Tujuan Manfaat Morfologi Tanaman Kopi

2 2 Perkebunan kopi rakyat memegang peranan penting mengingat 93 produksi kopi di Indonesia berasal dari rakyat. Meskipun demikian kondisi pengelolaan perkebunan kopi rakyat masih relatif kurang baik dibandingkan dengan kondisi perkebunan besar Negara. Salah satu permasalahannya pada usaha pemenuhan bibit kopi. Perbanyakan kopi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dapat dilakukan dengan menggunakan biji, sedangkan cara vegetatif yang umum dilakukan dengan menyambung atau stek Spilane, 1996. Cara generatif memang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan setek, oleh sebab itu diperlukan perlakuan khusus dalam meningkatkan pertumbuhan semai kopi yang menggunakan biji kopi penelitian ini akan melakukan pemberian CustomBio pada media tanam dengan dosis pupuk phospat terhadap petumbuhan semai kopi. Hasil penelitian Panjaitan 2005 menunjukkan bahwa pemberian pupuk TNF hingga 6 ccl air meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan jumlah cabang. Perlakuan pemberian ZPT Atonik hingga 4,5 ccl meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah cabang tanaman. Interaksi antara pupuk TNF dan ZPT Atonik tidak memberi pengaruh pada semua parameter yang diamati. Penelitian yang akan dilakukan ini adalah efektifitas pemberian CustomBio pada media tanam dengan dosis pupuk phospat terhadap petumbuhan bibit tanaman kopi.

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji 1. Pengaruh pupuk CustomBio terhadap terhadap petumbuhan bibit tanaman kopi. 2. Pengaruh dosis pupuk phosphat terhadap terhadap petumbuhan bibit tanaman kopi. 3. Pengaruh dari kombinasi perlakuan pupuk CustomBio dengan dosis pupuk phospat pada media tanam terhadap petumbuhan bibit tanaman kopi. commit to user 3 3

C. Manfaat

1. Memberikan informasi kepada petani tentang efektivitas pupuk CustomBio dengan dosis pupuk phospat pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi. 2. Dapat memberikan landasan empiris pada pengembangan penelitian pembibitan kopi selanjutnya. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 4 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Kopi

Kopi termasuk keluarga besar suku rubiacea, keluarga Coffea di Indonesia dari keluarga ini dikenal ada beberapa varietas Siswoputranto, 1993. Namun dari bermacam-macam varitas yang ada di perkebunan itu tidak tampak adanya perbedaan yang besar. Klasifikasi tanaman kopi, sebagai berikut Yahmadi, 1986 : - Kingdom : Phyta - Divisio : Spermatophyta - Sub divison : Angiospermae - Class : Dycotiledonae - Ordo : Rubioles - Famili : Rubiaceae - Genus : Coffea - Spesies : Coffea sp 1. Sistem Percabangan Kopi Coffea sp adalah species tanaman berbentuk pohon yang terrnasuk dalam famili Rubiaceae genus Cofea. Tanaman tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujug agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabañg, dan ranting-rantingnya Spilane, 1996. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanamam lain. Tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda Siswoputranto, 1993 yaitu: commit to user 5 5 Gambar 1. Sistem percabangan tanaman kopi. a. Cabang reproduksi cabang orthrotrop Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbulinya tegak dan lurus.Ketika masih muda cabang ini juga sering disebut wiwilan. Cabang ini berasal dan tunas reproduksi yang terdapat di setiap ketiak daun pada batang utama dan primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati bias diperbaharuisebanyak 4-5 kali. b. Cabang primer cabang plagioirop Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari tunas primer. Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang mi mati, di tempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang primer mempunyai ciri-ciri: 1 Arah pertumbuhannya mendatur. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 6 6 2 Berfungsi sebagai penghasil bunga karena di setiap ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga. c. Cabang sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasaldari tunas sekunder. Cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga. d. Cabang kipas Cabang kipas adalah cabang-cabang reproduksi yang tumbuhkuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyat sedikit cabang pruner karena sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit mi biasanya terletak di ujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang tepat sehingga mata reproduksinya tumbuh pesat menjadi, cabang-cabang reproduksi. Cabang reprodusi mi sifatnya seperti batang utama dan sering disebut cabang kipas. e. Cabang pecut Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer meskipun tumbuhnya sangat kuat. f. Cabang Balik Cabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer, dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk. g. Cabang Air Cabang air ádalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau mengandung banyak air. 2. Sistem Perakaran Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh sebab itu, tanaman ini mudah perpustakaan.uns.ac.id commit to user 7 7 mengalami kekeringan pada kemarau yang panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa Purnamasidi, 2007. Secara alami tanaman kopi memiliki ákar tunggang sehingga tidak. mudah rebah: Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan okulasi yang batang bawah merupakan semaian. Tanaman kopi yang- bibitnya, dari setek, cangkokan, atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tungang sehingga relatif mudah rebah, tetapi kalau dari biji memiliki akar tunggang jadi tidak mudah rebah Wachjar, 1984. 3. Bunga dan Buah Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak dan yang terletak pada cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanyadihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda Yahmadi, 2007. Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga pada setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga dengan junilah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun baru, batangpun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman Siswoputranto, 1993.

B. Jenis-Jenis Kopi