21
3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar
Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya sebuah motivasi yang sesuai. Jika seseorang mendapatkan motivasi yang
sesuai, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga akan tercapai hasil yang semula biasa saja menjadi hasil yang lebih maksimal. Karena apa
saja yang dilakukan manusia pasti melibatkan motivasi di dalamnya, secara langsung maupun tidak langsung. Tidak terkecuali di dalam belajar,
motivasi itu sangat penting. Sebuah motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak
menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal ini berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hubungan ini perlu diingat bahwa terkadang nilai buruk pada suatu mata
pelajaran tertentu belum tentu karena anak itu bodoh terhadap mata pelajaran tersebut, namun bisa terjadi karena anak malas terhadap suatu
mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain. Setiap aspek kehidupan selalu berkaitan erat dengan masalah
belajar. Belajar tidak sekedar menguasai sekumpulan kemampuan baru atau hal-hal yang berkaitan dengan akademik saja, namun lebih dari itu,
belajar juga melibatkan perkembangan emosional, interaksi sosial, dan bahkan perkembangan kepribadian. Belajar juga berarti seseorang
22 mencoba bagaimana cara berinteraksi, bagaimana cara mencintai dan
dicintai, cara mencari ilmu dan lain sebagainya. Menurut Uno, 2014 motivasi merupakan dorongan dan kekuatan
dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut dapat diartikan bahwa yang dimaksud
tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan
giat dalam berbuat sesuatu. Menurut Jamaris, 2013 motivasi belajar menurut paham
behavioristik merupakan faktor eksternal yang perlu di desain untuk mengubah perilaku individu sesuai dengan perilaku yang diharapkan
dengan jalan melakukan modifikasi perilaku yang diterapkan degan mengaplikasi konsekuensi dari perilaku yang ditampilkan individu, seperti
reinforcement dan punishment. Oleh sebab itu, semua faktor yang berkaitan dengan hal tersebut perlu disediakan agar individu termotivasi
untuk melakukan kegiatan yang ditujukan pada perubahan perilaku yang diharapkan. Di dalam pendidikan, faktor-faktor tersebut dinataranya
meliputi penciptaan iklim belajar yang kondusif, penyediaan fasilitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan, dan adanya guru yang dapat
dijadikan model dari perilaku yang diharapkan. Menurut Khodijah, 2014 motivasi adalah suatu pendorong yang
mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata
23 untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain. Motivasi adalah kondis
psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk belajar. Motivasi menurut Suryabrata dalam Djaali, 2013 adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Dari beberapa teori yang telah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan motivasi belajar adalah faktor yang berasal dari dalam
internal dan luar eksternal diri manusia untuk melakukan kegiatan dalam usaha manusia untuk memenuhi kepuasan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan cara seseorang mencoba bagaimana cara berinteraksi, bagaimana cara mencintai dan dicintai, cara mencari ilmu dan
lain sebagainya.
b. Faktor-faktor Kognitif yang Mempengaruhi Motivasi Belajar