Komisi Pemilihan Umum Daerah Dan Panitia Pengawas Sebagai

44 sekaligus memberi legfitimasi politik kepada calon Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah. 100 Kelima, Kepala Daerah yang terpilih melalui pemilukada langsung akan memiliki legitimasi politik yang kuat sehingga akan terbangun perimbangan kekuatan check and balances di daerah antara Kepala Daerah dengan DPRD. Perimbangan kekuatan dalam menjalankan fungsi pemerintahan akan meminimalisasi penyalahgunaan kekuasaan. Keempat,pemilukada langsung memperbesar harapan untuk mendapatkan figur pemimpin yang aspiratif, kompeten, dan terbaik sesuai keinginan masyarakat. Dengan dilaksanakannya pemilukada secara langsung maka Kepala Daerah yang terpilih akan lebih peduli pada warga dibandingkan anggota DPRD yang memiliki peran penting saat pemilukada dijalankan secara tidak langsung. Dengan demikian pemilukada mempunyai sejumlah manfaat berkaitan dengan peningkatan kualitas tanggung jawab pemerintah daerah pada masyarakat yang pada akhirnya akan mendekatkan Kepala Daerah dengan masyarakat. 101 Pemilu di Indonesia sudah terlaksana sejak tahun 1955.Perkembangan pemilu di Indonesia sangat mempengaruhi pelaksanaan pemilukada di masing- masing daerah sejak berlakunya undang-undang terkait pemerintahan daerah.Pelaksanaan pemilukada juga tidak lepas dari peran pelaksana

