Pembahasan Temuan Penelitian DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI

78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, secara umum penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematik siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata hasil tes kemampuan penalaran induktif sebesar 57,00 pada siklus I menjadi 72,77 pada siklus II. Kemampuan penalaran induktif yang meningkat dengan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation meliputi kemampuan menarik kesimpulan, kemampuan mengajukan dugaanconjeture, kemampuan untuk menemukan polasifat umum untuk membuat generalisasi, serta menemukan keserupaan pola atau sifat dari gejala matematik untuk membuat analogi. Adapun peningkatan masing-masing indikator kemampuan penalaran induktif dapat dilihat pada hal-hal berikut: 1. Kemampuan menarik kesimpulan pada siswa meningkat melalui model pembelajaran cooperative learing tipe group investigation. Hal ini terlihat dari kenaikan persentase indikator kemampuan menarik kesimpulan dari sebesar 69 cukup pada siklus I menjadi 73.5 baik pada siklus II. 2. Peningkatan kemampuan menyusun dugaanconjecture pada siswa diketahui pada saat siswa mampu menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan atau gambar. Hal ini didukung oleh peningkatan hasil persentase kemampuan mengajukan dugaanconjecture pada siswa yaitu sebesar 61 cukup pada siklus I menjadi 78.2 baik pada siklus II. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan kemampuan menemukan pola untuk membuat generalisasi yaitu, pada siklus I sebesar 60 dengan kategori cukup menjadi 74 dengan kategori baik pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, hendaknya menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan penalaran Induktif. 2. Sebaiknya proses pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation lebih sering diterapkan, sehingga aktivitas siswa lebih meningkat. 3. Model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation dalam pembelajaran matematika masih harus dikembangkan guna meningkatkan kemampuan penalaran matematik lainnya. 4. Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation dalam meningkatkan kemampuan penalaran induktif hanya menggunakan kegiatan generalisasi. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mengembangkan model pembelajaran cooperative learning yang lain melalui kegiatan-kegiatan induktif lainnya. DAFTAR PUSTAKA Adjie , Nahrowie dan Deti Rostika. Konsep Dasar Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2009. Anggriamurti, Ranty Aditya. Pembelajaran transformasi geometri dengan pendekatan kontruktivistik ntuk meningkatkan penalaran logis siswa kelas XII SMA BPI 2 Bandung, 2009. Dari http:matematika.upi.edu.index.php diakses pada 17 maret 2011, pukul 22.31 Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet IV, 2010. __________. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007. Dwirahayu, Gelar. “Pengaruh Pendekatan Analogi terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP”, dalam Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1, No.1, Juni 2006. _________. “Penerapan Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran matematika” dalam Gelar Dwirahayu Ed, Pendekatan Baru dalam proses pembelajaran Matematika dan Sains Dasar, Jakarta: IAIN Indonesian Social Equity Project, 2007. Herdy. Kemampuan Generalisasi Matematika, 2010. Dari http:herdy07.wordpress.com, akses pada 24 Oktober 2010 09:32 Johnson, Elanie B. Contextual Teaching Learning menjadikan kegiatan belajar- mengajar mengasyikan dan bermakna, Bandung:Mizan, Cet VIII, 2009. Jufri , Muhammad dan Abdul Saman. “CTL: Inovasi Pembelajaran dan Implikasinya”, dalam Skolar jurnal kependidikan, Vol. 8, No.1, Juni 2007. Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan profesi guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Kurniawan, Rudy. “Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontektual Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa SMK”, dalam Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, No. 002, Desember 2006. Kurniawati, Lia. “Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematik siswa SMP” dalam, Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol 1, No.1, Juni 2006. Listiani, Welas. “Jurnal Ilmiah Pendidikan Teori dan Penelitian”, dalam PARADIGMA Jurnal Ilmiah Pendidikan Teori dan Penelitian, No 22, Tahun XI, Desember 2006. Mulhayatia, Diah. “Kontekstual dalam model-model pembelajaran IPA” dalam Gelar Dwirahayu Ed, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar, Jakarta: IAIN Indonesian Social Euity Project, 2007. Mundiri. Logika, Jakarta: Rajawali Pers, Cet ke XIII, 2010. Murtono, Tri. “Keefektifan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching Learning terhadap penalaran matematika pada materi Komposisi dan fungsi invers pada siswa kelas XI 1A SMA Negeri 1 Semarang”, Skripsi FPMIPA UNES: Tidak Diterbitkan 2007. Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kontemporer dan Kontekstual, Jakarta: Bumi aksara, 2009. Nizhar, Achmad. “Kontribusi Matematika Dalam Membangun Daya Nalar dan Komunikasi Siswa” dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 2 , Nomor 2, Maret 2007. Rachmawati, Suci. “Pembelajaran Matematika melalui Pemecahan Masalah Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Siswa SMP”, Skripsi FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan, 2005. Rahim, Utu dan Hasnawati. “Perbandingan Hasil Tes Keterampilan Penalaran Formal Mahasiswa sebelum dan sesudah perkuliahan pengantar dasar Matematika” dalam Majalah Ilmiah Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, No 1, Vol 6, Februari 2007. Rochmad. Penggunaan Pola Pikir Induktif-deduktif dalam pembelajaran matematika beracuan Kontruktivisme makalah disampaikan pada seminar nasional Pend Matematika UNNES, 2008. Dari http:rochmad unnes.blogspot.com, akses pada 22 Agustus 22.10 Roslina dkk. “Kemampuan Penalaran Matematika dan Pemahaman Konsep IPA pada siswa SMA”, Laporan Penelitian Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh: Tidak Diterbitkan, 2007.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa

1 18 1

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9