EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen di Kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar).

(1)

KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen di Kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Nofia Hernawati

NIM 0903678

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI

KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen di Kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar)

Oleh Nofia Hernawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Nofia Hernawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd. NIP. 19580705 198603 1 004

Pembimbing II

Syarip Hidayat, M.A., M.Pd. NIP. 19800708 200501 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Program S1 PGSD UPI Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

ii ABSTRAK

Membaca pemahaman adalah kegiatan memahami suatu bacaan yang melibatkan pengetahuan atau pengalaman pembaca kemudian dihubungkan dengan isi teks bacaan. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris harus dikuasai oleh siswa sebagai salah satu tujuan kompetensi yang harus dicapai. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris masih sangat rendah. Penelitian tentang efektivitas penerapan strategi know, want to know, learned terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa SD ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen desain pre-test post-test dengan populasi siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari di Kecamatan Banjar Kota Banjar. Sampel adalah seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang dipilih berdasarkan pertimbangan sampling jenuh, yaitu berjumlah 28 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes awal (pre-test), soal tes akhir (post-test), dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum diterapkan strategi KWL berada pada kategori sedang; (2) rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah diterapkan strategi KWL berada pada kategori sangat tinggi; (3) penerapan strategi KWL cukup efektif terhadap kemampuan siswa membaca pemahaman teks bahasa Inggris, dilihat dari peningkatan kemampuan siswa membaca teks bahasa Inggris. Rata-rata peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah diterapkan strategi KWL lebih baik dibandingkan dengan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum diterapkan strategi KWL.

Kata kunci: kemampuan membaca pemahaman, strategi know, want to know, learned (KWL).


(5)

iii

mastered by students as one of the objectives to be achieved competence in elementary school. However, based on observations conducted on several elementary schools in Banjar, suggesting that reading comprehension ability to read English text is still very low. Learning with the strategy Know, Want to know, Learned give the opportunity for students to be active in reading activities before, during, and after reading. Research about the effectiveness implementation strategy Know, Want to know, Learned to reading comprehension ability to read English of elementary school students has the goal to get an idea of the effect of the application of the KWL strategy reading comprehension ability in learning English. The method used is pre experimental design of pre-test post-test with a population in VA grade of SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar. The sample consisted of all students in VA grade of SDN 3 Mekarsari selected based on consideration of saturation sampling, the students total are 28. The research instrument used is a matter of the initial test ( pre-test), about the end of the test ( post-test ) , and the observation sheet . The results showed that : ( 1 ) the reading comprehension ability to read English text of students before applied KWL strategy in middle category; ( 2 ) the reading comprehension ability to read English text of students after applied KWL strategy in very high category; ( 3 ) there are differences in the reading comprehension ability to read English text of students before and after application of KWL strategy. The average of increase in the reading comprehension ability to read English text students after applied KWL strategy is better than the reading comprehension ability to read English text of students before applied KWL strategy.

Keywords : reading comprehension ability , Know, Want to know, Learned (KWL) strategy.


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 9

1. Standar Efektivitas Pembelajaran... 9

2. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 10

3. Pembelajaran Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 14

4. Keterampilan Membaca ... 14

5. Hakikat Membaca Pemahaman (Reading Comprehension) ... 18

6. Strategi Pembelajaran Know, Want to know, Learned ... 19

7. Penelitian yang Relevan ... 22

B. Kerangka Pemikiran ... 22

C. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 25

1. Lokasi Penelitian ... 25

2. Populasi Penelitian ... 25

3. Sampel Penelitian ... 25


(7)

vi

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 33

1. Uji Validitas Instrumen ... 33

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 35

3. Daya Beda ... 38

4. Indeks Kesukaran ... 40

H. Teknik Pengumpulan Data ... 42

I. Teknik Analisis Data... 49

1. Persiapan ... 49

2. Tabulasi ... 50

3. Penerapan Data sesuai dengan Pendekatan Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 55

1. Analisis Data Hasil Penelitian ... 55

2. Uji Hipotesis ... 68

B. Pembahasan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, sehingga sangat penting untuk dipelajari di masa sekarang ini yang merupakan era globalisasi. Menguasai bahasa Inggris sudah merupakan suatu kebutuhan bagi bangsa Indonesia, karena dengan menguasai bahasa Inggris akan memberikan kemudahan bagi kita dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Bahasa Inggris digunakan dalam berbagai bidang keilmuan, antara lain di bidang teknologi, pendidikan, politik, perdagangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bahasa Inggris mulai dikenalkan kepada anak sejak mereka duduk di Sekolah Dasar.

Bahasa Inggris di Sekolah Dasar diajarkan sebagai muatan lokal mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Sesuai dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006, tentang standar kelulusan, “Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia adalah siswa atau peserta didik harus mampu menunjukkan keterampilan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Inggris”.

Berdasarkan hal tersebut, maka keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar terdiri dari mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Empat aspek keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain dan sangat berperan penting dalam proses pengembangan bahasa.

Di era globalisasi ini setiap orang yang mampu menguasai bahasa Inggris dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja. Tidak hanya mampu berkomunikasi secara lisan, tetapi juga mampu berkomunikasi melalui tulisan salah satunya yaitu, melalui membaca. Oleh karena itu, siswa juga harus dibekali keterampilan membaca yang diberikan dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar.


(9)

Melalui kegiatan membaca, siswa akan melibatkan proses berpikirnya untuk memahami ide/gagasan dan makna yang disampaikan dalam teks. Hal ini sejalan dengan pendapat Pujiono (2008, hlm. 2) yaitu:

Dalam proses membaca siswa akan mengalami proses berpikir untuk memahami ide dan gagasannya secara luas (divergen thinking). Proses membaca sangat terkait hubungannya dengan faktor pengembangan berpikir, berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. Di mana pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui menyimak, pengamatan, dan diskusi.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Januari 2014 melalui wawancara dengan beberapa guru bahasa Inggris di SD kota Banjar. Peneliti memperoleh beberapa informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Bahasa Inggris sebagai muatan lokal dilaksanakan setiap seminggu sekali dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 × 35 menit). Pada pembelajaran membaca (reading) terbagi menjadi dua yaitu, membaca nyaring (reading aloud) dan membaca dalam hati (silent reading), salah satunya yaitu membaca pemahaman (reading comprehension).

