3. Melakukan survey langsung ke lapangan terhadap usaha calon nasabah sebelum
realisasi pembiayaan. 4.
Apabila calon nasabah usianya lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo, maka keluarga calon nasabah yang lebih muda, misalnya anak dari calon nasabah dapat
mengajukan pembiayaan dengan syarat minimal usianya 21 tahun atau sudah menikah.
5. Untuk menyiasati persaingan dengan competitor, Bank Syariah Mandiri
memberikan kemudahan kepada calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan warung mikro.
87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:
1. Dalam proses pengenalan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada
masyarakat, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga memiliki strategi yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu dengan
memanfaatkan media yang ada seperti radio, TV, brosur, pemasangan spanduk di tempat-tempat yang strategis dan menjadi sponsor dalam sebuah acara yang
diyakini merupakan target pasar yang tepat. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk citra positif ditengah masyarakat terhadap Bank syariah Mandiri
KCP Cilandak. 2.
Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak untuk mengembangkan dan memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah
dengan menggunakan metode marketing mix. Marketing mix ini meliputi product, price, place, dan promotion 4P. Product, dalam hal ini produk yang
dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak adalah Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan menggunakan akad murabahah. Pembiayaan
Warung Mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk, yaitu pertama Pembiayaan Usaha Mikro Tunas dengan plafon pembiayaan keseluruhan minimum
Rp2.000.000 dan maksimum Rp10.000.000, kedua Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp10.000.000 dan
maksimum Rp50.000.000, ketiga Pembiayaan Usaha Mikro Utama dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp50.000.000 dan maksimum
Rp100.000.000. Price, Penetapan strategi harga pada Pembiayaan Warung Mikro yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri untuk masing-masing pembiayaan
adalah, pertama Produk Pembiayaan Usaha Mikro Tunas PUM-Tunas adalah 36 efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,7 per bulan,
kedua Produk Pembiayaan Usaha Mikro Madya PUM-Madya adalah 32 efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,5 per bulan,
ketiga Produk Pembiayaan Usaha Mikro Utama PUM-Utama adalah 28 efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,2 perbulan.
Place, Dalam hal ini lokasi yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri KCP ini berada di pusat bisnis, yaitu Cilandak Jakarta Selatan. Promotion, Bank Syariah
Mandiri KCP Cilandak melakukan promosi Produk Pembiayaan Warung Mikro melalui, pertama periklanan advertising dengan menggunakan brosur, iklan
majalah, dan spanduk di media cetak atau elektronik, kedua publisitas publicity yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan kepada para
calon nasabah, ketiga penjualan pribadi personal selling yaitu promosi yang dilakukan oleh karyawan Bank Syariah Mandiri, dalam hal ini pemasaran
pembiayaan dilaksanakan oleh Pelaksana Markerting Mikro PMM.
3. Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan Bank
kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau
pembiayaan investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta sampai dengan Rp 100 juta. Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung
Mikro adalah akad murabahah. Implikasi dari akad murabahah sendiri mengharuskan adanya penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita
ketahui, dalam akad murabahah fungsi Bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan oleh nasabah
dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang sepadan dengan harga beli ditambah keuntungan Bank dan Bank harus
memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan serta menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian barang kepada
nasabah. Pada aplikasinya Bank Syariah Mandiri menggunakan akad Wakalah dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut.
Dengan adanya akad Wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana tersebut kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh
nasabah. Walaupun bank telah menggunakan akad wakalah kepada nasabah, namun bank akan tetap melakukan pengawasan terhadap barang-barang yang
akan dibeli oleh nasabah agar semua transaksi jual beli tersebut sesuai dengan prinsip Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya nasabah yang