Pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar

(1)

i

SUBTEMA 3 MEMELIHARA EKOSISTEM

PADA MATERI POKOK RANTAI MAKANAN PADA SUATU EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Aurelia D. Asiera

NIM. 131134268

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur yang melimpah saya haturkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa karena atas bimbingan, penyertaan, dan

rahmat-Nya yang tiada terkira, sehinnga skripsi ini dapat diselesaikan

Karya ini saya persembahkan untuk:

Bapak Marselus Seludi dan Ibu Maria Goreti Suryani

Yang selalu memberikan motivasi, perhatian, doa

Kakak dan Adik Tersayang

Jensilius Nino Jemanto dan Atanasia F. Yulet

Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

Keluarga Tersayang

Bapak Matias, Ibu Sery, Kakek Belasius, Nenek Teresia, Ibu

Mensiana, Bapak Rafael, Nenek Munet, dan Nenek Uwel

Yang selalu memberikan motivasi, doa serta nasihat

Teman terhebat

Ririn, Roni, Ochyk, Nitha, Upik, Meik, dan Susan

Yang selalu memberikan masukan, bantuan, dan dukungan

Teman

teman seperjuangan PPGT Angkatan 2013

Yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan hiburan


(5)

v

Remigius Ansy

Yang selalu memberikan motivasis, semangat, dan perhatian

yang tulus

Dosen-dosen Terbaik

Bapak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Bapak Galih, Bapak

Rohandi, Bapak Rusmawan, Bapak Adimasana, dan Bapak

Paulus Wahana

Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama

mengikuti perkuliahan

Teman-teman kelompok

Upik, Ochyk, Nona, Hermin, Rasyid

Yang selalu memberikan semangat, dan masukan yang

bersifat membangun serta menjadi teman diskusi yang baik.

Kakak terbaik

Veriana Nelci

Yang selalu memberikan motivasi dan dukungan

Saya persembahkan karya ini untuk almamaterku

Universitas Sanata Dharma


(6)

vi MOTTO

Jangan Jadikan Jabatan sebagai Ajang untuk

Berkuasa

Memandang orang dari kebaikan meskipun hanya

sebesar biji padi dari pada melihat keburukannya


(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2017


(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Aurelia D. Asiera

Nomor Mahasiswa : 121134268

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 10 Februari 2017 Yang menyatakan


(9)

ix ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN RANTAI MAKANAN SUBTEMA MEMELIHARA EKOSISTEM

PADA MATERI POKOK RANTAI MAKANAN PADA SUATU EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Aurelia D. Asiera Universitas Sanata Dharma

2017

Pengembangan media papan rantai makanan disebabkan karena siswa masih kesulitan dalam menentukan rantai makanan makhluk hidup pada suatu ekosistem tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan salah satu produk berupa media papan rantai makanan pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem dalam subtema memelihara ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dalam Sugiyono dengan prosedur penelitian yang meliputi lima langkah yaitu 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, (4) Validasi ahli, dan 5) Revisi desain. Adapun instrumen yang digunakan untuk analisis kebutuhan yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan sebagai analisis kebutuhan guru kelas V SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan sebagai panduan validasi produk untuk mengetahui kualitas media yang dilakukan oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru kelas V di SDN Kalasan 1 dan SDKE Mangunan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala 5 dengan mengacu pada Sukardjo.

Hasil validasi dari semua validator menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas baik. Berdasarkan data hasil validasi oleh empat validator, skor rata-rata yang diperoleh tidak jauh berbeda. Validator pakar media konvensional diperoleh skor rata-rata 4,50 dan 4,60 (sangat baik). Sementara, validator guru kelas V SD diperoleh skor 4,10 dan 3,50 dengan kategori “baik”. Berdasarkan pada skor rata-rata dari keempat validator tersebut diperoleh skor rata-rata 4,17. Jika dikonversikan dalam data kualitatif, skor rata-rata 4,17 dikategorikan “baik”. Merujuk pada hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran papan rantai makanan yang dikembangkan berkualitas baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.


(10)

x

ABSTRACT

DEVELOPING FOOD SEQUENCE BOARD AS A LEARNING MEDIA IN SUB THEME MAINTAINING THE ECOSYSTEM

IN FOOD SEQUENCE MATERIAL OF A CERTAIN ECOSYSTEM FOR GRADE V STUDENT OF ELEMENTARY SCHOOL

Aurelia D. Asiera Universitas Sanata Dharma

2017

The development of food’s chain board is becaused by the students still

have problems to figure out the food’s chain in a current ecosystem. The aim of

this research is to produce one of the product as like as food sequence board in food sequence of one ecosystem main topic and under the sub theme of the ecosystem maintaining for grade V elementary school.

The kinds of research that used in this research is Research and Development method that elaborated by Borg and Gall in Sugiyono with the research procedure that include five steps they are (1) the potention and problem (2) data collection (3) product design (4) the expert validation and (5) the design revition. The instruments that used in this research to analyzed the needs are: interview and questionnaire. Interview is used to analyze the needed of grade V teachers at SDN Kalasan 1. However the questionnaire is used as a validation product guide to know the quality of the media that done by two experts of conventional learning media with two teachers of grade V of kalasan 1 elementary School and mangunan elementary school. The data analysis technique in this research used five scale related to sukardjo (2008 : 101)

The validation result from all validator indicate that the products are developed have a good quality. Based on the validation result data by four validator, there is no significant different average score. The validation from the two experts in conventional learning media procure the score 4,50 and 4,63( very good) beside that The validation from two teachers of grade V elementary school procure the score 3,86 and 3,50 (good). based on the average score from those expert, the researcher procure the average score 4,12. If the researcher converse to the qualitative data so the average score is 4,12 with category “good”. over all,we can conclude that developing food sequence board as the conventional learning media with the good quality is ready or suitable to be used in the process of learning .


(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, tuntunan serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul“Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai

Makanan Subtema Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan pada suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Galih Kusumo, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu dan memberi dukungan serta masukan yang positif sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd, M.Pd., selaku validator Pakar Media Pembelajaran yang telah meluangkan waktu dan tenaga melakukan validasi produk penelitian.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku validator Pakar Media Pembelajaran yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah

memberikan izin penelitian dan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.


(12)

xii

8. Uswatun selaku guru kelas V SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

9. Paula N. selaku guru kelas V SDKE Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10.Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Marselus Seludi dan Mama Maria Goreti Suryani yang setia memberikan doa, motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kakak dan adik tersayang Jensilius N. Jemanto dan Atanasia Yulet yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 12.Remigius Ansi yang selalu memberikan motivasi dengan tulus dan ikhlas

dalam mendukung terselesainya skripsi ini.

