Definisi Word of Mouth

95 5. sebagai media penghibur bagi khalayaknya.

2.1.5 Word of Mouth

2.1.5.1 Definisi Word of Mouth

Word of mouth cenderung merupakan komunikasi interpersonal dan komunikas antar kelompok. Komunikasi ini memiliki kekuatan yang besar karena kemampuannya dalam memberikan rekomendasi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Dye dalam Godin 2000:12, bahwa dalam kehidupan sehari-hari seseorang cenderung untuk membagi pengalamannya akan sesuatu. Widyatama 2011:73 berpendapat word of mouth merupakan komunikasi lisan dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. Menurut Rangkuti 2013:111 word of mouth adalah usaha pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan, dan menjual produkjasamerek ke pelanggan lain. Tujuan akhirnya adalah supaya seorang pelanggan tidak hanya mampu membicarakan dan mempromosikan produk yang ia gunakan, tetapi juga mampu menjual kepada pelanggan lainnya secara tidak langsung. Jadi dapat disumpulkan bahwa word of mouth merupakan salah satu proses komunikasi yang melibatkan pengiriman pesan, penerimaan pesan, pesan yang disampaikan, saluran atau media tempat pesan tersebut disampaikan, situasi dan kondisi saat pesan tersebut disampaikan, serta apa yang dilakukan oleh penerima pesan setelah menerima pesan tersebut. Atau dengan kata lain, sebuah usaha 96 organisasi untuk mempengaruhi bagaimana para konsumen menciptakan danatau mendistribusikan informasi yang bersifat pemasaran kepada konsumen-konsumen. Word of mouth memang memiliki nilai peasaran yang lebih tinggi. Sebagai bagian dari model mikro komunikasi pemasaran, word of mouth memiliki model hirarki respons Tandjung dkk, 2013:74-76 , yaitu: 1. Awareness Pengetahuan atau informasi lebih dalam mengenai sebuah produk harus dimiliki oleh pelanggan potensial. Mereka mungkin memiliki kesadaran, tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting diberikan kepada pelanggan potensial agar informasi tentang produk menjadi lengkap. Untuk itu pesan yang disampaikan oleh komunikator harus jelas agar dimengerti oleh pelanggan potensial. Jangan sampai mereka bingung memahami pesan produk yang disampaikan. Selain itu figure penyampaian pesan harus sesuai dengan pelanggan potensial. 2. Interest Komunikator harus mampu membangkitkan rasa suka pelanggan potensial terhadap produk. Biasanya untuk menarik perhatian, banyak perusahaan menggunakan selebritis nasional maupun internasional. Selain itu juga menggunakan tokoh – tokoh penting dari kalangan bisnis, politik, pendidikan, dan lain – lain. 3. Desire Pelanggan potensial mungkin berminat terhadap merek produk tersebut,tetapi tidak merasa bahwa produk tersebut lebih baik dari produk lain. Komunikator 97 harus berusaha membangun keinginan pelanggan potensial dengan membandingkan kualitas, nilai serta fitur – fitur lainnya terhadap produk pesaing. Di Indonesia, strategi ini tidak boleh dilakukan secara terang – terangan dengan membandingkan langsung antara merek produk sendiri terhadap merek produk pesaing. Nama merek pesaing harus dikaburkan sehingga tidak kelihatan jelas jika dibandingkan langsung. 4. Action Pelanggan potensial memiliki keinginan serta minat yang kuat, namun belum cukup tergerak untuk membeli. Untuk itu, setiap pesan harus bisa emberikan dorongan agar mereka segera melakukan tindakan. Salah satu contohnya adalah memberikan diskon selama jangka waktu tertentu. 5. Advocacy Komunikator harus berusaha membangun kesetiaan pelanggan potensial terhadap merek produk. Untuk itu, kepuasan pelanggan adalah kunci utama. Jangan sampai program promosi yang disampaikan justru mengecewakan mereka, misalnya staf penjualan kurang siap atau stock produk belum dikirim, dan lain – lain. Pelanggan yang puas bisa menjadi corong promosi bagi rekan – rekan atau keluarga mereka.

2.1.5.2 Komponen Word of Mouth

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

7 68 109

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

Pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone (studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone android sony xperia di Yogyakarta).

0 3 119

A. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 12

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 12