Membaca nyaring lebih ditekankan di kelas rendah, sedangkan membaca pemahaman lebih ditekankan di kelas tinggi. Guru bahasa Inggris di kelas V, melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V Semester 2, yaitu Standar Kompetensi: 7. Memahami tulisan bahasa Inggris dari teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah. Kompetensi Dasar: 7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima.

Membaca pemahaman (reading comprehension) adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara yang berbeda, yaitu melibatkan ketelitian dan kehati-hatian. Sehingga kegiatan membaca ini dilakukan dengan tidak terlalu cepat, hal ini dimaksudkan supaya pembaca memahami keseluruhan teks bacaan sampai ke bagian yang paling kecil. Biasanya kegiatan membaca pemahaman dilakukan dengan teknik membaca dalam hati.

Dalam pembelajaran membaca pemahaman, baik siswa maupun guru sering kali mengalami hambatan ataupun kesulitan. Dalam proses pembelajaran


(10)

3

membaca pemahaman berlangsung sebagian siswa menganggap pembelajaran tersebut sulit sehingga tidak ada motivasi untuk aktif selama pembelajaran. Kesulitan yang dialami yaitu pada saat siswa diminta oleh guru untuk membaca teks bahasa Inggris kemudian memahami isi bacaan. Tingkat kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa masih kurang, hal tersebut dilihat dari hasil latihan soal yang diberikan setelah siswa selesai membaca. Sedangkan kesulitan bagi guru yaitu, guru kurang mampu menumbuhkan minat baca siswa karena keterbatasan kreatifitas guru itu sendiri dalam menerapkan strategi pembelajaran membaca pemahaman yang tepat untuk siswa. Strategi membaca yang digunakan oleh guru membuat siswa merasa bosan dan jenuh. Hal ini dikarenakan setiap kali melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman, guru hanya memberikan teks bacaan dan meminta siswa membaca kemudian siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tanpa terlebih dahulu memahami isinya.

Dari pemaparan fakta tersebut, perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat baca pada siswa. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman diantaranya dengan menggunakan strategi KWL. Strategi ini dipandang dapat membantu siswa memahami suatu bacaan dan menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif. Strategi pembelajaran KWL kependekan dari Know, Want to know, Learned. Harsono dkk. (2012) mengungkapkan bahwa strategi KWL adalah strategi membaca yang terdiri dari tiga langkah utama dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru dan siswa bertanya jawab kemudian mencatat hal apa saja mengenai apa yang diketahui (Know), apa yang ingin diketahui (Want to know), dan yang telah dipelajari (Learned). Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca.

Pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan strategi KWL ini diharapkan dapat membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa dan minat siswa untuk membaca. Selain itu, strategi KWL memudahkan siswa untuk memahami suatu bacaan karena minat baca siswa tumbuh dengan


(11)

sendirinya tanpa dipaksa dan siswa dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan kreatif.

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas dari penerapan strategi pembelajaran tersebut terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa. Untuk itu dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil judul “Efektivitas Penerapan Strategi Know, Want to Know, Learned terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Inggris. (Penelitian Pre-Eksperimen di Kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berlandaskan pada latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti di atas, pengembangan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari masih kurang. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Siswa kurang memiliki minat baca pada pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

2. Siswa kurang mampu memahami suatu bacaan.

3. Guru tidak menerapkan strategi membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang variatif sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Mengacu pada latar belakang yang diuraikan di atas terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan. Secara umum rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Adapun rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari sebelum diterapkan strategi Know, Want to know, Learned?


(12)

5

2. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari setelah diterapkan strategi Know, Want to know, Learned?

3. Bagaimana efektivitas penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari sebelum diterapkan strategi Know, Want to know, Learned.

2. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari setelah diterapkan strategi Know, Want to know, Learned.

3. Mendeskripsikan efektivitas penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai efektivitas strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di Sekolah Dasar.


(13)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di Sekolah Dasar.

b. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan dan dijadikan pertimbangan dalam hal pemilihan strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada pembelajaran bahasa Inggris terutama yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman.

c. Bagi siswa, hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan membaca khususnya dalam membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Inggris.

d. Bagi sekolah, dapat mengembangkan fungsi Sekolah Dasar sebagai wakil pendidikan dan pengajar professional dalam mengelola pembelajaran.

F. Struktur Organisasi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang Penelitian

Latar belakang penelitian ini menjelaskan gejala-gejala kesenjangan yang ada di lapangan khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar tentang membaca pemahaman, sehingga peneliti menemukan sebuah strategi pembelajaran membaca yang dianggap relevan yaitu penerapan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

b. Identifikasi Masalah Penelitian

Pada bagian ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan dan mengidentifikasi tentang faktor–faktor penyebab siswa kurang mampu memahami suatu bacaan.

c. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian ini merupakan beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.


(14)

7

d. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai oleh peneliti setelah penelitian ini selesai dilakukan.

e. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini menyajikan manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis tentang pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang dilaksanakan di kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar.

f. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi menyajikan susunan isi penelitian skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka menguraikan hasil kajian penelitian terhadap teori–teori untuk dijadikan landasan ilmiah bagi peneliti selaras dengan masalah penelitian.

b. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan pertautan antara dua variabel penelitian yang merupakan variabel independen dan variabel dependen. c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau pernyataan penelitian yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari kajian pustaka dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi penjelasan mengenai lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Analisis Data Hasil Penelitian

Menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan analisis data, sehingga menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan prosedur kuantitatif.


(15)

b. Pembahasan

Pada bagian pembahasan peneliti menguraikan temuan dari hasil analisis data yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam kajian teori, serta rumusan masalah penelitian.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis penelitian, dan menawarkan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


(16)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SD Negeri 3 Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Alasan penetapan lokasi adalah SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar karena sekolah ini sebuah sekolah yang berada di wilayah UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banjar Kota Banjar, terletak di Jalan Gotong Royong No. 268 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar 46321. Peneliti memilih lokasi tersebut karena siswa kelas V di SD tersebut mengalami kesulitan dalam kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran mata pembelajaran bahasa Inggris khususnya kemampuan membaca pemahaman, di sekolah tersebut belum pernah menerapkan strategi KWL. Oleh karena itu, strategi tersebut perlu diterapkan di SD tersebut untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. 2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006, hlm. 131) menyatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.