13.Keluarga tercinta Bapak Matias, Ibu Sery, Kakek Belasius, Nenek Teresia, Ibu Mensiana, Bapak Rafael, Nenek Munet, dan Nenek Uwel yang selalu memberikan motivasi serta dukungan.

14.Teman-teman kelompok, Upik, Ochyk, Rasyid, Nona, dan Hermin yang selalu memberikan motivasi, saran dan membantu menyumbangkan ide dalam diskusi ketika peneliti mengalami kesulitan.

15.Teman-teman terhebat, Ririn, Roni, Nitha, Ochyk, Nona, Upik, Meik, dan Susan yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 16.Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang selama

ini selalu mendukung, berbagi kebahagian dan berjuang bersama-sama. 17.Kakak terhebat, Veriana Nelcy yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

18.Para pamong dan segenap pihak Student Residence yang selalu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

19.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.


(13)

xiii

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Februari 2017 Peneliti

Aurelia D. Asiera


(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Pengembangan ... 7

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 8

F Batasan Istilah . ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 16

1. Media Pembelajaran ... 16

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 17


(15)

xv

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 20

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 21

f. Kriteria Pemilihan Media ... 23

g. Pengembangan Media Pembelajaran ... 28

2. Media Pembelajaran Konvensional ... 30

3. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 31

a. Pengertian Media Papan Rantai Makanan ... 31

b. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem ... 31

c. Bahan-bahan untuk Membuat Media Papan Rantai Makanan ... 32

d. Cara Menggunakan Media Papan Rantai Makanan ... 32

e. Kelebihan media Papan Rantai Makanan ... 33

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Pertanyaan Penelitian ... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Setting Penelitian ... 46

1. Lokasi Penelitian ... 46

2. Waktu Penelitian ... 45

C. Prosedur Pengembangan ... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ... 55

E. Instrumen Penelitian ... 56

1. Pedoman Wawancara ... 56

2. Pedoman Kuesioner (Angket) ... 57

F. Teknik Analisis Data ... 58

1. Data Kualitatif ... 58

2. Data Kuantitatif ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 63

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 64


(16)

xvi

B. Deskripsi Produk Awal ... 69

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ... 70

2. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 71

3. Buku Petunjuk Penggunaan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 72

C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 72

D. Revisi Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan ... 74

E. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 75

F. Revisi Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 76

G. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 78

1. Kajian Produk Akhir ... 78

2. Pembahasan ... 79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Keterbatasan Pengembangan ... 97

C. Saran ... 97

DAFTAR REFERENSI ... 99

LAMPIRAN ... 101


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 46

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 57

Tabel 3.3 Pedoman Kuesioner (Angket) ... 58

Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ... 60

Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima ... 62

Tabel 4.1 Komentar dan Saran Perbaikan Validator Bapak U.U ... 74

Tabel 4.2 Komentar dan Saran Perbaikan Validator Ibu A.A ... 75

Tabel 4.3 Komentar & Saran Perbaikan Ibu U.K ... 77

Tabel 4.4 Komentar & Saran Perbaikan P.N ... 77


(18)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 41

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ... 44

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Metode Research and Development (R&D) ... 50


(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar papan rantai makanan dan piramida makanan ... 83

Gambar 4.2 Papan Rantai Makanan dan Kartu Kata dan Gambar ... 84

Gambar 4.3 Media Papan Rantai Makanan ... 86

Gambar 4.4 Kartu Berisi Gambar dan Kata ... 87


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 102

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 105

Lampiran 3 Surat Izin Validasi ... 107

Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi ... 109

Lampiran 5 Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 112

Lampiran 6 Data Mentah Hasil Validasi Pakar Media Konvensional ... 116

Lampiran 7 Data Mentah Hasil Validasi Guru SD Kelas V ... 125


(21)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan diasumsikan dapat memberikan ruang bagi pelaksanaan pendidikan moral dan karakter sebagai tonggak awal dalam menerapkan nilai-nilai kehidupan. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Poerbakawatja dan Harahap (dalam Sugihartono, dkk 2012: 3) bahwa pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaannya yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Dalam hal ini, pendidikan diharapkan mampu mewujudkan pribadi yang aktif dalam mengembangkan potensi dirinya serta berbagai aspek penting lainnya yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari pemaparan yang telah diuraikan di atas bahwa secara umum pendidikan tidak lepas dari manusia dan manusia berusaha untuk menjadi individu yang berpendidikan. Pendidikan dapat ditempuh oleh individu baik secara formal, informal, maupun secara nonformal. Dalam dunia pendidikan formal identik dengan suatu bentuk komunikasi dua arah yaitu antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Suatu pembelajaran yang baik selalu menekankan pada penggunaan media pembelajaran yang dijadikan sebagai alat penunjang dalam proses pembelajaran. Media dijadikan sebagai perantara


(22)

dalam menyampaikan pesan berupa isi pelajaran kepada siswa terkait dengan suatu materi tertentu.

Mengacu pada kurikulum 2013, guru dituntut untuk kreatif dan selalu ditekankan untuk menggunakan media dalam proses pembelajaran. Keterampilan guru sangat diperlukan dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan guru sangat dibutuhkan dalam merencanakan, mengolah, merancang, dan menyajikan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan pendapat Supriadie dan Darmawan (2012: 5) yang menyatakan bahwa jika dilihat peran guru sebagai pengajar, dalam implementasinya akan berhadapan dengan siswa yang beragam, maka tidak ada satu cara yang membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif untuk semua hal; dan karenanya guru harus mampu mengembangkan pembelajaran melalui multimetode, multistrategi, multimedia, dan berbagai keterampilan mengajar.

Kecenderungan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk mewadahi siswanya dalam memahami materi yang akan dipelajari. Hal ini merujuk pada pendapat Munadi (2013: 6-8) yang menjelaskan bahwa media sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Sedangkan, jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana


(23)

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam memilih dan merancang media pembelajaran serta harus memperhatikan karakteristik siswa, harus menarik, mengaktifkan siswa, dan dapat membantu pemahaman siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berhubung penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, seorang guru sekurang-kurangnya harus menggunakan media. Seperti yang dijelaskan oleh Kemp dan Dayton (dalam Sukiman, 2011: 28) bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama yaitu memotivasi minat atau tindakan serta menyajikan informasi dan memberi instruksi.

