Instrumen Tes Instrumen Non Tes

44 2. Data Kualitatif Proses analisis data kualitatif dimulai dengan mengamati lembar observasi aktivitas generalisasi yang kemudian akan di buat rataan totalnya, selanjutnya membaca hasil wawancara dan catatan lapangan yang diperoleh. Setelah seluruh data kualitatif terkumpul kemudian direduksi untuk meringkas data yang diperoleh kemudian dilanjutkan dengan menyusun dalam satu satuan dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu kesimpulan. a. Jurnal Harian Data hasil jurnal harian dianalisis dengan cara merangkum pendapat siswa pada setiap pertemuan, kemudian mengelompokannya ke dalam sikap positif, netral dan negatif berdasarkan skala Thurstone. 7 Sikap positif bisa diartikan sebagai menyukai, menyenangi, menunjang atau memihak terhadap suatu objek. Sedangkan sikap negatif dapat diartikan sebaliknya dan sikap netral antara keduanya. 8 Persentase untuk tiap-tiap sifat pernyataan tersebut digunakan rumus, yaitu: Pernyataan positif = 100  a JumlahSisw tif yataanPosi JumlahPern Pernyataan netral = 100  a JumlahSisw al yataanNetr JumlahPern Pernyataan negatif = 100  a JumlahSisw tif yataanNega JumlahPern Data yang terkumpul dari lembar jurnal harian terlampir yang diberikan kepada siswa diakhir setiap pembelajaran selanjutnya diklasifikasi atau dikelompokkan sesuai dengan masing-masing 7 Sumadi Suryabrata. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta : Andi, 2002. h.205 8 Erman Suherman,.... h.187. 45 pernyataan positif, netral, dan negatif. Selanjutnya data bisa di interpretasikan sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 3. 2 Interpretasi Jurnal Harian Besar Persentase Interpretasi Tidak ada 1 - 25 Sebagian Kecil 26 - 49 Hampir Setengahnya 50 Setengahnya 51 - 75 Sebagian Besar 76 - 99 Pada umumnya 100 Seluruhnya b. Wawancara Data dari hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dalam bentuk rangkuman hasil wawancara. Data ini dapat memperkuat hasil temuan pengolahan nilai tes dan jurnal harian.

L. Pengembangan Pemeriksaan Tindakan

Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu meningkatnya kemampuan penalaran induktif matematik siswa, maka akan ditindak lanjuti sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Apabila setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dalam meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematik siswa.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Pengaruh Model Experiential Learning Terhadap Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa

1 18 1

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE GROUP INVESTIGATION.

5 10 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9