(17)

Berikut daftar sampel penelitian di SD Negeri 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Tabel 3.1.

Daftar Sampel Penelitian

No. Siswa Kelas V SDN 3 Mekarsari

Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – laki 13

2. Perempuan 15

Jumlah 28

Berdasaarkan tabel tersebut, maka sampel yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan pemaparan yang spesifik yang dilakukan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 108) terdapat beberapa bentuk desain Eksperimen, yaitu: Pre Experimental Design, True Eksperimental Design, Factorial Design dan Quasi Eksperimen Design.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan (desain) penelitian pre-experimental design, yaitu desain eksperimen yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

Peneliti menggunakan bentuk pre-experimental design jenis one-group pretest-posttest design. Dengan ini penelitian menggunakan satu kelompok subjek yang terlebih dahulu diberi pre-test (O1), lalu dikenakan perlakuan (X), kemudian dilakukan post-test (O2). Perbedaan antara O1 dan O2 atau selisih O2 dengan O1 merupakan perbedaaan hasil dari perlakuan (eksperimen). Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang diajukan.


(18)

27

Desain penelitian ini terlihat sebagai berikut.

Gambar 3.1.

Desain Penelitian Pre-experimental One-Group Pretest-Posttest Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 111)

Di mana :

O1 = Pre-test pada kelompok eksperimen O2 = Post-test pada kelompok eksperimen

X = Perlakuan (treatment) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa

Langkah–langkah yang peneliti tempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan pre-test untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum perlakuan diberikan.

2. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu, menerapkan strategi KWL dalam proses pembelajaran.

3. Mengadakan post-ttest untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah perlakuan diberikan.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 3), “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu.

Sejalan dengan itu, penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kuantitaif. Sugiyono (2010, hlm. 8) menyatakan bahwa:

Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(19)

Dalam penelitian ini langkah–langkahnya menurut metode kuantitatif adalah setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah dalam penelitian ini bersifat sudah jelas. Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi maka selanjutnya masalah dirumuskan menjadi rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah maka peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya, kemudian jawaban terhadap rumusan masalah dapat dijadikan sebagai hipotesis. Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari lapangan. Setelah data terkumpul maka akan terlihat hipotesis diterima atau tidaknya pada penelitian ini kemudian diberikan pembahasan pada penelitian ini dan disimpulkan hasil dari penelitian (Sugiyono, 2010, hlm. 50).

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah diperlukan supaya pelaksanaannya berjalan dengan terencana dan sistematis. Arikunto (2006, hlm. 22) menjelaskan bahwa “prosedur penelitian terdiri dari pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian”. Sejalan dengan penjelasan tersebut, maka prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pembuatan laporan penelitian.

1. Tahap Perencanaan Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti.

b. Menganalisis silabus, RPP dan materi bahasa Inggris SD kelas V semester 2 untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menentukan rumusan masalah penelitian.

d. Memilih desain dan metode penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian.

e. Mengajukan surat perijinan penelitian ke kantor Kesbang kota Banjar. f. Meminta perijinan penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 3 Mekarsari.


(20)

29

g. Menentukan waktu penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

h. Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes tertulis dan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

i. Melakukan uji coba instrumen, hal ini dilakukan supaya instrumen penelitian bersifat valid atau reliabel.

j. Menganalisis data hasil uji coba instrumen. Jika instrumen penelitian tidak valid atau tidak reliabel, maka dilakukan perbaikan instrumen penelitian. k. Mempersiapkan pelaksanaan penelitian yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melaksanakan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum diberi perlakuan (treatment) strategi KWL pada proses pembelajaran.

b. Memberikan perlakuan (treatment) sebanyak dua kali dengan menerapkan strategi KWL pada proses pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

c. Melaksanakan tes akhir (post-test) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VA dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah menggunakan strategi KWL pada proses pembelajaran.

Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai berikut :

Tabel 3.2.

Jadwal pelaksanaan penelitian strategi KWL

No. Hari/Tanggal Waku Kegiatan

1. Selasa/22 April 2014 09.50-10.30 Pre-test

2. Rabu/23 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi KWL ke-1

3. Selasa/29 April 2014 09.50-10.40 Perlakuan (treatment) strategi KWL ke-2 dan Post-test


(21)

3. Tahap Penulisan Laporan

a. Melakukan persiapan dan tabulasi terhadap data yang sudah terkumpul untuk mempermudah dalam mengolah data.

b. Menganalisis data hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan beberapa rumus statistik antara lain uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. c. Menyimpulkan hasil analisis data.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Hadi dalam Arikunto (2006, hlm. 116) mendefinisikan:

Variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyi variasi; laki-laki-perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut seseorang atau objek bervariasi dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulannya. Variabel-variabel penelitian sebagaimana yang terdapat dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya. Dalam penelitian ini menetapkan strategi pembelajaran Know, Want to know, Learned sebagai pengaruh.

2. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini penulis menetapkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks bahasa Inggris sebagai variabel terpengaruh.


(22)

31

F. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tes tertulis dengan soal uraian dan pilihan ganda (multiple choice) yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks bacaan. Tes ini diberikan sebanyak dua kali yaitu pada saat pelaksanaan pre-test dan post-test. Soal uraian diberikan sebanyak 5 nomor soal dan pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 10 nomor soal. Total semua soal adalah 15 soal. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel 3.3. sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk Soal Nomor Soal 7. Memahami tulisan bahasa Inggris dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah 7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks dekriptif

bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima

1. Mengidentifi kasi berbagai informasi yang terdapat dalam teks deskriptif bergambar sangat sederhana. 2. Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks deskriptif bergambar sangat sederhana Uraian dan pilihan ganda (multipl e choice) 1-15


(23)

Adapun kriteria skor untuk soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.4. sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Kriteria Skor Soal Uraian

Nomor Soal Kriteria Skor

1 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

2 Jika jawaban benar 4

Jika jawaban hampir benar 2

Jika jawaban salah 0

3 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

4 Jika jawaban benar 1

Jika jawaban salah 0

5 Jika jawaban benar 3

Jika jawaban hampir benar 1,5

Jika jawaban salah 0

Sedangkan kriteria skor untuk soal pilihan ganda (multiple choice) adalah jika benar diberi skor satu dan jika salah diberi skor nol.

2. Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan penerapan strategi KWL dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, yang menjadi guru adalah peneliti dan yang menjadi observer adalah guru bahasa Inggris kelas V SDN 3 Mekarsari. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi KWL. Lembar observasi ini tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengisian lembar observasi tersebut.


(24)

33

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba instrumen penelitian. Pengujian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar yang subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya sama. Pada penelitian ini, pengujian tes soal dilaksanakan di kelas VB SDN 5 Mekarsari. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2006, hlm. 168), “validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen.” Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas tes yang digunakan adalah uji validitas item terhadap tiap item soal. Kemudian dilakukan pengujian analisis per item soal. Untuk analisis validitas instrumen per item soal uraian dan pilihan ganda menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar dianalisis dengan bantuan Microsoft Excel 2007, yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Di mana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

∑ X = jumlah skor tiap butir soal. ∑ Y = jumlah skor total tiap butir soal.


(25)

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien korelasi (rxy) sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai rxy Kriteria

0,80< rxy ≤1,00 Sangat tinggi

0,60< rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40< rxy ≤0,60 Cukup

0,20< rxy ≤0,40 Rendah

0,00< rxy ≤0,20 Sangat rendah

Valid atau tidaknya suatu item soal dilakukan dengan cara uji dua sisi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel pada signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dan N= 16 adalah 0,497 yang digunakan sebagai pembanding. Jika rxy > rtabel maka item soal dapat dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabel maka item soal dinyatakan tidak valid. Hasil penghitungan validitas instrumen item soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.6. sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Uraian

Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan

1 0,636

0,497

Tinggi Valid

2 0,655 Tinggi Valid

3 0,586 Cukup Valid

4 0,534 Cukup Valid

5 0,780 Tinggi Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh item soal uraian yang digunakan valid. Sedangkan untuk hasil penghitungan validitas instrumen item soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.7.sebagai berikut:


(26)

35

Tabel 3.7.

Hasil Uji Validitas Instrumen Item Soal Pilihan Ganda

Item Soal rxy r tabel Kriteria Keterangan

1 0,596

0,497

Cukup Valid

2 0,593 Cukup Valid

3 0,637 Tinggi Valid

4 0,540 Cukup Valid

5 0,549 Cukup Valid

6 0,593 Cukup Valid

7 0,568 Cukup Valid

8 0,637 Tinggi Valid

9 0,628 Tinggi Valid

10 0,550 Cukup Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh item soal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas diartikan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006, hlm. 178). Selanjutnya untuk pengujian reliabilitas item soal uraian menggunakan rumus Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0, sedangkan untuk pengujian reliabilitas item soal pilihan ganda menggunakan rumus Cronbach Alpha dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2007.

Sebelum mencari reliabilitas item soal uraian, terlebih dahulu dicari varians tiap-tiap item. Adapun rumus untuk mencari varians tiap-tiap item, yaitu:

N N

X X

i

=

2 2

2

) ( σ


(27)

Setelah diketahui varians tiap-tiap item kemudian mencari reliabilitas soal keseluruhan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:

Dimana:

r11 = reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria interpretasi koefisien reliabilitasnya (r11) pada tabel 3.8. sebagai berikut:

Tabel 3.8.

Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Nilai (r11) Kriteria

0,90< r11≤1,00 Sangat tinggi 0,70< r11≤0,90 Tinggi

0,40< r11≤0,70 Sedang

0,20< r11≤0,40 Rendah

0,00< r11≤0,20 Kecil

(Guilford dalam Ruseffendi, 2005, hlm. 160) Berdasarkan tabel interpretasi koefisien reliabilitas tersebut dapat diketahui hasil penghitungan uji reliabilitas item soal uraian menggunakan rumus Alpha yang disajikan pada tabel 3.9. berikut.

Tabel 3.9.

Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Item Soal Uraian Menggunakan Rumus Alpha Item Soal r hitung (r11) r tabel Kriteria Keterangan

1

0,53 0,497 Sedang

Reliabel

2 Reliabel

3 Reliabel

4 Reliabel


(28)

37

Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa seluruh item soal uraian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. Penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0. hasil penghitungannya disajikan pada tabel 3.10. sebagai berikut:

Tabel 3.10.

Hasil Penghitungan Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda Menggunakan Cronbach’s Alpha

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.790 10

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,790. Tiap item soal dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted < Cronbach’s Alpha. Hasil penghitungan reliabilitas tiap item soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.11. sebagai berikut:

Tabel 3.11.

Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Tiap Item Soal Pilihan Ganda

Item Soal Cronbach’s Alpha if

Item Deleted Cronbach’s Alpha Keterangan

1 0,769

0,790

Reliabel

2 0,772 Reliabel

3 0,764 Reliabel

4 0,779 Reliabel

5 0,778 Reliabel

6 0,772 Reliabel

7 0,775 Reliabel

8 0,764 Reliabel

9 0,766 Reliabel


(29)

Berdasarkan hasil penghitungan uji reliabilitas dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dinyatakan reliabel. 3. Daya Beda

Menurut Arikunto (2012, hlm. 226), daya pembeda soal adalah sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Cara menentukan daya pembeda soal uraian adalah menggunakan rumus berikut.

Di mana:

DP = Daya Pembeda

= rata-rata kelompok atas = rata-rata kelompok bawah SMI = skor maksimal ideal tiap soal

Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.12. sebagai berikut: Tabel 3.12.

Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Diskriminasi (D) Kriteria

0,00-0,20 Jelek

0,21-0,40 Cukup

0,41-0,70 Baik

0,71-1,00 Baik Sekali

Arikunto (2012, hlm. 232) Sehingga diperoleh hasil penghitungan analisis daya pembeda butir soal uraian dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 sebagai berikut:

Tabel 3.13.

Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uraian

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

1 0,63 Baik

2 0,31 Cukup

3 0,63 Baik

4 0,50 Baik


(30)

39

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal uraian yaitu satu butir soal memiliki kriteria cukup dan empat butir soal memiliki kriteria baik.

Sedangkan untuk bentuk soal pilihan ganda dilakukan analisis daya beda dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Hasil analisis daya pembeda soal pilihan ganda disajikan pada tabel 3.14. sebagai berikut:

Tabel 3.14.

Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

1 0,50 Sangat Baik

2 0,50 Sangat Baik

3 0,38 Baik

4 0,63 Sangat Baik

5 0,50 Sangat Baik

6 0,50 Sangat Baik

7 0,38 Baik

8 0,63 Sangat Baik

B A B B A A

P P J B J B


(31)

(Lanjutan) Tabel 3.14.

