7
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan pelatihan bagi perananya dimasa
yang akan datang. pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi
menurut ukuran Allah, dan pendidikan Islam adalah sebagai sub sistem pendidikan nasional yang bertugas menggali, mengembangkan dan
mengamalkan ajaran Islam yang bersumber dari ajaran Al-Quran dan Hadits kepada anak didiknya .
Dalam perspektif pendidikan Islam atau tujuan pendidikan Islam adalah mengabdi kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang
diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk mencapai derajat orang yang bertaqwa disisinya, beriman dan beramal sholeh, merupakan dua aspek
kepribadian yang dicita-citakan oleh pendidikan Islam, Muhaimin menuturkan hakikat tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang
1
Delet ed: ¶
mempunyai wajah qurani, tercapainya insan yang memiliki dimensi religious, budaya dan ilmiah.
1
Menurut Ahmad D. Marimba: Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
2
Adapun lembaga yang melakasanakan pembinaan dalam hal pendidikan dan pengajaran yang dengan sengaja teratur dan terencana adalah
sekolah, dan diantara lembaga pendidikan yang mengembangkan dan mengajarkan seluruh ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama Islam
salah satunya adalah Madrasah Tsanawiyah MTS atau Sekolah lanjutan Tingkat Pertama SLTP yang berciri khas Islam . Salah satu dari isi
kurikulum MTS adalah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Dalam rangka mencapai tujuan diperlukan suatu metode yang sesuai
dengan tujuan pembelajaranmateri pembelajaranya, yaitu metode penyajian materi pendidikan dan pengajaran menyangkut materi Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan, bahkan metode sebagai seni dalam
menstransfer ilmu pengetahuanmateri pelajaran kepada peserta didik dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri, karena bisa
dikatakan bahwa metode jauh lebih penting daripada materi, adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta
didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik, karena disampaikan
dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri kurang dapat dicerna oleh peserta didik. oleh karena itu penerapan metode yang tepat sangat
mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, h.83
2
.Nuruhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung , Pustaka Setia , 2005, ha. l9
metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien.
Penggunaan metode dalam satu mata pelajaran bisa lebih dari satu macam bervariasi, metode yang variatif dapat membangkitkan motivasi
belajar anak didik.Dalam pemilihan dan penggunaan sebuah metode harus mempertimbangkan aspek efektivitasnya dan relevansinya dengan materi yang
disampaikan. Keberhasilan penggunaan suatu metode merupakan keberhasilan
proses pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai peningkatan kualitas pendidikan. Sehingga metode pendidikan Islam yang dikehendaki
akan membawa kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Secara fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang
terkandung dalam tujuan pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi PBM, sebuah
ungkapan metode lebih penting dari pada materi, Demikian pentingnya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, sebuah proses belajar
mengajar PBM bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempati posisi kedua terpenting
setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran : tujuan, metode, materi, media dan evaluasi.
Seiring dengan itu, seorang pendidikguru dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode apa yang tepat digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Karena dalam proses belajar mengajar PBM dikenal ada beberapa macam metode, antara lain:
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan lain sebagainya. Semua metode tersebut dapat diaplikasikan di dalam proses belajar mengajar.
Untuk menyampaikan pelajaran Al-Qur’an Hadits diperlukan berbagai metode seperti metode drill, metode ceramah yang digunakan oleh
guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan agama, penggunaan terhadap kemampuan berfikir dan integrasi pendidikan dan peserta didik.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode tersebut adalah harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kemampuan
guru anak didik situasi dan kondisi pengajaran dimana tersedianya fasilitas yang memadai dan waktu yang tersedia.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits tidak hanya terpaku pada membaca dan menelaah, akan tetapi dengan menghafal, dengan mengulang-ngulang
ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits, untuk itu tidak hanya metode diskusi atau ceramah saja yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits dan
tentunya harus ada penerapan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran atau materi Al-Qur’an dan Hadits, yaitu dengan menggunakan metode drill.
Di Madrasah Pembangunan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits sudah menggunakan metode Drill, namun dalam penggunaan metode Drill
tersebut kurang maksimal karena disaat kegiatan belajar mengajar terdapat kondisi siswa yang kurang teratur, ada yang memperhatikan dan ada yang
tidak,dan materi yang telah mereka pelajari, mereka cepat melupakanya, sehingga kurang efektifnya pelaksanaan metode Drill, untuk itu pembelajaran
Al-Qur’an Hadits di Madrasah Pembangunan kurang dapat berjalan dengan baik karena kurang dapat mencapai ranah afektif, psikomotorik, dan kognitif
siswa. Berdasarkan pemikiran diatas penulis merasa tertarik untuk membahas
masalah tersebut dalam penulisan skripsi dengan judul EFEKTIFITAS PELAKSANAAN METODE DRILL PADA PROSES PEMBELAJARAN
AL-QURAN HADITS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA.
B. Identifikasi Masalah