Setiap bidang studi yang dipelajari siswa khususnya dalam jenjang pendidikan sekolah dasar, tentunya diperlukan kehadiran media. Salah satu contohnya adalah bidang studi IPA. IPA merupakan suatu disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam mempelajari IPA sangat dibutuhkan benda-benda konkrit yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar. Seperti yang dijelaskan oleh Samatowa (2009: 8) bahwa ada beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam memberdayakan anak melalui pembelajaran IPA adalah (1) pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajaran, anak sudah memiliki berbagai konsepsi berkaitan dengan pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari, (2) aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA, (3) dalam setiap pembelajaran, kegiatan bertanya menjadi sangat penting karena dengan


(24)

bertanya anak akan berlatih menyampaikan gagasan dan memberikan respons yang relevan terhadap suatu masalah yang dimunculkan, (4) dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah. Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran masih sangat minim. Baik penggunaan media pembelajaran konvensional maupun media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini mengacu pada hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 14 September 2016 pada wali kelas V SDN Kalasan 1 yaitu Ibu U.K. Berdasarkan pada hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh banyak informasi terkait penggunaan media pembelajaran. Pada dasarnya, minimnya intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor kesulitan guru dalam menentukan media yang cocok terkait dengan materi yang diajarkan pada suatu mata pelajaran tertentu. Salah satunya yaitu materi tentang rantai makanan pada suatu ekosistem.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu U.K, peneliti dapat mengetahui bahwa materi pokok tentang rantai makanan pada suatu ekosistem merupakan salah satu materi yang masih dianggap sulit oleh siswa. Siswa dalam hal ini masih bingung dalam menentukan rantai makanan pada makhluk hidup berdasarkan ekosistemnya masing-masing. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru cenderung hanya menggunakan media gambar maupun media video. Akan tetapi, penggunaan media video masih memiliki kendala yaitu konsentrasi siswa hanya terfokus pada hal-hal yang menarik


(25)

tanpa memahami isi pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu proses pembelajaran terlalu monoton pada aktivitas guru tanpa mengikutsertakan siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, peneliti berupaya untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran konvensional. Media konvensional adalah jenis media non elektronik yang dapat dibuat sendiri tanpa mengeluarkan biaya yang besar serta dapat diperoleh dengan mudah. Media konvensional sangat mudah dalam pengimplementasiannya, karena proses pembuatannya didasarkan pada pemikiran sendiri. Pemilihan media konvensional dijadikan sebagai salah satu solusi dalam memecahkan permasalahan tersebut dilatarbelakangi karena dilihat pada kelebihan media konvensional itu sendiri. Beberapa kelebihan dari media pembelajaran konvensional, diantaranya yaitu media yang dihadirkan sangat konkrit dan nyata sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi yang dipelajari, media konvensional sangat dekat dengan siswa, bahan yang digunakan relatif murah serta mudah untuk memperolehnya, dan penggunaan media konvensional menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena siswa ikut terlibat dalam menggunakan media yang digunakan sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan. Adapun media yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah media pembelajaran papan rantai makanan yang akan memfasilitasi siswa belajar pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem. Media yang dikembangkan akan dikemas dengan baik serta memperhatikan karakteristik serta daya tarik siswa. Oleh


(26)

karena itu, pilihan warna yang digunakan pada media papan rantai makanan berwarna-warni dan menarik.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dipaparkan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

C.Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

2. Mengetahui kualitas media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.


(27)

D. Manfaat Pengembangan

Manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini, memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber belajar tambahan dalam pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD

3. Bagi Siswa

Penelitian ini sekurang-kurang dapat membantu proses pemahaman siswa melalui penggunaan media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

4. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dalam pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.


(28)

5. Bagi Prodi

Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pustaka tentang media pembelajaran media pembelajaran konvensional papan rantai makanan dalam subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Adapun produk yang dikembangkan berupa media papan rantai makanan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

a. Media pembelajaran papan rantai makanan menggunakan bahan-bahan yang kuat, tahan lama, dapat diperoleh dengan mudah serta harga yang relatif murah sehingga dapat digunakan secara berulang-ulang. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat media yaitu dari kayu dan juga plastik.

b. Media pembelajaran papan rantai makanan mudah dilipat sehingga bisa dibawa kemana-mana.

c. Media pembelajaran papan rantai makanan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran karena media yang digunakan akan mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

d. Media pembelajaran papan rantai makanan memiliki karakteristik sebagai berikut


(29)

a) Warna

Media papan rantai makanan dibagi dalam 2 bagian yaitu bagian depan dan belakang. Pada bagian depan, warna yang digunakan adalah warna coklat muda yang divariasikan dengan warna anak panah yang berwarna merah. Sedangkan, pada bagian belakang media menggunakan warna dasar yaitu warna biru langit yang divariasikan dengan warna makhluk hidup pada ekosistem taman dan ekosistem air berupa pohon, ikan, burung, bunga, rumput, dan kupu-kupu.

b) Gambar

Media papan rantai makanan bisa dilipat menjadi 2 bagian. Oleh karena itu, Gambar yang digunakan pada bagian belakang papan rantai makanan berbeda-beda tiap sisinya. Pada salah satu sisinya terdapat gambar makhluk hidup pada ekosistem air tawar dan sisi lainya terdapat gambar ekosistem taman. Sementara, pada bagian depan media papan rantai makanan terdapat gambar anak panah yang bertujuan untuk memperjelas urutan dari kartu kata dan gambar yang ditempelkan. Anak panah digambar mengikuti arah jarum jam. c) Ukuran

Papan berbentuk lingkaran yang digunakan sebagai media papan rantai makanan memiliki diameter lingkaran 60 cm.


(30)

d) Komponen

Komponen yang terdapat pada papan berbentuk lingkaran adalah gambar anak panah yang berfungsi untuk memperjelas urutan dari rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu. Perekat dan juga alas perekat yang terbuat dari kayu dengan ukuran 3 cm. Tujuan dipasangnya perekat pada papan adalah agar kartu kata dan gambar bisa di bongkar pasang. Artinya, jika siswa melakukan kesalahan dalam menempelkan kartu kata dan gambar dan tidak sesuai urutannya, maka siswa lain bisa memperbaikinya dan menempelkan kembali kartu kata dan gambar tersebut dengan benar serta sesuai dengan urutannya. Papan yang berbentuk lingkaran dibagi dalam dua bagian dan dipasangkan engsel pada bagian tengahnya sehingga media dapat dilipat dan juga akan dipasangkan pegangan sehingga media mudah dibawa kemana-mana.

