Efektivitas penggunaan program geogebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy.
ABSTRAK
A.Renggani. 2015. Efektivitas Penggunaan Program Geogebra Pada Pembelajaran
Matematika Topik Prisma dan Limas Ditinjau Dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen kualitatif dan kuantitatif. Disebut penelitian pra eksperimen karena tidak menggunakan kelas kontrol, hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari : (1) Kuesioner motivasi belajar siswa, (2) Wawancara motivasi belajar siswa, (3) Tes hasil belajar siswa. Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentasee tersebut ditentukan kriteria motivasi belajar siswa. Data hasil wawancara dianalisis secara kualitatif sebagai penguat dari hasil kuesioner motivasi belajar siswa. Sedangkan data tes hasil belajar dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan membandingkan dengan KKM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa, (2) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas belum efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis data kuesioner motivasi belajar secara keseluruhan indikator menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat tinggi, yaitu 87,02 %. Hasil kuesioner motivasi belajar siswa didukung dengan hasil wawancara yang keseluruhan siswa menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran matematika topik prisma dan limas menggunakan program GeoGebra. Nilai rata-rata tes hasil belajar sudah memenuhi KKM yaitu sebesar 7,42. Namun, jumlah siswa yang memenuhi KKM belum mencapai 75% sehingga analisis data tes hasil belajar siswa menunjukkan program GeoGebra belum efektif.
(2)
ABSTRACT
A.Renggani. 2015. The Effectiveness Of The Use Geogebra Program For Mathematics
Learning In The Topic Of Prism And Pyramid Observed In Students’ Motivation And Learning Result At VIII Class Of Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program
Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
This research aimed to found out the effectiveness of the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid observed in students’ motivation and learning result at VIII class of Homeschooling Jogja Patriae Academy in academic year 2014/2015.
This research was a qualitative and quantitative pre-experiment research since it only used one experiment class; without control class. The research instruments were: (1) Students learning motivation questionnaire, (2) Students learning motivation interview, and (3) students’ test result. The questionnaire results were analyzed quantitatively by deciding the total score and the percentage from each student. Based on those percentage results, the researcher decided the criteria of students learning motivation. Meanwhile, the interview results were analyzed qualitatively to support the questionnaire results. While students’ test results were analyzed quantitatively by deciding the total score and by evaluating them to KKM.
The results of this research confirmed that (1) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was effective; it could be seen from the students’ learning motivation, (2) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was not effective yet; it could be seen from students’ result. Motivation questionnaire analysis of all indicator confirmed that the learning motivation was very high: 87,02 %. It was also supported by the interview results that most of the students showed their interest in the mathematics learning in the topic of prism and pyramid using GeoGebra program. The average of the test score had already filled KKM as 71, 42. However, the number of the students who already passed the KKM had not reached 75%. Therefore, the analysis of the students’ test result confirmed that GeoGebra program was not effective yet.
(3)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VIII
HOMESCHOOLING JOGJA PATRIAE ACADEMY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : A.Renggani
111414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VIII
HOMESCHOOLING JOGJA PATRIAE ACADEMY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : A.Renggani
111414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur, kupersembahkan karyaku untuk :
Keluarga tercinta (Bapak Paulus Supardi, Ibu Paulina Wulansih,
Kakak F.X. Guritno Jati dan Agnes Anggara Asih) yang tak henti mendoakan
dan mendukung,
sahabat-sahabat terdekat,
dan semua teman P.Mat 2011.
Terimakasih atas segala doa, dukungan dan kasih yang telah diberikan.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.
(8)
(9)
(10)
vii ABSTRAK
A.Renggani. 2015. Efektivitas Penggunaan Program Geogebra Pada Pembelajaran
Matematika Topik Prisma dan Limas Ditinjau Dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen kualitatif dan kuantitatif. Disebut penelitian pra eksperimen karena tidak menggunakan kelas kontrol, hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari : (1) Kuesioner motivasi belajar siswa, (2) Wawancara motivasi belajar siswa, (3) Tes hasil belajar siswa. Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentasee tersebut ditentukan kriteria motivasi belajar siswa. Data hasil wawancara dianalisis secara kualitatif sebagai penguat dari hasil kuesioner motivasi belajar siswa. Sedangkan data tes hasil belajar dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan membandingkan dengan KKM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa, (2) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas belum efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis data kuesioner motivasi belajar secara keseluruhan indikator menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat tinggi, yaitu 87,02 %. Hasil kuesioner motivasi belajar siswa didukung dengan hasil wawancara yang keseluruhan siswa menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran matematika topik prisma dan limas menggunakan program GeoGebra. Nilai rata-rata tes hasil belajar sudah memenuhi KKM yaitu sebesar 7,42. Namun, jumlah siswa yang memenuhi KKM belum mencapai 75% sehingga analisis data tes hasil belajar siswa menunjukkan program GeoGebra belum efektif.
(11)
viii ABSTRACT
A.Renggani. 2015. The Effectiveness Of The Use Geogebra Program For Mathematics
Learning In The Topic Of Prism And Pyramid Observed In Students’ Motivation And Learning Result At VIII Class Of Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program
Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
This research aimed to found out the effectiveness of the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid observed in students’ motivation and learning result at VIII class of Homeschooling Jogja Patriae Academy in academic year 2014/2015.
This research was a qualitative and quantitative pre-experiment research since it only used one experiment class; without control class. The research instruments were: (1) Students learning motivation questionnaire, (2) Students learning motivation interview, and (3) students’ test result. The questionnaire results were analyzed quantitatively by deciding the total score and the percentage from each student. Based on those percentage results, the researcher decided the criteria of students learning motivation. Meanwhile, the interview results were analyzed qualitatively to support the questionnaire results. While students’ test results were analyzed quantitatively by deciding the total score and by evaluating them to KKM.
The results of this research confirmed that (1) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was effective; it could be seen from the students’ learning motivation, (2) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was not effective yet; it could be seen from students’ result. Motivation questionnaire analysis of all indicator confirmed that the learning motivation was very high: 87,02 %. It was also supported by the interview results that most of the students showed their interest in the mathematics learning in the topic of prism and pyramid using GeoGebra program. The average of the test score had already filled KKM as 71, 42. However, the number of the students who already passed the KKM had not reached 75%. Therefore, the analysis of the students’ test result confirmed that GeoGebra program was not effective yet.
