Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian

102 memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka.

2.1.6.1.1 Pengenalan Masalah

Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang emmicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-barang mewah, paket liburan dan pilihan liburan, pemasar mungkin harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial mendapat pertimbangan serius.

2.1.6.1.2 Pencarian Informasi

Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif; mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untukmempelajari produk tersebut. Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok : a Pribadi. keluarga, teman, tetangga, rekan. b Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c Publik. Media masaa, organisasi pemeringkat konsumen. d Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini bervariasi dengan kategori produk dan karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen menerima informasi terpenting tentang sebuah produk dari komersial – yaitu sumber yang 103 didominasi pemasar. Meskipun demikian, informasi yang paling efektif sering berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang merupakan otoritas independen.

2.1.6.1.3 Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi adalah : 1. Konsumen berusaha memuaskan sebuah keputusan. 2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. 3. Konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

2.1.6.1.4 Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Model ekspentasi nilai merupakan model kompensatoris, yaitu hal-hal yang dianggap buruk. Tetapi konsumen sering mengambil “jalan pintas mental” dengan menggunakan aturan heuristik pilihan yang sederhana. Dengan model nonkompensatoris noncompensatory model pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negative tidak saling mengurangi. Mengevaluasi atribut yang berada dalam isolasi membuat konsumen lebih mudah mengambil keputusan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan mengambil pilihan berbeda jika ia berpikir lebih rinci. Disini kita menjelaskan tiga heuristic pilihan seperti itu. 104 1. Dengan heuristic konjungtif conjuctive heuristic Konsumen menetapkan tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan memilih alternative pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua atribut. 2. Dengan heuristic leksikografis lexicograohic heuristic Konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting. 3. Dengan heuristic eliminasi berdasarkan aspek elimination-by-aspects heuristic Konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang dipilih secara probabilistik – dimana probabilitas pemilihan aribut berubungan positif degan arti pentingnya – dan menghilangkkan merek yang tidak memenuhhi batasan minimum yang dapat diterima. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis resiko dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk : 1. Risiko fungsional – Produk tidak bekerja sesuai harapan. 2. Risiko fisik – Produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau orang lain. 3. Risiko keuangan – Produk tidak layak untuk harga yang dibayarkan. 4. Risiko sosial – Produk menimbulkan rasa malu dari orang lain. 5. Risiko psikologis – Produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna. 105 6. Risiko waktu – Kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan produk memuaskan lainnya.

2.1.6.1.5 Perilaku Pascapembelian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

7 68 109

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

Pengaruh citra merek, harga, iklan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone (studi kasus pada mahasiswa pengguna smartphone android sony xperia di Yogyakarta).

0 3 119

A. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 12

Pengaruh Brand Equity Dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 0 12