Evaluasi kelayakan dan profitabilitas Proyek Valencia Garden : studi kasus pada PT Jayaland Cabang Sidoarjo.
xv
ABSTRAK
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
(StudiKasuspada PT JayalandCabangSidoarjo)
AnityaWahyuHapsari NIM: 102114057 UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengevaluasi apakah proyek perumahan cluster Valencia Garden layak (2) untuk mengetahui apakah keputusan proyek perumahan cluster Valencia Garden adalah tepat.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Kelayakan proyek tersebut dianalisis dengan menggunakan aspek pasar dan aspek keuangan. Penilaian profitabilitas proyek perumahan cluster Valencia Garden dengan rasio margin laba kotor, margin laba usaha dan margin laba bersih. Ketepatan proyek perumahan cluster Valencia Garden dianalisis dengan rasio profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proyek perumahan cluster Valencia Garden adalahh layak dalam hal aspek pasar dan aspek keuangan (2) pelaksanaan proyek ini tepat seperti yang ditunjukkan oleh rasio laba yang menguntungkan.
(2)
xvi
ABSTRACT
FEASIBILITY AND PROFITABILITY EVALUATION OF VALENCIA GARDEN CLUSTER HOUSING PROJECT
(A Case Study on PT Jayaland Sidoarjo Branch)
Anitya Wahyu Hapsari NIM: 102114057 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The aim of this study are (1) to evaluate whether Valencia Garden cluster housing project is feasible (2) to investigate whether the decision of the Valencia Garden cluster housing project is appropriate.
The data analysis technique used is descriptive analysis. The feasibility of the project was analyzed through market and financial aspects. Assessment of Valencia Garden cluster housing project profitability by the ratio of the gross profit margin, operating profit margin and net profit margin. The appropriateness of the Valencia Garden cluster housing project was analyzed by profitability ratio.
The results showed that (1) the Valencia Garden cluster housing project was feasible in term of both market and financial aspects (2) the project was appropriate as indicated by favorable earnings ratios.
(3)
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
(Studi Kasus pada PT Jayaland Cabang Sidoarjo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Anitya Wahyu Hapsari NIM : 102114057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
(Studi Kasus pada PT Jayaland Cabang Sidoarjo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Anitya Wahyu Hapsari NIM : 102114057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
Tuhan tidak melakukan apa pun di Surga, selain menjawab doa
yang penuh dengan kepercayaan. -Anonim-
Orang yang mengatakan matahari mendatangkan kebahagiaan
adalah orang yang tidak pernah menari di tengah hujan.
-Anonim-
Beberapa orang selalu mengeluh karena mawar memiliki duri,
aku bersyukur bahwa duri memiliki mawar. -Alphonse Karr-
Kau hanya hidup sekali; tetapi jika kau hidup dengan benar,
sekali itu cukup. -Adam Marshal-
Karena itu Aku berkata kepadamu : Apa saja yang kamu minta
dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
hal itu akan diberikan kepadamu. -Markus 11 : 24-
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus.. Bunda Maria.. Papaku Setiadi.. Mamaku Endang Sri Wahyuni.. Adikku Anindita Puspita Sari dan Melania Alodia Natali Agriphina..
(8)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
Studi Kasus pada PT Jayaland Cabang Sidoarjo
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Januari 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 27 Februari 2015 Yang membuat pernyataan,
(9)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anitya Wahyu Hapsari Nomor Induk Mahasiswa : 102114057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
Studi Kasus pada PT Jayaland Cabang Sidoarjo
Berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 Februari 2015
Yang menyatakan
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menempuh
ujian akhir gelar sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik moril maupun
materiil sehingga terselesaikannya Skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, M.Si., Akt., CA. selaku dosen
pembimbing skripsi atas segala kebaikan dan kesabaran dalam
membimbing skripsi dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Radhial Kautsar selaku manajer akuntansi dan segenap karyawan
yang telah membantu dalam mencarikan data.
4. Orangtua penulis, Bapak Setiadi dan Ibu Endang Sri Wahyuni yang selalu
berusaha memperhatikan, memberi semangat serta doanya kepada penulis.
5. Adikku Anindita Puspita Sari dan Melania Alodia Natali Agriphina yang
(11)
viii
6. Teman-teman: Mbak Berna, Tere, Samuel, Mas Felix, Vio, yang selalu
memberi semangat dan memberi masukan dalam diskusi selama ini.
7. Untuk seseorang yang tak pantang menyerah mendengar keluh kesah dan
berada dalam suka maupun duka (Gregorius Catur Seno Aji).
8. Teman-teman seperjuangan Akuntansi 2010 khususnya kelas akuntansi B
atas kebersamaan yang telah kita lalui selama ini.
9. Keluarga Besar Poncolaksono.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang sudah
membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penyusunan Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan dunia akademik kita. Jika dalam penulisan terdapat kesalahan
kata-kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik atau saran
sangat diperlukan penulis agar dimasa mendatang menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
(12)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian... 3
(13)
x
F. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Pengertian Kontrak Konstruksi ... 6
1. Kontrak Harga Tetap ... 6
2. Kontrak Biaya-plus ... 7
B. Perusahaan Real Estate dan Property ... 7
1. Pengertian Perusahaan Real Estate dan Property ... 7
2.Pendapatan Pengembangan Real Estate ... 9
3.Unsur-Unsur Biaya Pengembangan Real Estate ... 10
C. Pengertian Studi Kelayakan Proyek ... 15
D. Tujuan Studi Kelayakan Proyek ... 16
E. Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Proyek ... 16
1. Aspek Pasar ... 16
2. Aspek Teknis ... 19
3. Aspek Keuangan ... 21
F. Kriteria Penilaian Proyek ... 24
1. Metode Average Rate of Return ... 24
2. Metode Payback Period ... 24
3. Metode Net Present Value (NPV) ... 25
4. Metode Internal Rate of Return (IRR) ... 26
G. Harga Pokok Produksi (HPP) dan Menetapkan Harga Jual .... 27
1. Harga Pokok Produksi (HPP) ... 27
2. Menetapkan Harga Jual ... 27
H. Pengertian Laporan Keuangan ... 28
I. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ... 30
1. Sifat Laporan Keuangan ... 30
2. Keterbatasan Laporan Keuangan ... 31
J. Arti Penting Laporan Keuangan ... 32
K. Analisis Laporan Keuangan ... 35
(14)
xi
M. Pengertian Rasio Profitabilitas ... 37
1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) ... 37
2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) ... 38
3. Margin Laba Usaha ... 38
4. Return On Investment (ROI) ... 38
BAB III METODE PENELITIAN... 40
A.Jenis Penelitian ... 40
B.Waktu dan Tempat Penelitian ... 40
C.Subyek dan Obyek Penelitian ... 40
D.Data yang Diperlukan... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ... 41
F. Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 50
A.Sejarah Berdirinya Perusahaan... 50
B.Bidang Usaha ... 51
C.Lokasi Perusahaan ... 51
D.Perkembangan PT Jayaland di Surabaya ... 52
E. Pengalaman dan Keahlian ... 53
F. Visi, Misi dan Kebijakan Mutu ... 53
G.Struktur Organisasi ... 54
BAB V ANALISIS DATA ... 61
A. Analisis Aspek Pasar ... 61
1. Menentukan wilayah pasar dan sasaran pasar ... 61
2. Menentukan pasar potensial ... 63
3. Prediksi penjualan ... 65
4. Pengenalan produk yang dilakukan oleh bagian pemasaran ... 66
(15)
xii
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan dana ... 67
2. Menggunakan metode Net Present Value ... 72
C. Menilai Profitabilitas Perusahaan ... 76
1. Menghitung Laba Rugi cluster Valencia Garden ... 76
2. Menghitung Rasio Profitabilitas ... 79
D. Menilai ketepatan keputusan pelaksanaan proyek Valencia Garden ... 81
BAB VI PENUTUP ... 83
A. Kesimpulan... 83
B. Keterbatasan Penelitian ... 84
C. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
(16)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pengenalan produk yang dilakukan bagian pemasaran... 44
Tabel 3.2 Perhitungan arus kas ... 46
Tabel 3.3 Perhitungan kas masuk bersih ... 47
Tabel 5.1 Jumlah permintaan (pemesan) ... 64
Tabel 5.2 Perhitungan peramalan penjualan ... 65
Tabel 5.3 Pengenalan produk yang dilakukan bagian pemasaran... 66
Tabel 5.4 Perincian development cost untuk pengembangan Valencia Garden ... 68
Tabel 5.5 Harga pokok tanah Valencia Garden ... 71
Tabel 5.6 Harga pokok tanah dan bangunan ... 72
Tabel 5.7 Arus kas... 74
Tabel 5.8 Kas masuk bersih ... 75
Tabel 5.9 Perhitungan Net Present Value ... 75
(17)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(18)
xv
ABSTRAK
EVALUASI KELAYAKAN DAN PROFITABILITAS PROYEK VALENCIA GARDEN
(StudiKasuspada PT JayalandCabangSidoarjo)
AnityaWahyuHapsari NIM: 102114057 UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengevaluasi apakah proyek perumahan cluster Valencia Garden layak (2) untuk mengetahui apakah keputusan proyek perumahan cluster Valencia Garden adalah tepat.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Kelayakan proyek tersebut dianalisis dengan menggunakan aspek pasar dan aspek keuangan. Penilaian profitabilitas proyek perumahan cluster Valencia Garden dengan rasio margin laba kotor, margin laba usaha dan margin laba bersih. Ketepatan proyek perumahan cluster Valencia Garden dianalisis dengan rasio profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proyek perumahan cluster Valencia Garden adalahh layak dalam hal aspek pasar dan aspek keuangan (2) pelaksanaan proyek ini tepat seperti yang ditunjukkan oleh rasio laba yang menguntungkan.