(12)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak kendala akan tetapi berkat bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang tela membantu, diantaranya :
1. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini ;
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan ;
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika ;
4. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik ;
5. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, membantu, serta memberikan ilmunya selama belajar di Universitas Sanata Dharma ;
6. Ibu Widajanti Dwi Adi selaku Kepala Sekolah Jogja Patriae Academy yang telah memberikan kesempatan serta izin untuk mengadakan observasi dan penelitian ;
7. Ibu Dewi selaku guru matematika kelas VIII Jogja Patriae Academy yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan bantuan selama proses penelitian ;
8. Siswa-siswi kelas VIII dan IX Jogja Patriae Academy yang telah membantu penulis selama penulis melakukan penelitian ;
(13)
(14)
xi DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
HALAMAN PERSETUJUAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Batasan Istilah ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Sistematika Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Pengertian Efektifitas Penggunaan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika ... 10
1. Efektifitas ... 10
2. GeoGebra ... 11
(15)
xii
B. Homeschooling ... 24
C. Motivasi ... 26
D. Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas ... 28
1. Prisma ... 28
2. Limas ... 31
E. Hasil Belajar Topik Prisma dan Limas ... 35
1. Kurikulum ... 35
2. Hasil Belajar ... 36
F. Kerangka Berpikir ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Jenis Penelitian ... 39
B. Subjek Penelitian ... 40
C. Objek Penelitian ... 41
D. Perumusan Variabel-variabel ... 41
E. Bentuk Data ... 41
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 42
G. Teknik Analisis Data ... 50
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 53
I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 56
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 57
A. Observasi Kelas, Persiapan Penelitian, dan Ujicoba Penelitian 57
1. Observasi Kelas ... 57
2. Persiapan Penelitian ... 58
B. Pelaksanaan Penelitian ... 59
C. Tabulasi Data ... 67
1. Kuesioner Motivasi Belajar ... 67
2. Wawancara ... 69
3. Tes Hasil Belajar ... 72
(16)
xiii
1. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 72
2. Analisis Data Wawancara Siswa ... 82
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 84
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ... 85
2. Motivasi Belajar ... 85
3. Hasil Belajar Siswa ... 93
F. Kelemahan Penelitian ... 94
BAB V PENUTUP ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
(17)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Macam-macam Bangun Ruang Prisma ... 28
Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Limas ... 32
Tabel 3.1 Karakteristik Item Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 47
Tabel 3.2 Karakteristik Item Wawancara Motivasi Belajar Siswa ... 48
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 49
Tabel 3.4 Skor Kuesioner Pernyataan Positif ... 50
Tabel 3.5 Skor Kuesioner Pernyataan Negatif ... 51
Tabel 3.6 Tabulasi Data Motivasi ... 51
Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar ... 52
Tabel 3.8 Tabulasi Data Nilai Tes Hasil Belajar... 52
Tabel 3.9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 56
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Terinci ... 59
Tabel 4.2 Tabulasi Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 68
Tabel 4.3 Tabulasi Data Hasi Belajar Siswa ... 72
Tabel 4.4 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator I ... 73
Tabel 4.5 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator II ... 74
Tabel 4.6 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator III ... 76
Tabel 4.7 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator IV ... 77
Tabel 4.8 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator V ... 78
Tabel 4.9 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator VI ... 79
Tabel 4.10 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator VII ... 80
Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Semua Indikator 81 Tabel 4.12 Hasil Analisis Data Wawancara ... 82
(18)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan GeoGebra ... 12
Gambar 2.2 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra... 13
Gambar 2.3 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra ... 13
Gambar 2.4 Tampilan segi-lima pada GeoGebra ... 13
Gambar 2.5 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra ... 14
Gambar 2.6 Tampilan icon extrude to prism or cylinder pada GeoGebra ... 14
Gambar 2.7 Tampilan altitude (tinggi prisma) pada GeoGebra ... 15
Gambar 2.8 Tampilan prisma (segi-lima) pada GeoGebra ... 15
Gambar 2.9 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra ... 16
Gambar 2.10 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra ... 16
Gambar 2.11 Tampilan segi-lima pada GeoGebra ... 16
Gambar 2.12 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra ... 17
Gambar 2.13 Tampilan icon extrude to piramid or cone pada GeoGebra ... 17
Gambar 2.14 Tampilan altitude (tinggi limas) pada GeoGebra ... 18
Gambar 2.15 Tampilan limas (segi-lima) pada GeoGebra ... 18
Gambar 2.16 Tampilan menu net pada GeoGebra ... 19
Gambar 2.17 Tampilan jaring-jaring prisma pada GeoGebra ... 19
Gambar 2.18 Tampilan Volume Prisma (Segilima) pada GeoGebra ... 20
Gambar 2.19 Tampilan Luas permukaan Prisma (Segilima) pada GeoGebra . 20 Gambar 2.20 Prisma Segitiga dan Jaring-jaringnya ... 29
Gambar 2.21 Prisma Segiempat dan Jaring-jaringnya ... 30
Gambar 2.22 Prisma Segilima dan Jaring-jaringnya ... 30
Gambar 2.23 Limas Segitiga dan Jaring-jaringnya ... 33
Gambar 2.24 Limas Segiempat dan Jaring-jaringnya ... 33
(19)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Universitas Sanata Dharma ... 100
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Jogja Patriae Academy ... 101
LAMPIRAN B Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 102
Lampiran B.2 Modul GeoGebra ... 109
Lampiran B.3 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ... 145
Lampiran B.4 Pedoman Wawancara Motivasi Belajar ... 147
Lampiran B.5 Soal Tes Hasil Belajar ... 148
Lampiran B.6 Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar ... 154
LAMPIRAN C Lampiran C.1 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar ... 158
Lampiran C.2 Lembar Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar ... 174
(20)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah salah satu proses pendidikan yang dapat ikut
mencerdaskan setiap individu. Pendidikan harus mengedepankan peran
aktif peserta didik karena peserta didik bukan hanya objek kurikulum
tetapi juga subjek kurikulum.
Subjek kurikulum berarti peserta didik juga ikut berperan aktif
dalam proses pembelajaran di kelas. Agar dapat berperan aktif, peserta
didik sebelumnya harus merasa nyaman, aman dan menggairahkan selama
proses pembelajaran. Oleh karena itu, penyelenggara pendidikan harus
mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman dan menggairahkan agar
peserta didik dapat benar-benar berperan aktif dan mampu tumbuh
berkembang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik gaya
belajarnya masing-masing.
Realita yang sering ditampilkan pada media massa, baik media
tulis maupun media elektronik, terjadinya tawuran antar pelajar bahkan
ada pula guru yang bertindak kasar dengan siswa yaitu sampai
melemparkan sepatu ke arah siswa karena siswa ribut di dalam kelas.
Melihat fenomena di atas, sebagian orang tua mengkhawatirkan keadaan
putra-putrinya di sekolah formal. Hal tersebut memicu berkembangnya
(21)
2 diharapkan mampu menjawab kekhawatiran orang tua terkait dengan
permasalahan yang terjadi pada sekolah formal.
Homeschooling merupakan salah satu alternatif pilihan orangtua
yang menginginkan adanya perhatian lebih untuk putra-putrinya dalam
proses belajar di kelas. Selain itu, homeschooling memberikan keleluasaan
bagi orangtua untuk mengontrol kegiatan belajar anak karena proses
belajar mengajar juga dapat dilakukan di rumah sehingga lebih fleksibel
dan terpantau.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah, baik sekolah formal maupun sekolah informal. Matematika
memiliki peran penting dalam mendidik peserta didik untuk menjadi
manusia yang dapat berpikir logis, kritis dan rasional. Matematika
mendasari perkembangan hampir semua ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi adalah
komputer. Teknologi komputer sering digunakan dalam proses belajar
mengajar. Dengan menggunakan teknologi komputer, proses belajar
mengajar menjadi lebih efektif. Begitu juga dengan pembelajaran
matematika, peserta didik dapat mencari, memahami dan memperluas
pengetahuannya dengan bantuan teknologi komputer. Software-software
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika,
antara lain : Maple, Wingeom, Microsoft Mathematics, Cabri 3D,
(22)
Mempelajari matematika adalah berkaitan dengan mempelajari
ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak (Herman Hudojo, 1992 : 3). Untuk
mempelajari ide atau konsep yang abstrak tersebut dibutuhkan alat peraga
atau melalui simulasi komputer. Latihan dan percobaan eksploratif
matematika dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan
program-program sederhana di komputer untuk menguatkan konsep.
Berdasarkan obervasi yang dilakukan peneliti, proses belajar
mengajar dalam mata pelajaran matematika di homeschooling Jogja
Patriae Academy sudah menggunakan komputer/laptop tiap peserta
didiknya. Komputer/laptop hanya digunakan untuk membaca modul. Guru
juga masih menggunakan pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan
materi dan sesudah itu peserta didik diminta untuk mengerjakan latihan
soal. Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya sebagai pekerjaan rumah.
Dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu
pelajaran matematika, pembelajaran matematika di Jogja Patriae Academy
menggunakan media pembelajaran komputer atau multimedia Microsoft
Excel untuk mempermudah pembuatan grafik dan penggunaan beberapa
rumus. Namun pada materi bangun ruang sisi datar, Microsoft Excel belum
mencukupi untuk memvisualisasikannya. Oleh karena itu, peneliti
menawarkan pembelajaran menggunakan program GeoGebra pada materi
bangun ruang sisi datar kelas VIII. Peneliti memilih program GeoGebra
(23)
4 dengan grafik tiga dimensi. Kelebihan lain program GeoGebra adalah
program tersebut memadukan geometri, aljabar dan kalkulus yang dapat
digunakan dengan mudah serta dapat membuat animasi gambar agar dalam
peembelajaran siswa lebih tertarik karena ada bentuk visual yang dapat
dilihat langsung oleh mata. Dengan program tersebut diharapkan dapat
menyajikan pesan dan informasi yang lebih jelas sehingga dapat
memperlancar kegiatan belajar mengajar, meningkatkan motivasi serta
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian yang berjudul ”Efektifitas Penggunaan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas
Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling
Jogja Patriae Academy”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran
matematika masih menggunakan pembelajaran konvensional, dan kurang
memanfaatkan teknologi komputer yang dimiliki hampir seluruh peserta
didik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas,
(24)
1. Bagaimana efektifitas penggunaan program GeoGebra pada
pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari
motivasi di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy?
2. Bagaimana efektifitas penggunaan program GeoGebra pada
pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari
hasil belajar di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae
Academy?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik
prisma dan limas di kelas VIII Jogja Patriae Academy ditinjau dari
motivasi dan hasil belajar.
E. Batasan Istilah
1. Efektifitas
Efektifitas adalah ketepatgunaan suatu cara, baik jalan, upaya,
teknik maupun strategi yang digunakan ketika proses pembelajaran
berlangsung agar berhasil mencapai tujuan.
2. GeoGebra
GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan
(25)
6 dimanfaatkan secara bebas dengan mengunduh dari
www.GeoGebra.com.
3. Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematika adalah proses komunikasi dan kerjasama
antara guru dan siswa dengan memanfaatkan segala potensi yang ada
untuk mempelajari bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan
hubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada
akhirnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri
serta memiliki tujuan tertentu.
4. Homeschooling
Homeschooling menurut Maria Magdalena dalam bukunya adalah
pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana
materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak
(2010:8). Homeschooling dapat dilakukan di rumah dengan bimbingan
orangtua maupun di tempat-tempat tertentu, biasanya didampingi oleh
orangtua secara pribadi atau pihak-pihak lain yang ditunjuk.
5. Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk melakukan kegiatan belajar.
6. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
(26)
Usman (2001 dalam Asep Jihad, 2013 : 16) menyatakan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang
dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif,
dan psikomotor. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud
hanya mencakup domain kognitif. Domain kognitif mencakup aspek
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi.
Berdasarkan istilah-istilah yang telah peneliti paparkan dapat
disimpulkan maksud dari judul penelitian adalah ketepatgunaan
penggunaan perangkat lunak bernama GeoGebra terhadap dorongan
yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar
dan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar pada topik prisma dan limas pada kelas VIII di
sekolah rumah dengan bimbingan pihak yang telah ditunjuk seperti
Jogja Patriae Academy.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini :
1. Bagi Peneliti
Mengetahui keefektifitasan pembelajaran dengan
menggunakan program GeoGebra ditinjau dari motivasi dan hasil
(27)
8 2. Bagi Siswa
Memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis
komputer sehingga penguasaan materi lebih maksimal.
3. Bagi Guru
Sebagai motivasi atau masukan bagi guru untuk menerapkan
metode mengajar yang lebih efektif dengan menggunakan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.
4. Bagi Pembaca
Menambah referensi bagi pembaca atau peneliti lain untuk lebih
dikembangkan.
G. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisikan pengertian efektifitas, pembelajaran, media
pembelajaran, komputer sebagai salah satu media pembelajaran,
GeoGebra dan homeschooling serta kerangka berpikir.
Bab III :Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,
(28)
pengumpulan data, instrumen penelitian, tahap-tahap penelitian, metode
analisis data dan penarikan kesimpulan.
Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang hasil pengolahan data, analisis data,
pembahasan dari pembelajaran menggunakan program GeoGebra dan
kuisioner motivasi serta hasil belajar siswa
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan
saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis dan
(29)
10 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Efektivitas Penggunaan Program GeoGebra Pada
Pembelajaran Matematika
1. Efektivitas
Menurut Kartika (2001:48), suatu strategi dikatakan efektif
bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Keefektivitasan proses
pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dan strategi yang
digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, tepat dan cepat
(Nana Sudjana, 2010:50). Efektivitas proses pembelajaran merupakan
pencerminan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sehingga untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal dan tepat diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang
dirancang dengan sebaik-baiknya.
Dari pendapat para ahli tersebut, menurut peneliti efektivitas
dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer mengacu
pada ketepatgunaan suatu cara, baik jalan, upaya, teknik maupun
strategi yang digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung agar
(30)
2. GeoGebra
Program komputer yang berhubungan dengan matematika saat ini
jumlahnya sudah sangat banyak, salah satunya GeoGebra. GeoGebra
adalah program komputer untuk membelajarkan matematika
khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan
secara bebas dengan mengunduh dari www.GeoGebra.com. Program ini dapat digunakan kapanpun, dimanapun baik oleh guru maupun
oleh siswa setelah melakukan penginstalan pada komputer
masing-masing. Program ini dapat menampilkan visualisasi bentuk-bentuk
geometri sehingga akan pembantu pembangunan serta meningkatkan
pemahaman konsep geometri.
Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran
matematika adalah sebagai berikut (Ali Mahmudi, 2001:4):
a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat
dan teliti dibandingkan dengan menggunaan pensil, penggaris,
atau jangka.
b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi
(dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan
pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam
memahami konsep geometri.
c. Dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi untuk memastikan bahwa
(31)
12 d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau
menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek
geometri.
GeoGebra dapat digunakan untuk belajar tentang bangun ruang
diantaranya adalah untuk :
a. Menggambar bangun ruang
GeoGebra dapat digunakan untuk menggambar berbagai
bangun ruang. Bangun ruang dapat dibuat dengan terlebih
dahulu menampilkan tampilan tiga dimensi (view 3D). Cara
menampilkan tampilan tiga dimensi adalah dengan menekan
menu view, lalu pilih 3D graphics, maka akan tampilan akan
berubah menjadi seperti ini.
Gambar 2.1 Tampilan GeoGebra
Salah satu cara untuk membuat bangun datar yaitu prisma
adalah dengan cara berikut :
1) Buat reguler polygon berupa segilima pada graphics
(32)
Gambar 2.2 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra
Gambar 2.3 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra
Gambar 2.4 Tampilan segilima pada GeoGebra 2) Membuat prisma dari segilima yang dibuat dengan
(33)
14
Gambar 2.5 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra
3) Membuat prisma dengan memilih menu extrude to
prism or cylinder pada toolbar
Gambar 2.6 Tampilan icon extrude to prism or cylinder pada GeoGebra
4) Gunakan segilima pada 3D graphics sebagai alas,
sehingga muncul seperti pada gambar dan isikan
altitude dengan tinggi prisma yang diinginkan (pada
(34)
Gambar 2.7 Tampilan altitude (tinggi prisma) pada GeoGebra
5) Jadilah prisma (segilima) pada program GeoGebra
Gambar 2.8 Tampilan prisma (segilima) pada GeoGebra
Salah satu cara untuk membuat bangun datar yaitu limas
adalah dengan cara berikut :
1) Buat reguler polygon berupa segilima pada graphics
(35)
16
Gambar 2.9 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra
Gambar 2.10 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra
Gambar 2.11 Tampilan segi-lima pada GeoGebra
2) Membuat limas dari segilima yang dibuat dengan
(36)
Gambar 2.12 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra
3) Membuat limas dengan memilih menu extrude to
piramid or cone pada toolbar
Gambar 2.13 Tampilan icon extrude to piramid or cone pada GeoGebra
4) Gunakan segilima pada 3D graphics sebagai alas,
sehingga muncul seperti pada gambar dan isikan
altitude dengan tinggi prisma yang diinginkan (pada
(37)
18
Gambar 2.14 Tampilan altitude (tinggi limas) pada GeoGebra
5) Jadilah limas (segilima) pada program GeoGebra
Gambar 2.15 Tampilan limas (segilima) pada GeoGebra
b. Membuat jaring-jaring
Cara membuat jaring-jaring prisma tidaklah sulit jika
sebelumnya sudah membuat prisma. Tekan menu net seperti
(38)
Gambar 2.16 Tampilan menu net pada GeoGebra
Setelah itu akan muncul jaring-jaring prisma pada graphics
dan 3D graphics.