2) Piramida makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Warna

Papan piramida makanan merupakan bagian dari media papan rantai makanan, tujuannya yaitu untuk memperjelas tingkatan dari rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu dari produsen, konsumen I, konsumen II, Konsumen III, dan konsumen IV. Warna yang digunakan pada setiap tingkatan tersebut berbeda-beda, dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menentukan tingkatan makanan makhluk hidup pada suatu ekosistem tertentu yang


(31)

diwujudkan dalam piramida makanan. Produsen berwarna toska, konsumen I berwarna merah, konsumen II berwarna hijau, konsumen III berwarna orange, dan konsumen IV berwarna biru. b) Ukuran

Papan piramida makanan yang digunakan berbentuk segitiga samakaki dengan ukuran panjang sisi miringnya 59 cm, tingginya 57 cm, alas 36 cm.

c) Komponen

Komponen yang terdapat pada papan piramida makanan yaitu kayu penyangga yang menghubungkan papan piramida dengan papan rantai makanan dengan panjang 40 cm. Perekat dengan alas perekat yang terbuat dari kayu dengan panjang 4 cm. Penggunaan perekat pada papan piramida makanan bertujuan untuk mempermudah siswa dalam menempelkan kartu kata dan gambar dan memperbaiki kartu kata dan gambar yang ditempelkan apabila terjadi kesalahan dalam menempelkan kartu kata dan gambar tersebut. Anak panah yang ditempelkan pada sisi belakang papan piramida makanan yang berisi tulisan produsen, konsumen I, konsumen II, konsumen III, dan konsumen IV dengan ukuran panjang 25 cm dan lebar 5 cm. Letak anak panah yang ditempelkan sesuai dengan warna tiap tingkatannya. Selain itu, anak panah tersebut juga bisa dibongkar pasang karena pada bagian belakang papan piramida dan anak panah


(32)

ditempelkan perekat dengan panjang 4 cm. Tujuanya agar media bisa dibawa kemana-mana.

3) Penyanggah media papan rantai makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:

a) Warna

Warna yang digunakan pada penyanggah adalah warna hitam yang dipadukan dengan warna merah.

b) Ukuran

Penyangga itu sendiri terdiri dari 3 buah kaki dengan ukuran yang berbeda. Kedua kaki yang terletak pada bagian depan memiliki panjang 73 cm dan kaki yan terletak bagian belakang memiliki panjang 74 cm.

4) Kartu kata dan gambar, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Gambar

Gambar makhluk yang terdapat pada kartu kata dan gambar terdiri dari 15 gambar dengan rincian 5 gambar untuk ekosistem air, 5 gambar untuk ekosistem kebun, dan 5 gambar untuk ekosistem sawah. Ke 15 gambar tersebut terdiri dari gambar itik, burung elang, kembang sepatu, katak, belalang, ikan, buaya, berudu, rumput air, musang, ayam, padi, 2 gambar ular.

b) Ukuran

Kartu kata dan gambar yang digunakan memiliki ukuran yang sama yaitu dengan panjang 18 cm dan lebar 11 cm.


(33)

5) Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:

a) Komponen

Komponen yang terdapat pada buku petunjuk yaitu berisi tentang langkah-langkah penggunaan media papan rantai makanan yang dijadikan sebagai panduan dalam proses pembelajaran. Buku petunjuk penggunaan media dihiasi dengan gambar-gambar yang menarik serta dilapisi dengan plastik sampul sehingga buku petunjuk tersebut bisa bertahan lama serta bia digunakan secara berulang-ulang. Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan dirancang seperti kalender dengan tujuan untuk mempermudah siswa maupun gurunya untuk menggunakan buku petunjuk tersebut. b) Ukuran

Buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan memiliki ukuran panjang 20 cm dan lebar 14,5 cm.

6) Kotak penyimpan, terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: a) Warna

Kotak multifungsi berfungsi untuk menyimpan kartu kata dan gambar serta buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan. Kotak penyimpan berwarna ungu dipadukan dengan warna merah.

b) Ukuran


(34)

F. Batasan Istilah

1. Media Pembelajaran

media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga tercapainya proses belajar yang efektif. Media pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sumbernya yang akan diteruskan kepada penerima atau sasaran. Jika dilihat dari paparan di atas, jelaslah bahwa kehadiran media pembelajaran sangat membantu peserta didik terkait dengan pemahamannya sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil belajarnya.

2. Media Pembelajaran Konvensional

Media konvensional merupakan suatu bentuk alat maupun peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang didasarkan pada hasil kesepakatan umum atau kesepakatan bersama.

3. Media Papan Rantai Makanan

Papan rantai makanan merupakan salah satu jenis media konvensional berupa papan berbentuk lingkaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam memahami tentang rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu

4. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem

Rantai makanan pada suatu ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup


(35)

lainnya pada suatu tempat tertentu. Dalam hal ini, peristiwa makan-memakan yang terjadi melibatkan semua makhluk hidup yang tinggal di tempat tertentu berdasarkan ekosistemnya masing-masing.


(36)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2010: 4-5) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain, buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional, di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Selain itu, Hamidjojo (dalam Arsyad, 2010: 4) menjelaskan bahwa media adalah bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan tersebut sampai kepada penerima yang dituju. Sementara itu, Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) menegaskan bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.


(37)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga tercapainya proses belajar yang efektif. Media pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sumbernya yang akan diteruskan kepada penerima atau sasaran. Jika dilihat dari paparan di atas, jelaslah bahwa kehadiran media pembelajaran sangat membantu peserta didik terkait dengan pemahamannya sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil belajarnya.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2010: 21-23) memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran, sebagai berikut:

1) Penyampaian pembelajaran lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Melalui penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.

2) Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah,


(38)

penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir dari semua media tersebut menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapar berubah ke arah yang lebih positif, dalam hal ini beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga ia dapat


(39)

memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2010: 16-17) menjelaskan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, diantaranya:

1) Fungsi atensi

Berdasarkan fungsi ini, media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif

Jika dilihat dari fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif

Mengacu pada fungsi ini, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris

Fungsi kompensatoris melihat media pembelajaran dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa media visual yang memberikan konteks untuk


(40)

memahami teks dapat membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks yang mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran, menurut Gerlach dan Ely (dalam Sukiman, 2011: 35) adalah sebagai berikut :

1) Ciri fiksatif

Ciri ini berkaitan dengan kemampuan media merekam, menyiman, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Contohnya fotografi, video, tape, audio tape, disket komputer, dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2) Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif ini berkaitan dengan waktu, maksudnya di sini adalah kejadian yang memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit atau pun sebaliknya.


(41)

3) Ciri Distributif

Ciri distributif dari media berkaitan dengan kemungkinan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

e. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Kustandi dan Sutjipto (2011: 45-52) mengklasifikasi media berdasarkan tujuan dan maksud pengelompokkannya. Oleh karena itu, jenis-jenis media pembelajaran akan dijelaskana sebagai berikut:

1) Gambar atau foto

Gaambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaiakan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain itu, memdia gambar dan foto bertujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat jika diilustrasikan dengan gambar.

