anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki
kriteria aset sebesar 500 juta sampai dengan 10 milyar dan omzet sebesar 2,5 milyar sampai dengan 50 milyar.
2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6 menyebutkan kriteria usaha mikro, kecil dan
menengah:
28
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh
juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
28
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua
milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
Terdapat beberapa acuan definisi UMKM yang digunakan berbagai instansi di Indonesia, yaitu :
29
1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang mengatur kriteria usaha kecil berdasarkan nilai
asset tetap diluar tanah dan bangunan paling besar Rp 200 juta dengan omzet pertahun maksimal Rp 1 milyar. Sementara itu berdasarkan Inpres No. 10
Tahun 1999 tentang Usaha Menengah, batasan asset tetap diluar tanah dan bangunan untuk usaha menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar.
2. Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai usaha
kecil jika memiliki omzet kurang dari Rp 1 milyar pertahun. Untuk Usaha
29
Studi, Pengertian UMKM dan Koperasi, Artikel diakses pada 15 Juni 2013 dari http:www.studyandlearningnow.blogspot.com201301pengertian-umkm-dan-koperasi.html
Menengah batasannya adalah usaha yang memliki omzet antara Rp 1 milyar sampai dengan Rp 50 milyar pertahun.
3. Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri kecil
dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp 5 milyar. Sementara itu usaha kecil di bidang perdagangan dan industri juga
dikategorikan sebagai usaha yang memiliki asset tetap kurang dari Rp 200 juta dan omzet pertahun kurang dari Rp 1 milyar sesuai Undang-Undang No. 9
Tahun1995. 4.
Bank Indonesia menggolongkan usaha kecil dengan merujuk pada UU No. 9 Tahun 1995, sedangkan untuk usaha menengah BI menentukan sendiri kriteria
asset tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara industry manufaktur Rp 200 juta sampai dengan Rp 5 milyar dan non manufaktur Rp 60 juta sampai
dengan Rp 200 juta. 5.
Badan Pusat Statistik BPS menggolongkan suatu usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki pekerja 1-5 orang,
usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 6-19 orang, usaha menengah adalah usaha yang memiliki pekerja 20-99 orang, dan usaha besar memiliki
pekerja sekurang-kurangnya 100 orang.