Gambar 2.17 Tampilan jaring-jaring prisma pada GeoGebra
Dengan menggunakan slider, kita dapat melihat proses
pembentukan jaring-jaring prisma dari prisma atau proses
(39)
20 c. Mengetahui volume prisma (segilima)
Gambar 2.18 Tampilan volume prisma (segilima) pada GeoGebra
d. Mengetahui luas permukaan
Gambar 2.19 Tampilan luas permukaan prisma (segilima)
pada GeoGebra
3. Pembelajaran Matematika
a. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan
di sekolah, baik sekolah formal, non formal, maupun informal.
Menurut Wina (2006:29), pembelajaran merupakan proses
(40)
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang
ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber
belajar sebagai suatu upaya mencapai tujuan belajar tertentu.
Sebagai suatu proses kerjasama, pembelajaran tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja,
melainkan juga guru dan siswa secara bersama-sama melakukan
dan berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses
komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa
dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang
akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru
berperan sebagai komunikator, siswa sebagai komunikasikan, dan
materi yang dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu
pengetahuan. Dalam komunikasi banyak arah dalam
pembelajaran, peran-peran tersebut bisa berubah, yaitu antara
guru dengan siswa dan sebaliknya, serta antara siswa dengan
siswa.
Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
(41)
22 menyampaikan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan segala
potensi yang ada.
b. Matematika
Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika,
dipandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing
berbeda. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu bahasa
simbol, bahasa numerik, bahasa yang dapat menghilangkan sifat
kabur, majemuk, dan emosional. Matematika adalah metode
berpikir logis, saran berpikir, logika pada masa dewasa, ratunya
ilmu dan sekaligus pelayannya. Matematika adalah sains
mengenai kuantitas dan besaran, suatu sains yang bekerja menarik
kesimpulan-kesimpulan yang perlu, suatu sains formal yang
murni. Matematika adalah sains yang memanipulasi simbol, ilmu
tentang bilangan dan ruang, ilmu yang mempelajari hubungan
pola, bentuk, dan struktur. Matematika adalah ilmu yang abstrak
dan deduktif, dan merupakan aktivitas manusia (Erman
Suherman, 2001 :17).
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman),
mathematique (Perancis), matematiceski (Rusia), atau
mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin
mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,
mathematike, yang berarti ”relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti penngetahuan atau
(42)
ilmu (knowledge, science. Perkataan mathematike berhubungan
sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathenein yang mengandung arti belajar (berpikir) (Erman
Suherman, 2001 :17-18).
Johnson dan Rising (1972 dalam Erman Suherman, 2001:19)
dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola
berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi. Reys, dkk (1984 dalam Erman
Suherman, 2001:19) dalam bukunya mengatakan bahwa
matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan
atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Sedangkan menurut James dan James (1976 dalam Erman
Suherman, 2001:18) dalam kamus matematikanya mengatakan
bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang banyak yang terbagi
ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa matematika adalah bahasa yang selanjutnya disebut
(43)
24 dengan cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan
hubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada
akhirnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan
geometri.
c. Pembelajaran Matematika
Berdasarkan pengertian pembelajaran dan matematika yang
telah dijabarkan diatas, peneliti menbuat sebuah kesimpulan
tentang pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika
adalah proses komunikasi dan kerjasama antara guru dan siswa
dengan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk mempelajari
bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan hubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada akhirnya
terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri
serta memiliki tujuan tertentu.
Jadi pengertian efektivitas penggunaan program GeoGebra pada
pembelajaran matematika adalah ketepatgunaan penggunaan program
GeoGebra pada proses komunikasi dan kerjasama antara siswa dan guru
serta antar siswa untuk memahami aljabar, analisis, dan geometri.
B. Homeschooling
Homeschooling atau home education (Maria Magdalena, 2010:08)
(44)
materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Homeschooling dapat dilakukan di rumah dengan bimbingan oleh orang
tua secara pribadi atau pihak-pihak lain yang ditunjuk.
Secara umum penyelenggaraan homeschooling dapat diklasifikasikan
ke dalam tiga kategori, yaitu 1) homeschooling tunggal, 2) homeschooling
majemuk, dan 3) komunitas homeschooling (Seto Mulyadi, 2007:15).
Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang diselenggarakan oleh
sebuah keluarga tanpa bergabung dengan keluarga lain. Homeschooling
majemuk adalah homeschooling yang diselenggarakan secara kelompok
oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu berdasarkan kesamaan
bakat dan minat, sementara kegiatan pokoknya tetap dilaksanakan oleh
orangtua masing-masing. Komunitas homeschooling adalah gabungan dari
beberapa model homeschooling majemuk dengan kurikulum yang lebih
terstruktur sebagaimana pendidikan formal (Abe Saputro, 2007 : 124-125).
Di Indonesia homeschooling tidak lepas dari Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) karena dasar hukum homeschooling adalah UU
Nomor 22 tahun 2003 (Sisdiknas) Pasal 1 ayat (1). Serta pasal 27
Sisdiknas tentang pendidikan informal yaitu
“Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan terbentuk kegiatan belajar secara mandiri, yang hasilnya diakui dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.
Homeschooling memiliki konsep yang biasanya satu guru
menghadapi satu anak atau beberapa (terbatas) siswa saja. Selain tentu saja
(45)
26 berkonsentrasi dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan. Mutu
mata pelajaran yang diajarkan juga dapat dipilih, sesuai dengan yang
dibutuhkan anak.
Jogja Patriae Academy sebagai salah satu homeschooling yang berada
di wilayah Sleman merupakan perwujudan komunitas homeschooling.
Beberapa keluarga bergabung menyusun silabus dan bahan ajar. Pondasi
kokoh dari aktivitas pendidikan di Jogja Patriae Academy tergantung pada
100% keterlibatan orang tua dalam perkembangan anak. Peserta didik
akan menempuh 50% dari kegiatan pendidikan yang berlangsung di Jogja
Patriae Academy, yang 100% keberhasilannya akan sangat tergantung dari
keterlibatan orang tua dalam prosesnya. Sistim pendidikan dan aktivitas di
sekolah mengikuti struktur dan hirarki dari standar sekolah klasikal
Kristen. Setiap anak dilatih, dididik dan diperlakukan secara spesial sesuai
dengan bakat dan poin yang menonjol dalam dirinya.
C. Motivasi
Motivasi merupakan suatu kondisi dalam diri individu yang
mendorong atau menggerakan individu tersebut untuk melakukan kegiatan
mencapai tujuan tertentu (Sukmadinata, 2005:61). Motivasi belajar adalah
dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan
belajar.
Motivasi belajar memiliki peran penting di dalam proses pembelajaran.
(46)
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Sardiman (2009:77) mengemukakan bahwa untuk
dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.
Jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukkan hasil belajar yang baik
pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007:36) mengatakan adanya
usaha yang tekun dan rajin didasari motivasi yang kuat akan membangun
siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang
tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki
motivasi rendah.
Menurut Made Wena (2009:33), motivasi pada diri siswa dilihat dari
karakter tingkah laku siswa, yaitu keantusiasan dalam belajar, minat atau
perhatian dalam pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa
ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha
mencoba serta aktif mengatasi tantangan yang ada di dalam pembelajaran.