(19)
xvi
ABSTRACT
FEASIBILITY AND PROFITABILITY EVALUATION OF VALENCIA GARDEN CLUSTER HOUSING PROJECT
(A Case Study on PT Jayaland Sidoarjo Branch)
Anitya Wahyu Hapsari NIM: 102114057 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
The aim of this study are (1) to evaluate whether Valencia Garden cluster housing project is feasible (2) to investigate whether the decision of the Valencia Garden cluster housing project is appropriate.
The data analysis technique used is descriptive analysis. The feasibility of the project was analyzed through market and financial aspects. Assessment of Valencia Garden cluster housing project profitability by the ratio of the gross profit margin, operating profit margin and net profit margin. The appropriateness of the Valencia Garden cluster housing project was analyzed by profitability ratio.
The results showed that (1) the Valencia Garden cluster housing project was feasible in term of both market and financial aspects (2) the project was appropriate as indicated by favorable earnings ratios.
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia sekaligus untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup. Pembangunan perumahan dan pemukiman tidak lepas
dari masalah-masalah yang dihadapi misalnya masalah pemasaran yang
mendapat persaingan keras dari perusahaan-perusahaan pengembang lainnya.
Kegiatan usaha perusahaan pengembang (developer) selaku pihak swasta yang
ikut mencarikan solusi masalah perumahan adalah membangun dan menjual
perumahan kepada konsumen.
Perusahaan PT Jayaland adalah salah satu perusahaan pengembang
yang bergerak dalam bidang properti. Salah satu anak perusahaannya berada
di Sidoarjo Jawa Timur. PT Jayaland sendiri memiliki beberapa proyek dalam
usaha pembangunan pemukiman yang cukup besar yaitu Puri Surya Jaya di
sekitar daerah kawasan Sidoarjo. Puri Surya Jaya terdiri dari 8 cluster, salah
satu cluster yang sedang dibangun adalah Valencia Garden.
Proyek perumahan seperti Valencia Garden, umumnya memerlukan
dana yang cukup besar. Semakin besar skala proyek yang dibangun semakin
penting evaluasi kelayakan proyek dilakukan. Oleh karena itu sebelum proyek
ini dilaksanakan perlu dikaji terlebih dahulu apakah proyek ini layak
(menguntungkan) atau tidak dilaksanakan. Studi kelayakan proyek terdiri dari
(21)
studi kelayakan proyek adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Hal ini tidak terlepas dari tuntutan perusahaan untuk menghasilkan
laba (profit). Pembangunan proyek cluster Valencia Garden diharapkan selain
layak untuk dilaksanakan, juga menghasilkan profit bagi perusahaan. Untuk
mengukur laba (profitabilitas) perusahaan dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan. Analisis tersebut memberikan jawaban tentang efektif
tidaknya perusahaan.
PT Jayaland telah melakukan studi kelayakan proyek sebelum
melaksanakan pembangunan proyek. Akan tetapi studi kelayakan yang
dilakukan tersebut belum sesuai dengan prosedur yang ada sehingga
diperlukan adanya evaluasi. Maka dalam penelitian ini akan dibahas mengenai
studi kelayakan proyek yang sesuai dengan prosedur pada PT Jayaland
khususnya cluster Valencia Garden.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah proyek perumahan cluster Valencia Garden layak dilaksanakan?
2. Apakah keputusan pelaksanaan proyek perumahan cluster Valencia
(22)
C. Batasan Masalah
Penelitian ini berhubungan dengan studi kelayakan proyek pada cluster
Valencia Garden. Dalam penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan yaitu
penghitungan dengan menggunakan aspek pasar dan aspek keuangan.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah proyek perumahan cluster Valencia Garden
layak dilaksanakan.
2. Untuk mengetahui apakah keputusan pelaksanaan proyek perumahan
cluster Valencia Garden tepat.
E. Manfaat Penelitian
1. Perusahaan
a. Memberi masukan pada perusahaan untuk mengetahui apakah proyek
perumahan Valencia Garden layak dilaksanakan.
b. Agar perusahaan mengetahui proyek Valencia Garden tepat atau tidak
untuk dilaksanakan.
2. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan studi kelayakan
pada proyek perumahan dan juga menambah referensi perpustakaan
(23)
3. Peneliti
Untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama mengikuti
kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya
4. Pembaca
Dapat menambah wawasan pengetahuan dan memperluas wawasan
pembaca dalam evaluasi kelayakan proyek.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan topik
penelitian dan sebagai dasar pembahasan.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan tempat penelitian, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah perusahaan, personalia,
(24)
BAB V Analisis Data
Dalam bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian analisis data
serta pembahasannya.
BAB VI Penutup
Dalam bab ini akan berisi mengenai kesimpulan dari analisis data,
keterbatasan serta saran yang diharapkan dapatt bermanfaat bagi
(25)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kontrak Konstruksi
Soeharto (1995: 552) mendefinisikan kontrak konstruksi sebagai
suatu proses dimana pemilik proyek membuat suatu ikatan dengan agen
dengan tugas megkoordinasikan seluruh kegiatan penyelenggaraan proyek
termasuk studi kelayakan, desain, perencanaan, persiapan kontrak konstruksi
dan lain-lain, kegiatan proyek dengan tujuan meminimkan biaya dan jadwal
serta menjaga mutu proyek.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu PSAK No 34
mendefinisikan kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegoisasikan
secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan,
teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kontrak konstruksi
adalah suatu ikatan perjanjian atau negosiasi antara pemilik proyek dengan
agen-agen mengkoodinasikan seluruh kegiatan proyek dengan tujuan untuk
meminimalkan biaya dan jadwal serta menjaga mutu proyek. Terdapat 2 (dua)
klasifikasi kontrak konstruksi, yaitu: (IAI, 2012: 34.1)
1. Kontrak Harga Tetap
Kontrak konstruksi dengan syarat bahwa kontraktor telah menyetujui
(26)
per unit output, yang dalam beberapa hal tunduk pada klausa-klausa
kenaikan biaya.