2) Diagram

Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol. Diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponen. Diagram juga diartikan sebagai lambang-lambang tertentu yang dapat


(42)

digunakan untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam suatu sistem.

3) Bagan (Chart)

Media bagan berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan. Media bagan berupa ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Bagan berisi tentang gambar-gambar, keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya dan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagian secara jelas dan sederhana.

4) Grafik

Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar, seringkali digunakan simbol-simbol verbal untuk melengkapinya. Grafik berupa suatu bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda-beda.

5) Papan Tulis

Papan tulis dan whiteboard dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur atau spidol untuk whiteboard baik yang berwarna maupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan lebih jelas, menarik, dan dapat berkesan bagi siswa.


(43)

6) Bangun Ruang

Bangun ruang sering diidentik dengan matematika yang mempunyai isi atau pun volume. Bangun ruang terdiri dari sisi, rusuk, titik sudut.

Berdasarkan pemaparan mengenai jenis-jenis media pembelajaran di atas, dalam penelitian ini peneliti akan mengembangkan media bagan (chart) yaitu media pembelajaran papan rantai makanan. Papan rantai makanan terdiri dari kartu berisi gambar dan kata yang berkaitan dengan rantai makanan pada suatu ekosistem.

f. Kriteria Pemilihan Media

Arsyad (2010: 72-76) mengemukakan bahwa dari segi teori belajar, pemilihan dan penggunaan media perlu mempertimbangkan dari berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis. Oleh karena itu, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Motivasi

Dalam hal ini, pemilihan media pembelajaran harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna bagi dirinya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.


(44)

2) Perbedaan individual

Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

3) Tujuan pembelajaran

Penyampaian tujuan penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa berhasil dalam pembelajaran. Selain itu, perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga dapat membantu perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

4) Organisasi isi.

Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Selain itu, tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi. Melalui cara ini, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.


(45)

5) Persiapan sebelum belajar

Dalam hal ini, berkaitan dengan penguasaan siswa terkait dengan materi-materi dasar. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.

6) Emosi

Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional, seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dnan kesenangan.

7) Partisipasi

Berkaitan dengan partisipasi, siswa harus menginternalisasi informasi dan tidak hanya mendengarkan informasi yang diberikannya. Partisipasi berkaitan dengan kegiatan fisik atau mental dalam penyajian materi pelajaran dengan tujuan agar siswa lebih memahami dan mengingat materi pelajaran tersebut.

8) Umpan balik

Umpan balik berkaitan dengan informasi kemajuan belajar siswa baik hasil belajar, pekerjaan yang baik atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi tertentu dengan tujuan untuk memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

9) Penguatan (reinforcement)

Penguatan bersifat dorongan belajar agar siswa terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan sangat bermanfaat agar


(46)

siswa dapat membangun kepercayaan dirinya dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa yang akan datang.

10) Latihan dan pengulangan

Latihan dan pengulangan sangat diperlukan dengan tujuan agar pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang dan dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.

11) Penerapan

Tujuan dari proses belajar adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa adanya penerapan terhadap hasil belajar, pemahaman belum dikatakan dikuasai meskipun pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, kaidah).

Berdasarkan penjelasan berkaitan dengan pertimbangan mengenai pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tersebut di atas, maka kriteria media yang dipakai adalah sebagai berikut:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau


(47)

pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi, misalnya tepat untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perluh dipaksakan. Media media yang mahal dan memakan waktu yang lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkn dan dibawa kemana-mana.


(48)

4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditemukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih yang lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.

5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang. 7) Meningkatkan kesenangan dan keefektivannya (kustandi & Sutjipto,

2011: 85).

g. Pengembangan Media Pembelajaran

Berkaitan dengan pengembangan media dalam proses pembelajaran, seorang guru harus terampil dan memilki kreativitas dalam membuat media dan harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karena perkembangan anak berbeda di setiap tingkatan umurnya. Misalnya, jika


(49)

media diperuntukkan untuk kelas V SD, maka harus mempertimbangkan juga karakteristik peserta didik kelas V SD. Pada umumnya, umur peserta didik kelas V SD berkisar antara 10-11 tahun. Tahap perkembangan peserta didik jika dilihat dari segi perkembangan kognitif dan perkembangan moral serta spiritualnya, menurut Meggitt (2013 : 164- 167) dapat paparkan sebagai berikut:

Pertama, jika dilihat dari perkembangan kognitif peserta didik dari kisaran umur 10-11 tahun tersebut bahwa :

1) Mengembangkan nalar spasial, yaitu kemampuan memahami serta menarik kesimpulan dengan menggunakan tanda-tanda yang menyampaikan informasi jarak atau arah.

2) Mulai memahami motif di balik tindakan seseorang.

3) Dapat berkonsentrasi lebih lama dalam mengerjakan sesuatu. 4) Mulai merancang strategi memori.

5) Kemungkinan akan timbul rasa penasaran terhadap obat-obatan, alkohol, dan rokok.

6) Akan mengembangkan bakat-bakat tertentu. Menunjukkan keterampilan tertentu dalam menulis, matematika, musik, atau seni.

Kedua, jika dilihat dari perkembangan moral dan spiritualnya, anak usia 10-11 tahun memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Banyak bertanya dan mulai mempelajari bahwa mereka bertanggung jawab terhadap tindakan, keputusan, dan konsekuensi mereka sendiri.


(50)

2) Mengerti bahwa beberapa peraturan sebenarnya dapat diubah melalui negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu diberlakukan oleh otoritas eksternal.

3) Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta nilai yang dipegang teman-teman sebayanya.

Jika dilihat dari perkembangan yang terjadi baik kognitif maupun moral dan spiritualnya, pada intinya bahwa masa SD merupakan periode yang penuh dengan kejutan. Setiap peserta didik mengalami perubahan baik fisik, keterampilan, kondisi emosional, sikap dan perilaku moral, intelektual, kemampuan berbahasa maupun keagamaan.

2. Media Pembelajaran Konvensional

Jika dilihat dari arti katanya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 14 (2008: 730), kata konvensional memiliki arti yaitu berdasarkan kesepakatan umum. Sementara, Anitah (2010:5) menjelaskan bahwa media adalah setiap orang, badan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Berdasarkan pengertian dari kedua kata tersebut, dapat diartikan bahwa media konvensional merupakan suatu bentuk alat maupun peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang didasarkan pada hasil kesepakatan umum atau kesepakatan bersama.


