Promotion Promosi Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik

2 Strategi akuisisi calon nasabah perorangan dengan penghasilan tetap: a Menginventarisir instansi pemerintahdaerahperusahaan nasabah existing di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri setempat. b Menginventarisir instansi pemerintahdaerahperusahaan dengan reputasi yang baik disekitar wilayah kerja. c Mencari informasi mengenai contact person dari instansi pemerintahdaerahperusahaan yang menjadi target market. d Melakukan kegiatan promosi kepada instansi pemerintahdaerahperusahaan yang menjadi target market dengan memberikan brosur, melalui telepon atau melakukan presentasi. e Melakukan kunjungan atau pertemuan dengan salah satu karyawan perusahaan tersebut untuk mengetahui kemungkinan kerjasama BSM dan instansi tersebut untuk pembiayaan kepada karyawan lainnya. f Melakukan kunjungan atau pertemuan kepada karyawan perusahaan dimaksud untuk mengetahui kelayakan penyaluran pembiayaan. Strategi promosi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak melalui periklanan baik majalah, brosur, spanduk, dan media lainnya cukup menarik minat nasabah untuk menggunakan Produk Pembiayaan Warung Mikro yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dengan menjelaskan manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari produk pembiayaan ini. Promosi yang dilakukan dengan publisitas melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM, yaitu penyaluran dana berputar pemerintah kepada masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan, diharapkan agar masyarakat dapat melihat bahwa Bank Syariah Mandiri peduli dengan masyrakat yang kurang mampu, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan melalui kegiatan PNPM tersebut. Jadi kesimpulannya, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syriah Mandiri KCP Cilandak ada empat, yaitu strategi dalam bidang produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat strategi pemasaran ini diatur dalam Pedoman Opersional Produk Pembiayaan Warung Mikro yang berlaku umum tetapi tergantung kondisi cabang yang berbeda-beda. Dan yang terkait dengan kebijakan strategi pemasaran ini adalah dewan direksi Bank Syariah Mandiri yang membuat strategi pemasaran secara umum dan seluruh karyawan Bank Syariah Mandiri bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran atas Produk Pembiayaan Warung Mikro tersebut. Dalam periode Januari sampai dengan Oktober 2013, realisasi pencairan dana pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak mencapai Rp 1.759.000.000,- satu milyar tujuh ratus lima puluh sembilan juta rupiah. Dari periode bulan Januari sampai dengan Oktober 2013, pada bulan Agustus tidak ada pencairan dana, hal ini disebabkan karena ada beberapa nasabah yang mengajukan pembiayaan tetapi datanya tidak memenuhi persyaratan, seperti kurangnya nilai jaminan, usia calon nasabah masih dibawah 21 tahun dan diatas 55 tahun. Sedangkan persyaratan pengajuan pembiayaan warung mikro di Bank Syariah Mandiri nilai jaminan adalah sebesar 30 dari total plafon pembiayaan dan umur pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan. Apabila pemohon tidak memenuhi persyaratan tersebut maka Bank Syariah Mandiri tidak dapat menyetujui pembiayaan dan mencairkan dana tersebut. Tabel 4.2 Pencairan Pembiayaan Januari – Oktober 2013 Bulan Pencairan Pembiayaan dalam jutaan rupiah Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 173.000.000 92.000.000 287.000.000 283.000.000 85.000.000 229.000.000 200.000.000 - 145.000.000 265.000.000 Adapun strategi khusus yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak ketika memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah, yaitu dengan cara memberi pemahaman secara khusus tentang konsep dan aplikasi akad murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri terhadap Produk Pembiayaan Warung Mikro, serta menekankan manfaat dan keunggulan dari Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan kredit konvensinal. 8 Dalam akad murabahah prinsip yang digunakan adalah jual beli, sedangkan prinsip dasar yang digunakan oleh kredit konvensional adalah prinsip pinjam meminjam, dan keuntungan dalam akad murabahah adalah margin penjualan yang didalamnya sudah termasuk harga jual, sedangkan keuntungan pada kredit konvensional didasarkan pada tingkat suku bunga. Nasabah yang mendapatkan kredit dari bank konvensional dibebani kewajiban membayar cicilan beserta dengan bunga pinjaman sekaligus. Selain melakukan upaya untuk memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga melakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan Pelaksana Marketing Mikro terhadap Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam melayani nasabah dan juga membantu melancarkan proses sosialisasi Produk Pembiayaan Warung Mikro. Langkah-langkah yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak untuk meningkatkan kualitas SDM karyawan adalah dengan mengadakan pelatihan- pelatihan tentang pemahaman perbankan syariah dan juga mengenalkan Produk 8 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. Pembiayaan Warung Mikro. Pelatihan ini berupa simulasi pada sistem agar Pelaksana Marketing Mikro terbiasa dan maksimal dalam melayani nasabah, selain itu adanya tambahan bonus dan penaikan jenjang karir bagi Pelaksana Marketing Mikro apabila bisa mencapai target yang diinginkan. Dengan adanya pemberian bonus atau dan penaikan jenjang karir apabila target tercapai, hal ini bisa menjadi motivasi bagi Pelaksana Marketing Mikro untuk mendapatkan calon nasabah. Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga melakukan pengawasan atau monitoring terhadap Pelakasana Marketing Mikro. Dalam hal pengawasan, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak melaksanakannya baik secara langsung maupun periodik yang dilakukan oleh pimpinan maupun kepala pembiayaan warung mikro. Pengawasan dilakukan secara langsung pada saat operasional dan pelaksanaan program kerja Bank Syariah Mandiri berlangsung seperti adanya absensi untuk karyawan, laporan neraca laba rugi harian, pengecekan terhadap kelengkapan administrasi, serta adanya laporan mingguan pipe line yang diserahkan kepada pelaksana marketing mikro untuk pimpinan dalam hal pencapaian target, sehingga pimpinan dapat mengevaluasi para marketing dalam hal pencapaian target. 9

B. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan Bank kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM untuk 9 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara Pribadi, Cilandak 4 November 2013 membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau pembiayaan investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta sampai dengan Rp 100 juta. Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan cepat, dan angsuran ringan serta tetap hingga jatuh tempo adalah nilai plus dari produk Pembiayaan Warung Mikro ini. Dengan keunggulan tersebut maka diharapkan dengan fasilitas yang diberikan Warung Mikro, masyarakat kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan bisnis dan usahanya secara maksimal. Pembiayaan Warung Mikro menawarkan tiga jenis produk pertama, Pembiayaan Usaha Mikro Tunas non agunan dengan nilai pmbiayaan Rp 2 juta sampai dengan Rp 10 juta, kedua Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan nilai plafon diatas Rp 10 juta sampai dengan Rp 50 juta, ketiga Pembiayaan Usaha Mikro Utama dengan nilai plafon diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 100 juta. Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah akad murabahah. Implikasi dari akad murabahah sendiri mengharuskan adanya penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita ketahui, dalam akad murabahah fungsi Bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang sepadan dengan harga beli ditambah keuntungan Bank dan Bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan serta menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian barang kepada nasabah. Pada aplikasinya Bank Syariah Mandiri menggunakan akad Wakalah dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut. Dengan adanya akad Wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana tersebut kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Walaupun bank telah menggunakan akad wakalah kepada nasabah, namun bank akan tetap melakukan pengawasan terhadap barang-barang yang akan dibeli oleh nasabah agar semua transaksi jual beli tersebut sesuai dengan prinsip Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya nasabah yang melakukan transaksi jual beli yang dilarang dalam Islam, misalnya menggunakan dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang- barang yang haram. 10 Adapun perbedaan antara murabahah dengan kredit konvensional adalah sebagai berikut: 11 Prinsip yang digunakan murabahah adalah akad jual beli sedangkan prinsip dasar yang digunakan kredit konvensional adalah pinjam meminjam. Dalam praktek pembiayaan murabahah, hubungan antara Bank Syariah dan nasabahnya adalah penjual dan pembeli, sedangkan pada praktek kredit konvensional, hubungan antara pihak Bank Konensional dengan nasabahnya adalah kreditur dan debitur. 10 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. 11 Ahmad Ghazali, Serba-serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, Jakarta: Media Komputindo, 2005.

Dokumen yang terkait

Strategi pemasaran produk gadai syariah dalam upaya menarik minat nasabah pada pegadaian syariah cabang Dewi Sartika

12 110 115

Strategi pemasaran pembiayaan griya Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat

3 45 109

Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat

2 11 102

Faktor Faktor Yang Menghambat Nasabah Mengembalikan Pembiayaan Warung Mikro Bsm (Studi Pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang Cipulir Dan Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor Iii)

0 9 110

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PEMBELIAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA WARUNG MIKRO ( Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Wirobrajan)

3 42 186

BAB 1 PENDAHULUAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 8

BAB II LANDASAN TEORI - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 17

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 19

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14

PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN TUGAS AKHIR - PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN - Test Reposi

0 0 98