konsep Gatekeeper menurut Panduan Praktis Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan adalah konsep sistem pelayanan kesehatan dimana
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medik. Puskesmas sebagai gatekeeper berfungsi sebagai kontak pertama pasien, penapis rujukan serta
kendali mutu dan biaya.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berfungsi optimal sebagai gatekeeper biasanya akan memberikan iuran kualitas kesehatan yang lebih baik
kepada peserta, akan mengurangi beban negara dalam pembiayaan kesehatan karena mampu menurunkan angka kesakitan dan mengurangi kunjungan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjutan serta terdistribusi lebih besar dibandingkan dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan sehingga akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan lebih tinggi. Puskesmas sebagai salah satu FKTP memiliki kewajiban untuk menjadi
gatekeeper terlebih lagi dalam era BPJS Kesehatan. Agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan sebagai berikut : 1 Mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan
tingkat pertama dalam sistem pelayanan kesehatan 2 Mengoptimalkan fungsi fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
kompetensinya 3 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasiltias kesehatan tingkat lanjutan dengan melakukan penapisan pelayanan yang perlu
dirujuk sehingga mengurangi beban kerja rumah sakit 4 Menata sistem rujukan
Universitas Sumatera Utara
5 Meningkatkan kepuasan peserta dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Puskesmas memiliki empat fungsi pokok sebagai gatekeeper yaitu : 1. Kontak pertama pelayanan First Contact
Fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap kali mendapat masalah kesehatan.
2. Pelayanan berkelanjutan Continuity Hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan peserta dapat berlangsung
secara berkelanjutankontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal.
3. Pelayanan paripurna Comprehensiveness Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan yang komprehensif
terutama untuk pelayanan promotif dan preventif. 4. Koordinasi pelayanan Coordination
Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan koordinasi pelayanan dengan penyelenggara kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
peserta sesuai kebutuhannya Gatekeeper Concept BPJS Kesehatan. Menurut penelitian Suhartati 2015 dapat diketahui bahwa pemahaman
Puskesmas 5 Ilir dan Puskesmas Merdeka sebagai gatekeeper sudah cukup baik dimana puskesmas sebagai kontak pertama dalam memberikan pelayanan kepada
pasien, puskesmas sebagai pemberi pelayanan berkelanjutan dengan melakukan control ulang pada pasien, puskesmas sebagai pelayanan yang paripurna
memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan
Universitas Sumatera Utara
puskesmas sebagai koordinasi pelayanan dengan melakukan koordinasi antar FKTP, FKTL maupun dinkes. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ali 2014 bahwa pemahaman petugas puskesmas sebagi pintu masuk atau penapis rujukan gatekeeper di kota Ternate cukup baik.
2.1.5 Ketersedian Tenaga Kesehatan