Sardiman (2009:83) mengemukakan motivasi yang ada pada diri setiap
orang memiliki ciri-ciri :
a) Tekun menghadapi tugas
b) Ulet menghadapi kesulitan
c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
“untuk orang dewasa”
d) Lebih senang bekerja mandiri
e) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
(47)
28 g) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
D. Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas
1. Prisma
a) Pengertian Prisma
Prisma adalah benda yang dibatasi dua bidang yang sejajar dan
oleh beberapa bidang yang lain dengan garis-garis potong sejajar.
Suatu prisma adalah tegak, jika rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus
pada bidang alas. Suatu prisma tegak, yang bidang alasnya suatu
segi-banyak beraturan, dinamakan prisma beraturan (Van Thijn, 1952
: 35).
b) Macam-macam Bangun Ruang Prisma
Tabel 2.1 Macam-macam Bangun Ruang Prisma
Nama Gambar Jumlah
Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah T itik Sudut
1. Prisma
Segitiga 5 9 6
2. Prisma
Segiempat 6 12 8
3. Prisma
(48)
Nama Gambar Jumlah Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah T itik Sudut
4. Prisma
Segienam 8 18 12
5. Prisma
Segi-n n+2 3n 2n
c) Luas Permukaan Prisma
Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah seluruh
permukaan atau bidang sisi (Arita Marini, 2013 : 71). Sehingga untuk
menghitung luas permukaan prisma segitiga dapat menjumlahkan
luas alas dan atap yang berupa segitiga dan luas sisi tegak yang
berupa 3 persegipanjang, seperti pada gambar 2.20.
Gambar 2.20 Prisma Segitiga dan Jaring-jaringnya
Sedangkan untuk menghitung luas permukaan prisma segiempat
(49)
30 segiempat dan luas sisi tegaknya yang berupa 4 persegipanjang,
seperti pada gambar 2.21.
Gambar 2.21 Prisma Segiempat dan Jaring-jaringnya
Menghitung luas permukaan prisma segilima dengan cara
menjumlahkan luas atas dan luas alas yang berupa 2 segilima dan sisi
tegaknya yang berupa 5 persegipanjang, seperti pada gambar 2.22.
Gambar 2.22 Prisma Segilima dan Jaring-jaringnya
Prisma segienam memiliki alas dan atap berupa segienam. Sehingga
(50)
cara menjumlahkan luas alas dan atap yang berupa 2 segienam dan 6
sisi tegaknya yang berupa 6 persegipanjang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa luas permukaan prisma segi-n dapat diperoleh
dengan menjumlahkan luas alas dan atap ditambah luas sisi-sisi
tegaknya.
� � � �� �= � � � + � � � +
� � � � ��
d) Volume Prisma
Volume bangun ruang adalah banyaknya kubus satuan yang tepat
mengisi penuh bangun ruang tersebut. Volume prisma adalah
banyaknya kubus satuan yang tepat mengisi penuh prisma tersebut.
� � �= � � � ×
Sehingga untuk volume prisma segitiga dapat didapat dengan
menghitung luas segitiga alas dengan tinggi. Sedangkan volume
prisma segiempat didapat dengan menghitung luas segiempat alas
dengan tinggi. Begitu pula dengan prisma segilima, untuk
memperoleh volumenya dihitung luas segilima alas dan dikalikan
dengan tinggi.
2. Limas
a) Pengertian Limas
Limas adalah suatu benda yang dibatasi oleh suatu segi-banyak dan
(51)
32 sebagai titik sudut puncak persekutuan dan sisi-sisi segi-banyak itu
sebagai garis alas (Van Thijn, 1952 : 33)
b) Jenis-jenis Limas
Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Limas
Nama Gambar Jumlah
Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah Titik Sudut
1. Limas
Segitiga 4 6 4
2. Limas
Segiempat 5 8 5
3. Limas
Segilima 6 10 6
4. Limas
Segienam 7 12 7
5. Limas
Segi-n n+1 2n n+1
c) Luas Permukaan Limas
Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah seluruh
permukaan atau bidang sisi (Arita Marini, 2013 : 71). Sehingga untuk
(52)
menjumlahkan luas segitiga alas dan 3 segitiga yang merupakan sisi
tegak pada limas, seperti gambar 2.23.
Gambar 2.23 Limas Segitiga dan Jaring-jaringnya
Sedangkan untuk menghitung luas permukaan limas segiempat dapat
dengan cara menjumlahkan luas segiempat alas dan 4 segitiga yang
merupakan sisi tegak dari limas, seperti pada gambar 2.24.
Gambar 2.24 Limas Segiempat dan Jaring-jaringnya
Menghitung luas permukaan limas segilima dengan cara
menjumlahkan luas segilima alas dan 5 segitiga yang merupakan sisi
(53)
34 Gambar 2.25 Limas Segilima dan Jaring-jaringnya
Limas segienam memiliki alas berupa segienam. Sehingga untuk
menghitung luas permukaan limas segienam dapat dengan cara
menjumlahkan luas segienam alas dan 6 segitiga yang merupakan sisi
tegaknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa luas permukaan limas
segi-n dapat diperoleh dengan menjumlahkan luas alas ditambah luas
sisi-sisi tegaknya.
� � �� �� � � =
� � � + � � � � � ��� ��
d) Volume Limas
Volume bangun ruang adalah banyaknya kubus satuan yang tepat
mengisi penuh bangun ruang tersebut. Volume limas adalah
banyaknya kubus satuan yang tepat mengisi penuh limas tersebut.
� �� � =�
(54)
Cara menghitung volume limas segitiga adalah dengan menghitung
sepertiga luas segitiga alas dikalikan tinggi. Sedangkan jika
menghitung volume limas segiempat, maka yang dilakukan adalah
menghitung sepertiga luas segiempat alas dikalikan tinggi. Begitu
juga jika ingin menghitung volume limas segilima, maka hitung
sepertiga luas segilima alas dikalikan tinggi.
E. Hasil Belajar Matematika Topik Prisma dan Limas
1. Kurikulum
Dalam mengajarkan suatu materi diperlukan kurikulum sebagai
acuan, karena di dalam Kurikulum terdapat komponen-komponen
seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
siswa setelah mempelajari materi tertentu. Dalam penelitian ini
digunakan Kurikulum 2006 sebagai acuan dan berikut adalah
komponen-komponennya :
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok,
prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,
balok, prisma dan limas serta
bagian-bagiannya
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok,
(55)
36 5.3 Menghitung luas permukaan dan
volume kubus, balok, prisma dan limas
Sub Pokok Bahasan : Prisma dan Limas
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses
belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010:22) adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto (2008 : 45)
adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang dimiliki oleh siswa akibat dari hasil pengajaran yang
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan
belajar sesuai tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran harus sesuai
dengan kurikulum yang digunakan.
Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa
setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai. Nana Sudjana
(2010:35) mengatakan bahwa tes pada umumnya digunakan untuk
menilai dan mengukur hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
pendidikan dan pengajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran matematika di homeschooling Jogja
Patriae Academy, efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari tingkat
(56)
dan limas. Tingkat keberhasilan siswa tersebut harus sesuai dengan
acuan yang berlaku atau Kurikulum yang digunakan homeschooling
Jogja Patriae Academy. Pada penelitian ini tujuan yang diharapkan
adalah siswa mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70 pada tes hasil belajar. Proses pembelajaran dapat
dikatakan efektif jika lebih dari 75% siswa mencapai KKM.
F. Kerangka Berpikir
Dewasa ini pendidikan informal sudah semakin marak di
Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan
Jogja. Salah satu model sekolah informal yang dimaksud adalah
homeschooling. Di Jogja sendiri sudah berdiri lebih dari tiga
homeschooling, salah satunya Jogja Patriae Academy. Jogja Patriae
Academy merupakan homeschooling komunitas. Homeschooling
komunitas merupakan gabungan dari beberapa keluarga, sehingga dalam
satu kelas terdapat lebih dari satu siswa dengan menggunakan kurikulum
yang sudah disepakati bersama.