2. Kontrak Biaya-plus
Kontrak konstruksi yang mana kontraktor mendapatkan penggantian
untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah
imbalan dengan persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.
Suatu kontrak konstruksi mungkin dinegosiasikan untuk membangun
sebuah aset tunggal, seperti jembatan, bangunan, dam, pipa, jalan, kapal,
dan trowongan. Kontrak kostruksi juga berkaitan dengan sejumlah aset
yang berhubungan erat atau saling bergantung satu sama lain dalam hal
rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok;
kontrak seperti ini misalnya kontrak kilang-kilang minyak atau
bagian-bagian lain yang kompleks dari pabrik atau peralatan.
Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan,
perencanaan dapat dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak
perencanaan kepada kontraktor bukan kepada penguna jasa. PSAK No 34
mendefinisikan termin sebagai jumlah yang dilakukan dalam suatu kontrak,
baik yang telah dibayar ataupun yang belum dibayar oleh pemberi kerja.
B. Perusahaan Real Estate dan Property
1. Pengertian Perusahaan Real Estate dan Property
Industri Real Estate dan Property pada umumnya merupakan dua
(27)
peningkatan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti
gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka, dan segala bentuk
pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Aktivitas
pengembangan real estat adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian
dibangun perumahan dan/atau bangunan komersial dan/atau bangunan
industri. Bangunan tersebut dimaksudkan untuk dijual atau disewakan,
sebagai satu kesatuan atau secara eceran (retail). Aktivitas pengembangan
real estat juga mencakup perolehan keveling tanah untuk dijual tanpa
bangunan (IAI, 2012: 44.1). Sedangkan menurut perundang-undangan di
Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam
PDMN No. 5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate.
Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan
properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta
pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri
pariwisata. Sedangkan definisi property adalah tanah hak dan bangunan
permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata
lain, property adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum
seperti sewa dan kepemilikan.
Produk yang dihasilkan dari industri real estate dan property
sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartment,
rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran (office
building), pusat perbelanjaan berupa mall, plaza, atau trade center.
(28)
gedung perkantoran (office building) termasuk dalam landed property,
sedangkan mall, plaza, atau trade center termasuk dalam comemercial
building.
Dunia Real Estate dan Property Indonesia sedang berkembang
dengan pesat seiring dengan kebutuhan terhadap perumahan rakyat yang
semakin besar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berdampak pada peningkatan
kebutuhan akan gedung perkantoran dan fasilitasnya. Berbagai jenis
perumahan sedang akan dibangun, termasuk jenis apartemen, kondonium,
rumah susun, resort, dan sebagainya.
2. Pendapatan Pengembangan Real Estate
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula
pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji
dalam laporan laba rugi. Pendapatan merupakan kehidupan dari suatu
perusahaan.
Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No. 23 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk iti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
(29)
Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh
dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan
kegiatan utama perusahaan. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang
real estate dan property, pendapatan yang berasal dari kegiatan normal
perusahaan biasanya terdiri dari :
a. Penjualan rumah, ruko, dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling
tanahnya.
b. Penjualan bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat
perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam
kepemilikian time sharing.
c. Penjualan kaveling tanah tanpa bangunan.
d. Penyewaan rumah, ruko, dan bangunan sejenis lainnya.
Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan
adalah hasil di luar kegiatan utama perusahaan yang sering disebut
pendapatan non operasi. Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan ke
dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan deviden.
3. Unsur-unsur Biaya Pengembangan Real Estate
Definisi biaya menurut Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen
(2000: 38) sebagai berikut:
“Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.Kita sebut ekuivalen kas karena aset non kas dapat ditukar untuk barang atau jasa yang diinginkan.Misalnya, untuk
(30)
Biaya (cost) bagi kontraktor bangunan menggambarkan semua jenis
yang termasuk dalam bagian pengeluarannya. Harga (price) merupakan
jumlah tagihan untuk pekerjaan yang telah dilaksanakannya, dan bila
tagihan ini diterima akan menjadi pemasukan (income). Perbedaan antara
harga dan biaya ini merupakan keuntungan (gain). Karena itu, biaya dapat
didefinisikan secara tepat dalam konteks ini.Istilah biaya sangat berkaitan
dengan manufaktur, sedangkan harga berkaitan dengan penjualan.
IAI (2012: 44.7) menegaskan bahwa biaya yang berhubungan
langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyeksi
tidak langsung yang berhubungan dengan beberapa proyek real estat
dialokasi dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya
yang tidak jelas hubungannya dengan suatu proyek real estat, seperti biaya
umum dan administrasi, diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Berikut ini adalah biaya aktivitas pengembangan real estat yang
dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat: (IAI, 2012: 44.7)
a. Biaya pra-perolehan tanah (preacquisition costs);
Biaya pra-perolehan tanah dikapitalisasi ke proyek pengembangan
real estat apabila kriteria berikut ini terpenuhi :
1) Biaya tersebut teridentifikasi secara langsung dengan proyek
tertentu;
2) Biaya tersebut akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real
(31)
3) Perusahaan pengembang harus aktif mengusahakan perolehan
tanah dan mampu membiayai atau memperoleh pendanaan yang
memadai.
Biaya pra perolehan tanah mencakup biaya sebelum perolehan
tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari
Pemerintah. Biaya pra perolehan tanah yang dapat dikapitalisasi adalah
biaya yang berhubungan dengan aktivitas perolehan tanah. Biaya
praperolehan tanah mencakup, tetapi tidak terbatas pada komponen
biaya sebagai berikut :
1) Biaya pengurusan izin Pemerintah;
2) Biaya konsultasi hukum;
3) Biaya studi kelayakan;
4) Gaji karyawan;
5) Biaya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; dan
6) Imbalan untuk ahli pertanahan.
Pada saat tanah berhasil diperoleh, biaya praperolehan tanah
dipindahkan ke biaya proyek pengembangan real estat. Apabila besar
kemungkinan (probable) tanah tidak akan berkasil diperoleh, biaya pra
perolehan tanah langsung diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
b. Biaya Perolehan Tanah
Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah,
termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah
(32)
Biaya perolehan tanah mencakup, tetapi tidak terbatas pada komponen
biaya sebagai berikut :
1) Biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan (yang
tidak akan digunakan sebagai bangunan), tanaman dan lain-lain
yang berada diatas tanah tersebut;
2) Biaya gambar topografi;
3) Biaya pembuatan cetak biru;
4) Biaya pengurusan dokumen hukum;
5) Bea balik nama;
6) Komisi untuk perantara;
7) Imbalan jasa professional seperti ahli lingkungan hidup, ahli
pertanahan, ahli hukum, ahli konstruksi; dan
8) Biaya pemaangan tanah, termasuk biaya peruntuhan bangunan.
c. Biaya yang secara Langsung Berhubungan dengan Proyek
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek
mencakup, tetapi tidak terbatas pada komponen biaya sebagai berikut :
1) Gaji pekerja lapangan, termasuk gaji supervisor;
2) Biaya bahan yang digunakan dalam proyek;
3) Penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam proyek;
4) Biaya pemindahan sarana, peralatan dan bahan dari dank e alokasi
pelaksanaan proyek;
(33)
6) Biaya perancangan dan bantuan teknis (tecnicaal assistance) yang
secara langsung berhubungan dengan proyek;
7) Imbalan jasa professional, seperti ahli pertamanan, ahli
lingkungan hidup, arsitek, ahli konstruksi;
8) Biaya pengurusan pengikatan jula beli; dan
9) Biaya pengurusan perjanjian jual beli.
d. Biaya yang dapat Diatribusikan pada Aktivitas Pengembangan Real
Estat
Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real
estat mencakup, tetapi tidak terbatas pada komponen berikut ini :
1) Asuransi;
2) Biaya perancangan dan bantuan teknis (technical assistance) yang
tidak secara langsung berhubungan dengan proyek tertentu;
3) Biaya overhead konstruksi;
4) Biaya pembangunan infrastruktur umum, seperti tempat ibadah
umum, taman umum, jalan umum, pasar,sekolah, kantor polisi,
rumah sakit, atau poliklinik, tempat pemakaman, dan lain-lain;
5) Imbalan jasa professional dan perencanaan seluruh proyek; dan
6) Biaya pinjaman.