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

9 0,63 Sangat Baik

10 0,50 Sangat Baik

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda yaitu dua butir soal memiliki kriteria baik dan delapan butir soal memiliki kriteria sangat baik.

4. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah penghitungan yang dapat menunjukkan kriteria butir soal yang digunakan tersebut termasuk mudah, sedang atau sukar. Dalam penelitian ini, penghitungan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel 2007. Besarnya indeks kesukaran antara 0-1,0. Rumus menghitung taraf kesukaran soal uraian berbeda dengan soal pilihan ganda. Penghitungan taraf kesukaran butir soal uraian menggunakan rumus sebagai berikut:

Di mana:

IK = indeks kesukaran = rata-rata skor soal ke-i = skor maksimal skor soal ke-i

Klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2012, hlm. 225) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15.

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Kriteria

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang


(32)

41

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran tersebut, maka diperoleh hasil penghitungan analisis taraf kesukaran butir soal uraian yang disajikan pada tabel 3.16. sebagai berikut:

Tabel 3.16.

Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Uraian

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,69 Sedang

2 0,41 Sedang

3 0,69 Sedang

4 0,75 Mudah

5 0,34 Sedang

Berdasarkan tabel 3.16. dapat dijelaskan bahwa terdapat empat butir soal yang termasuk ke dalam kriteria sedang dan satu butir soal yang termasuk ke dalam kriteria mudah.

Sedangkan untuk menghitung taraf kesukaran butir soal pilihan ganda menggunakan rumus menurut Arikunto (2012, hlm. 223) sebagai berikut:

Di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, maka diperoleh hasil penghitungan analisis taraf kesukaran butir soal pilihan ganda yang disajikan pada tabel 3.17. sebagai berikut:

Tabel 3.17.

Hasil Analis Indeks Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,75 Mudah

2 0,50 Sedang


(33)

(Lanjutan) Tabel 3.17.

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

4 0,44 Sedang

5 0,50 Sedang

6 0,50 Sedang

7 0,56 Sedang

8 0,69 Sedang

9 0,44 Sedang

10 0,63 Sedang

Berdasarkan tabel 3.17. dapat dijelaskan bahwa terdapat satu butir soal yang termasuk ke dalam kriteria mudah dan sembilan butir soal yang termasuk ke dalam kriteria sedang.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan salah satu tujuan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman siswa dalam bentuk instrumen tes tertulis dan lembar observasi.

Pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 22 April-29 April 2014 di Kelas VA SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar sebagai obyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh perbandingan data sebelum dan sesudah diberi perlakuan strategi KWL. Berikut ini disajikan tabel jenis data, teknik pengumpulan, instrumen dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.18.

Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen, dan Sumber Data

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber Data 1.

Kemampuan

membaca pemahaman teks bahasa Inggris

Tes tertulis Tes uraian dan pilihan ganda

Siswa di kelas eksperimen


(34)

43

(Lanjutan) Tabel 3.18.

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber Data 2.

Keterlaksanaan strategi KWL dalam proses pembelajaran

Observasi Lembar observasi

Peneliti sebagai guru

Adapun data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Data Pelaksanaan Pre-Test

Peneliti melaksanakan pre-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi Know, want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Pre-test dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014 di kelas VA SDN 3 Mekarsari dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Jenis tes yang diberikan berupa tes tertulis sebanyaki 15 butir soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir soal pilihan ganda. Data skor hasil pre-test kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel 3.19. sebagai berikut.

Tabel 3.19.

Hasil Pre-test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VA SDN 3 Mekarsari

Kode Siswa Skor Pre-test

S-1 6

S-2 8,5

S-3 7

S-4 9

S-5 11

S-6 12,5

S-7 8

S-8 4


(35)

(Lanjutan) Tabel 3.19.

Kode Siswa Skor Pre-test

S-10 11

S-11 9

S-12 12

S-13 7,5

S-14 9

S-15 7

S-16 9

S-17 12

S-18 7,5

S-19 13

S-20 12

S-21 4

S-22 10

S-23 13,5

S-24 8,5

S-25 12,5

S-26 14

S-27 12,5

S-28 10,5

Berdasarkan tabel 3.19. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pre-test diikuti oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang. Terlihat bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.

2. Pelaksanaan Perlakuan (Treatment) dengan Menggunakan Strategi Know, Want To Know, Learned

Dalam penelitian ini, peneliti memberi perlakuan (treatment) sebanyak 2 kali dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan strategi KWL dalam proses pembelajaran. Materi ajar pada perlakuan (treatment) ke-1 dan perlakuan (treatment) ke-2 adalah sama-sama menggunakan teks deskriptif mengenai Animal yang bersumber dari buku paket bahasa Inggris kelas V Grow with


(36)

45

English an English Course for Elementary School Student (Mukarto) dengan pengembangan secukupnya. Perbedaan hanya terdapat pada tema materi yaitu perlakuan (treatment) ke-1 menggunakan tema Monkey dan perlakuan (treatment) ke-2 menggunakan tema The Camel. Berikut pelaksanaan kegiatan perlakuan (treatment):

a) Perlakuan (treatment) 1

Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) ke-1 pada hari Rabu tanggal 23 April 2014. Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan di kelas VA SDN 3 Mekarsari dan diberikan kepada seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Perlakuan (treatment) ke-1 dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35 menit). Peneliti menerapkan strategi KWL pada pelaksanaan perlakuan (treatment) ke- 1. Proses pembelajaran dengan menerapkan strategi KWL dapat membantu mengatasi kesulitan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam memberikan perlakuan (treatment) ke-1 kepada siswa disesuaikan dengan langkah-langkah strategi KWL. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pelaksanaan perlakuan (treatment) 1 sebagai berikut:

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dilaksanakan maksimal 10 menit yang terdiri dari beberapa kegiatan antara lain, guru mengkondisikan siswa dengan cara: mengucapkan salam dan menyapa siswa, meminta siswa untuk merapikan tempat duduk dan menyiapkan alat tulis, meminta ketua kelas untuk memimpin do’a, mengecek kehadiran siswa, dan memotivasi siswa agar lebih semangat untuk belajar. Kegiatan selanjutnya yaitu, guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya mengenai materi yang akan dipelajari dan mengaitkan dengan pengalaman siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan ini terdapat beberapa kegiatan yang didalamnya termasuk langkah-langkah strategi KWL. Kegiatan inti dilaksanakan selama maksimal 45 menit. Dalam tahap eksplorasi, kegiatan pertama yang dilaksanakan yaitu guru


(37)

menampilkan gambar Monkey kepada siswa melalui infocus di depan kelas kemudian siswa dengan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar Monkey yang ditampilkan. Dalam tahap elaborasi terdapat langkah-langkah strategi KWL, terlebih dahulu guru membuat tabel K-W-L di papan tulis. Adapun langkah-langkah strategi KWL sebagai berikut:

(a) Langkah K-

Pada tahap ini guru mengisi kolom K dengan cara bertanya kepada siswa yaitu hal apa saja yang siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap jawaban dari siswa dicatat pada kolom K.