Siswa di Jogja Patriae Academy melakukan proses belajar di dalam
kelas namun tak jarang juga di luar kelas. Hampir seluruh siswa Jogja
Patriae Academy memiliki laptop. Dalam pembelajaran matematika, guru
meminta siswa menggunakan microsft excel untuk mempermudah
membuat grafik atau diagram pada materi statistika. Namun, pada materi
(57)
38 menurut hasil observasi guru terungkap bahwa ada beberapa siswa yang
membutuhkan waktu lebih lama dari yang lain untuk memahami suatu
materi dan dirasa visualisasi dapat mempercepat pemahaman tersebut.
Program GeoGebra yang notabene adalah salah satu program matematika
dapat menjawab kesulitan tersebut karena dilengkapi dengan graphics 3D
dan mudah dalam penggunaannya.
Dalam penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan program
GeoGebra dalam proses pembelajaran matematika. Program GeoGebra
dipilih karena program tersebut dapat memberikan visualisasi
bentuk-bentuk bangun ruang. Dengan visualisasi dirasa akan mempermudah siswa
untuk memahami prisma dan limas, serta siswa dapat menemukan konsep
jaring-jaring serta dapat menghitung luas permukaan dan volume. Untuk
mengukur keefektivitasan program GeoGebra, peneliti akan melakukan
tes hasil belajar pada akhir penelitian. Selain menggunakan tes hasil
belajar, peneliti juga melihat hasil kuesioner dan wawancara untuk melihat
motivasi siswa saat menggunakan program GeoGebra dalam proses
(58)
39 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Efektivitas penggunaan program GeoGebra diharapkan mampu
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam materi bangun ruang dilihat
dari hasil kuesioner dan wawancara. Sedangkan efektivitas pemanfaatan
program GeoGebra dalam membantu siswa untuk lebih memahami materi
prisma dan limas ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka
nilai hasil belajar. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan jenis
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif – pra eksperimental.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang hasilnya berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan kuesioner untuk
melihat apakah peserta didik merasa motivasinya meningkat dengan
penggunaan program GeoGebra dalam pokok bahasan prisma dan limas.
Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara
terhadap peserta didik. Penelitian ini juga merupakan penelitian pra
eksperimental karena hanya menggunakan satu kelompok eksperimental.
Tidak ada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimental.
Dari beberapa jenis penelitian yang digunakan peneliti diharapkan
dapat melihat efektivitas program GeoGebra pada pembelajaran
(59)
40 datar, khususnya prisma dan limas kelas VIII di homeschooling Jogja
Patriae Academy ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII homeschooling Jogja
Patriae Academy tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 5 siswa, terdiri
dari 4 perempuan dan 1 laki-laki.
Homeschooling Jogja Patriae Academy merupakan salah satu
homeschooling di wilayah Sleman tepatnya di Ruko Permai II No.3 Jln.
RingRoad Utara. Homeschooling Jogja Patriae Academy merupakan
sekolah TK-SD-SMP klasikal Kristen. Siswa homeschooling Jogja Patriae
Academy melaksanakan proses pembelajaran di kelas hanya 3 hari dalam
satu minggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat untuk jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) serta pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat untuk
jenjang Sekolah Dasar (SD). 3 hari lainnya, diluar waktu sekolah, siswa
belajar di rumah didampingi oleh orang tuanya masing-masing. Hal
tersebutlah yang membedakan homeschooling dengan sekolah formal.
Siswa memulai pembelajaran di kelas pada pukul 08..30 WIB dan selesai
pada pukul 13.30 WIB.
Siswa-siswa Jogja Patriae Academy sebagian besar bersekolah di
homeschooling ini sejak SD. Hal tersebut menyebabkan rasa persaudaraan
(60)
Patriae Academy melatih, mendidik, dan memperlakukan siswa sesuai
bakatnya yang menonjol.
C. Objek Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab I, objek
penelitian ini adalah efektivitas penggunaan program GeoGebra pada
pokok bahasan prisma dan limas di kelas VIII Jogja Patriae Academy
ditinjau dari motivasi dan hasil belajar peserta didik.
D. Perumusan Variabel-variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel kontrol
dan variabel bebas. Variabel kontrol atau terikat pada penelitian ini adalah
motivasi dan hasil belajar. Sedangkan variabel bebas adalah program
GeoGebra yang akan digunakan untuk melihat motivasi dan hasil belajar
siswa dalam mempelajari prisma dan limas kelas VIII di homeschooling
Jogja Patriae Academy.
E. Bentuk Data
1. Data Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa dalam rangka penggunaan program
GeoGebra pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar khususnya
pada prisma dan limas ini berupa kuesioner dan hasil wawancara
(61)
42 2. Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa ini berupa hasil tes belajar siswa setelah
materi yang diberikan selesai diajarkan. Tes berupa soal-soal ulangan
yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai pada
pembelajaran ini. Data hasil belajar siswa ini akan digunakan untuk
melihat seberapa efektif program GeoGebra untuk materi prisma dan
limas kelas VIII di homeschooling Jogja Patriae Academy.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner digunakan peneliti untuk mengukur efektivitas
program GeoGebra dalam pembelajaran matematika terhadap
motivasi belajar siswa. Kuesioner motivasi terdiri dari fakta dan
opini. Kuesioner motivasi berupa pernyataan-pernyataan yang
berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Kuesioner motivasi
belajar yang digunakan jika dilihat dari cara menjawabnya
termasuk angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih. (Suharsimi
Arikunto, 2010 : 53). Pilihan jawaban di dalam angket motivasi
belajar terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Siswa mengisi lembar
(62)
b. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik komunikasi langsung
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Disebut teknik
komunikasi langsung karena adanya kontak langsung dengan tatap
muka antara pencari data dengan sumber data. Teknik wawancara
dilakukan untuk melihat motivasi belajar dan kecocokan jawaban
yang diberikan siswa pada lembar kuesioner. Wawancara
dilakukan setelah semua siswa mengumpulkan lembar kuesioner
dan wawancara dilakukan satu per satu agar diperoleh jawaban
yang sebenarnya pada tiap siswa.
c. Tes Hasil Belajar
Instrumen yang berupa tes / soal digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 266). Tes dilakukan setelah materi
selesai diajarkan. Tes hanya dilakukan satu kali untuk melihat
seberapa efektif program GeoGebra dalam pembelajaran
matematika dalam pokok bahasan prisma dan limas. Tes yang akan
dilakukan peneliti adalah tes tertulis. Siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat peneliti sesuai dengan indikator serta
kisi-kisi, baik menggunakan program GeoGebra maupun tidak
(63)
44 2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini dirancang
sebanyak 5 pertemuan dengan setiap pertemuan 2 × 45 menit.
Pertemuan pertama, guru akan menanyakan kepada siswa
tentang benda-benda yang berbentuk prisma dan limas disekitar
siswa. Setelah itu, guru akan menggunakan GeoGebra untuk
menggambar prisma dan limas. Siswa pun diminta untuk
menggambar prisma dan limas dengan GeoGebra pada laptop
masing-masing. Jika semua siswa sudah dapat menggambar prisma
dan limas dalam GeoGebra , maka guru dapat menunjukkan mana
yang disebut titik sudut, rusuk, sisi, diagonal bidang, diagonal
ruang, serta bidang diagonal. Selanjutnya siswa dapat
mendefinisikan pengertian titik sudut, rusuk, sisi, diagonal bidang,
diagonal ruang serta bidang diagonal dengan benar. Sesudah
menggambar beberapa bentuk prisma dan limas dalam program
GeoGebra, guru meminta siswa untuk membuat prisma dan limas
berbagai segi dalam GeoGebra. GeoGebra memiliki menu untuk
merubah sudut pandang benda 3 dimensi. Hal tersebut akan
mempermudah siswa untuk memahami prisma dan limas. Siswa
(64)
dan limas. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin
dicapai yaitu mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas.
