28
zaman Heian diwarnai karya-karya besar sastrawan wanita yang menulis dalam hiragana. Sementara itu, katakana diciptakan oleh biksu yang hanya mengambil
sebagian kecil coretan dari sebagian karakter kanji yang dipakai dalam manyoogana.
2.2 Jenis-jenis Huruf Jepang
2.2.1 Huruf Kanji dan Fungsinya
Huruf kanji lahir pada kira-kira 1500 tahun sebelum Masehi di kalangan suku Kan di China. Huruf kanji adalah huruf yang mengutarakan arti yang
dibentuk meniru bentuk bendanya, atau tanda-tanda yang diberikan dalam menunjukkan arti sesuatu benda atau sifat atau pekerjaan atau tanda-tanda
lainnya. Huruf kanji tersebut didatangkan ke Jepang pada abad ke-4 atau awal
abad ke-5. Didatangkan ke Jepang juga disertai pengucapannya dalam bahasa Kan, yang kemudian di Jepang disebut dengan 音読みon’yomi cara baca on.
Tetapi arti huruf tersebut bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang asli, sehingga huruf kanji tersebut juga dibaca dengan bahasa Jepang asli yang
disebut dengan 訓読みkun’yomi. Situmorang, 2007: 82 Di dalam Daikanwa Jiten yang merupakan kamus Kanwa Jiten
terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira 50.000 huruf kanji Ishida, 1991: 76. Namun pada zaman Meiji muncullah pendapat-pendapat perlunya
batasan jumlah kanji yang begitu banyak. Maka pada tahun 1900 Monbusho Departemen Kependidikan Jepang menetapkan 1200 huruf kanji yang harus
29
dipelajari di Sekolah Dasar. Lalu setelah itu sudah beberapa kali diterbitkan daftar kanji yang standar. Pada tanggal 16 Nopember 1946 dengan maklumat
kabinet ditetapkanlah Daftar Tooyo Kanji Tooyo Kanjihyoo yang memuat 1850 huruf kanji. Kanji-kanji yang termasuk pada Daftar Tooyo Kanji ini
terbatas pada kanji-kanji yang dipergunakan dalam bidang perundang-undangan, dokumen-dokumen atau surat-surat dinas, surat kabar, majalah atau kanji-kanji
yang dipakai secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu sebagai lampirannya ditetapkan pula Kyoiku Kanji Kanji yang harus dikuasai oleh
siswa SD dan SLTP di Jepang yang memuat 881 kanji, Daftar Bentuk Kanji Jitaihyoo, 92 huruf kanji yang biasa dipergunakan untuk nama orang
Jinmeihyoo Kanji, Daftar On-Kun Onkunhyoo, dan sebagainya. Lalu pada tanggal 1 Oktober 1981 ditetapkan lagi daftar Jooyoo Kanji Jooyoo Kanjihyoo
yang memuat 1945 kanji lengkap dengan cara membaca on’yomi dan kun’yomi beserta ontoh-contoh katanya. Jumlah jooyoo kanji ini berasal dari 1850 tooyoo
kanji ditambah 95 huruf kanji sehingga seluruhnya berjumlah 1945 huruf kanji Nihongo Kyooshi Tokuhon Henshuubu,1989: 130.
Dalam bahasa Jepang terdapat kata yang memiliki cara baca yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda atau yang lebih dikenal dengan
homofon. Untuk karena itu dibuatlah huruf kanji untuk membedakan arti dari kata tersebut, misalnya:
30
a はしhashi
Kata hashi dalam bahasa Jepang dapat menunjukkan arti yang berbeda-beda, diantaranya :
1 箸 hashi yang menunjukkan arti ‘sumpit’
2 橋 hashi yang menunjukkan arti ‘jembatan’
3 端 hashi yang menunjukkan arti ‘tepi’, ‘pinggir’, ‘ujung’
b かえる kaeru
Kata kaeru dalam bahasa Jepang dapat menunjukkan arti yang berbeda-beda, diantaranya :
1 帰る kaeru yang menunjukkan arti ‘pulang’
2 蛙 kaeru yang menunjukkan arti ‘katak’
3 変える kaeru yang menunjukkan arti ‘mengubah’
4 孵る kaeru yang menunjukka arti ‘menetas’
c あつい atsui
Kata atsui dalam bahasa Jepang dapat menunjukkan arti yang berbeda-beda, diantaranya :
1 熱い atsui yang menunjukkan arti ‘panas’ menyatakan cuaca
2 暑い atsui yang menunjukkan arti ‘panas’menyatakan sifat benda
3 厚い atsui yang menunjukkan arti ‘tebal’
Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa huruf kanji sering digunakan untuk mengutarakan arti dari kata kerja, kata sifat, dan kata
31
benda. Dengan adanya huruf kanji dapat memudahkan memahami arti tanpa harus memperhatikan cara baca dari huruf tersebut.
2.2.2 Huruf Hiragana dan Fungsinya