(b) Langkah W-

Pada tahap ini guru mengisi kolom W dengan cara bertanya kepada siswa yaitu apa yang ingin siswa ketahui mengenai Monkey, kemudian setiap pertanyaan dari siswa dicatat pada kolom W.

Setelah langkah W dilakukan, selanjutnya yaitu guru membagikan teks deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey. Kemudian guru meminta siswa membaca teks deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey dengan teknik membaca dalam hati.

(c) Langkah L

Pada tahap ini guru mengisi kolom L dengan cara membimbing siswa untuk menuliskan hal apa saja yang telah siswa pelajari dari hasil membaca teks deskriptif (teks report) yang berjudul Monkey sekaligus untuk menjawab pertanyaan dari kolom W.

Setelah semua langkah dilakukan selanjutnya yaitu guru membimbing siswa menyimpulkan hasil bacaan.

Dalam tahap konfirmasi, kegiatan yang dilakukan antara lain, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami, meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah diajarkan dan memberi penguatan kepada siswa dan bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

(3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilaksanakan selama maksimal 15 menit. Pada kegiatan ini guru melaksanakan evaluasi dengan cara membagikan tes tertulis kepada siswa


(38)

47

kemudian dikerjakan secara perorangan. Setelah evaluasi selesai dilaksanakan, guru mengkondisikan siswa untuk mengakhiri pembelajaran dan siap mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan cara merapikan tempat duduk.

b) Perlakuan (treatment) 2

Peneliti melaksanakan perlakuan (treatment) 2 pada hari Selasa tanggal 29 April 2014. Perlakuan (treatment) 2 dilaksanakan di kelas VA SDN 3 Mekarsari dan diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Perlakuan (treatment) 2 dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35menit). Pada perlakuan (treatment) 2 ini diharapkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris meningkat dari hasil perlakuan (treatment) 1. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dalam memberikan perlakuan (treatment) 2 kepada subjek penelitian sama dengan langkah-langkah yang ada pada perlakuan (treatment) 1 yaitu sesuai dengan langkah-langkah strategi KWL. Perbedaan hanya terdapat pada tema materi ajar tetapi masih mengenai Animal. Jika pada perlakuan (treatment) 1 teks bacaan berjudul Monkey, pada perlakuan (treatment) 2 teks bacaan berjudul The Camel.

3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Know, Want To Know, Learned

Dalam proses pembelajaran atau pemberian perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi KWL diadakan pula penilaian observasi. Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned (KWL). Bentuk instrumen yang digunakan dalam observasi ini adalah lembar observasi. Observer mengisi lembar observasi dengan cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom “ya” atau “tidak” dan mengisi kolom “keterangan” apabila diperlukan untuk setiap kegiatan atau langkah pembelajaran yang dilakukan peneliti ketika memberikan perlakuan pada subjek. Kolom “ya” yaitu apabila langkah pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dan kolom “tidak’’ apabila peneliti tidak melakukan langkah tersebut serta kolom “keterangan” apabila observer ingin menyampaikan kritik dan saran kepada peneliti.


(39)

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi yang dilakukan observer, maka diketahui bahwa peneliti sedikitnya tidak melakukan kesalahan dalam memberikan perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi KWL dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan langkah strategi KWL.

4. Data Pelaksanaan Post-test

Peneliti melaksanakan post-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan (treatment) dengan menerapkan strategi Know, want to Know, Learned (KWL) dalam proses pembelajaran. Post-test dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 April 2014 di kelas VA SDN 3 Mekarsari diikuti seluruh siswa yang berjumlah 28 orang. Peneliti melaksanakan post-test bersamaan dengan pelaksanaan perlakuan (treatment) 2. Setelah materi disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan strategi KWL, guru melakukan evaluasi pada kegiatan penutup. Kegiatan evaluasi pada perlakuan (treatment) 2 tersebut yang sekaligus merupakan kegiatan post-test dari penelitian ini. Jenis tes yang diberikan berupa tes yang sama dengan tes awal yaitu terdiri dari 15 butir soal, yang terdiri dari 5 butir soal uraian dan 10 butir soal pilihan ganda. Data skor hasil post-test kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari dapat dilihat pada tabel 3.20. sebagai berikut.

Tabel 3.20.

Hasil Post-Test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VA SDN 3 Mekarsari

Kode Siswa Skor Post-Test

S-1 13

S-2 12

S-3 12

S-4 18

S-5 14,5

S-6 18,5

S-7 15

S-8 14

S-9 14


(40)

49

(Lanjutan) Tabel 3.20.

Kode Siswa Skor Post-Test

S-11 16,5

S-12 18

S-13 12

S-14 19

S-15 12

S-16 15,5

S-17 15,5

S-18 11,5

S-19 18,5

S-20 15,5

S-21 14

S-22 14

S-23 18

S-24 15

S-25 18

S-26 18,5

S-27 17,5

S-28 17,5

Berdasarkan tabel 3.20. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan post-test diikuti oleh seluruh siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari yang berjumlah 28 orang. Terlihat bahwa skor yang diperoleh siswa bervariasi.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kagiatan selanjutnya adalah peneliti melakukan analisis data terhadap data yang telah diperoleh. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil jawaban siswa terhadap soal tes yang diberikan. Menurut Arikunto (2006, hlm. 235) menyatakan bahwa secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu: 1. Persiapan


(41)

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengecek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.

b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).

c. Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item perlu di drop.

