Kedatangan Bangsa Portugis Awal Mula Kedatangan Kolonialisme
89 sejak perjanjian yang mengikat yang berada di Riau, perjanjian ini dinamakan
Tractaat van altoos durende, getrouwe Vriend en Bondgenootschap teraktat ini terdiri dari 26 pasal, pada bagian pembukaan terdapat pernyataan persahabatan
antara Belanda dengan Sultan Mahmud dan berserta raja-raja yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Melaka, dan terdapat pula perjanjian mengenai
pihak Belanda yang menginginkan pihak sultan, pegawai, dan rakyatnya untuk melakukan aktifitas perdagangan hanya kepada pihak kompeni dengan harga yang
lazim. Tentunya semua yang dilakukan itu semata untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, berdasarkan ambisi tersebut berbagai cara yang diterapkan
oleh kolonial Belanda salah satunya dengan menggunakan taktik politik Devide Et Impera perpecahan dengan mengadu domba suatu suku dengan suku lainnya,
bangsawan dengan rakyat dan internal kerajaan. Tepat pada 1784 M, Kolonial Belanda berhasil menguasai perdagangan di Selat Melaka dan sekitarnya, keadaan
ini berdampak buruk bagi seluruh kesultanan Melayu yang berada di Riau.
109
Berdasarkan sumber yang temaktub pada beberapa literatur, diantaranya dalam buku terbitan Arsip Nasional Rapublik Indonesia, Surat-surat Perdjandjian
antara Kesultanan Riau dengan Pemerintahan V.O.C dan Hindia-Belanda 1784- 1909, sangat terang dikatakan mengenai pengaruh kekuasaan Belanda di daerah
kekuasaan kesultanan-kesultanan Islam Melayu ketika berada di bawah tekanan kolonial Belanda dan dikatakan mengenai penguasa Belanda tertinggi di Riau
terpusat di Tanjung Pinang.
110
109
Tim Universitas Riau, Sejarah Riau, Masa Kolonialisme hingga Kemerdekaan RI, hal. 175.
110
Arsip Nasional Rapublik Indonesia, Surat-surat Perdjandjian antara Kesultanan Riau dengan Pemerintahan V.O.C dan Hindia-Belanda 1784-1909, pada halaman 171, A-12 Wijziging
van de lijst der landen en eilanden behoorende tot het rijk van Riouw, Lingga en
90