28 2 Guru memberikan kuis secara individu kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal. 3 Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuantinggi, sedang, dan rendah. Jika mungkin
anggota kelompok berasal dari budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.
4 Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam didkusi kelompok, setiap anggota keompok
saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. 5 Guru memberikan fasilitasi kepada siswa dalam membuat
rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
6 Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual. 7 Guru akan memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan
perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
3. Kompetensi Belajar a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Martinis Yamin 2007: 126 “kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh siswa pada
tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Sedangkan Mc Ashan dalam Mulyasa 2003: 38 mengemukakan bahwa kompetensi: ”...is a knowlegde,
skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactory perform particular
cognitive, afective, and psychomotor behaviors”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
29 melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
sebaik-baiknya. Finch Crunkilton dalam Mulyasa 2003: 38 mengartikan
“kompetensi sebagai penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis kemampuan tertentu. Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan
sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada pengalaman lapangan. Peserta didik perlu mengetahui
tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian. Secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, dan memiliki kontribusi terhadap kopetensi-kompetensi yang sedang dipelajari. Dengan demikian dalam merancang pembelajaran
berdasarkan kompetensi harus melalui pertimbangan yang matang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Aspek Kompetensi