2 Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli
3 BPKB kendaraan 2005, Faktur Pembelian, Gesekan nomor rangka,
nomor mesin, STNK 4
Deposito f
Rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat b.
Persyaratan pengajuan pembiayaan bagi Wiraswasta Profesional non golbertap:
1 Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
2 Rumah tempat tinggal milik sendiri atau milik keluarga
3 Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Maksimal usia 55 tahun saat
pembiayaan lunas 4
Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat, dan terdokumentasi
5 Hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar
Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri adalah:
a Fotokopi KTPPaspor, kartu keluarga KK, surat nikah pemohon dan
suamiistri b
Pas foto terbaru 3X4 pemohon dan suamiistri c
Surat keterangan usaha SKU dan rekening tabungan 3 bulan terakhir d
Jaminan: 1
Sertifikat, IMB, Akte Jual Beli, SPPT
2 Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli
3 BPKB kendaraan 2005, Faktur Pembelian, Gesekan nomor rangka,
nomor mesin, STNK 4
Deposito e
Rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat
3. Tahapan Proses Pembiayaan Warung Mikro
Secara garis besar ada 4 tahapan yang akan dilakukan oleh nasabah ketika mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri, diantaranya:
a. Tahap Inisiasi Aplikasi
Dalam tahap ini nasabah akan melakukan permohonan pengajuan pembiayaan dan mengajukan jumlah pembiayaan yang diinginkan kepada bank sayariah
mandiri. Setelah pengisian aplikasi permohonan, maka selanjutnya nasabah akan mengumpulkan kelengkapan data persyaratan pembiayaan warung
mikro. b.
Tahap Analisa Tahap analisa ini akan dilakukan oleh analis Pembiayaan Warung Mikro yang
ada di Bank Syariah Mandiri. Dalam analisa ini, analis warung mikro akan melakukan 3 pilar analisa, pertama kemampuan nasabah, kedua aspek
legalitas, ketiga objek akad. Analisa kemampuan nasabah dapat dilihat dari fotokopi rekening tabungan mutasi tabungan rekening perbulan, slip gaji, BI
Checking untuk mengetahui apakah calon nasabah memiliki pinjaman di bank lain atau tidak. Analisa legalitas data-data dapat diketahui melalui hasil
wawancara dengan nasabah dan memverifikasi data-data calon nasabah yang sudah masuk baik melalui telepon dan survey ke lapangan on the spot.
Selain itu bank juga akan memeriksa data-data calon nasabah melalui Sistem Informasi Debitur SID untuk mengetahui apakah calon nasabah masuk
dalam daftar hitam Bank Indonesia atau tidak. c.
Tahap Dokumentasi Dalam tahap dukumentasi ini, bila masih ada kekurangan data yang belum
dilengkapi oleh nasabah, maka nasabah harus segera melengkapi data-data tersebut. Ketika semua data persyaratan sudah lengkap, maka analis
pembiayaan warung mikro akan membuat proposal pembiayaan untuk dilaporkan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang. Proposal tersebut
akan dibawa ke rapat komite pembiayaan. Apabila komite pembiayaan beserta kepala cabang menyetujui permohonan pembiayaan tersebut, maka bisa
dilanjutkan pada tahapan berikutnya. d.
Tahap Pencairan Dalam tahap ini pihak bank akan melakukan akad dengan nasabah dan
penandatanganan akad dilakukan dengan cara bertahap dalam waktu satu hari sehingga dapat mengefisiensikan waktu tanpa melanggar ketentuan akad
syariah, yaitu tanpa paksaan, berdasarkan kesepakatan bersama dan tidak merugikan satu sama lain. Setelah penandatanganan akad dilaksanakan paling
lambat keesokan harinya nasabah dapat mencairkan dana pembiayaan sesuai dengan yang telah diajukan dan kemudian dana pembiayaan tersebut akan
langsung ditransfer oleh bank ke rekening nasabah. Sebelumnya nasabah harus terlebih dahulu melunasi biaya administrasi yang menjadi kewajiban
nasabah. Kemudian nasabah bisa menyetorkan angsuran pembiayaan pertama sebulan setelah ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran
perbulannya sebesar yang telah disepakati dalam akad. Dengan akad wakalah yang diberikan kepada nasabah, maka nasabah dapat langsung menggunakan
dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk modal usahanya.
Gambar 4.2 Skema Kriteria dan Sub Kriteria Proses Pengajuan Pembiayaan
Keputusan Pengambilan Pembiayaan
Latar Belakang Debitur
Kondisi Usaha
Resiko Jaminan
Analisa Keuangan
Analisa Resiko
Hasil BI
Checking
Identitas Debitur
Status
Tempat tinggal
Riwayat
Hutang Debitur
Tujuan
Pengajuan
Lama Usaha
Jenis
Usaha
Prospek Usaha
Jenis
Jaminan
Lokasi Jaminan
Nilai
Jaminan
Status Kepemilikan
Sejarah
Keuangan
Tingkat Perputaran
Uang
Proyeksi Cash Flow
Resiko
Jangka Pendek
Resiko
Jangka Menengah
Resiko
Jangka Panjang