Siklus II Tahapan Perencanaan Kegiatan

41

H. Instrumen Pengumpul Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Instrumen Tes

Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan penalaran induktif matematik siswa terhadap materi barisan dan deret. Tes formatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan penalaran induktif matematik siswa

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut: a. Jurnal harian Tujuan pemberian jurnal adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi pada setiap siklus. Selain itu, jurnal juga digunakan sebagai informasi untuk melakukan perbaikan pada tindakan pembelajaran selanjutnya. pengisian jurnal dilakukan setelah pertemuan kegiatan pembelajaran berakhir. b. Pedoman wawancara Wawancara dilakukan sebelum penelitian kepada guru untuk mengetahui proses pembelajaran yang biasa dilakukan dan kemampuan penalaran induktif siswa. Dan kepada siswa pada saat setiap akhir siklus untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara. c. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam observasi, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang akan dihadapi selama pembelajaran. 42

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi: pengumpulan data melalui observasi dilakukan oleh observer atau guru setiap pertemuan dengan panduan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa pada saat menggunakan kemampuan penalaran induktifnya. 2. Wawancara: dilakukan pada saat observasi awal oleh peneliti kepada guru untuk mengetahui proses pembelajaran dan kemampuan penalaran siswa, selanjutnya peneliti mewawancarai siswa secara tidak formal setiap akhir siklus. Kedua wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara. 3. Dokumentasi; dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung. 4. Tes: kemampuan penalaran induktif matematik diperoleh dari tes penalaran induktif yang dilakukan tiap akhir siklus dan tes singkat tiap pertemuan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trustworthiness Studi

Keabasahan data penelitian yang berbentuk data kualitatif dalam penelitian ini akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik Triangulasi yaitu peneliti mengumpulkan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. 5 Dalam hal ini, teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengobservasi siswa dan mewawancarai siswa, serta memberikan tes kepada siswa. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 330 43 Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran induktif matematik adalah tes formatif akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan penalaran induktif matematik yaitu validitas teoritik atau logik. Validitas teoritik adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan judgement teoritik atau logika. 6 Agar hasil pertimbangan tersebut memadai maka pertimbangan alat evaluasi dilakukan oleh para ahli atau yang dianggap ahli untuk itu. Orang yang dianggap ahli dalam validitas instrumen penelitian ini adalah dosen pembimbing. Berdasarkan hasil pertimbangan judgement dari dosen pembimbing yang ditinjau dari validitas isi content validity dan validitas muka face validity, maka instrumen tes sudah layak untuk digunakan.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Data yang akan dianalisis terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data Kualitatif terdiri dari jurnal harian, pedoman wawancara siswa, dan catatan lapangan. Hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian maupun proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. 1. Data Kuantitatif Data hasil tes siswa dianalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan. Kemampuan siswa dalam penalaran induktif matematik dapat terlihat dalam perhitungan skor rata-rata kemampuan penalaran induktif matematik siswa. Selanjutnya kemampuan penalaran induktif matematik dianalisis per indikator. Persentase tiap indikator dihitung dengan rumus : 100   rIndikaor MaksimalPe JumlahSkor or PerIndikat JumlahSkor enalaran IndikatorP Persentase 6 Erman Suherman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung:JICA, 2003. h. 104

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa

1 18 1

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9