Pengetahuan Persepsi Masyarakat Terhadap Perubahan Status Kawasan Cagar Alam Menjadi Kawasan Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok

di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau di luar diri yang disebut faktor ekstrinsik. Faktor dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau masa depan. Sedangkan faktor luar dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, yaitu: lingkungan, kegiatan penyuluhan atau faktor-faktor yang sangat kompleks.

2.4 Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain, media masa maupun lingkungan Notoatmodjo 2003 dalam Purba 2011. Menurut Garnadi 2004 pengetahuan atau dalam bahasa Inggris knowledge merupakan segala perbuatan manusia untuk memahami sesuatu obyek tertentu. Pengetahuan dapat berupa barang-barang fisik, pemahamannya dilakukan dengan cara persepsi baik lewat indera maupun lewat akal. Adapun proses untuk mendapatkan pengetahuan menurut Idris 1982 dalam Sembiring 1995 mengemukakan bahwa pengetahuan seseorang dapat berasal dari beberapa macam proses belajar, secara garis besarnya, yaitu: a. Pendidikan formal, yaitu: pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan terbagi dalam waktu-waktu tertentu, yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. b. Pendidikan non-formal, yaitu: proses pendidikan yang diperoleh dari pengalamannya sehari-hari dengan sadar ataupun tidak, termasuk juga informasi yang diperoleh dari berbagai sumber lainnya seperti penyuluhan- penyuluhan dan lain-lain. Di sisi lain Soekanto 2002 dalam Rakhmawati 2010 menyatakan pengetahuan adalah kesan yang didapatkan dari hasil pengolahan panca inderanya. Pengetahuan tersebut diperoleh melalui kenyataan fakta, penglihatan, pendengaran serta keterlibatan langsung dalam suatu aktivitas. Pengetahuan juga didapatkan dari hasil komunikasi dengan orang lain seperti orang tua, saudara, tetangga, teman dekat, relasi kerja, dan lain-lain. Hasil penelitian yang dilakukan Pratomo 2005 menunjukkan pengetahuan merupakan hasil kreativitas dan uji coba secara terus menerus dengan melibatkan inovasi internal dan pengaruh eksternal dalam usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi baru. Kata indigenous dalam pengetahuan indigenous merujuk pada masyarakat atau penduduk asli yang tinggal di lokasi tertentu, yang mempunyai sistem budaya dan kepercayaan yang berbeda daripada sistem pengetahuan internasional. Pengetahuan lokal merupakan konsep yang lebih luas yang merujuk pada pengetahuan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang hidup di wilayah tertentu untuk jangka waktu yang lama. Pada pendekatan ini, kita tidak perlu mengetahui apakah masyarakat tersebut penduduk asli atau tidak. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana suatu pandangan masyarakat dalam wilayah tertentu dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Lain halnya dengan Pratomo 2005, Manik 2000 dalam Arafah 2002 menyatakan bahwa ada yang disebut pengetahuan lokal masyarakat, pada dasarnya adalah hasil dari berbagai proses coba-coba yang dilakukan secara turun- temurun dan apa yang terbukti berhasil, itu yang dikembangkan untuk mendukung lestarinya kehidupan. Lestarinya kehidupan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan terjadi karena mereka telah menerapkan sistem pengelolaan yang memperhatikan aspek konservasi baik disadari maupun tidak. Salah satu pengelolaan sumberdaya alam bagi masyarakat lokal adalah sistem konservasi pertanian.

2.5 Partisipasi