(51)

3. Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan a. Pengertian Media Papan Rantai Makanan

Papan rantai makanan merupakan salah satu jenis media konvensional berupa papan berbentuk lingkaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam memahami materi tentang rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu. Media ini berupaya untuk menguraikan tentang tahapan rantai makanan pada suatu ekosistem tertentu secara runtut dan sistematis. Keruntutan rantai makanan yang terdapat pada media tersebut ditunjukkan melalui anak panah pada papan tersebut yang digambar dengan mengikuti arah jarum jam. Komponen yang terdapat pada media papan rantai makanan berupa papan piramida makanan yang berbentuk segitiga samakaki, papan berbentuk lingkaran, buku petunjuk penggunaan media papan rantai makanan, kotak berisi kartu kata dan gambar, dan kartu kata dan gambar. Komponen-komponen media papan rantai makanan telah diuraikan secara lebih spesifik pada bab 1.

b. Rantai Makanan pada suatu Ekosistem

Sumantoro dan Hermana (2009: 90) menjelaskan bahwa rantai makanan merupakan perjalanan makan memakan seolah-olah membentuk suatu rantai makanan. Rantai makanan tersusun dari produsen (penghasil), konsumen (pemakai), dan pengurai. Dengan kata lain, rantai makanan merupakan ketergantungan makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain umumnya dalam hal makan-memakan. Rantai makanan terjadi di semua ekosistem. Haryanto (2007: 86) menjelaskan bahwa ekosistem


(52)

merupakan tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Makna pendapat dari kedua ahli di atas jika digabungkan bahwa rantai makanan pada suatu ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya pada suatu tempat tertentu. Dalam hal ini, peristiwa makan-memakan yang terjadi melibatkan semua makhluk hidup yang tinggal di tempat tertentu berdasarkan ekosistemnya masing-masing.

c. Bahan-bahan untuk Membuat Media Papan Rantai Makanan

Media yang dikembangkan berupa media papan rantai makanan menggunakan bahan-bahan yang relatif kuat, tahan lama sehingga bisa digunakan secara berulang-ulang. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam menghasilkan produk ini adalah papan berbentuk lingkaran dengan diameter 60 cm, kertas karton dengan dengan ketebalan 4 mm, mistar, plastik sampul 3 m, kayu dengan panjang 40 cm, papan tripleks dengan panjang 48 cm, kuas, cat (disesuaikan dengan pilihan warna yang disukai oleh siswa SD), perekat 1 m, dan gambar dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 11 cm. Sedangkan, alat yang digunakan dalam membuat media papan rantai makanan adalah gunting, cutter, paku, dan engsel.

d. Cara Menggunakan Media Papan Rantai Makanan

Prosedur dalam mengaplikasikan media papan rantai makanan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Menyiapkan kartu berisi gambar dan kata serta papan rantai makanan;


(53)

2) Siswa dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang; 3) Guru memberikan petunjuk kegiatan kelompok. Kemudian, membagikan kartu berisi gambar kepada kelompok 1 dan 3; 4) Kelompok 1 diminta untuk mendemonstrasikan kartu yang berisi gambar dan kata yang dibagikan guru. Kemudian, ditempelkan pada papan rantai makanan; 5) Kelompok lain diminta untuk menyimak penjelasan dari kelompok 1 dan memperbaiki kesalahan dari letak kartu yang ditempel; 6) Kelompok 2 diminta untuk mendemontrasikan dengan cara memindahkan kartu yang telah ditempelkan pada papan rantai makanan oleh kelompok 1 pada papan piramida makanan; 7) Cara yang sama pula dilakukan oleh kelompok 2 dan 4.

e. Kelebihan Media Papan Rantai Makanan

Media papan rantai makanan yang dikembangkan memiliki kelebihan sebagai berikut: 1) Media papan rantai makanan dapat digunakan secara berulang-ulang karena menggunakan bahan-bahan yang bisa bertahan lama yaitu menggunakan bahan dasar dari kayu; 2) Media papan rantai makanan dapat melatih siswa untuk berpikir runtut, dan kritis dalam mengurutkan rantai makanan suatu makhluk hidup dalam ekosistem tertentu; 3) Media papan rantai makanan tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja. Tetapi, media ini juga dapat mengembangkan aspek afektif. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman serta harus teliti dan juga percaya diri. Sementara, berkaitan dengan aspek psikomotorik, siswa dilatih untuk mengembangkan


(54)

kemampuan berbahasanya melalui kegiatan demontrasi; 4) Penggunaan media papan rantai makanan dalam proses pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran lebih bermakna karena siswa dapat belajar dengan menggunakan benda konkrit atau nyata; 5) Pengaplikasian media papan rantai makanan dapat menciptakan pembelajaran lebih aktif karena semua siswa ikut terlibat dalam menggunakan media tersebut; 6) Media papan rantai makanan sangat menarik karena menggunakan warna-warna cerah yang tentunya sangat identik dengan siswa SD; 7) Kartu kata dan gambar yang akan ditempelkan pada papan rantai makanan bisa dibongkar pasang sehingga mempermudah siswa dan guru untuk memperbaiki kesalahan, 8) Ukuran media papan rantai makanan proposional sehingga bisa digunakan untuk kelompok kecil, sedang, dan besar.

B.Penelitian yang Relevan

1. Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Aku Istimewa untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar

Penelitian ini dilakukan oleh Haning pada tahun 2016 yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada susbtema Aku Istimewa untuk siswa kelas 1 SD.


(55)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian R & D yang dikemukan oleh Borg and Gall serta prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerold E Kemp. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen wawancara dan instrumen kuesioner.

Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan berupa media konvensional berbasis kecerdasan ganda berkualitas baik. Hal ini dibuktikan dengan data hasil validasi media berupa skor rata-rata yang diperoleh, di mana validator pakar media konvensional memberikan skor 3,91 (baik) dan 3,77 (baik), dan validator guru SD Kelas I memberikan skor 3,86 (baik) dan 3,93 (baik). Hasil validasi tersebut berpedoman pada 14 aspek yang dikategorikan dalam tiga aspek utama yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek penggunaan dan penyajian, (3) aspek cakupan kecerdasan ganda.

Kesamaan penelitian yang dilakukan oleh Haning dengan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan jenis penelitian R & D. b. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan teknik pengumpulan


(56)

c. Salah satu prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Barg and Gall yang dibatasi pada lima langkah pengembangan.

d. Kedua penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional.

Berkaitan dengan perbedaan dari kedua penelitian ini, dapat dilihat pada hal-hal sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Haning bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda. Sedangkan, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional papan rantai makanan.

b. Subjek penelitian yang digunakan oleh Haning yaitu siswa kelas I. Sedangkan, peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD.

2. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan

Penelitian ini dilakukan oleh Saputra dan Tandyonomanu yang merupakan salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015. Tujuan dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan media komik pembelajaran, dan untuk mengetahui pengaruh media komik pembelajaran


(57)

dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian R & D (Research and Development) dengan menggunakan prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Borg ang Gall. Sedangkan, data yang diperoleh berdasarkan hasil uji coba produk yang dikembangkan dianalisis secara kualitatif yang dijadikan sebagai acuan dalam revisi produk media komik pembelajaran, dan secara kuantitatif yang digunakan untuk mengatahui efektivitas kesesuaian media komik pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari hasil tes menunjukkan nilai 1,66 < 2,18 dalam arti terdapat perbedaan yang signifikan dari penggunaan media komik pembelajaran ini.

Penelitian yang dilakuakan oleh Saputra dan Tandyonomanu memiliki kesamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut dapat diketahui dari hal-hal sebagai berikut:

a. Media yang dikembangkan dari kedua penelitian ini berupa media pembelajaran konvensional.

b. Jenis penelitian yang digunakan pada kedua penelitian ini menggunakan penelitian R & D yang mengacu pada prosedur penelitian yang dikemukan oleh Borg and Gall.

c. Kedua penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif.

d. Kedua penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran pada mata pelajaran IPA.


(58)

Kedua penelitian ini memiliki perbedaan yang dapat dilihat pada aspek-aspek sebagai berikut:

a. Jenis media yang dikembangkan oleh Saputra dan Tandyonomanu berupa media komik pembelajaran. Sedangkan, peneliti dalam penelitian ini mengembangkan media papan rantai makanan.

b. Mengacu pada prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall, penelitian yang dilakukan oleh Saputra dan Tandyonomanu menggunakan kesepuluh langkah pengembangan yang telah ditetapkan. Sementara, penelitian ini hanya dibatasi pada lima langkah pengembangan.

3. Pengembangan Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan

Penelitian ini dilakukan oleh Aliridho yang merupakan salah satu mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yaitu sebuah media pembelajaran berupa Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan yang layak pakai, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan mengikuti aturan yang ada serta mampu memberikan daya tarik agar siswa mampu menyerap isi dari materi pelajaran lebih maksimal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian R & D. Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yaitu metode angket, sedangkan instrumen pengumpulan data berupa lembar angket/kuesioner


(59)

skala skor untuk ahli isi/materi pelajaran, ahli media pembelajaran, dan ahli desain pembelajaran, serta untuk uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik.

Dilihat dari hasil penelitian menunjukkan kualitas media ditinjau dari isi materi termasuk kriteria sangat baik (90,00%). Kualitas media ditinjau dari aspek media pembelajaran termasuk kriteria sangat baik (96,67%). Kualitas media ditinjau dari aspek desain pembelajaran termasuk kriteria baik (88,57%). Pada uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan semuanya dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media komik pendidikan ini sudah layak dan memenuhi kebutuhan serta karakteristik siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Aliridho memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, diantaranya yaitu:

a. Kedua penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D yang dikembangkan oleh Borg and Gall.

b. Media pembelajaran yang dikembangkan pada kedua penelitian ini berupa media pembelajaran konvensional.

c. Media pembelajaran konvensional yang dikembangakan pada kedua penelitian ini merujuk pada mata pelajaran IPA.

d. Salah satu instrumen penelitian yang digunakan pada kedua penelitian ini berupa kuisioner (angket).


(60)

e. Salah satu teknik pengumpulan data pada kedua penelitian ini menggunakan kuesioner (angket).

Berkaitan dengan perbedaan dari kedua penelitian ini, dapat diketahui dari hal-hal sebagai berikut:

a. Jenis media yang dikembangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Aliridho berupa media komik pembelajaran. Sedangkan, pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media papan rantai makanan. b. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan oleh Aliridho

hanya menggunakan kuesioner (angket). Sementara, peneliti menggunakan kuesioner (angket) dan wawancara.

c. Instrumen yang digunakan oleh Aliridho hanya berpedoman pada instrumen kuesioner (angket). Sedangkan, penelitian ini berpedoman pada instrumen kuesioner (angket) dan instrumen wawancara.

d. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Aliridho berupa teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Sementara, peneliti menggunakan teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Dari ketiga penelitian di atas, belum ada penelitian yang mengacu pada pengembangan media pembelajaran konvensional papan rantai makanan yang mengemasi materi tentang rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan tersebut pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V


(61)

SD dengan tujuan untuk memberikan sumbangan baru bagi dunia pendidikan. Berikuti ini akan dijelaskan bagan literatur map dari penelitian ini:

Bagan 2.1. Literatur map hasil penelitian relevan

Mengacu pada bagan di atas, pembaruan dari penelitian yang akan dilakukan berupa pengembangan media pembelajaran konvensional papan rantai makanan yang akan dijadikan sebagai penunjang belajar siswa untuk materi rantai makanan dalam suatu ekosistem.

C. Kerangka Berpikir

Mengacu pada kurikulum 2013, memberikan tantangan baru bagi guru untuk mendesain suatu proses pembelajaran yang berpusat pada siswa serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Guru dituntut

Pengembangan Media Komik Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gedangan

Saputra dan Tanyonomanu (2015)

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem pada Materi Pokok Rantai Makanan pada suatu Ekosistem untuk Siswa Kleas V SD

Asiera (2017)

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Aku Istimewa untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar

Haning (2016)

Pengembangan Media Komik Pendidikan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester Genap di SD Negeri 3 Penarukan


(62)

untuk kreatif dalam menciptakan suatu pembelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan siswa atau pembelajaran yang bersifat kontekstual. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus merancang perangkat pembelajaran dengan baik. Mulai dari menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan media pembelajaran.

Kehadiran media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat menunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, media sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru serta membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus terampil dalam membuat media pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa dalam belajar, sehingga suasana belajar lebih menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran juga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena siswa bisa belajar melalui benda konkrit artinya penggunaan media tersebut memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa.

Setiap mata pelajaran tentunya memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Oleh karena itu, kehadiran media sangat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pesan yang disampaikan melalui perantara atau media tersebut dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Selain itu, daya tarik dari media itu sendiri dapat membuat siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Materi yang masih dianggap sulit oleh siswa kelas V yaitu tentang rantai makanan pada suatu ekosistem pada bidang studi IPA.