Biaya pembangunan sarana umum yang dapat dikomersialkan
diperlukan sesuai dengan rencana manajemen sebagai berikut :
1) Apabila sarana tersebut akan dijual atau dialihkan sehubungan
(34)
yang diperkirakan akan diperoleh dialokasikan sebagai beban
proyek. Biaya tersebut termasuk perkiraan beban operasional
masa depan yang ditanggung penjual.
2) Apabila sarana tersebut akan dijual tersendiri atau akan dimiliki
oleh pengembang, kelebihan biaya dari taksiran nilai wajar pada
saat sarana tersebut secara substansial selesai secara fisik
dialokasikan sebagai beban proyek.
Alokasi biaya sarana umum dilakukan ke unit-unit tanah yang
memperoleh manfaat dari sarana tersebut. Pendapatan yang diperoleh
sebelum sarana secara fisik selesai secara susbtansial dikurangi dari
biaya sarana.
C. Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu
proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil
(Husnan dan Suwarsono 2000). Sedangkan menurut Edris (1983) studi
kelayakan proyek adalah suatu analisa yang sistematis dan mendalam atas
setiap faktor yang ada pengaruhnya terhadap kemungkinan proyek mencapai
sukses.
Adanya beberapa definisi di atas pada dasarnya studi kelayakan proyek
(35)
1. Suatu studi terhadap gagasan usaha atau usulan proyek.
2. Pengkajian dengan mininjau berbagai faktor yang berkaitan, guna
mengambil keputusan apakah usulan proyek diterima atau ditolak.
D. Tujuan Studi Kelayakan Proyek
Tidak semua perusahaan yang mengadakan proyek berhasil
memperoleh keuntungan dari adanya pembangunan tersebut. Tidak jarang
mereka mengalami kegagalan. Penyebabnya antara lain adalah karena
kesalahan dalam menafsir pasar yang tersedia, kesalahan dalam
memperkirakan teknologi yang tepat dipakai, kesalahan dalam memperkirakan
kebutuhan tenaga kerja yang ada. Sebab lain bisa berasal dari pelaksanaan
proyek yang tidak terkendalikan, akibatnya biaya pembangunan proyek
menjadi membengkak sehingga penyelesaian proyek menjadi tertunda-tunda.
Untuk itu studi kelayakan proyek menjadi sangat penting. Dengan
demikian tujuan dilaksanakannya studi kelayakan adalah untuk menghindari
keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang tidak
menguntungkan.
E. Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Proyek
1. Aspek pasar
Setiap perusahaan yang memproduksi barang selalu mengharapkan
agar dapat mencari dan mempertahankan langganannya
(36)
tujuan itu tercapai maka perusahaan harus selalu memonitor apa yang
diinginkan konsumen lalu berusaha memenuhi keinginan itu agar konsumen
merasa terpuaskan selanjutnya perusahaan akan dapat memanfaatkan
kepuasan konsumen itu untuk mendapatkan laba.
Dewasa ini banyak perusahaan bermunculan dan karenanya
persaingan antar perusahaan semakin tajam. Pada keadaan yang demikian ini
aspek pasar menempati kedudukan utama dalam mempertimbangkan
penanaman investasi yang dilakukan oleh investor.
Suad Husnan dan Suwarsono (2000: 32) mengemukakan beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pasar dari usulan proyek adalah:
a. Berapa market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang
akan datang? Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan
masa lalu, sekarang, dan variable-variabel yang berpengaruh terhadap
permintaan tersebut, yang diduga juga berpengaruh terhadap pasar
potensial di masa datang. Demikian pula perlu diusahakan bahwa
hubungan variabel tersebut dapat dibuat dalam suatu model.
b. Berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari
keseluruhan pasar potensial? Bagaimana perkembangan market share
tersebut di masa yang akan datang?
c. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang
telah ditetapkan. Untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan
produk dalam siklus usia proyek, dan segmen pasar yang direncanakan.
(37)
digunakan termasuk di dalamnya pemilihan skala prioritas, terutama
dalam kaitannya dengan investor melakukan penetrasi dan memasuki
pasar.
Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok
produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode
waktu tertentu di bawah pengaruh suatu set kondisi yang meliputi variabel
yang dapat dikendalikan oleh calon investor seperti contohnya marketing
mix dan kemampuan manajemen lainnya, ataupun variabel yang tidak dapat
dikendalikan oleh calon investor, yakni kondisi perekonomian pada
umumnya atau kondisi industri.
Sales potensial adalah permintaan perusahaan tertentu dibawah
kekuatan pasar yang dilakukan atau sering juga disebut market share
perusahaan. Atau dengan kata lain sales potensial adalah sebagaian dari
keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang
bersangkutan.
Strategi pemasaran yang dimaksud disini adalah berbagai usaha yang
dilakukan calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian hasil produksinya. Hal yang mungkin dilaksanakan
dalam program pemasaran yang direncanakan hendaknya juga
dipertimbangkan oleh calon investor seperti memberikan pelayanan khusus
pada konsumen.
Setelah pembatasan pengertian dilakukan, maka untuk menjawab
(38)
permintaan. Hal ini dilakukan untuk minimisasi ketidakpastian yang
mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Peramalan yag digunakan dalam
penelitian ini adalah metode time series, karena metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data atau keadaan masa lampau yang sesuai dengan
aspek pasar yang menitikberatkan pengalaman penjualan masa lalu. Metode
yang digunakan khususnya adalah Metode Trend Linear atau Metode Trend
Kuadratik. Metode Trend Linear digunakan apabila data masa lalu
cenderung merupakan garis lurus dan menggunakan Trend Kuadratik
apabila data cenderung berbentuk parabola.
Keseluruhan hasil ramalan yang menjawab pertanyaan di depan,
apabila menunjukan peningkatan pada masing-masing variabel yaitu market
potensial, market share dan selanjutnya investor menentukan strategi
pemasaran yang sesuai maka usulan proyek dikatakan layak dilaksanakan
ditinjau dari aspek pasar. Tetapi apabila trend yang menurun, maka usulan
proyek dikatakan tidak layak dilaksanakan ditinjau dari aspek pasar.
2. Aspek Teknis
Kesejahteraan manusia tidak hanya mencakup kesehatan fisik saja
tetapi juga kesehatan mental serta hubungan sosial yang optimal di dalam
lingkungannya. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka masalah
fasilitas perumahan yang tersedia bagi kesejahteraan masyarakat adalah
(39)
a. Penyediaan sarana dan pengawasan kualitas air bersih.
b. Tempat pembuangan sampah dan air limbah serta sarana pembuangan
kotoran.
c. Penyediaan jalan lingkungan.
d. Penerangan listrik dari PLN di setiap unit rumah.
e. Fasilitas air bersih dari PAM.
f. Fasilitas lingkungan diantaranya pertamanan, taman kanak-kanak,
tempat ibadah, tempat bermain, tempat parkir mobil, dan sebagainya.
