Tahapan Proses Pembiayaan Warung Mikro

langsung ditransfer oleh bank ke rekening nasabah. Sebelumnya nasabah harus terlebih dahulu melunasi biaya administrasi yang menjadi kewajiban nasabah. Kemudian nasabah bisa menyetorkan angsuran pembiayaan pertama sebulan setelah ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran perbulannya sebesar yang telah disepakati dalam akad. Dengan akad wakalah yang diberikan kepada nasabah, maka nasabah dapat langsung menggunakan dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk modal usahanya. Gambar 4.2 Skema Kriteria dan Sub Kriteria Proses Pengajuan Pembiayaan Keputusan Pengambilan Pembiayaan Latar Belakang Debitur Kondisi Usaha Resiko Jaminan Analisa Keuangan Analisa Resiko  Hasil BI Checking  Identitas Debitur  Status Tempat tinggal  Riwayat Hutang Debitur  Tujuan Pengajuan  Lama Usaha  Jenis Usaha  Prospek Usaha  Jenis Jaminan  Lokasi Jaminan  Nilai Jaminan  Status Kepemilikan  Sejarah Keuangan  Tingkat Perputaran Uang  Proyeksi Cash Flow  Resiko Jangka Pendek  Resiko Jangka Menengah  Resiko Jangka Panjang

C. Kendala Yang Dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak Dalam

Memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro Kepada Calon Nasabah Profesionalitas dan nilai-nilai agama merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam berbisnis apapun jenis bisnisnya. Karena hal ini merupakan bagian dari prinsip pemasaran perbankan syariah. Dalam perusahaan berbasis syariah, pengukuran yang jelas dan transparan merupakan suatu hal yang sangat penting. Mengaplikasikan nilai-nilai prinsip Ekonomi Islam dalam berbagai bidang khususnya dalam bagian pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat sebagai calon nasabah, akan tetapi setiap menjalankan kegiatan usaha pasti akan ditemui berbagai macam kendala yang dihadapi oleh perusahaan. Strategi atau langkah-langkah yang sudah tersusun rapih tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang diharapkan. Dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak memiliki beberapa kendala, diantaranya adalah sebagai berikut: 12 1. Kurang atau minimnya pengetahuan para calon nasabah terhadap istilah-istilah dan akad-akad yang digunakan oleh perbankan syariah serta konsep dan aplikasi yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro itu sendiri. 2. Umumnya calon nasabah yang mengajukan Pembiayaan warung Mikro tidak memiliki jaminan. 12 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. 3. Nilai jaminan adalah 30 dari total plafon pembiayaan tetapi ada beberapa nasabah yang nilai jaminannya dibawah 30. 4. Batas usia pengajuan pembiayaan mikro adalah minimal 21 tahun dan maksimum 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan, ada beberapa calon nasabah yang berusia lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan sehingga Bank Syariah Mandiri tidak dapat menyetujui pembiayaan. 5. Setelah dianalisa oleh pihak Bank Syariah Mandiri, ternyata calon nasabah tidak memiliki usaha seperti yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu sendiri. 6. Adanya bank pesaing yang memiliki produk sejenis dengan Produk Pembiayaan Warung Mikro yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, contohnya seperti Produk Micro Business Bank Mandiri konvensional, Unit Mikro Bank BRI, DSP Danamon Simpan Pinjam Bank Danamon, Bank Perkreditan Rakyat BPR. Untuk menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak, upaya yang akan dilakukan adalah: 13 1. Memberikan pemahaman secara langsung dan jelas tentang bagaimana mekanisme, konsep dan aplikasi serta akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro. 2. Jika calon nasbaah tidak memiliki jaminan, maka pihak yang masih ada hubungan keluarga dengan calon nasabah dapat memberikan jaminan. 13 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. 3. Melakukan survey langsung ke lapangan terhadap usaha calon nasabah sebelum realisasi pembiayaan. 4. Apabila calon nasabah usianya lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo, maka keluarga calon nasabah yang lebih muda, misalnya anak dari calon nasabah dapat mengajukan pembiayaan dengan syarat minimal usianya 21 tahun atau sudah menikah. 5. Untuk menyiasati persaingan dengan competitor, Bank Syariah Mandiri memberikan kemudahan kepada calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan warung mikro.

Dokumen yang terkait

Strategi pemasaran produk gadai syariah dalam upaya menarik minat nasabah pada pegadaian syariah cabang Dewi Sartika

12 110 115

Strategi pemasaran pembiayaan griya Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat

3 45 109

Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat

2 11 102

Faktor Faktor Yang Menghambat Nasabah Mengembalikan Pembiayaan Warung Mikro Bsm (Studi Pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciledug, Kantor Cabang Cipulir Dan Kantor Cabang Pembantu Bintaro Sektor Iii)

0 9 110

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PEMBELIAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA WARUNG MIKRO ( Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Wirobrajan)

3 42 186

BAB 1 PENDAHULUAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 8

BAB II LANDASAN TEORI - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 17

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 19

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Perbaungan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14

PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN TUGAS AKHIR - PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN - Test Reposi

0 0 98