2. Tabulasi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Memberikan skor terhadap item-item yang diberi skor.

b. Memberikan koden terhadap item-item yang tidak diberi skor. Misalnya (jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya).

c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang digunakan.

d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika berhubungan dengan komputer.

3. Penerapan data sesuai pendekatan penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain penelitian yang diambil.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode ekperimen, maka pengolahan data menggunakan rumus-rumus penghitungan statistik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis ini adalah mengolah data dengan bantuan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Pengolahan data


(42)

51

menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 digunakan untuk mengetahui data deskriptif variabel dan untuk mempermudah pada proses uji hipotesis. Adapun interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Rahmat dan Solehudin (2006, hlm. 63) dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.21. Interval Kategori

No Interval Kategori

1 X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2 ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi

3 ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang

4 ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah

5 X< ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Di mana:

Xideal = skor maksimal ideal = Xideal

Sideal = ideal

Langkah-langkah pengolahan data kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap hasil pre-test dan post-test.

2) Menghitung skor dan memberikan nilai terhadap hasil pre-test dan post-test. 3) Mengolah data dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap skor hasil

pre-test dan post-test.

4) Mendeskripsikan hasil analisis data untuk mengetahui kualitas membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.


(43)

Normal gain adalah perbandingan antara selisih skor pre-test dengan post-test dan selisih skor ideal dengan skor pre-test. Tujuan mengolah data dengan normal gain yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebagai pengaruh dari penerapan strategi KWL terhadap proses pembelajaran. Adapun rumus normal gain menurut Meltzer (2002) sebagai berikut:

Normal gain =

Adapun kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto (1999, hlm. 22) sebagai berikut :

Tabel 3.22.

Kategori Interpretasi Normal Gain

Normal Gain Tafsiran

< 0,40 Tidak efektif 0,40-0,55 Kurang efektif 0,56-0,75 Cukup efektif

>0,76 Efektif

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan unuk mengetahui kebenaran dari jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “Penerapan strategi Know, Want to know, Learned efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.”

Teknik pengolahan data pada uji hipotesis penelitian ini menggunakan bantuan dari aplikasi SPSS 16.0. Untuk melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 yaitu menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Adapun hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:


(44)

53

H0 : Data tidak berdistribusi normal Ha : Data berdistribusi normal

Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 005 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

2) Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini dilakukan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians homogen atau tidak. Varians dalam hal ini yaitu data hasil pre-test dan post-test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dengan uji Levene Statistic dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Adapun hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 : Data berasal dari varians yang tidak homogen Ha : Data berasal dari varians yang homogen

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak, jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

3) Uji Hipotesis Statistik

Uji Hipotesis statistik dilakukan bertujuan untuk keperluan uji signifikansi kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.

a) Uji komparasi

Uji komparasi dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata skor pre-test dan skor post-test. Dalam penelitian ini, uji komparasi menggunakan uji parametrik dengan paired samples t test. Uji komparasi dengan paired samples t test dilakukan jika data yang dihasilkan berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji non parametrik dengan uji wolcoxon.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL, maka dapat dilihat pada nilai signifikansi (sign.2 Tailed). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi apabila dilihat dari nilai signifikansi, diantaranya:


(45)

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL.

Ha : Ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL.

(2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05. (3) Menentukan kriteria pengujian Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima Jika signifikansi < 0,05, maka Ha ditolak b) Membuat kesimpulan

Kesimpulan dilihat dari output hasil uji paired samples t test, yaitu besar signifikansi yang diperoleh. Sehingga dapat ditarik kesimpulan ada atau tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan strategi know, want to know, learned dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.


(46)

77 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di kelas VA SDN 3 Mekarsari adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan awal membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa dapat dilihat dari hasil pre-test yaitu skor tertinggi adalah 14 dan skor terendah adalah 4, rata-rata skor pre-test yaitu 9,32 dengan kategori kemampuan membaca teks bahasa Inggris yaitu tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. 2. Kemampuan siswa membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah

diberikan perlaukuan (treatment) mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil post-test yaitu skor tertinggi adalah 19 dan skor terendah adalah 11, rata-rata skor post-test yaitu 15,36 dengan kategori kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris yaitu sangat tinggi, tinggi, dan sedang.

3. Efektivitas strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris dapat dilihat berdasarkan hasil dari uji paired samples t test yaitu nilai t hitung < t tabel (-15.089 < -2,05) dan signifikansi < 0,05 (0,000<0,05), maka ada perbedaan rata-rata antara skor pre-test dan post-test. dan hasil dari uji normal gain diperoleh nilai N gain yaitu sebesar 0,59 yang termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan strategi know, want to know, learned efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di kelas VA SDN 3 Mekarsari. Dengan demikian itu adalah bukti keberhasilan dari penelitian pada membaca pemahaman teks bahasa Inggris.


(47)

B. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Menerapkan strategi KWL dalam kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris masih jarang digunakan oleh guru-guru khususnya guru di Sekolah Dasar, sehingga perlu adanya kemauan dari guru untuk menerapkan strategi KWL ini, karena strategi ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Selain itu, strategi KWL dapat menumbuhkan minat baca dan membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. 2. Strategi KWL memerlukan kreatifitas guru dalam bertanya jawab dengan

siswa dan kecermatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran, karena strategi KWL terdapat langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan secara berurutan. Oleh karena itu, bagi para guru ataupun para peneliti selanjutnya yang akan menerapkan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris harus bisa mengoptimalkan kreatifitas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.


(48)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1999) Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktik ed. Rev. iv. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Statistik Nasional Pendidikan (2006) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris SD/MI. Jakarta: BSNP.

Harsono, A.S.R., Fuady, A., dan Saddhono, K. (2012) Pengaruh Strategi Know Want To Learn (KWL) dan Minat Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung, 1 (1), hlm. 53-64.

Meltzer, D.E. (2002b) Normalized learning gain:a key measure of student learning, addendum to Meltzer (2002a). [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/articles/index.html. [05 April 2014].

Poerwadarminta. (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pujiono, S. (2008) Metode K-W-L dalam Pembelajaran Membaca Kritis. Dalam: Pujiono, S. Dipresentasikan pada Pelatihan Model-model Pembelajaran untuk Guru Bahasa Indonesia Se-Yogyakarta.. Yogyakarta, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 1-9.

Rahim, F. (2011) Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Rahmat, C & Solehuddin. (2006) Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Andira.