2.3 Komisi Pemilihan Umum Daerah Dan Panitia Pengawas Sebagai

Penyelenggara Pilkada 100 Ibid. 101 Ibid. 45 pemilukada.Apabila dicermati lebih dalam dapat dilihat bahwa pelaksanaan pemilukada yang berlangsung di tanah air selama ini memberi petunjuk bahwa penyelenggara pemilukada itu berbeda-beda di setiap masa.Berbeda baik dalam hal sistem, penyelenggara maupun legitimasi formal yang dikandung dalam undang-undang sebagai dasar pelaksanaannya. 102 Setelah berakhirnya demokrasi tidak langsung dan digantikan dengan demokrasi langsung maka penyelenggara pemilukada mengalami perubahan sesuai aturan yang berlaku. Hal ini kembali ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang pada pasal 1 angka 21 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa : 103 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa KPUD Provinsi, Kabupaten dan Kota telah diberikan kewenangan sebagai penyelenggara pemilukada secara langsung. Hal ini ditegaskan kembali dalam pasal 57 ayat 1 yaitu : “Pilkada dan wakil kepala daerah diselenggarakan oleh KPUD yang bertanggungjawab kepada DPRD”. Hal ini merupakan bentuk kooptasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.Satu hal yang menjadi pertimbangan ialah KPUD adalah lembaga independen yang ada di daerah serta memiliki pengalaman melaksanakan suatu pemilu secara langsung “Komisi Pemilihan Umum Daerah yang selanjutnya disebut KPU Provinsi, KabupatenKota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang ini untuk menyelenggarakan pilkada dan wakil Kepala Daerah di setiapprovinsi dan atau kabupatenkota” 102 Samsul Wahidin, Mengawasi Pemilihan Umum Kepala Daerah,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, Hal.41 103 Pasal 1 angka 21 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 46 MPR, DPR, DPD dan DPRD sehingga tidak perlu dibentuk lagi lembaga baru untuk menyelenggarakan pemilukada. 104 Hal sebagaimana telah dijelaskan diatas juga merupakan suatu amanat yang tercantum dalam Pasal 22 E ayat 5 UUD NRI 1945 yang menentukan bahwa “Pemilihan umum diselengarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri”. 105 Seiring dengan masuknya pemilukada dalam rezim pemilu, penyelenggaraanya pun diserahkan kepada KPU yang dalam hal ini adalah KPUD Provinsi untuk pemilu gubernur dan wakil gubernur dan KPUD KabupatenKota untuk pelaksanaan Pemilu bupatiwakil bupati atau walikotawakil walikota. Dalam hubungan ini, KPUD direpresentasikan sebagai instansi yang tugasnya menyelenggarakan pemilu yang bebas, mandiri, demokratis, dan transparan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil di daerah. Untuk melaksanakan pemilihan umum, yang tentu saja juga termasuk pemilukada maka KPU juga KPUD mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut : Berdasarkan ketentuan seperti diatas, tegas dinyatakan kemandirian penyelenggara pemilu dalam penyelenggaraan pilkada dalam suatu daerah. 106 A. Merencanakan penyelenggaraan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah B. Menetapkan tata cara pelaksanaan pilkada dan wakil Kepala Daerah sesuai dengan tahapan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan C. Mengoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pilkada dan wakil Kepala Daerah D. Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye, serta pemungutan suara pilkada dan wakil Kepala Daerah E. Meneliti persyaratan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan calon F. Meneliti persyaratan calon Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah 104 Suharizal, Op.Cit, Hal.47 105 Pasal 22 E ayat 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 106 Rozali Abdullah, Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pilkada Secara Langsung, Rajawali Pers, Jakarta, 2005, Hal. 57 47 G. Menetapkan pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan H. Menerima pendaftaran dan mengumunkan tim kampanye I. Mengumumkan sumbangan dana kampanye J. Menetapkan hasil rekapitulasi perhitungan suara dan mengumumkan hasil pilkada dan wakil Kepala Daerah K. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pilkada dan wakil Kepala Daerah L. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur oleh peraturan perundang-undangan M. Menetapkan kantor akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye dan mengumumkan hasil audit Disamping itu tugas dan wewenang tersebut diatas, KPUD juga mempunyai kewajiban sebagai berikut : 107 A. Memperlakukan pasangan calon secara adil dan setara B. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pilkada dan wakil Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan C. Menyampaikan laporan ke DPRD untuk setiap tahapan pelaksanaan pemilihan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat D. Memelihara arsip dan dokumen pemilihan, serta mengelola barang inventaris milik KPUD berdasarkan peraturan perundang-undangan E. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada DPRD F. Melaksanakan semua tahapan pilkada dan wakil Kepala Daerah Dipilihnya KPUD sebagai penyelenggara secara mandiri dimaksudkan bukan hanya untuk efisiensi dan profesionalisme semata.Akan tetapi yang paling mendasar adalah di dalam kerangka menciptakan independensi.Penyelenggaraan dari pelaksanaan yang efisien merujuk pada upaya menyelenggarakan pemilihan dan perhitungan suara secara tepat waktu berdasarkan asas pemilu berimplikasi pada pemilihan yang demokratis.Selain itu, dengan logistik yang cukup serta biaya yang sesuai dengan kondisi setempat yang tentunya paling mengerti keadaaan dimaksud.Kondisi seperti ini menjadi sangat penting di dalam 107 Ibid 48 pelaksanaan pemilukada yang menjadi momentum penting bagi rakyat di daerah untuk memilih pemimpin yang diharapkan. 108 Selain itu, secara yuridis yang menjadi penyelenggara pemilu selain KPUD ialah Panitia Pengawas Pemilu Panwaslu. Ketentuan yang mengatur hal tersebut ialah pasal 57 ayat 3 yang dinyatakan bahwa : “Dalam mengawasi penyelenggaraan pilkada dan wakil kepala daerah, dibentuk panitia pengawas pilkada dan wakil kepala daerah yang keanggotaannya terdiri atas unsur kepolisian, kejaksaan, perguruan tinggi, pers, dan tokoh masyarakat”. 109 Tugas dan wewenang panitia pengawas Pilkadameliputi : Panwaslu bertindak sebagai pengawas terhadap KPUD yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada DPRD. 110 a Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pilkada dan wakil Kepala Daerah b Menerima laporan pelanggaran peraturan perundang-undangan pilkada dan wakil Kepala Daerah c Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pilkada dan wakil Kepala Daerah d Meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang berwenang e Mengatur hubungan koordinasi antarpanitia pengawas pada semua tingkatan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lembaga yang bertugas dalam menyelenggarakan pilkada secara langsung ialah KPUD serta panitia pengawas.Sifat kedua lembaga ini ialah independen.Selain itu, kedua lembaga ini berperan untuk menciptakan suatu pemilihan yang demokratis sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 108 Samsul Wahidin, Op.Cit, Hal.. 57 109 Pasal 57 ayat 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 110 Rozali Abdullah, Op.Cit Hal63 49

BAB III ELECTRONIC VOTING

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Pemetaan Daerah Pemilihan

0 52 7

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Peranan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dalam Lingkungan Wilayah Propinsi Aceh (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012)

2 58 135

Etnisitas Dan Pilihan Kepala Daerah (Suatu Studi Penelitian Kemenangan Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir)

3 45 67

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004

2 56 119

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

BAB II POLA PEMILIHANKEPALA DAERAH DI INDONESIA 2.1 Sejarah Pilkada di Indonesia - PenerapanElectronic Voting Sebagai Perwujudan Asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PenerapanElectronic Voting Sebagai Perwujudan Asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia

0 0 22