(63)

Kesulitan siswa tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan tersebut dilakukan dengan cara nenggunakan media pembelajaran video dan media gambar. Akan tetapi, respon siswa terhadap media yang digunakan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang cenderung bosan, terutama ketika guru menggunakan media video. Dalam hal ini, siswa hanya memperhatikan hal-hal yang menurut mereka menarik tanpa memahami isi dari materi yang dipelajari.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, peneliti berupaya untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui pengembangan media pembelajaran yang berbasis konvensional berupa media papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan dalam suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD. Media yang akan dikembangkan peneliti bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan materi pokok rantai makanan dalam suatu ekosistem. Di sisi lain, peneliti akan mengembangkan media papan rantai makanan dengan memperhatiakan daya tarik dari media itu sendiri sehingga siswa tidak bosan dan ikut terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, siswa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi ikut terlibat dalam penggunaan media konvensional papan rantai makanan. Melalui penggunaan media pembelajaran ini, siswa akan diarahkan untuk mengamati, menalar, menanya, mencoba, dan mengkomunikasikan. Berikut akan dipaparkan mengenai kerangka berpikir dari penelitian yang akan dilakukan peneliti; yaitu:


(64)

Bagan 2.2. Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan teori di atas, dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut pakar media konvensional?

3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut guru SD?

4. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD menurut siswa SD kelas V? Kurikulum

2013

Media

Pembelajaran Konvensional Media

Media Papan Rantai Makanan


(65)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah Research and Development (R & D). Sanjaya (2014 : 130) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan dalam hal ini tidak terbatas pada bahan-bahan pembelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan sebagainya. Akan tetapi, bisa juga berbentuk prosedur atau proses belajar mengajar dalam pembelajaran. Sedangkan, Sugiyono (2015: 407) menjelaskan bahwa Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Dari kedua pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Research and Development (R & D) adalah salah satu jenis penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau menghasilkan produk tertentu yang kemudian dilakukan validasi produk dan diuji keefektifannya. Keefektifan produk, artinya adalah bagaimana produk tersebut dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, produk yang dikembangkan atau dihasilkan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pada penelitian ini, peneliti akan


(66)

mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa media pembelajaran papan rantai makanan dalam subtema memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V SD.

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi penelitian yang ditentukan adalah SDN Kalasan 1. Penentuan sekolah tersebut didasarkan pada diterapkannya kurikulum 2013 pada sekolah tersebut.

2. Waktu

Berkaitan dengan penelitian dan pengembangan produk yang akan dilakukan, peneliti akan melakukan penelitian dalam waktu tujuh bulan yaitu dari bulan Juli 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini akan dimulai dengan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan revisi produk. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam tabel di bawah ini!

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian

No Kegiatan

Tahun 2016 2017

Bulan Bulan

Juli Agust Sep Okt Nov Des Jan 1. Potensi dan

masalah

2. Pengumpulan data 3. Desain produk 4. Validasi produk 5. Revisi produk

Mengacu pada tabel di atas, pada tahap awal peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara dengan guru kelas V SD Kalasan 1.


(67)

Tujuan pelaksanaan wawancara yaitu peneliti dapat mengetahui potensi dan masalah di lapangan. Wawancara dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang dilakukan pada bulan Juli 2016. Peneliti melakukan tahap desain produk pada bulan Agustus 2016 sampai bulan September 2016 dengan merujuk pada hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui proses wawancara. Setelah peneliti mendesain produk, tahap selanjutnya adalah tahap validasi media yang dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan November 2016. Tahap validasi media dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas media yang dikembangkan. Tahap selanjutnya dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 yaitu tahap revisi produk.

C. Prosedur Pengembangan

Sugiyono (2015 : 407) menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menguji keefektifan produk bertujuan agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Adapun langkah-langkah dari metode penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2015 : 408-427) adalah sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah

Suatu penelitian dilakukan berdasarkan adanya potensi atau masalah. Potensi dalam hal ini adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah


(68)

apabila dikembangkan. Sedangkan, masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Oleh karena itu, suatu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah tersebut. 2. Mengumpulkan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan jika potensi dan masalah ditunjukkan secara faktual. Informasi yang dikumpulkan digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan, metode yang digunakan tergantung dari permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, misalnya media pendidikan, metode mengajar, buku ajar dan sebagainya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional secara efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional karena validasi yang dilakukan masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan pakar yang berpengalaman untuk menilai produk tersebut dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya.


(1)

Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas dengan suara yang lantang!

Simaklah video ”Ekosistem Tanam” dengan saksama!

Dari video yang kamu amati, apakah ada yang ingin kamu tanyakan? Tuliskan pertanyaanmu di bawah ini dan tanyakan pada gurumu!

Berdasarkan video yang kamu amati tentang “Ekosistem Tanam”,

diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Tulislah hasil pengamatan dan perkiraanmu dalam bentuk diagram alur

dengan melibatkan semua makhluk hidup yang terdapat pada video Mengkomunikasikan Ayo Mengamati Ayo menalar Penggalan 2 ... ... ... ... ... ...


(2)

tersebut. Gambarlah semua komponen yang terlibat dengan menggunakan gambar ilustrasi!

2. Jelaskanlah perubahan-perubahan apa saja yang mungkin terjadi setelah

pohon

tersebut ditebang?

3. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu ke dalam tulisan satu

paragraf.

Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas dengan suara yang lantang!

Perhatikan gambar di bawah ini!

Diskusikan pertanyaan berikut bersama teman kelompokmu! Ayo

Mengkomunikasikan

Ayo Mencoba

Bagaimana komposisi dan proporsi ilustrasi di samping ini menurutmu? Keterangan gambar


(3)

Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas dengan suara yang lantang! Bagaimana komposisi dan proporsi ilustrasi di samping ini menurutmu?

Ayo


(4)

POST TEST

Nama : ... No. Absen : ...

Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

1. Apa sajakan penyebab utama yang memengaruhi perubahan ekosistem!

2. Sebutkan 4 peristiwa yang menjadi faktor pengaruh terhadap perubahan ekosistem! 3. Sebutkan prinsip-prinsip seni dalam berkarya seni rupa! Minimal 5


(5)

REFLEKSI

1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran ini? Mengapa?

2. Hal-hal apa yang kamu anggap berharga (bernilai) bagimu setelah mengikuti

pembelajaran ini?

3. Kesulitan-kesulitan apa yang masih kamu alami selama mempelajari materi

pada hari ini? Lampiran 6


(6)

BIODATA PENULIS

AURELIA D. ASIERA lahir di Kende, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 September 1994. Pendidikan sekolah dasar ditempuh di SDK Narang 1. Kemudian, melanjutkan ke sekolah jenjang pendidikan menengah pertama di SMPK St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMAN 2 Langke Rembong. Pada tahun 2013 memperoleh beasiswa dari Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) untuk

melanjutkan studi perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem pada Materi Pokok Rantai Makanan pada suatu Ekosistem

untuk Siswa Kelas V SD”.