(49)

Risnawati, (2007) Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tertang Pecahan Melalui Penerapan Strategi Pemecahan Masalah. Tasikmalaya : Tidak diterbitkan

Rohaeti, F. (2011) Studi Komparasi Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dengan Known-Want To Know–Learned (KWL) Materi Pokok Sel Kelas VII di SMP Hasanuddin 1 Semarang, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Sani, R. A. (2013) Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, E., Nurbaya, S., dan Pujiono, S. (2013) Keefektifan Strategi KWL (Know, Want yo Know and Learned) Plus dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMPMuhammadiyah 10 Yogyakarta, 2 (8), hlm.62-68.

Tarigan, H.G. (1979) Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008) Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wirawan, A. (2011) Efektifitas Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Melalui Metode Menghafal Bagi Siswa Kelas VII MTs Negeri Batu. Skripsi, Universitas Islam Negeri Malang.


(1)

H0 : Data tidak berdistribusi normal Ha : Data berdistribusi normal

Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 005 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

2) Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini dilakukan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians homogen atau tidak. Varians dalam hal ini yaitu data hasil pre-test dan post-test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dengan uji Levene Statistic dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Adapun hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0 : Data berasal dari varians yang tidak homogen Ha : Data berasal dari varians yang homogen

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak, jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

3) Uji Hipotesis Statistik

Uji Hipotesis statistik dilakukan bertujuan untuk keperluan uji signifikansi kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 3 Mekarsari.

a) Uji komparasi

Uji komparasi dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata skor pre-test dan skor post-test. Dalam penelitian ini, uji komparasi menggunakan uji parametrik dengan paired samples t test. Uji komparasi dengan paired samples t test dilakukan jika data yang dihasilkan berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji non parametrik dengan uji wolcoxon.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL, maka dapat dilihat pada nilai signifikansi (sign.2 Tailed). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi apabila dilihat dari nilai signifikansi, diantaranya:


(2)

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL.

Ha : Ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi KWL.

(2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05. (3) Menentukan kriteria pengujian Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima Jika signifikansi < 0,05, maka Ha ditolak b) Membuat kesimpulan

Kesimpulan dilihat dari output hasil uji paired samples t test, yaitu besar signifikansi yang diperoleh. Sehingga dapat ditarik kesimpulan ada atau tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan strategi know, want to know, learned dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.


(3)

77

Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di kelas VA SDN 3 Mekarsari adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan awal membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa dapat dilihat dari hasil pre-test yaitu skor tertinggi adalah 14 dan skor terendah adalah 4, rata-rata skor pre-test yaitu 9,32 dengan kategori kemampuan membaca teks bahasa Inggris yaitu tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. 2. Kemampuan siswa membaca pemahaman teks bahasa Inggris setelah

diberikan perlaukuan (treatment) mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil post-test yaitu skor tertinggi adalah 19 dan skor terendah adalah 11, rata-rata skor post-test yaitu 15,36 dengan kategori kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris yaitu sangat tinggi, tinggi, dan sedang.

3. Efektivitas strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris dapat dilihat berdasarkan hasil dari uji paired samples t test yaitu nilai t hitung < t tabel (-15.089 < -2,05) dan signifikansi < 0,05 (0,000<0,05), maka ada perbedaan rata-rata antara skor pre-test dan post-test. dan hasil dari uji normal gain diperoleh nilai N gain yaitu sebesar 0,59 yang termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan strategi know, want to know, learned efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di kelas VA SDN 3 Mekarsari. Dengan demikian itu adalah bukti keberhasilan dari penelitian pada membaca pemahaman teks bahasa Inggris.


(4)

B. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Menerapkan strategi KWL dalam kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris masih jarang digunakan oleh guru-guru khususnya guru di Sekolah Dasar, sehingga perlu adanya kemauan dari guru untuk menerapkan strategi KWL ini, karena strategi ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Selain itu, strategi KWL dapat menumbuhkan minat baca dan membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. 2. Strategi KWL memerlukan kreatifitas guru dalam bertanya jawab dengan

siswa dan kecermatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran, karena strategi KWL terdapat langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan secara berurutan. Oleh karena itu, bagi para guru ataupun para peneliti selanjutnya yang akan menerapkan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris harus bisa mengoptimalkan kreatifitas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1999) Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktik ed. Rev. iv. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Statistik Nasional Pendidikan (2006) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris SD/MI. Jakarta: BSNP.

Harsono, A.S.R., Fuady, A., dan Saddhono, K. (2012) Pengaruh Strategi Know Want To Learn (KWL) dan Minat Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung, 1 (1), hlm. 53-64.

Meltzer, D.E. (2002b) Normalized learning gain:a key measure of student

learning, addendum to Meltzer (2002a). [Online]. Tersedia:

http://www.physics.iastate.edu/per/articles/index.html. [05 April 2014].

Poerwadarminta. (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pujiono, S. (2008) Metode K-W-L dalam Pembelajaran Membaca Kritis. Dalam: Pujiono, S. Dipresentasikan pada Pelatihan Model-model Pembelajaran untuk Guru Bahasa Indonesia Se-Yogyakarta.. Yogyakarta, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 1-9.

Rahim, F. (2011) Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Rahmat, C & Solehuddin. (2006) Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Andira.


(6)

Risnawati, (2007) Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tertang Pecahan Melalui Penerapan Strategi Pemecahan Masalah. Tasikmalaya : Tidak diterbitkan

Rohaeti, F. (2011) Studi Komparasi Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dengan Known-Want To Know–Learned (KWL) Materi Pokok Sel Kelas VII di SMP Hasanuddin 1 Semarang, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Sani, R. A. (2013) Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, E., Nurbaya, S., dan Pujiono, S. (2013) Keefektifan Strategi KWL (Know, Want yo Know and Learned) Plus dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMPMuhammadiyah 10 Yogyakarta, 2 (8), hlm.62-68.

Tarigan, H.G. (1979) Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008) Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wirawan, A. (2011) Efektifitas Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Melalui Metode Menghafal Bagi Siswa Kelas VII MTs Negeri Batu. Skripsi, Universitas Islam Negeri Malang.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

6 15 34

KEEFEKTIFAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR.

1 2 57

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Penerapan know-Want to Know-Learned (KWL) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Tunarungu kelas VII SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTOSARI TEMANGGUNG.

4 21 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED DI KELAS VA

0 0 10