Pada pertemuan kedua, guru memberikan ilustrasi dalam
program GeoGebra tentang pembongkaran prisma dan limas
menjadi gabungan-gabungan bangun datar. Gabungan-gabungan
bangun datar tersebutlah yang disebut jaring-jaring. Selanjutnya
siswa diminta membuat jaring-jaring dengan menggunakan
program GeoGebra dalam laptop masing-masing. Setelah semua
dapat membuat ilustrasi dalam program GeoGebra, guru meminta
tiap siswa membuat jaring-jaring prisma dan limas untuk setiap
prisma dan limas yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan pada pertemuan kedua ini sesuai dengan dengan
kompetensi dasar yang hendak dicapai yaitu membuat jaring-jaring
prisma dan limas.
Pada pertemuan ketiga, kompetensi dasar yang ingin
dicapai adalah menghitung luas permukaan prisma dan limas.
Namun, sebelumnya siswa diajak untuk menemukan rumus luas
permukaan dengan melihat jaring-jaring yang sudah dibuat pada
pertemuan sebelumnya. Siswa diminta melihat lagi jaring-jaring
prisma dan limas pada program GeoGebra yang sudah dibuat pada
pertemuan sebelumnya. Siswa diharapkan dapat melihat bangun
datar apa saja yang membentuk jaring-jaring prisma dan bangun
(65)
46 bangun datar tersebut. Jika siswa sudah mengetahui bentuk dan
jumlahnya, maka guru meminta siswa untuk menghitung luas
seluruh bangun datar pada jaring-jaring prisma. Begitu pula dengan
jaring-jaring limas, dihitung seluruh luas bangun datar yang ada.
Dari situlah siswa dapat menemukan rumus luas permukaan prisma
dan limas. Untuk memperdalam pemahaman, guru memberi siswa
beberapa latihan. Siswa masing-masing mengerjakan dalam buku
tulis masing-masing dan sebelum pelajaran berakhir, soal-soal
tersebut dibahas bersama-sama.
Pertemuan keempat merupakan lanjutan dari kompetensi
dasar yang dicapai pada pertemuan ketiga, yaitu menghitung
volume prisma dan limas. Pada pertemuan ini siswa diminta
membuka kembali prisma dan limas yang sudah dibuat pada
program GeoGebra. Guru menunjukkan pada tampilan algebra
pada program GeoGebra terdapat nilai volume prisma atau limas
yang dibuat. Dari situ, guru meminta siswa melihat apa maksud
volume dan bersama-sama merumuskan volume prisma dan limas.
Selanjutnya latihan soal untuk memperdalam pemahaman tentang
volume prisma dan limas.
Pertemuan kelima adalah pertemuan terakhir pada materi
prisma dan limas ini sehingga dilakukan ulangan harian. Ulangan
harian ini merupakan untuk melihat hasil belajar matematika
(66)
Selain itu, setelah tes hasil belajar siswa diminta untuk mengisi
kuesioner dan melakukan wawancara untuk melihat efektifitas
penggunaan program GeoGebra pada materi prisma dan limas.
b. Kuesioner
Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa setelah materi
yang diberikan selesai dan siswa sudah mengikuti tes hasil belajar
siswa. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang
mengharapkan jawaban siswa mengenai tanggapan atau respon
siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan program
GeoGebra, kendala serta pengaruh atau peran program GeoGebra
terhadap pemahaman materi.
Dalam kuesioner ini terdapat 20 butir pernyataan yang
terdiri dari 10 item pernyataan positif (favorable) dan 10 item
pernyataan negatif (unfavorable) yang mempunyai 4 alternatif
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1 sampai dengan 4.
Tabel 3.1 Karakteristik Item Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
No Karakteristik
No Item Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
1. Tekun menghadapi tugas 3 8
2. Ulet menghadapi kesulitan 11,15 4,20 3. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah
7,18 10,14
4. Lebih senang bekerja mandiri 1 12
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
16 5
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
(67)
48 7. Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal
13 6,17
c. Wawancara
Wawancara akan dilakukan setelah tes dan seluruh siswa
sudah mengisi kuesioner. Peneliti akan melakukan wawancara
kepada seluruh siswa kelas VII Jogja Patriae Academy yang
berjumlah lima siswa. Wawancara ini akan menanyakan
bagaimana pemahaman siswa terhadap materi dan peran
penggunaan program GeoGebra terhadap pemahaman materi yang
diberikan.
Tabel 3.2 Karakteristik Item Wawancara Motivasi Belajar Siswa
No. Karakteristik No.
Item
1. Tekun menghadapi tugas 1
2. Ulet menghadapi kesulitan 2
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
3
4. Lebih senang bekerja mandiri 5
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 4
6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7
7. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
6
d. Tes Hasil Belajar
Insrumen penilaian pada penelitian ini berupa tes hasil
belajar yang dilakukan setelah materi selesai diajarkan. Penilaian
ini lebih ditekankan untuk melihat pemahaman materi prisma dan
limas serta untuk mengetahui sejauh mana penggunaan program
(68)
akan digunakan peneliti untuk mengetahui sejauh mana efektif
penggunaan program GeoGebra dalam membantu pemahaman
materi prisma dan limas.
Berikut ini kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa :
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar No. Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek Kognitif
No. Soal 1. Mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta
bagian-bagiannya
Menyebutkan unsur-unsur prisma dan limas : titik sudut, rusuk, sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal Pemahaman 1a, 1b, 1c, 1d. Menggambarkan diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal pada prisma dan limas
Pemahaman 2a, 2b, 2c
2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas 1. Membuat jaring-jaring prisma 2. Membuat jaring-jaring limas
Pemahaman 3
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan prisma dan limas
Pengetahuan / Penerapan 4,5
Menggunakan rumus untuk menghitung volume prisma dan limas
Pengetahuan / Penerapan 6,7
(69)
50 e. Validitas Instrumen
Instrumen tes hasil belajar dibuat sesuai dengan kompetensi
dasar dan indikator serta kisi-kisi. Sebelum digunakan untuk
mengumpulkan data tes hasil belajar, instrumen tes hasil belajar
diteliti oleh dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy.
Instrumen tidak diuji secara empirik dikarenakan Homeschooling
Jogja Patriae Academy tidak memiliki kelas paralel. Sedangkan
kelas IX yang sudah menempuh materi prisma dan limas memiliki
jumlah siswa yang tidak memadai, yaitu dua siswa. Sehingga
instrumen tes hasil belajar hanya melalui validitas isi yang
dilakukan oleh dosen dan guru pelajaran.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuesioner
Untuk menganalisis data mengenai efektivitas penggunaan program
GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas
terhadap motivasi belajar digunakan kuesioner. Kuesioner tersebut
terdiri dari 20 pernyataan. Pemberian skor untuk setiap item
pernyataan positif adalah sebagi berikut :
Tabel 3.4 Skor Kuisoner Pernyataan Positif
Jawaban Siswa Skor
SS 4
S 3
TS 2
(70)
Sedangkan pemberian skor untuk setiap item pernyataan negatif
adalah:
Tabel 3.5 Skor Kuisoner Pernyataan Negatif
Jawaban Siswa Skor
SS 1
S 2
TS 3
STS 4
Tabulasi data keseluruhan skor kuisoner sebagai berikut :
Tabel 3.6 Tabulasi Data Motivasi Pernyataan
nomor 1 2 ...
Skor total
Nilai Skor
maksimum
... ... ... ...
Nama Siswa
... ... .... ... ... ...