Maksud dan tujuan pembangunan perumahan dan pemukiman adalah:
a. Memperbaiki keadaan perumahan dan lingkungannya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
b. Mengembangkan dan meningkatkan sarana, prasarana, dan fasilitas
lingkungan baik perkotaan maupun pedesaan.
c. Meningkatkan dan memanfaatkan kembali fungsi-fungsi perkotaan
dengan lebih mengutamakan tata kota tanah.
Namun secara khusus untuk membangun suatu daerah
pemukiman/perumahan, persyaratan teknisnya yang harus terpenuhi adalah:
a. Perizinan baik izin prinsip, izin lokasi, maupun izin mendirikan
bangunan.
b. Pengukuran tanah.
c. Pembebasan tanah.
d. Sertifikat induk.
(40)
f. Pengukuran kapling.
g. Pemecahan sertifikat.
h. Sarana jalan lingkungan.
i. Sarana saluran lingkungan.
j. Gorong-gorong.
k. Bak control
l. Fasilitas air bersih.
m. Sambungan jaringan listrik PLN.
n. Lampu penerangan jalan dan sarana sosial.
3. Aspek Keuangan
Faktor-faktor yang penting yang harus diperhitungkan dalam
aspek keuangan meliputi jumlah dana yang dibutuhkan, kemudian
ditelusuri asal dan jumlah dana yang akan di tanam investor dalam proyek.
Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan apakah penghasilan yang
diperoleh selama masa kehidupan proyek dapat memberikan keuntungan
yang memadai kepada perusahaan dan pemilik proyek.
a. Kebutuhan dana
Kebutuhan dana yang digunakan dalam pembiayaan proyek
meliputi dana untuk aktiva tetap (modal tetap) dan modal kerja.
Kebutuhan dana untuk aktiva tetap meliputi pembiayaan untuk:
1) tanah dan pengembangan lokasi
(41)
3) aktiva tetap lainya aktiva tetap tak berwujud, misalnya: patent,
lisensi
4) biaya sebelum operasi
Sedangkan dana modal kerja digunakan untuk memutar roda
operasi perusahaan sehari-hari.
b. Sumber dana
Setelah diketahui besarnya jumlah dana yang dibutuhkan untuk
membiayai proyek tersebut, langkah selanjutnya adalah menentukan
asal dana tersebut akan diperoleh. Sumber dana yang utama yaitu:
1) modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan
2) saham biasa atau saham preferen yang diperoleh dari emisi saham
pasar modal
3) obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal
4) kredit bank
5) leasing (sewa guna) dari lembaga keuangan non bank
6) project finance yaitu bentuk kredit yang pembayarannya didasarkan
atas kemampuan proyek tersebut melunasi kewajiban finansial
c. Aliran Kas/Cash Flow
Konsep aliran kas merupakan konsep yang sangat penting dalam
menentukan tingkat keuntungan dari usulan pembangunan proyek
tersebut. Cara penilaian didasarkan pada aliran kas dan bukan pada
(42)
perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang
dilaporkan dalam buku.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisa
dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni aliran kas permulaan (initial
cash flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan aliran
kas terminal (terminal cash flow). Pengeluaran untuk investasi (outlays)
pada awal periode merupakan initial cash flow. Aliran kas yang timbul
selama operasi proyek disebut sebagai operational cash flow.Aliran kas
yang diperoleh pada waktu proyek tersebut berakhir disebut sebagai
terminal cash flow. Pada umumnya initial cash flow adalah negatif, operational dan terminal cash flow umumnya positif.
Untuk menghitung aliran kas proyek ada 2 cara yang dapat
dipergunakan yaitu:
1) Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan
Cara ini digunakan apabila proyek tersebut dibelanjakan dengan
modal sendiri seluruhnya. Penyusutan dimasukkan karena
penyusutan bukan merupakan pengeluaran tunai dan penyusutan
timbul pada saat aktiva tetap dibeli.
2) Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + bunga (1 – pajak)
Cara ini digunakan apabila proyek tersebut dibelanjakan dengan
modal pinjaman. Kas masuk bersih perlu ditambah dengan bunga
(43)
dapat dicampuradukan dengan keputusan pendanaan. Selain itu
discount rate yang digunakan adalah biaya modal yang salah satu
komponennya adalah biaya modal dari utang; dengan demikian agar
tidak terjadi perhitungaan ganda maka perlu disesuaikan aliran kas
bersih dengan bunga pinjaman.
F. Kriteria Penilaian Proyek
1. Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang
diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba
setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investment. Hasil
yang diperoleh dinyatakan dalam presentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka
proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat
keuntungan yang diisyaratkan proyek ditolak (Husnan dan Suwarsono
2000: 207)
2. Metode Payback Period
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk
dapat menutup kembali pengeluaran dengan menggunakan proceeds atau
aliran kas netto. Metode mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali.
Karena itu satuan hasilnya bukan presentase, tetapi satuan waktu (bulan,
(44)
payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi
jumlah invetasi dengan proceeds tahunan.
Selanjutnya, Payback period dari suatu proyek yang diusulkan
dibandingkan dengan maksimum payback period yang dapat diterima.
Apabila payback period dari suatu investasi yang diusulkan lebih pendek
daripada periode payback maksimum, maka usulan investasi tersebut dapat
diterima. Sebaliknya jika payback period-nya lebih panjang daripada
period maksimumnya maka usulan tersebut ditolak.
Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besar dari tahun ke
tahun, maka kita perlu menghitung proceeds tahun per tahun hingga
keseluruhan investasi dapat diperoleh kembali.
3. Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini untuk menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa
yang akan datang (Husnan dan Suwarsono, 2000: 190). Secara matematik
rumus NPV dapat dituliskan sebagain berikut :
Dimana :
Io = pengeluaran pembiayaan proyek
t = waktu arus kas
i = suku bunga diskonto yang digunakan
(45)
Suku bunga yang dipakai harus sejalan (satuan yang sama) dengan
waktu arus kas. Bila waktu arus kas dalam satuan tahun, maka suku bunga
juga dalam periode satu tahun, demikian pula bila waktunya dalam satuan
bulan.
Bila…. Berarti…. Maka….
NPV > 0 Proyek yang dilakukan
memberikan manfaat bagi
perusahaan
Proyek bisa dijalankan
NPV < 0 Proyek yang dilakukan akan
mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan
Proyek ditolak
NPV = 0 Proyek yang dilakukan tidak
megakibatkan perusahaan
untuk atau merugi
Jika proyek dilaksanakan
atau tidak dilaksanakan
tidak berpengaruh pada
keuangan perusahaan.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Pengertian Internal Rate of Return (IRR) dapat didefinisikan
sebagai bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds
yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan
jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan caratrial and error (terutama jika
(46)
Secara matematik rumus IRR dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana :
r = tingkat bunga
At = cash flows untuk periode t
t = periode terakhir dari cash flows yang diharapkan
G. Harga Pokok Produksi (HPP) dan Menetapkan Harga Jual
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Di bisnis developer, prinsip sederhananya dihitung dengan
mencatat/memastikan biaya di empat komponen. Harga tanah mentah,
biaya pajak, biaya pembuatan fasum serta persiapan dasar teknis kawasan,
dan biaya konstruksi rumah. Total satuan harga dari empat komponen
tersebut bila dijumlahkan maka hasilnya adalah Harga Pokok Produksi
(HPP).
