Sejarah Singkat Sony Mobile Communications

129

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Sony Mobile Communications

Sony didirikan pada Mei 1946 sebagai perusahaan elektronik yang pada saat itu hanya memiliki 20 karyawan dan didalangi oleh Akio Morita. Hasil produksi pertama ialah alat penanak nasi. Sony merupakan perusahaan terbesar di Jepang dan juga di dunia yang diperdagangkan dalam bursa saham New York SNE melalui ADR. Pada waktu itu, nama perusahaannya masih menggunakan bahasa Jepang “Tokyo Tsushin Kogyo”. Kata Sony diserap dari bahasa latin “Sonus” yang berarti akar dari sonik dan bunyi, dan serapan dari bahasa Inggris “Sonny” yang diartikan sebagai sekelompok pemuda yang berusaha keras menciptakan inovasi yang tidak terbatas. Sekitar tahun 1958, Tokyo Tsushin Kogyo resmi mengganti nama perusahaan menjadi Sony Corporation. Seiring berjalannya waktu, Sony pun semakin berkembang. Pada tahun 1988 Sony Corporation membeli Colombia CBS Records Grouxp dari CBS dan mengubah nama perusahaannya menjadi Sony Music Entertainment. Sony juga mempunyai saluran-saluran TV di India bahkan komunitas India di Eropa. Perusahaan Sony juga meluas di Indonesia, PT. Sony Indonesia didirikan pada tahun 1995 berpusat di gedung Sentra Mulia Jakarta Selatan. Awalnya Sony memiliki 2 pabrik di Cibitung yaitu PT. Sony Electronics Indonesia dan PT. Sony 130 Manufacturing Indonesia, namun kedua pabrik ini telah ditutup. Sedangkan perusahaan Ericsson didirikan oleh Larn Magnus Ericsson pada tahun 1876. Ericsson merupakan perusahaan besar di Swedia yang berpusat di Kista. Pada tahun 1878, Ericsson mulai menjual sendiri peralatan telepon dan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi pertama di Swedia, Stockholm Allmanna Tellefonaktiebolag. Ericsson beroperasi dalam bidang telekomunikasi dan sistem komunikasi data khususnya jaringan selular. Ericsson pernah mengalami krisis keuangan. Namun, tetap menjadi perusahaan pertama dalam merilis telepon yang dilengkapi dengan handsfree pada tahun 1960-an. Pada Agustus 2001, Sony bergabung dengan Ericsson dan membentuk perusahaan besar dengan nama Sony Ericsson Sony Ericsson Mobile Communication AB. Sony Ericsson menjadi perusahaan terbesar keenam setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple. Tahun 2009, perusahaan SE mengalami krisi dan penurunan yang tajam sehingga harus memecat ribuan karyawan sebagai upaya untuk mengendalikan biaya dan gejolak ekonomi yang berkelanjutan. Kemudian SE memindahkan markasnya ke Atlanta. Pada awal tahun 2012 menjadi titik penting bagi Sony. Per tanggal 15 Februari 2012, Sony Mobile Communications telah menjadi 100 persen anak perusahaan Sony dan akan menjadi pemain penting dalam tim One Sony. Sebagai bagian dari Sony Group, Sony Mobile Communications berada dalam posisi yang 131 semakin kuat dalam memberikan pengalaman hiburan terkoneksi kepada konsumen. Mengawali keberadaannya, Sony Mobile Communications hadir dengan penuh gebrakan. Melalui Portfolio Xperia, Sony menggabungkan teknologi terbaik dari Sony, konten dan layanan premium, serta konektivitas mudah menuju dunia Sony yang sarat akan pengalaman hiburan. Hal ini dikarenakan Sony menggabungkan antara keahlian dan aset teknologi untuk menciptakan produk yang benar-benar unik khas Sony. Sony tidak hanya menampilkan fitur dan teknologi yang canggih namun juga menghadirkan perangkat yang mampu memberikan pengalaman unik bagi pengguna. Strategi utama Sony adalah meluncurkan produk yang mampu menciptakan interkoneksi dari beberapa perangkat. Sony mengemasnya dalam platform baru yang disebut konvergensi empat layar mencakup televisi, komputer, tablet, dan ponsel. Semua itu terangkum dengan lengkap dalam smartphone Xperia yang diperkenalkan di ajang Mobile World Congress 2012 di Barcelona, yakni Xperia U dan Xperia P yang bergabung bersama Xperia S, ponsel flagship dalam seri Xperia NXT. Rangkaian smartphone Xperia