a Sighat ucapan: ijab tawaran, qabul penerimaan.
b Pihak yang berakad berkontrak: pemberi sewa lessor-pemilik asset,
penyewa lessee. c
Obyek kontrak yang terdiri dari pembayaran sewa dan manfaat dari penggunaan aset.
C. USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
1. Pengertian UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam perekonomian Indoesia memiliki sumbangan yang sangat positif, diantaranya dalam
menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan nasional. Dengan peranan usaha kecil,
mikro dan menengah tersebut, posisi UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi sagat penting.
Pembahasan tentang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha, yaitu jenis industri skala kecil menengah ISKM dan perdagangan skala kecil dan
menengah PSKM. Karena dengan pengelompokannya pada akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan diletakkan pada kemampuan
pembangunan ISKM dan PSKM.
26
26
Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala Kecil dan Kecil Menengah dan Koperasi, Jakarta: Galia Indonesia, 2002, h.16.
Adapun pengertian UMKM di berbagai Negara tidak selalu sama dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh Negara tersebut. Oleh karena itu
pengertian UMKM ternyata berbeda antara satu Negara dengan dan Negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek tenaga kerja dan
aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut range of the member of employs.
27
Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria aset maksimal
sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta. b.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria aset sebesar 50 juta
sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 milyar. c.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
27
Ibid, h.14.