Topografi Iklim Geologi dan Tanah Hidrologi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Georafis

4.1.1 Taman Hutan Raya Pancoran Mas

Tahura Pancoran Mas secara geografis berada di antara 6 o 24’ 23” – 6 o 24’ 31” Lintang Selatan dan 106 o 48’ 45” – 106 o 48’ 56” Bujur Timur. Menurut administrasi pemerintahan Tahura tersebut termasuk dalam wilayah Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Tahura Pancoran Mas yang berada di kawasan kota Depok dapat dicapai melalui dua mode transportasi, yaitu dengan kendaraan darat dan dengan kereta rel listrik Jakarta–Bogor. Kawasan ini hanya berjarak sekitar 3 km dari Pusat Kota Depok. Jika menggunakan mobil dari kota Depok menuju arah Pitara selanjutnya masuk jalan Cagar Alam sejauh kurang lebih 1 km. Sedangkan bila menggunakan kereta rel listrik dari stasiun Depok Lama hanya berjarak sekitar 800 m, dan dapat memanfaatkan jasa ojeg untuk sampai ke lokasi.

4.1.2 Kelurahan Pancoran Mas Depok

Lokasi penelitian ini bertempat di Kelurahan Pancoran Mas yang termasuk ke dalam Kecamatan Pancoran Mas Depok. Kecamatan Pancoran Mas mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Limo dan Beji b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukamajaya c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cipayung d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sawangan

4.2 Kondisi Biofisik

4.2.1 Topografi

Tahura Pancoran Mas Depok berada pada posisi ketinggian sekitar 95 dpal dengan kondisi kemiringan lahan relatif datar yaitu antara 0–8. Kondisi topografi seperti ini merupakan salah satu potensi dalam rangka pengembangan kawasan yang berada di tengah perkotaan terutama untuk menempatkan bangunan dan sarana rekreasi. Di samping itu juga, sangat mendukung dalam hal pelaksanaan berbagai kegiatan seperti penanaman, pengkayaan, dan pembasmian gulma.

4.2.2 Iklim

Berdasarkan klasifikasi dari Schmidt dan Ferguson, wilayah kota Depok termasuk di dalamnya adalah Tahura Pancoran Mas memiliki iklim Tipe A dengan rata-rata curah hujan 2.629 mmtahun. Musin kemarau terjadi antara bulan April–Oktober, sementara musim hujan terjadi antara musim Oktober–April. Jumlah hari hujan rata-rata 222 hari per tahun dengan suhu rata-rata berkisar antara 24,3–33 o C dan kelembaban udara relatif berkisar 82 dengan intensitas penyinaran rata-rata 49,8.

4.2.3 Geologi dan Tanah

Berdasarkan Peta Tanah Semi Detail Daerah Parung–Depok–Bogor–Ciawi yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Tanah 1979, kawasan Tahura Pancoran Mas Depok mempunyai jenis tanah Latosol Merah. Sedangkan geologinya merupakan batuan Vulkanik Kwarter. Jenis tanah seperti ini sangat cocok untuk jenis-jenis tanaman tahunan dan relatif sesuai untuk tanaman musiman dengan faktor pembatas tingkat kesuburan. Di samping itu juga relatif sesuai untuk pertanian lahan basah dengan faktor pembatas irigasi. Dengan kondisi topografi yang datar dan jenis tanah yang cocok untuk tanaman tahunan maka Tahura Pancoran Mas Depok sangat baik jika dikembangkan untuk kegiatan koleksi tumbuhan taman hutan raya atau arboretum.

4.2.4 Hidrologi

Posisi Tahura Pancoran Mas Depok berada di sebelah barat sungai Kalibaru dengan perbedaan ketinggian sekitar 3 meter. Dengan topografi yang relatif datar dan beda tinggi dengan sungai yang rendah menyebabkan sistem drainase yang tidak baik. Pada musim hujan air sungai meluap walaupun tidak sampai masuk ke dalam kawasan Tahura. Hal ini memicu beberapa warga untuk melakukan ‘pengrusakan’ pagar tembok tahura agar aliran air tersebut dapat masuk ke dalam tahura. Untuk memperbaiki sistem drainase agar menjadi lebih baik kiranya perlu dilakukan kegiatan-kegiatan teknis buatan seperti membuat saluran air, dan mengatur pola penanaman sehingga tidak terjadi erosi dan penglupasan solum tanah permukaan.

4.3 Potensi Hayati