5.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi data penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.9 Deskripsi Statistik
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
SDM 42
1.00 4.67
2.8730 1.02000
Komunikasi 42
1.33 4.92
4.1806 .56696
Sarana 42
2.50 5.00
3.6024 .53896
Komitmen 42
2.00 5.00
3.3160 .85640
Kinerja 42
2.25 5.00
4.1310 .51572
Valid N listwise 42
Sumber: Lampiran 6 Nilai rata-rata kinerja SKPD sebesar 4,13 yang menunjukkan bahwa kinerja SKPD di
Pemerintah Provinsi Jambi berada di atas rata-rata. Nilai rata-rata Kualitas SDM sebesar 2,87 menunjukkan bahwa rata-rata Kualitas SDM berada di bawah rata-rata.
Komunikasi dengan nilai rata-rata sebesar 4,18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata komunikasi diatas rata-rata. Sarana pendukung dengan nilai rata-rata sebesar 3,60
menunjukkan bahwa nilai rata-rata sarana pendukung diatas rata-rata dan Komitmen Organisasi dengan nilai rata-rata sebesar 3,31 menunjukkan bahwa responden
mempunyai komitmen organisasi yang cukup tinggi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
5.4 Pengujian Asumsi Klasik
Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk
menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas, dan pengujian
heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross- section. Oleh kerana itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.
5.4.1 Pengujian Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.465 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.982. Jika
signifikansi nilai Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik
dimana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada padagambarberikut: :
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data 5.4.2
Pengujian Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji korelasi diantara variabel independen, dapat dilihat bahwa korelasi diantara variabel tersebut relatif tidak tinggi. Tidak ada korelasi yang
melebihi 0,8 hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas diantara variabel independen. Pengujian ini didukung dengan nilai VIF yang relatif
kecil, yaitu tidak ada yang lebih besar dari 5. Hasil pengujian korelasi dapat dilihat pada lampiran 6, sedangkan untuk melihat nilai VIF dapat dilihat pada lampiran 8.
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 5.10 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics
Model Tolerance
VIF
Constant SDM
.305 3.274
Komunikasi .297
3.372 Sarana
.466 2.145
1
Komitmen .506
1.976 Sumber: Lampiran 8
5.4.3 Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah
pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y . Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut
ini.
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 5.2. Uji Heterokedastisitas
5.5 Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah ”Kualitas Sumber Daya Manusia SDM, Komuniksi, Sarana
Pendukung dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja SKPD baik secara simultan maupun parsial”.
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini.
Tabel 5.11 Ringkasan Pengujian Hipotesis Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error Beta
t Sig.
Tolerance VIF
Constant -.238
.468 -.509
.614 SDM
.439 .174
.395 2.528
.016 .305
3.274 Komunikasi
.351 .173
.321 2.024
.050 .297
3.372 Sarana
.260 .185
.177 1.403
.169 .466
2.145
1
Komitmen .054
.125 .053
.434 .667
.506 1.976
a. Dependent Variable: Kinerja
R = 0,851 Adjusted R
2
= 0,695 F = 24,334
Sig. F = 0,000 Sumber : Lampiran 8
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian,
diperoleh nilai R sebesar 0.851, hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang
sangat kuat dengan kinerja SKPD. Sedangkan nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
dependen. Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Secara umum R
2
untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi.
Jika independen variabel lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat kemampuan varaibel memprediksi variabel dependen, nilai yang digunakan adalah
nilai adjusted R
2.
Nilai adjusted R
2
sebesar 0,695 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 69,5 . Dengan kata
lain 69,5 perubahan dalam kinerja SKPD mampu dijelaskan variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi dan sisanya sebesar
30,5 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan
komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD. Dari uraian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
telah dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut:
Kinerja = - 0.238+0.439 SDM+0.351Kmikasi+0.260 Srn+0.54 Komit + e Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien dari semua variabel
independen yaitu kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen
Warisno : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, 2009
USU Repository © 2008
organisasi menunjukkan angka positip. Berarti bahwa hubungan antara variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi dengan
kinerja SKPD adalah positip yaitu semakin tinggi variabel kualitas SDM, komunikasi, sarana pendukung dan komitmen organisasi maka semakin tinggi kinerja
SKPD. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
terhadap kinerja SKPD, maka dapat dilihat dari nilai t hitung dan signifikansi dari nilai t hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t hitung tersebut lebih kecil dari
0.05, maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh variabel tersebut terhadap kinerja SKPD.
Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat dinyatakan bahwa variabel kualitas SDM dan komunikasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
kinerja SKPD. Sedangkan variabel sarana pendukung dan komitmen organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja SKPD.
5.6 Hasil Analisis Data