17 meninggalkan hati melalui vena hepatika yang mengalir menuju vena kava
inferior Underwood, 1994.
2.5.2 Fungsi Hati
Organ hati terlibat dalam metabolisme zat makanan serta sebagian besar obat dan toksikan Lu, 1994. Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan
kompleks yang penting untuk mempertahankan hidup Husadha, 1996 yaitu: a. fungsi pembentukan dan eksresi empedu
Hal ini merupakan fungsi utama hati yaitu mengeksresikan sekitar satu liter empedu setiap hari. Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak
dalam usus halus. b. fungsi metabolik
Hati berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan juga memproduksi energi. Hati mengubah ammonia menjadi urea
untuk dikeluarkan melalui ginjal dan usus. c. fungsi pertahanan tubuh
Hati mempunyai fungsi detoksifikasi dan perlindungan yang dilakukan oleh enzim-enzim hati untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis atau
konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer
yang terdapat di dinding sinusoid hati.
2.5.3 Biokimia Hati
Hati mampu mengsekresikan enzim - enzim transaminase saat selnya mengalami gangguan. Transaminase merupakan indikator yang peka pada
kerusakan sel-sel hati Husadha, 1996. Enzim-enzim tersebut adalah:
18 a. ALT alanin aminotransferase
Enzim ini mengkatalis pemindahan satu gugus amino antara lain alanin dan α-ketoglutarat menjadi glutamate dan piruvat yang bersifat reversibel.
Terdapat banyak di hepatosit dan konsentrasinya relatif rendah di jaringan lain. Aktivitas normal dalam darah 5 – 35 UL pada manusia Husadha, 1996, pada
mencit adalah 25 – 200 IUL Hall, 2007. ALT lebih sensitif dibandingkan AST Sacher dan Person, 2002.
b. AST aspartat aminotransferase Enzim ini berfungsi sebagai katalisator reaksi antara asam aspartat dan
asam α-ketoglutarat menjadi glutamate dan oksalasetat yang bersifat reversibel. AST terdapat lebih banyak di jantung dibandingkan di hati, selain itu enzim ini
juga terdapat di otot rangka, otak dan ginjal. Aktivitas normal dalam darah 10 – 40 UL dan meningkat tajam apabila terjadi infark miokardium Husadha, 1996.
Enzim ini kurang spesifik untuk penyakit hati Gaze, 2007. Ketika sel hati mengalami kerusakan, enzim transaminase tersebut berada
di dalam darah, sehingga dapat diukur aktivitasnya. Hal ini disebabkan karena terjadi kerusakan pada struktur dan fungsi membran sel hati, aktivitas ALT lebih
dini dan lebih cepat meningkat dari aktivitas AST Widmann, 1995.
2.5.4 Gangguan Fungsi Hati Akibat Zat Toksik