ini menggabungkan desain memukau dan teknologi hiburan superior dengan performa tinggi yang diharapkan oleh konsumen dari sebuah smartphone Sony. Seri Xperia NXT juga menyediakan akses menuju Sony Entertainment Network, sebuah portal bagi konsumen untuk mengakses hiburan premium, seperti musik, film, acara TV dan masih banyak lagi, dengan mudah melalui satu akun saja. 132 Dengan kehadiran ketiga seri Xperia NXT, Sony optimis mampu merebut hati pasar Indonesia, yang merupakan pasar besar yang potensial dan sangat penting untuk perkembangan Sony. Untuk mendukung hal tersebut, Sony telah menyiapkan beberapa amunisi untuk merebut hati konsumen Indonesia melalui smartphone Xperia berikutnya. Sony meluncurkan kampanye besar-besaran di dunia, bahkan termasuk yang terbesar dalam sepak terjang Sony. Semua itu dikemas dalam kampanye bertema Made of Imagination. Kampanye Made of Imagination mulai diluncurkan pada 30 Maret 2012 melalui tayangan iklan di surat kabar dan papan reklame di tujuh kota besar di Indonesia. Dilanjutkan dengan tayangan iklan televisi, disutradarai oleh nominator Academy Award Wes Anderson, yang akan mulai diluncurkan pada tanggal 11 April 2012. Ini merupakan fase awal dari kampanye Made of Imagination, yang akan dilaksanakan di TV, media cetak, digital, out-of-house dan ritel, dan akan digelar selama tahun 2012. Kampanye iklan brand yang menyeluruh dari Sony Mobile Communications ini menandakan kembalinya Sony ke dalam pasar smartphone dan menekankan pengalaman hiburan dari Sony yang diwujudkan melalui smartphone Xperia. Steve Walker, Chief Marketing Officer Sony Mobile Communcations berkata, Smartphone Xperia merupakan salah satu sudut penting dalam pengalaman hiburan Sony dan kami ingin menciptakan kampanye yang benar- benar mencerminkan Sony, sesuatu yang unik, mengesankan dan memancing rasa ingin tahu dan imajinasi para konsumen. Kampanye Made of Imagination menunjukkan bahwa smartphone Xperia terbuat dari lebih sekedar mikro prosesor 133 dan chip memori mereka di desain agar konsumen dapat menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka menuju pengalaman hiburan yang menarik dan membuat mereka bersemangat. Kampanye media cetak mencerminkan pengalaman hiburan terkoneksi dari Sony yang memungkinkan konsumen untuk Play, Watch, Listen dan Create. Setiap konsep diwujudkan menjadi nyata dengan perumpamaan yang unik dan model nyata yang dibuat sendiri untuk mendemonstrasikan apa isi dari smartphone tersebut. Sebagai contoh, untuk konsep Listen bentuk kreatifnya adalah gambar sebuah gitar berbentuk seperti smartphone Xperia. Sony Mobile Communications menggaet fotografer berbakat Carl Kleiner untuk mengambil gambar-gambarnya. 4.1.2 Budaya Perusahaan Sony Mobile Communications Dalam perkembangannya, Sony Mobile Communications mengalami beberapa perubahan budaya perusahaan akibat pasar dan persaingan yang juga berubah. Pada awalnya, Sony Mobile Communications menerapkan budaya adhocracy yaitu lebih focus pada penciptaan produk yang inovatif. Selanjutnya semakin berkembangnya perusahaan menjadi multinasional, budaya pun berubah menjadi hierarchy culture, yang lebih focus pada organisasi resmi dan terstruktural. Pada tahap selanjutnya, pasar semakin kompetitif dan banyaknya pesaing dari bisnis yang sama mengharuskan Sony Mobile Communications mengubah kembali budaya perusahaan menjadi market culture. Saat ini, perusahaan lebih focus pada penerapan strategi jangka panjang agar dapat 134 bertahan di pasar dan memenangkan persaingan sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

7 68 109

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

Pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone (studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone android sony xperia di Yogyakarta).

0 3 119

A. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 12

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 12