2. Menetapkan Harga Jual
Dalam penetapan harga jual terlebih dahulu harus diketahui Harga
Pokok Produksi tiap proyek yang dijalankan. Bila sudah diketahui Harga
Pokok Produksinya akan mudah untuk menentukan harga jual suatu
proyek. Harga Pokok Produksi ditambah dengan profit yang diinginkan
(47)
H. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,
yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian
dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen.
Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran
dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang
kita tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam
(48)
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
pokok yaitu: (IAI, 2012: 9)
1. Keterpahamian (Understandibility)
Keterpahamian adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna
maknanya oleh pemakai.Dua faktor mempengaruhi keterpahamian
informasi yaitu pemakai dan informasi itu sendiri (Suwardjono, 2011:
168).Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Keberpautan (Relevance)
Keberpautan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk
membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan
sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan (Suwardjono,
2011: 169). Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu.
3. Keterandalan (Reliability)
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi
keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Informasi akan
(49)
meragukan kebenaran dan validitas informasi tersebut (Suwardjono, 2011:
171).
4. Keterbandingan (Comparability)
Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu
para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua
perangkat fenomena ekonomik (Suwardjono, 2011: 175).Pengguna harus
dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode
untuk mengidentifikasi kecendrungan (tren) posisi dan kinerja
keuangan.Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu pengukuran
dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut,
antarperiode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
I. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
1. Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan
sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang
merupakan hasil dari suatu kombinasi antara: (Munawir, 2004: 6)
a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)
Berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari
(50)
perusahaan maupun yang disimpan dibank, jumlahpiutang, persediaan
barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan.
b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting
convention and postulate)
Berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim (General Accepted Accounting Principles); hal ini
dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk
keseragaman.
c. Pendapat pribadi (personal judgement)
Dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi telah diatur
oleh konvensi- konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan
yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan
dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung dari akuntan
atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.
2. Keterbatasan Laporan Keuangan
Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan
tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu
mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: (Munawir, 2004:9)
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu
(51)
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalum
dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan
volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu
menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar,
mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut
yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena
faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (di
kuantifikasi); misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya
beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau adanya
kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan yang telah disetujui, kemampuan
serta integritas manajernya dan sebagainya.
J. Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
(52)
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2012: 5)
Laporan keuangan merupakan suatu informasi penting bagi para
pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi
karena dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksikan apa
yang terjadi pada masa yang akan datang. Menurut Munawir (2004) dalam
bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan, pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu
perusahaan adalah para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang
bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah di mana
perusahaan itu berdomosili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.
1. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan memiliki kepentingan dengan adanya laporan
keuangan. Dengan mengetahui laporan keuangan, pemilik perusahaan
akan dapat mengetahui dan menilai berhasil tidaknya manajer dalam
memimpin perusahaan, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi yang
dialami oleh perusahaan.
2. Manajer atau Pimpinan Perusahaan
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya periode yang
baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki
sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
lebih tepat. Laporan keuangan dapat digunakan oleh manajemen untuk:
(53)
b. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses
atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat
dicapai oleh perusahaan.
c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah
diserahi wewenang dan tanggung jawab.
d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau
prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Para Investor
Para investor sangat berkepentingan atau memerlukan laporan
keuangan perusahaan di mana mereka menanamkan modalnya.Mereka
berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dan
perkembangan perusahaan selanjutnya.
4. Para Kreditur dan Bankers
Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak
permintaan kredit dari suatu perusahaan, para kreditur dan bankers perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
5. Pemerintah
Pemerintah di mana perusahaan itu berdomosili sangat
berkepentingan dengan adanya laporan keuangan perusahaan
tersebut.Disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus
(54)
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar
perencanaan pemerintah.
K. Analisis Laporan Keuangan
Suatu rasio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah
dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya.
Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan
suatu hubungan yang mempunyai makna. Rasio merupakan alat analisis yang
dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simpton (gejala-gejala
yang tampak) suatu keadaan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik
atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila
angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standar (Munawir, 2004: 64). Dalam melakukan analisis
rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang
mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio keuangan mungkin dihitung
berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan rugi
(55)
L. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir 2004: 37). Analisis rasio
keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu
perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa datang (Husein 2005: 206).
Tujuan analisis rasio keuangan yaitu digunakan untuk mengukur kekuatan atau
kelemahan suatu perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan, analisis laporan keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak
ukur yang digunakan yaitu rasio-rasio keuangan yang pada dasarnya disusun
dengan menggabung-gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba
rugi dan neraca.
Analisis rasio pada dasarnya terdiri dari dua macam perbandingan yaitu:
1. Perbandingan eksternal (cross sectional approach) yaitu dengan cara
membandingkan rasio-rasio keuangan dari suatu perusahaan tertentu
dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang
sejenis/industry dalam waktu yang sama.
2. Perbandingan internal (time series) yaitu dengan cara membandingkan rasio
saat ini dengan rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang
sama, cara ini akan memberikan informasi rasio dari waktu ke waktu. Jika
rasio keuangan ini diurutkan dalam waktu beberapa tahun, pemakai dapat
melihat kecendrungan rasio keuangan apakah mengalami penurunan atau
(56)
M. Pengertian Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu
dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari
laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini
disebut juga rasio rentabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2007: 304).
Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
1. Margin laba kotor (gross profit margin)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:
18).
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan
dengan penjualan. Semakin besar gross profit margin semakin baik
keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan penjualan,
demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin
(57)
rumus :
Gross profit margin = Penjualan - Harga Pokok Penjualan
Penjualan
2. Margin laba bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan.Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu
perusahaan.
Rumus:
Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak
Penjualan
3. Margin laba usaha
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
setelah beban operasi dan harga pokok penjualan dalam hubungannya
dengan penjualan. Rumus:
Margin Laba usaha = Laba Usaha
Penjualan Bersih
4. Return On Investment (ROI)
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia
(58)
Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu
perusahaan.Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan
berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva
(Syafri, 2008:63).
Rumus:
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak
(59)
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah dengan studi kasus yaitu
penelitian yang memusatkan pada suatu objek tertentu dengan mempelajarinya
sebagai kasus. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku
untuk objek yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian : PT Jayaland Cabang Sidoarjo
Waktu Penelitian : Januari 2014
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah bagian
administrasi, bagian keuangan dan bagian pemasaran.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah laporan keuangan proyek Surya Jaya milik PT
Jayaland cabang sidoarjo.
D. Data yang diperlukan
1. Gambaran umum perusahaan
(60)
3. Laporan L/R Perusahaan
4. Arus Kas perusahaan
E. Teknik pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara
langsung kegiatan maupun laporan keuangan perusahaan terutama yang
berkaitan dengan proyek.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data biaya pembangunan proyek dan perkiraan
aliran kas, penulis menghubungi bagian administrasi dan keuangan.
Sedangkan data mengenai wilayah pasar dan sasaran pasar, penulis
mendapatkannya dengan menanyakan langsung pada bagian pemasaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data
dengan melihat catatan dan sumber, serta dokumen pendukung yang
berkaitan dengan pembangunan proyek.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yaitu dengan menggunakan teori yang sudah ada dan gambaran
mengenai objek penelitian serta memberikan kesimpulan berdasarkan teori
(61)
1. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah, mengenai apakah
proyek perumahan pada perusahaan PT Jayaland khususnya cluster
Valencia Garden tersebut layak dilaksanakan ditinjau dari aspek pasar dan
aspek keuangan, akan menggunakan beberapa langkah antara lain sebagai
berikut:
a. Analisis Aspek Pasar
Analisis terhadap prospek pemasaran dari rencana proyek
investasi yang dilakukan oleh PT Jayaland dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan wilayah pasar dan sasaran pasar
Daerah tujuan pemasaran PT Jayaland Sidoarjo adalah
wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Kotamadya Surabaya. Sasaran
pasarnya adalah golongan masyarakat menengah keatas.