Langkah selanjutnya adalah menghitung persentase motivasi belajar
dari masing-masing indikator, dengan cara :
% = ∑�
� × 100%
Keterangan :
% : persentase motivasi belajar pada suatu indikator
∑� : skor total yang diperoleh pada suatu indikator
� : jumlah skor total maksimum yang mungkin diperoleh Hasil presentase motivasi belajar pada masing-masing indikator yang
diperoleh, kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria motivasi belajar
(71)
52 Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar (Kartika, 2001 : 53)
Skor (%) Kriteria
0 – 20 Sangat rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Cukup
61 – 79 Tinggi
81 – 100 Sangat Tinggi
2. Analisis Data Wawancara
Data hasil wawancara dianalisis secara kualitatif. Data hasil
wawancara digunakan untuk mendukung data hasil kuesioner dan
salah sat cara melihat konsistensi siswa dalam menjawab tiap
pertanyaan yang sesuai dengan karakteristik motivasi. Data hasil
wawancara juga digunakan untuk merefleksikan seluruh kegiatan
penelitian yang telah berlangung.
3. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Pada penelitian ini, data tes hasil belajar hanya akan dianalisis
secara numerik saja, tidak akan dianalisis secara statistik.
Tabel 3.8 Tabulasi Nilai Tes Hasil Belajar
Soal nomor 1 2 ... Skor
total
Nilai Skor
maksimum
... ... ... ...
Nama Siswa
... ... .... ... ... ...
Nilai siswa akan didapat dengan cara membagi skor total jawaban
(72)
� = × 100
Selain itu, data jawaban tes hasil belajar siswa dianalisis secara
kuantitatif dengan menghitung jumlah skor yang didapat dari hasil tes
berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dibuat. Nilai ketuntasan
dihitung dari nilai patokan pada materi prisma dan limas, nilai KKM ≥ 70.
Berikut ini disajikan cara perhhitungan nilai presentase kriteria
ketuntasan minimal KKM :
� = × 100%
Keterangan : T : Jumlah siswa tuntas KKM
S : Jumlah seluruh siswa
P : Presentase siswa tuntas KKM
Kemudian, data jawaban tes hasil belajar di analisis berdasarkan
presentase siswa tuntas KKM. Jika jumlah presentase siswa tuntas
KKM ≥75%, maka penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas dikatakan efektif.
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mempunyai
langkah-langkah dalam melaksanakn penelitian tersebut yaitu :
(73)
54 Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan
antara lain :
a. Observasi Jogja Patriae Academy untuk melihat proses
pembelajaran dan melihat kebutuhan serta fasilitas siswa di
homeschooling tersebut.
b. Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika
mengenai permasalah-permasalahan yang ada serta menyampaikan
ide penelitian.
c. Menetapkan subjek penelitian yaitu kelas VIII, dikarenakan siswa
kelas VII hanya satu.
d. Meminta surat pengantar dari universitas untuk dapat
melaksanakan penelitian di Jogja Patriae Academy kemudian
menyerahkan ke Kepala Sekolah yang bersangkutan.
e. Menyusun instrumen-instrumen yang dibutuhkan.
f. Melakukan observasi lagi untuk melakukan adaptasi dengan siswa
agar siswa tidak merasa asing.
2. Tahap Penelitian
Penelitian ini hanya ingin melihat seberapa efektif penggunaan
program GeoGebra pada pembelajaran matematika materi prisma dan
limas sehingga pembelajaran matematika dikelas yang diharapkan
berubah hanya penggunaan media berbasis komputer yaitu program
(74)
a. Pertemuan pertama membahas tentang unsur-unsur prisma dan
limas, seperti : titik sudut, rusuk, bidang sisi, diagonal bidang,
diagonal ruang, dan bidang diagonal dengan menggunakan
program GeoGebra.
b. Pertemuan kedua membahas jaring-jaring prisma dan limas.
Jaring-jaring dibuat dengan ilustrasi menggunakan program
GeoGebra.
c. Pertemuan ketiga membahas rumus luas permukaan. Rumus
luas permukaan didapat dari menghitung luas jaring-jaring
yang telah dibuat dalam program GeoGebra.
d. Pertemuan keempat membahas tentang rumus volume prisma
dan limas. Volume prisma dan limas sudah diketahui nilainya
pada program GeoGebra, sehingga guru dan murid
bersama-sama menemukan bagaimana rumus volume prisma dan limas
tersebut.
e. Pertemuan kelima merupakan pertemuan terakhir dan pada
pertemuan ini dilaksanakan tes hasil belajar, dilanjutkan
pengisian kuesioner motivasi belajar serta wawancara.
3. Tahap Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh setelah
penelitian di kelas VIII Jogja Patriae Academy. Data yang dianalisis
adalah tes hasil belajar, kuesioner dan wawancara. Analisis tersebut
(75)
56 pada pembelajaran matematika materi prisma dan limas ditinjau dari
motivasi dan hasil belajar.
I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Tanggal Waktu Materi
1 Jumat, 24 April
2015 10.15-11.45
Unsur-unsur prisma dan limas (K.D. 5.1)
2 Senin, 27 April
2015 10.15-11.45
Jaring-jaring prisma dan limas (K.D. 5.2)
3 Jumat, 1 Mei
2015 10.15-11.45
Luas permukaan prisma dan limas (K.D. 5.3)
4 Senin, 4 Mei
2015 10.15-11.45
Volume prisma dan limas (K.D. 5.3)
5 Jumat, 8 Mei
2015 10.15-11.45
Tes hasil belajar dan pengisian kuisoner serta wawancara
(76)
57
BAB IV
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN,
TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Observasi Kelas dan Persiapan Penelitian
1. Observasi Kelas
Observasi kelas dilakukan di kelas VIII sebagai tempat
dilaksanakan penelitian nantinya. Observasi dilakukan pada tanggal 27
Februari 2015. Peneliti mencatat hal-hal sebagai berikut :
a. Pada awal pelajaran, kelas sangat ramai karena seusai
istirahat. Guru masuk kelas tanpa memberi salam dan siswa
pun dengan kesadaran masing-masing mengeluarkan buku
dan berangsur tenang.
b. Guru menanyakan kepada siswa tentang pekerjaan rumah
(PR) tentang garis singgung lingkaran yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya dapat dikerjakan semua atau tidak.
Guru berkeliling dan melihat PR masing-masing siswa.
Guru melihat ada beberapa nomor yang belum dikerjakan
oleh beberapa siswa. Siswa yang sudah mengerjakan
diminta untuk mengerjakan di papan tulis dan menjelaskan
kepada teman-teman yang lain.
c. Setelah selesai membahas PR tentang garis singgung
(77)
58 aljabar kepada setiap siswa karena setiap siswa membawa
laptop dan beberapa siswa masih kurang teliti dalam
menyelesaikan soal aljabar. Siswa mengerjakan latihan soal
pada buku tulis masing-masing. Beberapa siswa berdiskusi
saat mengerjakan namun ada pula yang mengerjakan
sendiri dan lebih memilih bertanya kepada guru daripada
berdiskusi dengan teman. Dua jam pelajaran digunakan
untuk mengerjakan soal aljabar tersebut.
d. Di akhir pertemuan, guru meminta siswa menyelesaikan
soal-soal aljabar di rumah.
2. Persiapan Penelitian
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa
setiap siswa kelas VIII Jogja Patriae Acedemy memiliki laptop namun
belum digunakan semaksimal mungkin. Peneliti menawarkan program
GeoGebra pada guru mata pelajaran matematika dalam pembelajaran
matematika dan guru menyetujuinya. Peneliti segera menyiapkan
rancangan pembelajaran yang berupa RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran), instrumen tes hasil belajar, lembar kisioner dan
pedoman wawancara. RPP pada penelitian ini disiapkan untuk empat
kali pertemuan tatap muka (materi) yang dapat dilihat pada lampiran
B.1.. Sedangkan instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran
B.2, dan lembar kuesioner serta pedoman wawancara dapat dilihat
(1)
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
(3)
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
(5)
184
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Tes Hasil Belajar dan Pengisian Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)