2) Menentukan pasar potensial, dengan cara:
a) Menggunakan data permintaan perumahan masa lalu dan
sekarang dan melihat data permintaan berbentuk garis lurus atau
kuadratik.
b) Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
permintaan. Misalnya trend bentuk rumah yang sedang digemari
oleh konsumen, atau faktor penghasilan dari konsumen yang
diharapkan berhubungan dengan tipe rumah yang akan
(62)
3) Prediksi penjualan, untuk memprediksi penjualan dilakukan
peramalan penjualan dengan menggunakan metode time series,
yaitu dengan metode trend linier atau metode trend kuadratik.
Setelah diketahui tipe data yang diperoleh berbentuk garis lurus atau
kuadratik, maka dipilih salah satu metode trend yang sesuai dari dua
metode yang ada yaitu metode trend linier atau metode trend
kuadratik.
a) Menggunakan metode trend linear apabila data yang diperoleh
dari masa lalu cenderung berbentuk garis lurus dengan
menggunakan ketentuan:
(1) Persamaannya: Y = a + bX
Dimana koefisien a dan b dapat diperoleh:
(a) a = Y : n
(b) b = XY : X2
Y = Variabel permintaan;
n = jumlah data
X = Variabel tahun
b) Menggunakan metode trend kuadratik apabila data masa lalu
yang diperoleh cenderung berbentuk parabola.
Persamaan: Y = a + bX + cX2
Dimana : a = ( Y - c X2) : n
b = XY : X2
(63)
Dari hasil ramalan ini, apabila menunjukkan peningkatan
pada market potensial dan market sharenya, maka proyek ini
dapat dikatakan layak ditinjau dari aspek pasarnya.
Sebaliknya apabila hasil ramalan atau trend menurun
makan proyek ini dikatakan tidak layak dilaksanakan ditinjau
dari aspek pasar.
4)Menilai pengenalan produk yang dilakukan oleh bagian pemasaran
Pengenalan produk yang dilakukan oleh bagian pemasaran
merupakan hal yang penting bagi perusahaan agar proyek
perumahan tersebut diminati para konsumen. Untuk menilai dari
segi bagian pemasaran, penulis menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pengenalan produk yang dilakukan bagian pemasaran Keterangan Ada Tidak Ada Iklan (iklan cetak dan
siaran, brosur dan buklet, poster dan selebaran)
…. ….
Promosi penjualan (produk sampel, pameran, tawaran pengembalian uang)
…. ….
Public Relations
(sumbangan, majalah perusahaan, hubungan masyarakat)
…. ….
Personal Selling
(presentasi penjualan, contoh/sampel)
…. ….
Direct Marketing
(katalog, surat)
…. ….
(64)
b. Analisis aspek keuangan
Untuk menilai kelayakan proyek dari aspek keuangan, dilakukan
analisis melalui langkah-langkah berikut :
1) Memperkirakan jumlah kebutuhan dana untuk investasi dan
penetuan sumber dananya. Dana yang dibutuhkan tersebut
digunakan untuk membiayai :
a) tanah yang akan digunakan sebagai lahan perumahan
b) biaya bangunan
c) biaya sarana rumah
2) Menggunakan metode Net Present Value (NPV) sebagai kriteria
penilaian kelayakan usulan pembangunan perumahan dengan
langkah-langkah :
a) Menghitung kas masuk bersih (proceeds).
Rumus untuk menghitung kas masuk bersih (proceeds) ini
adalah :
Kas Masuk Bersih =
Laba Setelah Pajak + Penyusutan + Bunga (1 – Pajak)
Untuk mempermudah penghitungan kas masuk bersih, terlebih
dahulu dihitung jumlah laba setelah pajak pada setiap bulannya
(65)
Tabel 3.2 Perhitungan arus kas
KETERANGAN Thn I Thn II Thn …
PENERIMAAN:
Penjualan Tanah & Bangunan …. …. ….
a. Penjualan tanah mentah …. …. ….
b. Penjualan tanah & bangunan …. …. ….
c. Penjualan Ruko/kios …. …. ….
Uang Titipan …. …. ….
a. Penerimaan uang titipan …. …. ….
b. Pengeluaran uang titipan …. …. ….
Penerimaan lain2 …. …. ….
TOTAL PENERIMAAN OPERASIONAL …. …. ….
PENGELUARAN:
Pembebasan tanah …. …. ….
Pengembangan tanah …. …. ….
Biaya perencanaan …. …. ….
Perawatan lingkungan …. …. ….
Bangunan …. …. ….
Perawatan Bangunan ---> purna jual …. …. ….
Pembatalan penjualan …. …. ….
biaya Pemasaran …. …. ….
Biaya pegawai …. …. ….
Biaya Kantor
a. B. kantor - budget HRD/GA Pst …. …. ….
b. B. Kantor - budget Unit …. …. ….
Jasa pihak ke-3 (Karyawan SPK)/ Profesional …. …. ….
Investasi …. …. ….
a. Biaya dibayar dimuka …. …. ….
b. Aktiva tetap …. …. ….
Pajak …. …. ….
a. PPN …. …. ….
b. Pph Final tanah & bangunan …. …. …. c. Pph Final konstruksi Final Sewa 21, 23 …. …. ….
Bunga Pinjaman …. …. ….
Deviden …. …. ….
Biaya Lain-lain …. …. ….
TOTAL PENGELUARAN OPERASIONAL …. …. ….
(66)
Setelah diketahui jumlah laba setelah pajak, maka kas
bersihnya di hitung dengan cara sebagai berikut:
Tabel 3.3 Perhitungan kas masuk bersih
Thn EAT Penyusutan Bunga (1-0,1) Jumlah
…. …. …. …. ….
…. …. …. …. ….
b) Menghitung Net Present Value (NPV) dengan cara present
value dari aliran kas/proceeds dikurangi present value dari
pengeluaran modal/pengeluaran pembangunan proyek. Secara
matematis rumus NPV dituliskan:
Dimana :
i = tingkat bunga
Rt = cash flows untuk periode t
t = periode terakhir dari cash flows yang diharapkan
Io = pengeluaran pembiayaan proyek
keputusan :
NPV > 0 artinya positif, maka apabila ditinjau dari aspek
keuangan pembangunan proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan.
NPV < 0 artinya negatif, maka apabila ditinjau dari aspek
keuangan pembangunan proyek tersebut tidak
(67)
2. Teknik yang digunakan untuk menjawab permasalah kedua yaitu Apakah
keputusan pelaksanaan proyek perumahan pada perusahaan PT Jayaland
khususnya cluster Valencia Garden tepat, menggunakan beberapa langkah
sebagai berikut:
a. Menilai profitabilitas perusahaan
Untuk mengetahui proyek Valencia Garden memberikan
keuntungan pada perusahaan atau tidak, langkah pertama yang
dilakukan adalah dengan menghitung profitabilitas menggunakan
rasio sebagai berikut:
1) Margin Laba Kotor(Gross profit margin)
Margin laba kotor merupakan perbandingan antara penjualan
bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat
penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai
dari jumlah penjualan. Dihitung dengan rumus berikut:
Gross profit margin = Penjualan - Harga Pokok Penjualan
Penjualan
Apabila hasil gross profit margin semakin tinggi, maka
proyek tersebut baik untuk profitabilitas perusahaan.
2) Margin laba usaha
Mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba setelah beban operasi dan harga pokok penjualan dalam
(68)
Margin Laba usaha = Laba Usaha
Penjualan Bersih
3) Margin laba bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi
suatu perusahaan. Dihitung dengan rumus berikut:
Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak
Penjualan
b. Menilai ketepatan keputusan pelaksanaan proyek Valencia Garden
Dari cara perhitungan dengan menggunakan rasio margin laba
kotor (gross profit margin), margin laba usaha, dan margin laba bersih
(net profit margin) dapat diberikan kesimpulan hasil yang didapat
apakah proyek Valencia Garden memberikan keuntungan atau tidak
bagi perusahaan. Jika proyek Valencia Garden memberikan
keuntungan bagi perusahaan, maka keputusan pelaksanaan proyek
(69)
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Jayaland (Perseroan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 14
pada tanggal 7 April 1970 dari notaris Hobropoerwanto. Akta ini disetujui
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/268/7 pada
tanggal 19 Juli 1974, didaftarkan di Pengandilan Negeri Jakarta dengan
Registrasi No. 5321 pada tanggal 7 September 1974 dengan menggunakan
nama PT Jaya Real Estate Company atau disingkat menjadi PT. Jaya Realty.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, antara lain mengenai
perubahan nama Perseroan menjadi PT Jayaland dan perubahan seluruh
anggaran dasar Perseroan dalam rangka Undang-Undang No. 1 tentang
Perseroan Terbatas dilakukan dengan akta notaris No. 130 pada tanggal 25
Maret 1994 dari notaris Achmad Abid SH. Perubahan dasar tersebut telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.
C2-6754.HT.01.04.Th.94 tanggal 28 April 1994.
PT Jayaland merupakan anak perusahaan dari PT Pembangunan
Ibukota Jakarta Raya atau disingkat menjadi PT Pembangunan Jaya dan
memiliki anak perusahaan dengan bisnis utama antara lain: Property,
keuangan, konstruksi, konsultan bisnis, manufaktur, hiburan/turisme dan
infrastruktur.
Sebagai anak perusahaan dari PT Pembangunan Jaya, PT Jayaland
(70)
Selatan. Dan kota yang dipilih adalah Sidoarjo yang memiliki letak sangat
stategis.
PT Jayaland dari awal berdirinya bertekad untuk menjadi yang terbaik
dalam menciptakan kawasan pemukiman, dengan mengusung konsep “Living
in Harmony” setiap hunian yang dibangun akan mencerminkan perhatian PT
Jayaland yang begitu besar terhadap : fasilitas umum, keamanan, kenyamanan
serta lingkungan lestari dan kualitas bangunan yang tinggi.
B. Bidang Usaha
PT Jayaland pada dasarnya merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang developer. bisnis utama PT Jayaland adalah dibidang
Property, keuangan, konstruksi, konsultan bisnis, manufaktur, hiburan/turisme
dan infrastruktur.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kenutuhan masyarakat akan
papan yang layak telah memberikan peluang kepada PT Jayaland untuk
berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan perumahan
secara layak.
C. Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi perusahaan yang tepat akan sangat berarti bagi
berhasilnya suatu kegiatan usaha, terutama apabila dikaitkan dengan proses
produksi atau pemasaran usaha tersebut. Penentuan lokasi yang tepat juga
(71)
pemenuhan kebutuhan bahan baku, tenaga kerja serta dapat menunjang pula
bagi pasar yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut.
Lokasi Puri Surya Jaya, di bawah asuhan PT Jayaland, strategis karena
terletak di jalan poros utama yang menghubungkan Utara-Selatan,
Surabaya-Malang menjadikan Puri Surya Jaya mudah dicapai baik dari kota Surabaya
maupun kota Sidoarjo dan kota-kota besar lainnya. Selain itu dengan adanya
rencana pembangunan jalan tol dalam kota Surabaya, Sidoarjo & bandara
Juanda serta jalan lingkar timur yang akan menghubungkan kota Surabaya dan
Sidoarjo akan semakin memudahkan akses ke dan dari Puri Surya Jaya.
D. Perkembangan PT Jayaland di Surabaya
Perkembangan PT Jayaland di Surabaya yang pesat menjadi landasan
yang kokoh untuk tumbuh menjadi salah satu anak perusahaan Jaya Group
yang prospektif. Keberhasilan PT Jayaland ini merupakan bukti keberhasilan
suatu kelompok usaha yang mempunyai sinergi dan aliasi prima. Berdasarkan
keahlian, kejujuran, keberanian, kerja keras dan pengabdian dari seluruh
jajaran karyawannya, PT Jayaland & Group Pembangunan Jaya akan terus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan usahanya tanpa melupakan
(72)
E. Pengalaman dan Keahlian
Sejak berdiri, Group Jaya dikenal ahli dan berpengalaman dalam
pembangunan rumah lengkap dengan fasilitas komersial, pendidikan,
keagamaan, kesehatan, rekreasi dan pengembangan kota.
Berdasarkan pengalaman dan ruang lingkup usaha yang besar, PT
Jayaland sebagai anak perusahaan Group Jaya memahami bahwa usaha
property merupakan pondasi yang kokoh bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Belajar dari masa kritis ekonomi yang terjadi di masa lampau, PT Jayaland
memperkuat kembali manajemen sehingga mampu focus kembali pada
keunggulan-keunggulan yang dimiliki.
F. Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu
Visi PT Jayaland adalah menjadi salah satu pengembang dan pengelola
property terbaik di Indonesia. Misi PT Jayaland adalah mencapai pertumbuhan
pendapatan diatas rata-rata pertumbuhan industri real estate dan property di
Indonesia, memberi produk dan pelayanan yang bermutu yang memuaskan
konsumen, membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan iklimm
kerja yang baik untuk mencapai kinerja yang tinggim mengoptimalkan
produktifitas seluruh sumber daya yang dimiliki demi manfaat konsumen,
pemegang saham dan karyawan, serta peduli pada aspek sosial dan lingkungan
disetiap unit usaha. Kebijakan mutu PT Jayaland adalah perusahaan
(73)
G. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi cukup penting pula
perannya dalam menunjang keberhasilan suatu usaha, karena struktur
organisasi akan menunjukkan suatu keseluruhan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi, hubungan antara fungsi dan wewenang serta tanggung
jawab dari bagian-bagian organisasi. Struktur organisasi yang terdapat dalam
PT Jayaland Sidoarjo adalah struktur organisasi garis, yaitu mrnunjukkan
kekuasaan dan tanggung jawab yang terbawah pada setiap tingkat pimpinan
dari yang teratas sampai yang terbawah. Dengan struktur organisasi garis,
maka setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan seorang bawahan hanya
menerima perintah dari seorang atasan saja serta pada setiap periode bawahan
tersebut bertanggunghawakan pelaksanaan tugasnya pada atasan
masing-masing.
Struktur organisasi dan uraian tugas PT Jayaland khususnya di daerah
(74)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Jayaland Cabang Sidoarjo
Manajer Perumahan Puri
Surya Jaya Sidoarjo
Manajer Proyek & Pertanahan
Manajer Pemasaran Manajer
Keuangan Perum. JL & Anak Usaha
Manajer SDM & Umum
Manajer Pertanahan Manajer Proyek
Manajer PDP Sidoarjo
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Perhitungan Discount Factor dengan bunga acuan tagun 2014 adalah 7,5% selama 4 tahun
Rumus:
NSFBr,n = 1/(1+r)n
keterangan:
r = tingkat bunga
n = tahun ke-n
Tahun ke-1:
NSFB7.5%,1 = 1/(1+0,075)1
= 1/1,075
= 0,93023
Tahun ke-2:
NSFB7.5%,2 = 1/(1+0,075)2
= 1/1,155625
= 0,86533
Tahun ke-3:
NSFB7.5%,3 = 1/(1+0,075)3
= 1/1,24230
= 0,80496
Tahun ke-4:
NSFB7.5%,4 = 1/(1+0,075)4
= 1/1,33547
(6)